pov iffa

namaku iffa permata sari. Malam ini aku tidur dikamar hana temen satu kosku. Aku terpaksa tidur dengannya karena kejadian menyeramkan tadi malam. Dimana salah satu penghuni kos yang bernava novi melihat sebuah penampakan yang menyeramkan. Maklum aku paling parno kalau sama hal yang begituan. Kulihat hana masih tertidur dikasur. Akhwat cantik ini adalah salah satu teman dekat kosku. Orangnya ramah dan supel. Melihatnya masih tertidur pulas aku tak tega membangunkannya. Aku segera kembali kekamarku untuk siap2 karena pagi ini aku ada janji dengan seseorang.

Di luar sana aku dikenal sebagai akhwat yang alim dan selalu menjaga diri tapi disisi lain sebentar lagi aku akan menjadi seorang pelacur. Lebih tepatnya aku terpaksa menjadi pelacur karena tuntutan ekonomi. Hutang kelargaku yang banyak terpaksa membuatku melakukan ini dan lagi aku adalah anak pertama sedangkan adikku masih kecil. Hari ini aku sudah janjian dengan pak broto, orang yang membeli perawanku. Beliau adalah seorang pengusaha kaya. Sampai juga ditempat tujuanku yaitu sebuah hotel yang cukup mewah. Setelah masuk kedalam hotel aku langsung menuju kamar yang dijanjikan. Di dalam kamar tersebut pak broto sudah menungguku.

Saat di dalam kamar dia bilang “iffa, om mau….”

“mau apa om?” tanyaku padanya

“mau semuanya” kata dia

“ishh…sabar om” dalam hati sebenarnya aku juga sudah siap, sebelum menjual perawanku aku sudah mempersiapkan diri dengan belajar seks dari buku dan video porno agar pasanganku puas. Aku diam dan menunggu apa yang akan dilakukannya, ini pertama kalinya bagiku. Walaupun aku sudah belajar dari video porno bagaimana cara melayani lelaki tapi tetap saja agak canggung.

Saat itu dengan muka penuh nafsu dia menatapku dan mendekati wajahku. Dia memelukku dari belakang dan mengusap pantatku dari belakang sambil meremas-remas dengan ganas. Aku cukup terkejut dengan perbuatannya, lalu dia mengajakku ke kasur. Akupun mengikutinya, sampai didepan kasur. Dia lalu memelukku dengan rapat dan kemudian mencium bibirku. Akupun memeluk lehernya, cukup lama kita melakukan french kiss. Aku sampai sesak napas kena kulum dan kena gigit, sehingga mau bernapas pun sulit. Kulumannya memang nikmat, tapi jika sudah sangat sesak aku terpaksa mendorong wajahnya.

Tanpa belas kasihan dia menarik mukaku dan terus mengulum bibirku. Kurang lebih 5 menit kita berciuman dan basahlah memekku. Dia kemudian melepas ciumannya dan bilang “buka baju dan jilbabmu sayang”. Aku dengan lemah gemulai mulai membuka bajuku dan setelah bajuku kuangkat tersembullah buah dadaku yang besar. Aku memakai bra 38 cupnya B lagi. Setelah dia melihat buah dadaku, belum selesai aku membuka semua bajuku dia langsung memeluk pinggangku dan mulai mengulum putingku.

Om broto ini memang sangat ahli kalau mengulum buah dadaku. Dia menyedot dadaku sambil berdiri sampai terangkat badanku. Terlihat puting dan daerah sekitarnya sudah basah dengan air liurnya. Cukup lama dia mengerjai dadaku, hampir 10 menit. Sampai aku merasakan cairan memekku meleleh ke pahaku. Om broto ini kalau udah nyedot dadaku maka tak akan dilepasnya. Seperti mau menelan terus. Kadang2 dia sedot dengan lembut, lalu dia sedot dengan kuat dan sesekali menggigit putingku. Akupun sengaja mengerang “uurrgghh….enak om…aargh….”. sebab aku tau laki2 makin nafsu kalau wanitanya mengerang. Salah satu tangannya meremas habis dan memilin-milin putingku. Kadang2 dia meremas kedua buah dadaku dan dia benamkan wajahnya di belahan dadaku sambil menjilatinya. Puas dia menggigit, dia kemudian mengulum putingku. Kulumannya begitu kuat sampai aku mau jatuh, karena tak mampu lagi berdiri. Sepertinya dia juga sudah mulai lelah menjamah dadaku. Dia kemudian mencari mulutku, lalu kita berciuman dengan penuh gairah sambil tangannya mulai melepas celana dalamku dan bhku yang masih menggantung. Kami berhenti sejenak melepas semua pakaian dan kita berdua berciuman tanpa busana sambil berdiri.

Saat kami berciuman tanganya tak tinggal diam dan mulai memasukkan jarinya ke memekku. Akupun sedikit membuka sedikit kakiku agar dia mudah melakukannya. Akupun juga tak tinggal diam. Kubelai lembut batang om broto. Kuraba kontolnya sudah sangat tegang. Panjang kontolnya biasa saja tapi diamternya gede banged membuat kontolnya terlihat gemuk. Lalu dia menyuruhku berlutut trus dia minta aku mengulum kontolnya.

Akupun berlutut dan mengulum kontolnya. Mulutku terasa sangat penuh. Mulutku yang kecil rasanya tak muat menampung kontol ini. Lelah aku mengulum, akupun menjilat ujung kontol yang mengembang dan berlumuran air liurku. Pas itu aku gigit ujung kontolnya dia menjerit dan menarik kontolnya, sepertinya dia terkejut. Karena aku geram akupun mencari telurnya dan kuremas dengan penuh nafsu. Dan terus menggigit dengan manja sekeliling telurnya. Dia tak tahan dan bilang “om dahh mau keluar nih”. Aku kemudian berdiri dan mencium mulutnya. Bernafsu sekali, kami saling mengulum lidah dan kadang2 saling menggigit bibir. Kemudian dia membaringkanku di kasur dan dia meneruskan aktivitas kegemarannya menyedot putingku. Dan sekarang gilaranku yang dia buat mengerang keenakan.

Mulutnya terus menyedot dadaku, tanganya juga terus-terusan menggosok klentitku. Cairan memekku meleleh. Sesekali dia mengorek-ngorek dan memasukkan jarinya kedalam memekku membuatku kelonjotan. Gimana gak kelonjotan, dadaku disedot-sedot, memekku di korek2, rasanya sangat nikmat. Karna sudah terlalu nafsu kadang dia menyedot buah dadaku sekuat-kuatnya sampai rasanya mau putus aja buah dadaku. Kalau soal menyedot itu kegemarannya. Seperti anak2 kecil yang haus susu saja. Tak puas dengan menggigit putingku sampai membengkak, seluruh dadaku juga diremasnya dengan kuat.

Dia menggigit dan menyedot sampai merah dadaku. Bayangkan aja seluruh dada saya dah merah2 dua2nya. Om broto ini memang paling nafsu dengan dadaku. Sambil dia menyedot dadaku, tanganku meremas kontolnya yang sudah sangat tegang yang sudah siap untuk menembakkan peluru. Kemudian aku mendorongnya dan sekarang giliranku menyerangnya. Aku panjat badannya, terus kubenamkan mulutku ke lehernya dan aku cupang lehernya. Aku jilat dan kulum telinganya. Kontolnya yang sudah sangat keras menyentuh perutku. Belum keluar juga om broto ini, kalau orang lain pasti sudah muncrat maninya. Aku turun ke dadanya, dada yang bidang walau sudah berumur. Bukan Cuma dia saja yang panda nyedot, akupun juga akan menunjukkan kemampuan menyedotku sampai dia mengerang tak tahan. Dia mendorongku lalu dia mengincar leherku dan membuat banyak cupang disana. Lalu dia mencium bibirku selama kira2 5 menit. Lalu dia menuju sasaran utama apalagi kalau bukan memekku yang sudah banjir.

Dia mengkangkangkan kakiku dan mulailah lidahnya menjelajah di memekku yang tembem dan licin pula, terus saja dia menilat sekitar biji klentitku. Aku tak tak tahan, makin meleleh cairan memekku, badanku sampai terangkat menahan geli. Siapa yang pernah melakukan pasti taulah gimana rasanya geli dan ngilu saat dijilat bijih kelentitnya. Rasa sperti pingin kencing juga ada.

Cukup lama dia mengerjai biji kelentitku. Habis itu dia rubah posisi, biasalah posisi 69. Kontolnya dia arahakan pas di wajahku. Lalu kukulum kontol itu sambil sesekali terangkat badan saya menahan kegelian akibat biji kelentit saya yang dijilat dengan lidahnya. Kurang lebih 10 menit kita berdua saling kulum dan menghisap kelamin masing2. Kemudian dia bangun dan duduk dantara selangkanganku, aku takut saat itu. Aku dah tak bisa berkata apa2, mataku pun sudah sangat sayu. Dia angkat kaki kananku ke bahu kirinya dan mulailah dia memasukkan kontolnya perlahan. Saat kontolnya kena kelentitku aku sedikit tersentak dan berkata “pelan om…sakiit..”.

om broto pun bilang “sakitnya Cuma sebentar kok” .

“saya masih perawan om, belum pernah” kataku memelas

“tenang aja sayang nanti pasti enak kok” jawabnya meyakinkanku. Akupun percaya padanya dan menyerahkan segalanya padanya. Dia pun memasukkan kontolnya perlahan. Aku pun menjerit “saaakkkkiiiiiiiiitttttt……”. kontolnya sangat besar, aku ngeri liatnya. Aku pejamkan mataku trus dia merebahkan badannya keatas badanku dan kembali dia menyedot puting dadaku yang sudah tegang. Lama dia melakukan itu agar aku merasakan nikmat untuk mengurangi rasa sakitku. Aku memang merasa nikmat. Saat sedang merasa nikmat oleh sedotannya di dadaku, screet…selaput daraku terasa robek. Aku dorong tubuhnya, masih sakit juga.

Rasanya masih sangat sakit, dia pun paham dan dia menarik sedikit kontolnya dan menggesek kelentitku. Kemudian dia lanjutkan aksinya menyedot buah dadaku. Kali ini dia mencoba sekali lagi, dia masukkan perlahan-lahan dan “emmm….ketatnya” kata dia. Dia terus membenamkan kontolnya perlahan-lahan, sedikit-sedikit. Aku Cuma bisa menahan. Lalu agak lama dia biarkan kontolnya di dalam. Terus dia tarik kontolnya sedikit, trus tancap lagi, tarik lagi sampai kepala kontolnya, kemudian dia benamkan lagi, akupun merasa keenakan dan mngerang.

“urrghh…… arrgh…… enak om…… emmmm…. lg omm…” erangku. Cukup lama dia menghujampakan kontolnya di memekku. Hingga membuatku semakin keenakkan dan lupa segalanya.

“emmm….dah puas kontolku main di memekmu” kata dia

“aku mau keluar iffa sayang” katanya. Terus dia cabut kontolnya dan dia keluarkan di dadaku. Dadaku pun penuh dengan lendir-lendir sperma dia bercampur dengan darah perawanku. Kita berdua terkulai lemas, menikmati sisa orgasme. Habis beristirahat sebentar kita lanjut main lagi dengan gaya dogy style. Memang akan cepat keluar kalau main dengan posisi ini karena sangat nikmat. Lama kita bersenggama dan bercinta hari itu. Kita berdua sudah klimaks masing2 5x. Gak sadar dari jam 9 pagi sampai jam 12 siang buah dadaku dan memekku di kerjai om broto. Buah dakau sudah membengkak dan ditambah dengan banyak cupangan di sekeliling dadaku. Aku lihat dia masih nafsu. Kemudian kita bangung dan dia mengambil tisu lalu mengelap memekku sampai bersih dan mencium memekku. Sebagai balasan akupun juga ngelap kontolnya. Sambil saya lap, kontolnya mengeras lagi. Habis itu kita Cuma petting aja, berciuman dan menyedot-nyedotlah. Maklumlah dah gak ada tenaga lagi, lemas. Sampai mau bangunpun tak kuat. Mau bangun aja sakit selangkanganku. Itulah kali pertama aku berhubungan intim. Awal mula dari dunia gelapku.

Kulihat om broto sudah tertidur. Akupun segera memakai bajuku dan jilbabku. Uang bayaranku sudah ditransfer oleh om broto ke rekeningku. Untuk perawanku, aku mendapat uang 30 juta. Aku segera keluar kamar dan pulang. Jalanku agak mengangkang karena memekku masih terasa sakit.

Pov hana

Akupun terbangun dari tidurku dan kulihat kak iffa sudah tak ada disampingku. Mungkin dia sudah bangun duluan. Belakangan ini memeang kak iffa terlihat cukup sibuk dengan ursannya. Aku mengambil hpku dan ada cukup banyak pesan yang masuk dari kak doni yang semalam aku tinggalkan begitu saja. Intinya semua pesan itu untuk minta maaf mengenai percakapan kemarin. Akupun membalas pesan itu untuk bilang kalu aku tak marah

“kamu beneran gak marahkan dek” balas pesan kak doni beberapa saat kemudian

“iya kak, hana gak marah kok” jawabku

“sebagai permintaan maaf gimana kalau siang ini kak doni traktir kamu makan” ajaknya

“g usah repot2 kak” jawabku

“gpp kok han, please mau ya?” ajaknya penuh harap

“ok deh kak kalau gitu” jawabku

“y udah nanti kakak jemput ya” katanya

“ok” balasku singkat. Aku segera turun dari kasur dan pergi mandi.

Setelah mandi aku keluar kamar untuk menunggu di jemput kak doni yang akan mentraktirku makan. Saat di depan kamar kulihat kak iffa sudah pulang, tapi ada yang agak aneh dari kak iffa. Kak iffa terlihat pucat dan kelelahan, jalannya pun agak sedikit mengkangkan kayak nahan sakit gitu. Takut ada apa2 aku pun menghampirinya.

“kak iffa darimana kok kliatannya capek banged, pucet lagi?” tanyaku

“ehh…hana. gpp kok han” jawabnya sambil senyum

“trus jalanya agak ngangkang gitu kak?” tanyaku lagi

“owh..ini tadi kpleset pas dikamar mandi han…hehe” jawabnya

“beneran kak gpp?” tanyaku khawatir

“iya han gpp kok. Km mau kmana?” tanya kak iffa

“mau kluar kak, mau dtraktir temen” jawabku

“enak dunk di traktir. Ya udah kakak masuk kamar dulu ya mau istirahat” kata kak iffa

“iya kak, kalau butuh apa2 telpon aja ya kak” kataku

“yup, makasih ya” kata kak iffa

“owh iya han, nanti kalu pulang kakak nitip makan ya” kata kak iffa

“siap kak” jawabku sambil meninggalkan kak iffa

bersambung