Akhwat Cantik Itu Bernama Annisa Ep 1 – Part 3

Annisa sebenarnya ingin menyudahi aktivitas mesumnya. Ia sungguh menyesal karena dorongan nafsunya ia jadi berbuat hal kotor seperti ini lagi. Melakukan perbuatan yang tak sepantasnya di lakukan kepada pria yang bukan mahramnya. Bukan suaminya sendiri. Terlebih lagi kali ini karena nafsunya ini, kini ada 2 orang lelaki yang dapat berbuat seenaknya pada tubuh indahnya.

Untuk sesaat akhwat cantik itu merenungi perbuatannya. Rasa sesal sempat merasuki hatinya yang diselimuti oleh hawa nafsu.

Namun gerakan yang di lakukan teman dari pria hidung belang pada vaginanya semakin membuatnya terlena. Keteguhan hatinya perlahan mulai retak. Annisa jadi semakin hanyut dalam aliran nafsu birahi. Sepongan yang ia lakukan, pijahan lembut pada payudaranya, serta kocokan jemari nakal pria itu pada vaginanya membuat birahi akhwat cantik itu semakin meluap-luap. Membuat akhwat cantik yang bernama Annisa itu semakin di mabuk kenikmatan. Ia bahkan hanya manut saja ketika tiba-tiba pinggulnya di posisikan berdiri lalu di buat menungging oleh teman lelaki hidung belang itu.

“Eh. Eh. Bro. Mau apa lu?!” Tanya pria hidung belang itu kaget ketika melihat temannya yang sudah menaikkan rok span milik Annisa ke pinggangnya

“Boleh ya bro. Pliss sekali aja. Sebentar doang kok mumpung lu lagi make mulut atasnya. Ane pinjam sebentar mulut bawahnya yang udah becek banget ini ya. Ck..ck..ck.. binal benar ini ughtii..” balasnya sambil mengelusi lembutnya kulit paha serta kenyalnya bongkahan bokong Annisa.

Sembari menikmati kemulusan kulit pantat sang akhwat, kedua jempolnya ia gerakkan menuju pintu vaginanya. Dengan kedua jempol itu ia membuka pintu sempit tersebut sehingga lubang kenikmatan milik Annisa terbuka lebar.

Wah.. ternyata masih pink gini loh.. kirain udah gitu..
Batinnya takjub

Pria hidung belang itu tak langsung menjawab permintaan temannya. Ia melihat sekilas wajah cantik wanita berhijab yang sedang maju mundur di batang penisnya. Ia menjadi ragu. Ia menjadi bimbang. Disatu sisi ia sangat ingin segera kembali menggenjot wanita cantik itu. Disisi lain, kenikmatan yang diterima oleh penisnya dari emutan serta empotan mulutnya juga tak kalah enak.

“Gimana boleh gak?? Kalo gak boleh, oper sini mulutnya biar lu duluan deh. Lu langsung tancepin aja barang lu ke memeknya. Udah bisa nih.. becek banget tuh.. liat nih..” timpal temannya yang gak sabar karena kelamaan menunggu sembari memperlihatkan jemarinya yang basah terkena lendir cinta Annisa.

Setelah memperlihatkan jeammarinyabyang basah itu, tangannya segera ia taruh kembali ke bagian tengah bokong sang akhwat. Jempol nya kembali berbuat seperti sebelumnya.

“Ssllrrrrpp.. eemppphhh.. mmppphhhh.. emmmpphhh…” Desah Annisa dengan mantap saat merasakan kedua jempol tangan milik teman pria hidung belang itu kini mulai masuk keluar secara bergantian.

Kala pria itu menancapkan jempol tangan kanannya, maka jempol kirinya bertugas mengelusi bibir vagina sebelah kirinya. Sebaliknya saat jempol kirinya ia tancapkan, maka jempol kanannya yang kini mengelusi bibir vagina bagian kanannya. Gerakannya yang seperti itu membuat Annisa belingsatan. Pinggulnya jadi geal-geol sendiri.

Lelaki yang sedang mengerjai vagina itu geleng-geleng kepala melihat respon dari akhwat cantik yang sedang menungging sambil ia colmek itu. Ditambah lagi jempolnya terasa terjepit didalam sana. Ia jadi semakin tidak sabar tuk merasakan bagaimana bila jepitan itu dirasakan oleh kemaluannya.

“Ya udah pake aja. Sebentar aja tapi ya. Saya masih keenakan nih di sepong mulut ini lonte bro. Enak bener..” balasnya sambil merem melek dengan mengangkat kepalanya keatas menikmati emutan demi emutan yang semakin kuat.

“Lu memang sohib terbaik ane bro. Hahaha” tawanya dengan riang bahagia.

Annisa yang terus mengempot penis milik lelaki hidung belang itu jadi ikut deg-degan. Jantungnya malah berdebar kencang karena mengetahui lelaki di belakangnya sedang bersiap untuk menggenjotnya.

Ia sedikit mengintip ke belakang. Tampak lelaki itu sedang membuka resleting celananya. Celananya juga ia turunkan sampai lutut. Lalu dengan gerakan ringkas ia juga menurunkan celana dalamnya hingga batang kejantanannya yang sudah mengeras terlihat.

degg!!

Annisa terkesiap melihat bentuknya yang gagah perkasa. Tubuhnya bahkan sampai merinding ketika menyadari ukuran penis pria itu ternyata lebih besar dari penis yang sedang ia empot di mulutnya.

Besar banget..!
Batin Annisa dengan mata terbelalak

“Becek banget memek lu” kata pria itu sambil mulai menggesek-gesekkan kepala jamurnya di sekitaran bibir vagina Annisa sampai ujungnya basah terlumeri cairan cinta sang akhwat.

“Emmpphh… Eemmpphhhh… Mmmpphhhh” desah Annisa sambil memejamkan matanya. Jantungnya semakin berdegup cepat menantikan tusukan mantap dari penis yang berukuran jumbo yang akan terjadi sesaat lagi.

“Dah cukup pemanasannya. Saatnya kita bersenang-senang.. ok.. ini dia, Hnnggkkkk!” Ucapnya dengan lantang sambil mendorong pinggulnya.

“Eempphhhhhhh!!!” Jerit Annisa dengan manja.

Dengan satu dorongan yang bertenaga, pria itu langsung menyelipkan penisnya jumbonya masuk menusuk vagina sang akhwat. Penis itu dengan tega langsung menerobos kedalam meski karena ukurannya, tidak seluruh penisnya langsung berhasil memasuki goa yang sempit itu. baru separuhnya saja yang masuk.

“Mmpphhhh…..” Desah Annisa kelonjotan. Karena dorongan itu, ia hampir tersedak karena penis yang ia sepong hampir masuk dalam kerongkongan nya.

“Benar kan kata ane bilang!. mantap benar ini lonte!!.. mana masih sempit gini memeknya, padahal udah becek banget loh! uuhhhh…” Desahnya saat perlahan menarik sedikit penisnya mundur

“Uhuuk.. uhuuk.. uhhukk!”

“pelan dikit lah bro.. dia sampe kedorong tau. Tuh liat dia jadi kesedak kontol!” ucap pria hidung belang yang sedang di sepong Annisa.

“Hehe maaf boss.. kirain ini lonte bisa tembus dengan 1 tusukan. Rupanya kagak.. hahah.” Jawab temannya itu yang sudah kembali bersiap melakukan tusukan berikutnya.

“Ok siap-siap ya.. sekali lagi.. terima inii! Henggkkkkk!!” Desah pria itu saat sekuat tenaga mendorong pinggulnya lagi ke depan.

“Eemmpphhhhh!!” Desah Annisa tercekat

Annisa terkejut saat tiba-tiba lubang kenikmatannya terasa penuh. Rasanya begitu sesak. Rasanya seperti tak ada ruang kosong lagi di dalamnya. Ia bahkan sampai memejam menyadari betapa gagahnya penis yang baru saja mengisi rahim kehangatan nya.

Begitupun pria itu. Tubuhnya sampai keringetan meski baru melakukan 2 kali penetrasi. Pria itu geleng-geleng kepala tak menyangka penisnya bisa dijepit dengan begitu erat kendati didalamnya terasa sangat lembab.

Sungguh malam yang ajaib saat seorang akhwat cantik yang sudah hampir setahun bertobat kini kembali di pake oleh orang yang tak dikenalinya. Tak tanggung-tanggung, Annisa langsung di pake oleh 2 orang lelaki yang bahkan namanya saja ia tidak tahu. 2 orang itu telah berhasil membuat dua dari tidak lubang kenikmatan yang ada di tubuhnya ‘terpakai’. Kala mulutnya dipaksa membuka besar tersumpal batang penis pria hidung belang itu, vaginanya pun aldi1010 terasa memelar lebar di jejali penis milik temannya . Akhwat cantik itu hanya bisa memejam memasrahkan tubuhnya di tangan kedua orang lelaki mesum itu dan tentunya menerima itu semua dengan ikhlas.

kedua orang wanita dengan umur yang terpaut cukup jauh yang berada didekatnya pun sampai tak berkutik. Yang lebih tua, si pemilik warung hanya tersenyum lebar saat melihat akhwat cantik yang tadi menjaga harga dirinya kini sedang di hajar dari depan dan belakang. Wanita tua itu tak percaya akhwat cantik itu begitu mudah termakan hasutan asal-asalannya.

Sementara wanita satunya yang berusia lebih muda dan berpenampilan seksi, malah merasa semakin jutek karena merasa kalah bersaing dengannya. Wajahnya begitu kecut melihat kedua lelaki di depannya itu sama sekali tak meliriknya. Padahal ia juga wanita. Seksi lagi. Dadanya juga gak kalah besar. Padahal kalau pasangannya mau, ia pun dengan suka rela mau saja bersenggama di luar ruangan seperti itu. Ia merasa kesal. tapi entah kenapa persetubuhan yang di tonton nya juga membuatnya jadi bernafsu. Apalagi ketika ia melihat ekspresi dari pria hidung belang yang sedang di sepong oleh annisa dan temannya yang sedang melakukan upaya penetrasinya.

“Uuhhhh bro.. Enak juga bro memeknya.. mayannn lah.. uuhhh” desah pria itu saat merasakan empotan yang begitu mantap di dalam liang kenikmatan itu saat penisnya ia tarik mundur perlahan lalu mendorongnya lagi dengan kencang.

“Mmpphh… Eemmmpphhhh…!!” Jerit Annisa tertahan

Annisa hanya bisa mendesah pasrah menerima kenikmatan yang dideranya. Ingin sekali rasanya ia menjerit sekuat tenaga sewaktu di genjot oleh penis sebesar ini. Vaginanya terasa begitu penuh. Hampir setahun lamanya ia tak merasakan lubang kawinnya sesak seperti itu. Annisa bahkan hampir melupakan rasa itu sampai penis jumbo itu ambles sepenuh nya kedalam sana. Gesekan didalamnya begitu terasa sehingga membuatnya di mabuk kepayang. Gesekan kulit tebal penis kekar dengan dinding vaginanya itu menghasilkan semacam aliran arus listrik statis yang membuatnya menggelinjang. Kenikmatannya membuat tubuhnya jadi tidak kuat. Kakinya jadi bergetar. Ia sampai harus memegangi paha lelaki hidung belang itu untuk bertumpu agar tidak tersungkur.

Aahh… Hentikan.. tolong hentikan.. akuhh.. Gak kuat… Aku.. aaaahhh tolong hentikannn!!…

 

Splokk..

Splokk..

Splokk..

 

Ahhhh.. tidak!!.. kalau terus begini.. aahhh.. bisa bisa akuuh.. aahhh!….
Jeritnya dalam hati mencoba bertahan dari siksaan kenikmatan yang diterimanya

Splokk..

Splokk..

Splokk..

Aahh.. rasa ini.. ahhh.. Aahhh… Kenapa… Kenapa rasanya…
Jeritnya dalam hati mencoba menyangkal rasa nikmat yang di dapatnya.

Splokk..

Splokk..

Splokk..

Aaahhh masss.. rasa ini.. iyahh.. terusss.. genjot teruss mass.. terusss… Aaahhh.. rasa ini.. oouuuhhhh nikmatnya!!..
Jeritnya dengan puas setelah teman pria hidung belang itu dengan sekuat tenaga menancapkan penis jumbonya mentok kedalam Vaginanya. Akal sehatnya hilang seketika.

Tubuh yang sangat indah itu perlahan mulai maju mundur. Gerakannya teratur seiring pompaan pada vaginanya yang mulai tertata rapi. Posisinya yang menungging membuat payudara ranumnya ikut bergoyang seirama. Sungguh pemandangan yang begitu indah. Sayang suara desahannya yang merdu harus tertahan karena mulut pemiliknya juga sedang bekerja.

Meski awalnya menolak kenikmatan yang diberikan oleh pejantannya, sodokan demi sodokan kuat yang menyumpal seluruh isi vaginanya membuat Annisa semakin kehilangan akal sehatnya.bmatanya merem melek. Tak ada yang lebih nikmat ketika vaginanya dibuat penuh dan rahimnya dibuat seperti tertusuk-tusuk saat sedang bercinta.

Begitupun teman dari pria hidung belang itu. Ia sampai meram melek merasakan penisnya di betot dengan kuat. Rasanya begitu nikmat. Kepalanya juga diangkatnya keatas sangking menikmatinya.

“Lihat lu keenakan gitu bikin aku pengen ngerasain memeknya lagi. Ayo tukeran bro.. ayo..” pinta lelaki hidung belang itu dengan seenaknya karena merasa iri dengan wajah puas temannya.

Meski sepongan mulut annisa juga terasa nikmat tapi tetap saja tidak dapat menyamai empotan vaginanya yang luar biasa. Sebagai sosok yang memiliki kendali atas akhwat cantik itu, ia tak dapat menahan diri lagi. Penisnya yang sudah keras maksimal itu ingin segera merasakan jepitan kemaluan betinanya lagi.

Ploppph!
Saat mulut Annisa memberikan sedotannya, penis itu sengaja ia tarik sehingga menghasilkan suara erotis.

“Mmpphh… Aahh… Aahhhh… Aahhhhh… Aauuhhhhh..” desah Annisa dengan manja. saat batang keras itu sudah tidak menyumpal mulutnya lagi, ia langsung mengeluarkan suara erotisnya.

Lelaki itu diam tak menjawab. Ia juga pura-pura seolah tak mendengar permintaan pria hidung belang itu. pinggulnya masih saja bergerak menggenjot liang vagina Annisa dengan ritme sedang. Karena hal itu, tampak genjotannya ia percepat. Tangannya semakin mealdi1010ncengkram erat sisi luar pinggul ramping Annisa. Goyangannya yang cukup kuat membuat susu indah itu semakin gondal-gandul dengan indah dan membuat pria hidung belang itu semakin tak tahan lagi.

“Woi udah.. aku mau pake memeknya!” Kata lelaki hidung belang itu dengan cukup keras sampai menepuk pundak temannya yang masih dengan semangat menggenjot Annisa.

“Ya elah bro. Baru juga bentar.. Yowess nggih.. uuhhhh” katanya sambil menarik lepas penisnya.

Ploppphh!

Saat penis yang berukuran besar itu ditarik keluar, sesaat dinding bagian dalam vagina Annisa seakan ikut tertarik keluar. Di kepala jamur penis yang berukuran jumbo itu juga terdapat sebuah benang lendiran cinta Annisa yang seakan tidak mau putus.

“Ouuuhhhhhh masshhh” desah Annisa memejamkan matanya saat tiba-tiba vaginanya terasa plong.

Saat cengkraman di pinggulnya dilepas, Annisa seketika jatuh dengan posisi bersimpuh karena tenaganya yang belum terkumpul. Napasnya juga menderu kencang. Tubuhnya lemas namun nafsunya tak kunjung tuntas. Meski secuil akal sehatnya membuatnya kembali merasa bersalah saat merasakan adanya lelehan cairan cintanya yang merembes keluar membasahi paha mulusnya.

disaat kewarasannya mulai kembali, tiba tiba ia diposisikan untuk kembali berdiri lalu menungging. Punggungnya di tekan sehingga tangannya kini memegangi lututnya sendiri seakan sedang berposisi ruku. Pinggul kanannya kembali di cengkram dan ia merasakan adanya benda tumpul lain yang mulai menyentuh pintu lubang kemaluannya.

“Uuhhh..” desah Annisa merinding menyadari tubuh nya akan di nikmati lagi.

Annisa yang mulai tersadar itu pun jadi panik. Untuk sepersekian detik Raut wajahnya menunjukkan penolakan sebelum berubah menjadi sayu saat penis milik lelaki hidung belang itu perlahan masuk mengisi relung vaginanya.

Bleshhhh!

“Oouugghhh masss!” Jeritnya dengan manja

Dengan satu dorongan mantap penis pria hidung belang itu kembali masuk seutuhnya. Ukurannya yang lebih mungil dari milik temannya itu membuat usahanya tidak terlalu sulit. Meski mungil namun batang haram itu tetap saja terjepit didalam sana yang membuat pemiliknya mendesah keenakan.

“Aahhhhhhh~” desah mereka secara bersamaan

“Mantapnyaah..” desah lelaki itu dengan menatap mesum punggung Annisa yang masih terbungkus dengan cardigan nya.

Rasanya memang sangat nikmat saat sudah membenamkan batang penisnya sampai mentok kedalam rahim kehangatan sang akhwat.

“Sshhhhhhhhh pelannn massshhhh…” Desah Annisa yang mulai maju-mundur karena sodokan bertenaga dari lelaki hidung belang itu. Kakinya yang bergetar terasa sangat lemas ketika di hajar sekuat itu.

Lelaki itu tak mau menunggu lama. Kenikmatan yang dirasakan penisnya membuatnya langsung tancap gas. Ia langsung bergegas dari gigi pertama menuju gigi lima. Ia langsung mengerahkan segenap tenaganya dalam menggenjot memek sempit itu.

Splokk!

Splokkkk!

Splookkk!

 

Hasilnya tubuh Annisa kembali terombang-ambing dengan kencang. Payudaranya juga berayun dengan cepat. Suara desahannya juga begitu kencang sehingga ia harus menutup mulutnya sendiri menggunakan tangan kanannya.

Genjotan yang begitu kencang itu membuat Annisa kelonjotan. Meski penis pria hidung belang itu tidak sebesar milik temannya namun dorongannya jauh lebih kencang dan bertenaga. Ia sampai meram melek saat gesekan pada dinding vaginanya semakin memicu birahinya terbang lebih tinggi lagi.

“Aahhhh masshhh… Ahhhh… Ahhhhhh pelan mass.. tolongg… Pelan-pelan.. Aahhhhh…” Lenguh Annisa dengan manja ketika ia berusaha melirik ke belakang menatap pejantannya.

Dengan susah payah ia berusaha menoleh kebelakang memohon agar lelaki hidung belang itu menurunkan tempo genjotannya nya. Namun wajah sange nya serta suara desahannya malah membuat lelaki itu semakin kencang menghujam vaginanya. Annisa jadi semakin kewalahan dibuatnya.

“Aaahhh… Aahhhh… Masss… Aahhhhh.. aahhhhh….” Jerit Annisa semakin kuat

Saat Annisa kembali menghadap kedepan, ia dikejutkan dengan penis jumbo milik lelaki satunya yang ternyata sudah tepat berada di hadapannya. Ia semakin terkejut saat menyadari ternyata penis sebelumnya masuk memiliki aldi1010 ukuran yang luar biasa besar. Pantas saja tadi dia merasa sesak yang luar biasa. Penis itu mirip gada besi yang sedikit melengkung. Penisnya mirip dengan penis bang Sony.

Posisinya yang sedang di genjot membuat kepalanya ikut maju mundur. Saat terdorong maju, wajahnya mendekat ke arah penis besar itu. Saat mundur wajahnya jadi menjauh. Annisa semakin kewalahan apalagi tiba-tiba lelaki di depannya itu malah merapikan bentuk hijabnya yang agak berantakan.

“Nahh gini kan jadi makin cantik. Kamu jadi semakin solehott tau. Saya suka yang modelan kamu gini tau..” katanya saat telah selesai merapikan hijab sang akhwat yang menatap sayu sambil mendesah ke arahnya.

“Aahh nikmatnya… Legit banget memang.. Uhhh.. Uhhh.. cobain mulutnya bro.. kan nganggur tuh..” kata pria hidung belang yang lagi keenakan di belakang sang akhwat.

“Oh iya. Ane sampe lupa loh karena keenakan liat wajahnya yang manis ini. Ok.. tak cobain ya..” balas temannya yang langsung mengarahkan penis jumbonya ke arah mulut Annisa. Penis yang masih mengkilap terlumeri cairan cintanya itu dalam sekejap langsung menuju bibir Annisa yang membuka setengah karena mendesah.

“Aahhhh.. aahhhh…. Aaahhhhh… Emmpphhh!” Annisa yang terus mendesah mendadak terkejut karena penis itu langsung masuk kedalam mulutnya. Seketika mulutnya terasa sedikit asin gurih. Ukurannya yang besar dan panjangnya, membuat penis itu masuk terlalu dalam hingga menusuk kerongkongannya padahal penis itu tidak sampai setengahnya saja yang masuk. Seketika akhwat cantik itu pun tersedak hingga liurnya jatuh melalui bibir bawahnya.

“Ajibbb betul. gak memeknya gak mulutnya semua enak.. aahhhh” desahnya merasakan rasa hangat nan lembab di penisnya.

Ia pun mengelusi kepala Annisa yang masih dibalut oleh sebuah hijab segi empat. Ia membelainya lembut seakan memberikan penghargaan atas semangat dan etos kerjanya dalam memuasi mereka.

Annisa terpaksa membuka mulutnya lebar-lebar agar mempermudah penetrasi penis itu. Ia juga menatap sayu pada pejantan yang menyumpal mulutnya. Lelaki itu pun tertawa melihat ekspresi yang binal itu. Secara perlahan ia terus mendorong penisnya menyodok kerongkongan Annisa hingga Annisa semakin kesulitan bernapas.

“Mmpphhh!!! Mmpphhhh!!!! Mmpphhhh!” Rintih Annisa sambil menepuk-nepuk paha lelaki karena tidak tahan lagi.

Annisa semakin tersiksa. Disaat vaginanya terus di bombardir dengan kencang, kerongkongannya juga tersumbat. Aliran udara tidak bisa ia hirup. Air matanya sampai jatuh menetes ditengah perlakuan kasar itu.

“Uwwoohhh enaknyaaa” desah lelaki yang merasakan jepitan kerongkongan Annisa di batang penisnya.

“Mmpphhhhh!!!!!”

Annisa semakin mencapai batasnya. Air matanya menetes kencang. Pupil matanya perlahan mealdi1010lihat keatas sehingga bagian putihnya semakin tampak. Pandangannya semakin gelap. Tenaganya semakin menghilang. Dengan sisa kesadarannya itu ia memukul paha lelaki itu dengan cukup keras.

“Aahhhh enaknyaaaa… Hahaha” tawa lelaki itu dengan puas ketika mengendorkan sodokannya lalu menarik lepas penisnya dalam sekejap.

Lelaki itu juga tertawa penuh kepuasan. Ia sungguh senang bisa menikmati mulut dari seorang akhwat cantik yang sedang disetubuhi di ruang terbuka. Ia bahkan lebih senang lagi karena akhwat itu sempat tersiksa akan keperkasaan penisnya.

“Uhhuukk.. uhhhuukk.. uhhuukkk…”
Annisa sampai terbatuk-batuk saat penis itu terlepas dari mulutnya. Ia juga langsung menarik napas panjang agar aliran udara masuk kedalam pernapasannya. Tanpa sadar ia juga langsung memeluk pinggul lelaki itu sebagai tumpuan agar tidak terjatuh.

Meski masih terlihat sayu, wajah cantik akhwat itu menatap lelaki itu dengan kesal. Baru kali ini ia diperlakukan sekasar itu oleh seorang lelaki. Ia bahkan hampir pingsan kalau saja lelaki itu tidak melepas penisnya disaat-saat terakhir.

“Kenapa sayang?? Mau lagi?? Nihhh.. aahhh” kata lelaki itu sambil mengarahkan penisnya untuk masuk kembali kedalam mulut Annisa.

“Jang… Mmmpphhh!!”

“Jangannn…. Mmpphhh… Mmpphhh… Mmmpphhhh…” Desah Annisa tidak mampu menyelesaikan kalimatnya

Penis itu masuk kembali. Namun kali ini tidak masuk sedalam sebelumnya. Lelaki itu membiarkan penisnya berada sampai pangkal lidah akhwat itu saja.

“Gini aja udah enak kok.. emut ya. Isap isap..” kata lelaki itu penuh kemenangan

Annisa langsung menurutinya. Annisa tak berani menolak. Ia tak mau kalau lelaki itu berubah pikiran lalu menyodok kerongkongannya lagi.

“Mmpphh… Iyaaahhh.. Mmpphhh.. mmpphhhh” desah Annisa manja saat mulai mengemut lembut penis besar itu.

“Makin becek aja ini memek.. uhh enaknyaa.. binal banget memek kamu mbakk.. ” kata lelaki hidung belang yang masih sekuat tenaga menggenjot vagina Annisa.

“Cepatan dong lu keluarnya.. ane makin gak tahan nih bro.” kata temannya itu yang ingin segera merasakan jepitan nikmat itu lagi.

“Iyaahh dikit lagi.. sabar.. aahhh ahhhh..” lenguh lelaki hidung belang itu menjawab temannya

Penis keras miliknya dengan tega terus mengaduk-aduk isi dalam liang kawin akhwat cantik itu. Penis yang cukup terawat itu terus keluar masuk dengan begitu cepat. Pinggulnya terus terhuyung kedepan kebelakang. Annisa hanya bisa pasrah menerima tubuh indahnya dinikmati dari depan dan belakang. Ia hanya mampu mendesah dengan manja meski mulutnya tersumpal oleh penis lain.

Untungnya tak lama kemudian lelaki itu sudah berada di ujung kenikmatannya. Ia hampir sampai pada batasnya. Penisnya mulai berkedut untuk kali kedua di malam itu. Begitupun dengan akhwat cantik bernama Annisa Febrianti itu. Ia juga terus meram melek keenakan disodok dengan ganas. Vaginanya semakin basah. Otot liang kemaaldi1010luannya juga menegang. Payudaranya semakin mengencang saat bergelantungan dengan bebas. Bahkan putingnya semakin mengeras saat ia mencapai puncaknya.

“Aahhh… Aahhh… Ahhh…” Desah lelaki hidung belang itu semakin lantang

“Mmphh… Mmpphh.. mpphhhhh….” Desah Annisa manja semakin terhanyut dalam nikmat kemaksiatan

Lelaki hidung belang itu semakin mengencangkan genjotannya disaat-saat terakhir. Pinggulnya maju-mundur begitu cepat. Bahkan ia menggigit bibir bawahnya sendiri saat tanda-tanda itu semakin terasa. Rasa itu semakin dekat.

“Ugghh.. Dikit lagi sayang.. dikit lagi… Memekmu benar-benar mantapp.. ugghhh” desah nya semakin keras

Iyaahh.. teruss.. terusss mashhh.. aku juga.. dikit lagi.. dikit lagiii!..
Batin Annisa yag tahu sebentar lagi dirinya akan keluar juga

Saat penis itu semakin berkedut, pemiliknya yang sudah sangat berpengalaman itu langsung menancapkan penisnya dengan mantap hingga keseluruhan batang penisnya terbenam kedalam sana.

“Agghhh keluarr!!” Jeritnya dengan mantap

Jlebbb!

Dengan satu tusukan mantap itu, penis itu menyemprotkan lahar hangatnya menuju rahim Annisa.

CROTTT!

CROTTT!

CROTTT!

 

“Mmpphhh… Mmpphhhh.. mmpphhhh” lenguh Annisa yang tak mampu mengeluarkan jeritan nikmatnya

CRRTTT..!

CRRTTT..!

CRRTTT..!

 

Meski tak mampu mengeluarkan desahan manjanya, Annisa tetap meraih orgasemenya. Vagina sempit itu ikutan berkedut dan menjepit semakin kuat saat sang akhwat yang sudah bersuami itu mendapatkan kepuasannya.

Rasanya begitu nikmat apalagi saat rahimnya terasa hangat. Rahimnya juga terasa penuh diisi oleh campuran cairan cintanya dan sperma pejantannya yang hangat. Annisa sampai meram melek dengan wajah yang begitu binal. Wajahnya itu terlihat sangat menarik sehingga mampu menarik perhatian lelaki di depannya sehingga tak tahan untuk mengelusi pipi tembamnya itu.

Sembari menyelesaikan sisa orgasemenya, Annisa terus menghisap lembut penis yang ada di mulutnya. Sambil meram melek matanya menatap sayu ke arah pejantan yang satunya. Menyaldi1010adari penis jumbo yang berada di mulutnya masih tegang maksimal membuatnya harus segera memuasi nya sebelum suaminya datang.

“Uuhhh….” Desah lelaki hidung belang itu saat mencabut penis kerasnya.

Lelaki itu juga melepas cengkeramannya dari pinggul Annisa sehingga akhwat itu langsung berjongkok di hadapan temannya.

“Puas banget bro.. hahaha” kata temannya

“Iyahh gila mantap banget mbak ini..” balasnya dengan sedikit terhuyung menunjuk Annisa yang berjongkok.

Dari vaginanya tampak lelehan sperma menetes jatuh ke tanah. Lelehannya keluar cukup deras sehingga membuat tanah dibawahnya basah. Annisa sendiri sampai merinding merasakan vaginanya begitu sensitif saat cairan yang tadi terkumpul di rahimnya kini mengalir keluar seperti sedang pipis.

“Mmpphhhh” desahnya manja sambil menatap ke arah pejantan yang harus segera di puasi olehnya.

“Yuk ngentot sekarang” ajak lelaki dihadapannya itu yang langsung dibalas anggukan lemah oleh Annisa

“Tapi keluarin dulu tuh pejuh yang ada di memek mu. Jijik tau nyoblos situ kalo memeknya di penuhi pejuh gitu..” lanjut temannya yang membuat pria hidung belang itu cekikikan.

“Ada-ada aja lu bro” balasnya singkat

“Mpphh.. ssllrrppp.. ssllrrpppp.. iyawwhh..” jawab Annisa terus menyepong penisnya.

Ia pun menuruti. Tangan sebelah kirinya yang menganggur pun bergerak menuju selangkangannya sendiri. Jari manis serta jari tengahnya langsung menuju ke arah pintu vaginanya.

Jlebb!

“Mmpphhh… Ouuuhhhhh…” Annisa mendesis nikmat saat mengorek sperma yang masih ada di dalam vaginanya sendiri.

Rasa linu dan nikmat berbaur. Dinding vaginanya masih berkedut ringan saat jemarinya itu keluar masuk dari dalam sana.

Sembari melakukan hal mesum tersebut, diam diam Annisa menjadi lebih bernafsu. Ia jadi semakin menikmati rasa penis jumbo yang ada di mulut nya. Ia juga jadi sering menatap sayu pada pejantannya, berharap ia juga merasakan kenikmatan dari servis blowjobnya itu.

Tampak sisa-sisa sperma milik pria hidung belang itu terus menetes jatuh ke permukaan tanah. Jemari mungil Annisa rupanya sudah semakin lihai untuk membersihkan kemaluannya sendiri guna aldi1010mempersembahkan nya kembali tuk dinikmati oleh pejantan lain.

Terus ia korek sisa pejuh yang ada disana. Entah kenapa setiap gesekan jemari dengan dinding vaginanya semakin terasa enak. Tanpa sadar ia jadi semakin menikmatinya. Akhwat cantik itu seakan melakukan colmek sendiri.

Sesaat kemudian saat merasa vaginanya telah kembali bersih, ia melepas penis pria itu dari mulutnya. Ia kecup lubang kencing yang berukuran mungil pejantannya lalu berkata pelan.

“Udah mass.. yukk..” katanya dengan suara yang seakan merayu.

Meski pun berkata demikian, Annisa bukannya menghentikan sepongannya. Mulut mungilnya malah kembali mencaplok penis jumbo lelaki itu lalu menyeruput nya seperti menyeruput secangkir kopi.

Mulut nya kembali menyedot batang yang keras itu seakan ingin menyedot keluar sperma yang berdiam di dalam kantung testisnya. Lelaki itu terkekeh melihat apa yang betinanya minta benar-benar berlawanan dengan tindakannya.

Dengan meringis nikmat lelaki itu terpaksa menarik pinggulnya mencoba melepaskan diri dari nikmatnya sepongan sang akhwat. Rasanya begitu nikmat. Tapi ada hal lain yang lebih nikmat daripada itu. Memeknya!. Dengan napas yang berat lelaki itu menarik pinggulnya.

Saat pinggulnya ditarik, Annisa langsung menggenggam batang perkasanya itu agar tidak terlepas dari mulutnya.

“Tunggu mass..” kata akhwat cantik itu dengan lembut saat meleteh penis keras itu dari mulutnya

“Kenapa?? Bukannya kamu tadi minta ingin segera di genjot??” Tanya lelaki itu keheranan dengan tingkah lakunya.

Annisa tak menjawabnya. Ia malah tersenyum genit sambil menatap tajam kearah pejantan yang belum terpuaskan itu. Tangannya yang menggenggam penis jumbo itu pun malah membetot kuat batang penisnya yang keras lalu muali bergerak naik turun mengocok kejantanannya.

“Uuhhhh” desah lelaki itu keenakan

Seraya mendengar desahan dari lelaki itu, Annisa mendekatkan wajahnya ke arah selangkangannya yang dipenuhi jembut. Ia menjulurkan lidahnya setelah mengumpulkan liurnya di ujung. Saat lidah itu terjulur panjang, tetesan liur nya langsung jatuh membasahi kepala jamur milik lelaki itu. Penis yang berukuran itu tampak semakin basah saat Annisa dengan binal terus mengocoknya perlahan sambil meratakan liurnya membasahi sekujur kemaluan pejantannya.

Gila ini ughtii binal banget pokoknya!
Batinnya geleng-geleng kepala pasrah saja

“Udah mas… Udah siap ni.. Marii..” ucapnya dengan binal seolah mempersembahkan tubuhnya untuk di nikmati.

“Hahahah.. dasar kamu ya!!” Tawa lelaki itu dengan riang sambil mengangkat dagu sang akhwat agar dapat melihat keindahan wajahnya.

Dari dagunya, tangannya bergerak turun menyusuri leher jenjangnya yang masih tertutupi hijab dan mengarah ke susu bulatnya. Dengan gemas ia cubit pentil yang bewarna cokelat muda itu secara bergantian sehingga pemiliknya meringis nikmat.

“Uuhh mass jangan dicubitt pentil akuu..” desahnya dengan manja sambil menggigit bibir bawahnya sendiri.

“Hehehe.. tapi kamu suka kan??” balasnya dengan senyuman mesum.

Annisa juga tersenyum membalas pertanyaannya. Ia juga mengangguk lemah mengakui menyukai perbuatan lelaki itu.

Setelahnya Ia pun bergegas mengitari akhwat yang sedang berjongkok kelelahan itu lalu menarik pinggulnya agar berdiri dalam posisi menungging kembali.

Annisa manut saja menuruti permintaan pejantannya itu. Setelah mengumpulkan tenaganya kembali ia langsung berdiri lalu menungging kan bokongnya ke arah lelaki itu. Kemolekan bokong Annisa membuat lelaki itu semakin bernafsu. Ia jadi tak sabar menikmatinya.

“Izin ya bro..” pintanya kepada temannya yang telah terpuaskan

“Nggih.. hahh.. hahh..” balasnya singkat

Lelaki hidung belang yang sudah terpuaskan itu tampak sedikit sempoyongan berjalan mendekati teman wanitanya. Ia juga ngos-ngosan aldi1010setelah menghabiskan tenaganya dalam memuasi sang akhwat cantik itu. Dengan gemetaran ia pun segera merangkul lengannya ke pundak wanita itu sebagai tumpuan agar ia tidak terjatuh.

“Puas?” Tanya teman wanitanya dengan nada jengkel tak mau melihat pasangannya

“Hehe.. maaf ya.” Balasnya sambil memberikan senyuman singkat sembari mengecup pipinya

Sementara itu dihadapannya, temannya susah bersiap menjalankan aksinya. Tangan kanannya dari belakang sudah mencengkram bongkahan susu Annisa yang menggantung bebas sementara tangan kirinya mengarahkan torpedo jumbonya menuju pintu gerbang kenikmatan sang akhwat.

“Ane masukin ya.. dah siap??” bisiknya pelan saat menegakkan posisi Annisa tuk sesaat lalu membuatnya kembali menungging.

Annisa hanya mengangguk lemah. Ia sudah pasrah sejak tadi. Ia hanya bisa berharap semuanya selesai sebelum suaminya kembali.

“Ouuuhhhh massshhh!….” Desah Annisa dengan manja saat merasakan penis jumbo itu mulai meringsek masuk.

Vaginanya lagi-lagi dipaksa untuk memelar lebar agar penis itu dapat masuk. Annisa memejam berusaha untuk merilekskan tubuhnya sendiri kendati kemaluannya masih terasa begitu sensitif akibat orgasme sebelumnya.

Meski sudah mendorongnya cukup kuat tapi penis jumbo itu tetap tidak bisa masuk dengan sekali hentakan. Lelaki itu pun terpaksa menariknya lagi sebelum mendorongnya lagi. Berulang kali ia melakukan gerakan serupa sehingga membuat Annisa meringis sambil meram melek.

Dari kejauhan seorang lelaki dengan wajahnya yang tampan berjalan mendekat. Langkahnya tampak tergesa-gesa. Rasa mules di perutnya telah hilang. Ia sudah kembali normal namun wajahnya tampak gusar. Hatinya juga was was saat langkahnya semakin dipercepat menjemput istri cantiknya.

Farhan kembali. Dengan berjalan cepat sambil memegangi perutnya sendiri, suami dari akhwat itu kembali ke warung untuk menjemput istri cantiknya. Untungnya gerakan Jalan yang cukup cepat itu langsung disadari oleh ibu pemilik warung dan segera memberikan kode kepada Annisa serta lelaki itu.

“Nakk, sudah. Sudah.. suaminya udah balik!” Kata ibu pemilik warung dengan sigap langsung datang melerai proses kawin dua insan dihadapannya.

“Ahhh….” Desah Annisa dan lelaki itu secara bersamaan

Padahal penis jumbo lelaki itu sudah hampir masuk sepenuhnya saat penis itu terpaksa di cabut lagi. Annisa juga kaget bukan main saat menyadari suaminya semakin mendekat ke arah warung itu. Ia pun kebingungan lalu sebisa mungkin merapikan pakaiannya yang acak-acakan.

Teman dari lelaki hidung belang itu tampak kebingungan kenapa ia dihalangi oleh ibu pemilik warung itu. Penis jumbo nya masih mengacung tegak seakan menantang siapapun yang ingin merasakannya. Pria hidung belang yang sedang bersama pasangannya itu langsung memberikan penjelasan singkatnya yang untungnya mampu dimengerti oleh nya. Ia pun terpaksa mengalah.

Sementara dari kejauhan, farhan kini sudah dapat melihat warung tempatnya membeli minuman tadi. Ia terus melangkah namun walaupun. Semakin dekat ia tak melihat sosok istri cantiknya. Ia pun jadi mempercepat lagi langkahnya. Terus ia lihat secara seksama namun matanya hanya dapat melihat 4 orang yang sedang berdiri di dalam warungnya. 2 orang lelaki dewasa dengan 2 orang wanita yang pasti bukanlah sosok Annisa, istrinya.

Ia pun semakin khawatir. Kekhawatiran membuatnya sampai berlari kecil menuju warungnya. Setelahnya sampai di depan warung itu, ia menghembuskan napas panjang. Akhirnya ia aldi1010dapat melihat Annisa tengah berdiri di depan lelaki itu sembari mengobrol dengan ibu penjaga warung. Farhan pun merasa lega.

Hufff.. syukurlah umii..
Batinnya sambil mengelus dadanya sendiri

Tapi Kok aneh ya. Kok tadi umi kayak gak kelihatan. Padahal berdirinya disitu?
Batinnya bertanya-tanya.

Sesaat farhan merasa heran kenapa tadi ia tak melihat sosok istrinya padahal sosok lelaki di depan istrinya itu tidak cukup besar untuk menutupinya. Namun saat melihat istri cantiknya yang aman dan tidak kenapa-napa, ia langsung membuang segala pikiran kotornya.

“Umi..!” panggil Farhan

Annisa yang tanda betul akan suara tersebut langsung menoleh. Sebisa mungkin ia memberikan senyuman indah menyambut kedatangan suaminya itu. Wajah Annisa berseri kembali meski masih terdapat kekecewaan didalamnya.

“Abii…” Jawab Annisa dengan riang berusaha menyembunyikan hal buruk yang telah ia lakukan

Fiuhh~.. untung aja tadi pakaian aku gak ada yg di lepas. Jadi tinggal di rapikan dikit aja deh..
Batin Annisa lega

“Maaf Abi lama banget di wc. Perut Abi sakit banget. Ini aja belum seperti biasanya perut Abi, mi..” kata Farhan sambil memberikan alasan logis kepada istrinya

“Gitu ya bi.. yakin sekarang udah gapapa kan??.. Ya udah bi.. yuk kita balik ke hotel.. umi udah capek bii..” kata Annisa sambil menggandeng lengan suaminya ingin segera meninggalkan warung tersebut.

“Iya mii.. ayo.” Balas Farhan sambil memperhatikan ketiga orang yang ada di dekatnya.

Kedua lelaki yang sudah pernah menikmati tubuh istri cantiknya itu pun memberikan senyuman seakan menyapa. Farhan yang tidak tahu apa-apa malah ikut tersenyum membalas sapaan mereka. Saat itu ia juga melirik kearah ibu penjaga warung yang sudah masuk kedalam warungnya.

“Oh iya sampe lupa.. Umi bentar ya.. Abi mau kasih sedikit tips ke ibu nya karena udah baik mau izinkan umi nunggu bentar disini” kata Farhan sambil merogoh kantungnya.

“Iya Abi..” jawab Annisa melepas gandengannya mempersilahkan suaminya pergi kedalam warung.

Suaminya Annisa itu pun segera menyusul ibu pemilik warung itu masuk ke dalam area warung sehingga istrinya terlepas dari pandangannya. Posisinya membelakangi Annisa yang masih bersama dengan ketiga orang yang tadi dilihatnya.

Disaat yang singkat itu, lelaki pemilik batang jumbo yang belum terpuaskan itu mendekati Annisa. Wajahnya menyeringai mesum. Dengan berani ia langsung meremas bokong montok Annisa dari luar rok spannya. Annisa yang terkejut nyaris kelepasan mengeluarkan suara desahan nya. Ia kaget bukan main tak menyangka lelaki itu berani berbuat seperti itu kendati suaminya ada disitu dan hanya membelakangi nya saja.

Annisa yang tak mampu bersuara itu pun menggelengkan kepalanya mengisyaratkan penolakan. Bola matanya yang besar itu tampak berbinar memohon padanya. Ia tak mau suami tercintanya melihat perbuatan mesumnya itu.

“Suamimu gak bakal tau kok kalo kamu bisa diam” bisik lelaki itu di telinga Annisa lalu mencium pipinya.

Cupph!

“Jangan mass.. tolong jangan.. Mmpphhh” desah Annisa sepelan mungkin saat merasakan remasan yang lebih kuat pada bokongnya.

Tak sampai disitu, tanpa izin dari pemiliknya, lelaki itu dengan berani menaikkan rok Annisa hingga ke pinggang sehingga vaginanya yang tidak tertutupi apapun langsung kelihatan. Tangannya itu lalu bergerak memegang pinggul ramping akhwat cantik yang sudah bottom less itu.

“1 tusuk lagi aja ya” pinta lelaki itu yang membuat darah Annisa berdesir hebat.

“Mass jangann mass.. mmpphhhh” desah Annisa sambil menggelengkan kepalanya berusaha menolak permintaan dari lelaki itu.

Namun pinggul polosnya semakin dicengkeram dengan kuat. Ia juga di posisikan jadi sedikit lebih menungging. Bahkan kepala jamur jumbo lelaki itu sudah berada tepat di depan pintu masuk liang kawinnya.

Bleshh!

“Mmmpphhhh!” Desah Annisa sambil menutup mulutnya erat-erat saat lelaki itu mendorong pinggulnya perlahan.

Annisa sempat mengerang saat penis jumbo milik lelaki itu perlahan memasuki vaginanya. Ukurannya yang besar membuat vaginanya terpaksa meregang lebar lagi. Ia jadi kewalahan saat memperhatikan punggung suaminya yang sedang mengobrol dengan ibu pemilik warung.

Posisinya yang tepat di belakang suami nya membuatnya semakin takut. Ia khawatir perbuatannya diketahui oleh suaminya. Ia tak mau imej nya hancur karena bersetubuh dengan lelaki lain. Cukup dengan berbalik, maka Farhan akan langsung mendapati istrinya yang sholehah sedang di doggy oleh lelaki lain.

Annisa terus menggeleng kan kepalanya berharap lelaki itu menyudahi aksinya disaat Farhan tampak sedang menyerahkan selembar uang kepada ibu pemilik warung. Rasa cemas nya semakin nyata. Ia tahu suaminya bisa memergoki nya kapan saja.

“Pak sebentar. Saya tidak bisa terima begitu saja. Sebagai gantinya Ini… Hmmm..” kata pemilik warung saat melihat Farhan yang hendak memutar pandangannya

Untungnya ibu pemilik warung itu mengerti akan situasinya. Dengan sigap ia mencari perhatian Farhan agar tidak melihat istri cantiknya yang sedang di nikmati oleh orang lain. Farhan pun tidak jadi menoleh. Pengalihannya berhasil. Ia tetap memusatkan pandangannya ke arah ibu pemilik warung yang sedang berakting seakan mencari sesuatu sebagai ganti dari selembar uang yang diterimanya.

Mass tolong jangan lihat kesini dulu.. tolong jangan masshh.. aahhhh!
Ucap Annisa dalam hati sebelum mendesah manja karena akhirnya penis jumbo itu berhasil masuk sepenuhnya hingga menusuk rahim kehangatannya.

“Akhirnya.. uuhhh..” desah lelaki itu dengan sekecil mungkin

Penis jumbo itu akhirnya berhasil masuk seutuhnya dalam jepitan hangat vagina sang akhwat. Batang sebesar itu berhasil amblas lagi ke dalam goa yang masih sempit itu. Di dalam sana terasa jepitan otot rongga kewanitaan Annisa yang seakan membetot sekujur batang penisnya. Di dalam sana juga terasa sebuah empotan yang mengundang agar pejantannya supaya dapat menusuknya lebih dalam. Lelaki itu tersenyum puas menikmati kenikmatan dari liang kawin Annisa.

“Aaahhh…. Mmmpphhh….” Desah Annisa tertahan sambil meram melek

Tusukan dari penis jumbo itu mampu membuat akhwat binal itu memejamkan mata sambil membuka mulutnya lebar-lebar kendati suaminya berada di depannya. Ekspresinya juga terlihat begitu binal saat rahimnya terasa seperti ditusuk-tusuk. Raut wajahnya sangat menggairahkan seolah memang sudah menantikan tusukan mantap dari penis jumbo pejantannya yang tentu lebih besar dari ukuran penis mini milik suaminya.

Entah mengapa rasa takut bercampur khawatir membuat tubuhnya semakin menunjukkan kualitasnya. vaginanya malah semakin becek saja hingga mempermudah penetrasi penis jumbo itu. Ia tak menyangka akan di sodok tepat didekat suaminya. Membayangkannya saja ia tidak pernah. Namun kini ia malah mempraktikkan nya secara langsung. Rasa sangek nya pun bercampur dengan sedikit rasa kesel pada pejantannya. Ia pun menoleh kebelakang melihat sosok jahat yang telah membuatnya seperti itu. Tampak lelaki itu menyeringai puas sambil menggigit bibir bawahnya.

“Satu tusuk lagi ya.. henngkkkk!!!!” Bisik lelaki itu yang perlahan menarik penisnya secara perlahan lalu mendorong nya mentok lagi dengan kuat.

“Mmpphhhh!!” Lirih Annisa yang kelonjotan dengan matanya yang menatap ke langit. Rasanya benar-benar nikmat. Lidahnya bahkan menjulur keluar saat merasakan kepala jamur penis itu menusuk pintu rahimnya.

Disebelahnya, Lelaki hidung belang yang bersama teman wanitanya sampai tak habis pikir temannya itu berani berbuat sejauh itu. Mereka seperti acuh dan tak takut ketahuan. Ia pun menutup mukanya menggunakan tangannya sambil geleng-geleng kepala tak percaya.

Farhan masih berada didalam warung. Ia tengah sibuk memperhatikan ibu pemilik warung yang sedang menggunting sebuah jajanan ringan. Matanya hanya menatap ke depan tanpa tahu istrinya sedang di nikmati oleh lelaki lain. Karena berada di dekatnya, ia merasa aman. Istri nya tidak mungkin kenapa-kenapa jika ada di dekatnya. Namun ternyata pemikiran lelaki berwajah tampan itu salah. Kepolosannya itu membuat Annisa celaka. Kepolosannya itu membuat istri cantik nya jadi mengingat lagi betapa nikmatnya di gagahi oleh batang keras yang perkasa. Kepolosannya itu membuat seorang lelaki dengan penis jumbonya terus mengingkari janjinya.

Awalnya lelaki itu menjanjikan hanya 1 tusuk. Lalu bertambah 1 tusuk lagi. Namun kenikmatan yang di dapatnya dari jepitan vagina Annisa membuatnya terus mengingkari janjinya. Perlahan secara teratur ia malah memaju mundurkan pinggulnya menggenjot liang kawin Annisa yang semakin basah.

“Uuhh…” Lenguh lelaki itu memejamkan matanya menghayati cita rasa sang akhwat.

Rasanya benar-benar nikmat. Tubuhnya benar-benar enak. Lelaki itu tak habis pikir akhwat secantik Annisa bisa dipakai semudah ini. Penolakan darinya seperti main-main saja. Ia benar-benar puas jadinya. Tak pernah ia sepuas ini dalam bercinta padahal ia sekuat tenaga mengatur genjotannya agar tidak menimbulkan suara.

Aahhh… Aahhhh… Aaahhhh.. masshhh.. aaahhh.. jangan balik badan dulu ya masshhh.. aahhhh…
Batin Annisa yang manut saja saat buah dadanya ikut diremas dari belakang sambil memperhatikan punggung suaminya.

Splokk

Splokk

Splokk

 

Annisa hanya mendesah pasrah saat tubuh aduhainya terus dinikmati di belakang suami tercintanya. Ia hanya bisa berharap suaminya tidak berbalik badan dan membiarkannya menikmati persetubuhan haramnya itu ia juga berharap suaminya tidak memergokinya. Lambat laun kewarasannya malah semakin buyar di terpa arus kenikmatan itu. Ia bahkan semakin menikmati persetubuhannya. Ia semakin tidak mempedulikan apa pun lagi ketika batang kejantanan yang begitu keras dan berukuran besar itu semakin kencang menghujam vaginanya. Hasilnya secara perlahan, saat suara benturan antar kelamin itu mulai terdengar.

Ukuran penis nya yang besar serta sedikit membengkok keatas itu membuat Annisa merem melek. Tubuhnya kelonjotan. Ia jadi semakin lemas. Genjotan itu terus dilakukan. Gesekan antara kulit penis lelaki itu dan dinding vaginanya membuat liang kawinnya semakin banjir. Sangking kan banyaknya, cairan cinta Annisa perlahan keluar dari tepi vaginanya mengalir menyusuri paha mulusnya.

Pria hidung belang yang sudah terpuaskan itu begitu takjub melihat pertunjukan mereka. Ia ingin sekali memakai akhwat itu lagi andai saja penisnya masih dapat mengeras malam itu. Dengan berat hati ia terpaksa melewatkan kesempatan ketiga nya tuk menikmati sang akhwat.

Menyadari malam itu bisa saja menjadi pertemuan pertama sekaligus pertemuan terakhirnya dengan Annisa, dengan sisa tenaga nya ia mendekati akhwat binal yang sedang di doggy itu.

Tampak Annisa sedang meram melek keenakan. Wajahnya menyiratkan kepuasan. Meski menahan suara desahannya, namun ia menjulurkan lidahnya saat benar-benar menikmati persetubuhan nya. Pria hidung belang yang sudah didekatnya itu pun jadi merasa terpancing.

Pria hidung belang langsung mengambil lidah Annisa yang menjulur keluar seperti anjing itu. Lidahnya ia tarik sehingga Annisa jadi menoleh kepadanya sambil maju mundur.

Cupph!

Sebuah kecupan hangat mendarat di kening sang akhwat yang mulai di baluri oleh keringat. Kecupan itu adalah hadiah perpisahan baginya sebelum melepaskan jemarinya dari lidah basah Annisa dan kembali ke gadis sewaannya. Sekejap Annisa kaget menerima kecupan itu sebelum akhirnya di buat lupa karena terlena oleh genjotan penis jumbo pada vaginanya.

Akhwat cantik itu semakin terlena. Ia sudah tidak mempedulikan apapun lagi selain rasa nikmat yang di terimanya. Ia juga sudah pasrah jika suaminya memergokinya saat ini. Hal itu bisa dipikirkan nanti. Yang penting saat ini ia sangat menikmati genjotan demi genjotan yang perlahan semakin menguat.

Annisa menatap sayu ke arah belakangnya sambil meram melek keenakan. Matanya menatap ke arah wajah buruk lupa yang sedang tersenyum tipis seakan mengejek sang akhwat yang sudah lupa diri itu. Setelah senyumannya hilang, bibir hitamnya mendadak jadi manyun. Sambil memajukan kepalanya ke depan, ia memberikan kode pada sang akhwat.

“Nihh..” bisiknya pelan sambil terus menggenjot betinanya

Annisa langsung menegakkan badannya. Ia mengatur posisi tubuhnya agar bibir manisnya dapat menjangkau bibir hitam yang sedang manyun tersebut.

“Mmpphh..” desah keduanya tertahan.

Splokk..

Splokk..

Splokk..

 

Dalam posisi yang tidak aman, Annisa semakin dibuat keenakan. Tanpa di komandoi lagi, ia dengan pasrah merelakan bibirnya di emut emut sementara vaginanya di genjot dengan kencang. Rasanya begitu nikmat sampai ia tak peduli jika suaminya memergokinya.

Namun disaat sedang enak-enak nya menikmati, dengan tega tiba-tiba lelaki itu malah mencabut penis nya dengan cepat. Dengan satu tusukan bertenaga ia mendorong penisnya masuk begitu dalam sebelum ia cabut lepas hingga menimbulkan suara yang khas.

Ploppphh!

Suara itu terdengar keras sehingga membuat Farhan secara reflek langsung mengalihkan pandangannya menuju istri tercinta nya.

Sebelum Farhan melihat istrinya, dengan sigap lelaki nakal itu langsung mundur beberapa langkah lalu berbalik badan. Dengan cekatan ia langsung menaikkan celananya dan menyimpan barang pusakanya yang basah terlumeri cairan cinta Annisa. Gerakannya benar-benar cepat hingga suami dari akhwat cantik itu tidak menyadari apa yang telah ia lakukan sebelumnya.

Sementara itu Annisa yang merasa tanggung langsung terduduk lemas di tanah. Untung saja rok spannya otomatis turun menutupi kakinya saat cengkraman tangan lelaki itu di pinggulnya terlepas.

“Umii!” Jerit Farhan terkejut melihat istrinya tiba-tiba terduduk di tanah dengan napas yang ngos-ngosan. Farhan segera melompat menghampiri istri cantiknya.

“Umi gapapa??” Lanjut Farhan yang berusaha membantu memapah Annisa agar berdiri

“Hahh.. hahh.. mmpphh.. Gapapa bi.. mungkin karena umi kecapean aja bi.. hahh..” jawab Annisa dengan napas yang masih menderu kencang. sebisa mungkin ia tersenyum dengan mengatur ekspresi wajarnya.

“Benar mii? Umi sampai keringatan gini loh. Jangan-jangan umi sakit ya?” Tanya Farhan lagi dengan wajah yang begitu khawatir memperhatikan kondisi fisik istrinya.

Wajar saja lelaki tampan yang menjadi suami sah nya khawatir. Kondisi Annisa saat itu tidak karuan. Napasnya tersengal-sengal dengan pipi nya yang memerah. Kulit mulusnya mengeluarkan keringat padahal udara sedang dingin. Ia pun menatap cemas pada istrinya.

“Iya loh bi.. umi engga kenapa-kenapa. Benar.. Yuk pulang bi biar kita langsung istirahat..” pinta Annisa yang sudah kembali berdiri sambil di pegangin oleh suaminya.

Farhan jelas menyanggupi. Ia tidak mau istrinya kenapa-kenapa. Kepolosannya membuatnya menyalahkan diri sendiri. Lelaki tampan itu beranggapan istrinya menjadi seperti itu akibat kelelahan terlalu lama berdiri saat menunggunya di toilet tadi.

Maafin abii ya sayang ..
Batin Farhan sambil merangkul istrinya.

Tak berselang lama lewatlah sebuah andong yang langsung dicegat oleh Farhan. Melihat kondisi Annisa yang sudah terlampau lemas tuk di ajak berjalan, ia pun memilih memakai jasa andong saja. Ia lalu membawa Annisa kembali hotelnya dengan menggunakan andong yang telah dibayar lebih mahal dari biasanya.

Ketika andong itu mulai bergerak, tepat saat Annisa melihat kedua lelaki nakal itu untuk terakhir kalinya. Teman dari pria hidung belang itu nambak melambai. Ia juga sudah mengeluarkan lagi batang kejantanannya yang berukuran jumbo. Sontak Annisa langsung menenggak ludahnya. Apalagi sesaat sebelum mereka menghilang dari pandangannya, Annisa dengan jelas dapat melihat wanita sewaan yang di sewa oleh pria hidung belang itu malah berjongkok untuk menghisap penis jumbo milik temannya itu.

-_-_-_-_-_-_-_-_-

Maaf ya mi. Gara-gara Abi terlalu lama umi sampe kecapean gini. Mana keringatnya banyak banget gini.
Batin Farhan sambil mengelus kepala Annisa yang menyender di bahunya sambil menyeka keringat di kening nya menggunakan sehelai tisu.

Sementara Annisa tampak acuh akan perhatian suaminya. Ia tengah berusaha mengatur napas serta nafsunya agar secepatnya kembali normal. Ia tak mau terlihat sange di depan suaminya. Tangan kanannya bahkan memegangi tangan kirinya untuk tidak mengelusi area vaginanya yang terasa sangat gatal. Rasa gatal itu membuatnya sangat tidak nyaman. Annisa sampai menatap kearah berlawanan dari suaminya agar suaminya itu tidak melihat kondisi raut mukanya saat itu.

Kebetulan kusir andong berada tepat didalam arah pandangannya. Kusir andong itu tampak sudah tua dengan pakaiannya yang ketat namun sedikit lusuh. Terdapat robekan di area bawah ketiaknya sehingga memperlihatkan kulitnya yang hitam.

Annisa malah semakin berdesir melihatnya. apalagi saat menyadari tubuh dari kusir tua itu ternyata lumayan atletis.

Ahh.. pasti enak kalau memekku digaruk pake kontolnya dia. Mana badannya kekar gitu.. jadi pengen lagii!..
Batinnya memperhatikan sekujur tubuh kusir tua itu.

Pasti kontol dia gede!.. setidaknya pasti lebih gede dari punya mas Farhan..
Batinnya yang semakin mupeng

Sadar akan keinginan nyelenehnya, Annisa segera menutup matanya. Ia memejam. Ia ingin membuang jauh-jauh pikiran nakalnya. Lengannya dengan kuat memeluk lengan suaminya yang membuat senang Farhan.

Tak sampai 15 menit kemudian, pasangan halal itu sampai ditempatnya menginap. Farhan memapah tubuh Annisa yang masih lemah masuk ke dalam kamarnya lalu membaringkannya perlahan.

Daripada gatel mulu juga kan..
Batin Annisa saat melihat suami tampannya membuka pakaiannya

Dari arah tempat tidur Annisa bergerak menuju suaminya. Dengan tatapan nakal ia mendekati suaminya lalu langsung memeluknya dari arah belakang

“Masss…” Bisik nya lembut di kuping Farhan yang langsung membuatnya merinding. Hangat napasnya langsung menerpa leher suaminya.

“Iya mii.. ada ap, ssshhhh umii!” Desah Farhan tak mampu menyelesaikan kalimatnya karena tiba-tiba jemari Annisa sudah masuk kedalam celananya lalu membetot penis mungilnya.

“Umii pengennn..” pinta Annisa dengan nakal sambil perlahan mengitari tubuh Farhan.

Annisa yang pada awalnya memeluk Farhan dari belakang kini berpindah dan memeluknya dari depan. Setelah meminta ‘hak’ nya sebagai istri ia langsung berjongkok tanpa menunggu jawaban dari sang suami.

Kebetulan hanya tinggal bokser nya saja yang tertinggal setelah Farhan melepas pakaiannya tadi. Dengan binal Annisa menurunkan bokser itu hingga Farhan kini menjadi telanjang bulat. Berbeda dengan Annisa yang masih tampil dengan pakaiannya semula.

Annisa melirik sayu ke arah penis suaminya sebelum mengangkat kepalanya melihat wajah tampan Farhan.

Kecil banget punya kamu bi.. beda sama punya cowo tadi..
Batinnya sambil melemparkan sebuah senyuman palsu ke arah suaminya.

Ia lalu memajukan wajahnya. Ia buka juga mulutnya tuk mengambil penis suaminya masuk.

“Uuhh umiii…” Desah Farhan saat merasakan hisapan lembut dari mulut istrinya yang cantik

Annisa tidak menggubris lenguhan itu. Ia tampak fokus dalam melakukan sepongannya. Kepalanya mulai maju mundur. Di dalam sana, lidahnya bergerak tuk mengitari penis suaminya.

Diam-diam hatinya berharap jika di sepong seperti ini, siapa tahu ukurannya akan membesar. Siapa tahu tingkat kekerasannya bakalan meningkat.

“Ssllrrpp… Mmpphhh… Ssllrrpp…. Ssllrrppp….”

please membesar lah.. setidaknya seukuran kontol pria hidung belang tadi juga gapapa kok. Membesar lah sedikit lagi please..
Batinnya sambil mengingat kembali bentuk penis milik pria hidung belang itu.

“Umii.. umiii.. kok tiba-tiba umi jadi agresif gini… Uhhh umiii enak banget…” Lenguh Farhan menerima empotan dahsyat mulut istrinya

Annisa tak menjawab pertanyaannya suaminya. Di selangkangan suaminya, wanita cantik yang masih memakai hijab dan cardigannya itu tampak fokus dalam menyedot dan merangsang kemaluan suaminya agar menjadi lebih keras lagi.

“Oouuhh umiii.. umiii… Sayaannggg!!!”

Leave a Comment

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *