“Mau ngapain ni kita sekarang?” tanya Manda begitu keluar dari WC. “Mau makan?” tanya Bella. “Gila lu Bell. Baru juga tadi makan, uda mikirin makan lagi aja lu.” Kata gue. “Gue si ga laper, tapi emang lu sama Manda ga laper? Kan abis olah raga.hihihi.” ledek Bella. “Engga gue mah. Kan uda ngemutin bakpao” kata gue sambil noel toket Manda. “Ih. Genit.” Kata Manda malu malu. “uda ah, jalan dulu aja keliling, siapa tau da tujuan.” Usul Catherine. Kita pun akhirnya jalan jala muterin mall tanpa tujuan. “Duh, kalau ga ada tujuan gini jadi males ni, apa pulang aja?” tanya gue. “Yah, jangan dong. Bosen tau di kosan doang.” Kata Bella yang masih belum mau pulang. “Bis ga ada ide juga di mall Bell. Gimana kalau kita beli bahan masak aja, tar gue masak di kosan buat makan malem.” Kata Catherine. “Ya uda, kalau gitu kita ke carefour dulu aja beli bahan.” Kata Bella sambil cembetut. “jangan cembetut dong sayang.” Bujuk gue sambil memeluk Bella dari belakang. “Ih curang. Gue ga pernah digituin.” Protes Catherine dan Manda. “Biarin wekkkk” jawab Bella sambil menjulurin lidahnya penuh kemenangan.


Akhirnya kita pun belanja makanan di Carefour. Mulai dari daging untuk Catherine masak sampai ke cemilan cemilan untuk sehari hari. Oia, kesini dulu kata gue mengajak mereka ke 1 lorong. Gue pun ngambil 2 kotak kondom fiesta. “wih, tumben mau pake kondom. Biasanya juga langsung tusuk. Hihii.” Kata Manda. “Iya lu Cliff, tumben amat.” Kata Bella. “ya siapa tau nanti dibutuhin.” Kata gue. percakapan kita ngebuat abg yang lagi lewat melongo ngedenger pembicaraan kita. Kita pun ngantri untk bayar, karena memang antrianya ramai, gue pun memeluk Catherine dari belakang sambil menumpukan dagu gue ke pundaknya. “Kenapa?” tanya Catherine. “Gapp, lagi mau manja aja.” Jawab gue simple. “Ke gue aja.” Kata Manda narik tangan gue. “Ye. Kan Clif maunya sama gue.hihi.” ledek Catherine. “Iya Man, uda bosen kali dia sama lu gara gara abis make lu di bioskop.haha.” kata Bella manas manasin Manda. Gue Cuma ketawa aja ngedengerin obrolan obrolan mereka. Selesai bayar, kita pun cabut pulang.


Sesampainya di kos, Kita pun ngumpul di ruang tamu sedangkan Catherine mulai menyiapkan untuk masak makan malem kita. “Lu berdua nonton dulu aja, gue mau bantuin Catherine dulu.” Kata gue. gue pun turun dan ngeliat Catherine lagi motongin bahan bahan makanan. Gue langsung memeluk Catherine dari belakang dan melepas kaosnya. “ih, apa apaan ni.” Kata Catherine pura pura kaget. “Seksian kalau kamu masak ga pake apa apa.” Kata gue sambil ngelepasin celana pendeknya. “Dasar mesum.hihi.” kata Catherine sambil lanjut mengupas kentang. Melihat Catherine yang uda telanjang, birahi gue langsung seketika memuncak, gue pun ikutan bugil dan memeluk Catherine dari belakang. Dengan santai gue menggesek gesekan kontol gue ke memeknya sampai Catherine menjatuhkan kentangnya dan sedikit mendesah keenakan. “ahh..kamu si, jadi jatoh kentangnya.” Kata Catherine.


Catherine pun memancing gue dengan sengaja menungging dan menaikan pantatnya saat dia mau mengambil kentang yang jatoh di lantai. Gue pun ga kuasa menaha hasrat gue. pantatnya yang montok ditambah memeknya ang tembem ngebuat gue langsung menusuk kontol gue ke memeknya. “AHHH.” Pekik Catherine kaget gue langsung menyodok dia keras keras. “Babe, aku belom becek.” Katanya. “Tapi gue uda ngaceng Cath.” Kata gue. Gue langsung menghujamkan sodokan demi sodokan ke memeknya. “Ahh..ahhh.. pelan peh..la..n” rintih Catherine ga karuan. Posisi Catherine yang masi menunging ngebuat pantatnya terlihat semakin seksi. Gue mulai menampar pantat Catherine sampai memerah. PLAKK PLAKK. “AH…ahhhh.” Chaterine hanya mendesah ga karuan.


Gue pun ngedorong Catherine dan mulai menyuruh Catherine untuk menjilati kontol gue yang udah basah dengan cairan memeknya sendiri. “enak banget Cliff kontol lu.” Kata Catherine begitu dia gue ijinin untuk ngejiltin kontol gue. Lidah Catherine bermain main di lubang kencing gue, perlahan lidahnya mulai membuka lubang kencing dan dia pun menyedot nyedot lubang kencing gue. “AH… enak Cath, kalau kaya gini gue jadi pengen kencing.” Kata gue. “Kencingin mulut gue Clif.” Jawab Catherine dengan muka super sangenya. Ngedenger permintaan Catherine, gue dengan senang hati meenuhinya, gue pun kencing di mulu Catherine. Catherine pun menelan kencing gue. “Uhukkk uhukkk.” Catherine terbatuk batuk karena mulutnya ga bisa mnampung air kencing gue lagi. Karena ga bisa berenti, gue pun terus ngeluarin kencing gue di muka Catherine sampai habis. “Gila Cath, lu makin kaya lonte.” Kata gue puas ngencingin amoy untuk pertama kalinya. “Lu suka kan yang fetish fetish. Gue bakalan lakuin apapun biar lu tertarik sama gue cliff.” Kata Catherine sambil ngedorong gue supaya tiduran di lantai dan lanjut mengulum kontol gue. Lidahnya mulai mengitarin batang gue sambil sesekali mulutnya menyedot biji peler gue sampai masuk ke mulutnya. “Cath, jilatin lobang pantat gue.” kata gue. gue mulai mengangkat kaki gue naik. Tangan kananya mulai mengocok kontol gue sambil tangan kirinya meremas remas biji pelr gue. lidahnya mulai menjilati pantat dan semakin lama semakin menjalar ke lobngnya. “slurpp.” “AHHHHH.” Desah gue begitu lidahnya menyapu lobang pantat gue. melihat gue keenakan, Catherine langsung mulai menyeruak lobang pantat gue dengan lidahnya. “ahhhh…ahh…en…ahhhkkk.” racau gue begitu lidah Catherine masuk kedalam lobang pantat gue. Sensasi yang luar biasa, kontol gue mulai berkedut kedut menerima rangsangan di kontol, peler dan anus disaat yang bersamaan. Tampaknya Catherine merasakan kedutan kedutan di kontol gue yang pertanda gue uda mau mencapai klimaks gue. tanganya semakin cepat mengocok kontol gue sedangakna tangan kirinya ga lgi mereman peler gue tapi dia gunain untuk memainkan lobang kencing gue. jilatan lidahnya juga semakin cepat dan basah. “Ahhhh….ahh.ahhhhhhh.” desah gue panjang ga mampu menahan orgasme. Peju gue pun muncrat dan jatuh ke rambut Catherine. “Enak Clif?” tanya Catherine. “Enak banget.” Jawa gue lemes. “Gue belum puas ni.” Kata Catherine sambil kembali mnegocok kontol gue cupaya keras.


“Pecun kaya lu enaknya kalau dientotnya sambil diliatin kayaknya.” kata gue. “Maksudnya?” tanya Catherine. “naik ke atas, gue pengen ngentotin lu sambil diliatin yang lain.” Kata gue. Catherine pun narik tangan gue dan jalan menuju ke tangga. “Apa apaan ni, bilangnya mau masak tapi pada uda bugil begini.” Kata Bella ngeliat gue dan Catherine naik dalam kondisi bugil. “ya kan lu sama Manda uda dapet jatah. Gue yang belum.” Jawab Catherine. Gue langsung ngedorong Catherine dari belakang sampai dia nungging. Dengan satu hentakan keras kontol gue uda kembali masuk ke dalem memeknya. “Ahhhhh.” Leguh Catherine. Gue pun langsung menggenjot badan Catherine dari belakang sambil meremas remas toketnya dari belakang. “Toket lu emang juara Cath, kenyel banget.” Puji gue. Mendengar itu, Bella langsung melepas kaosnya dan nyodorin toetnya ke muka gue. “Kalau ini gimana?” tanya Bella sambil nempelin pentilnya ke mulut gue. tanpa banyak bacot, gue pun langsung mengenyot pentil Bella sambil sesekali gue gigit kecil. “Ahhh…geli beb.” Desah Bella pelan. Sodokan gue pun berhenti karena gue menikmati pentil Bella. Catherine yang sadar, langsung memaju mundurkan pantatnya sendiri untuk mencari kenikmatan. “sampe maju mundur sendiri, ga sabar pengen orgasme ya Cath.” Ledek gue. Catherine hanya diem sambil terus memajumundurkan pantatnya sambil mendesah desah keenakan. Gue melepaskan pantat Catherine dan menggantinya ke posisi Man on Top. Dengan kasar memek Catherine gue sodok kuat kuat. “Ahhh ahhh ahhhhh.” Desah Catherine mulai ga karuan. “Bell, dudukin muka Catherine. Biar dia jilatin memek lu.” Perintah gue. Bella pun melepas roknya dan mengikuti arahan gue. “ahhh..” desah Bella pelan begitu lidah Catherine mulai mengoral Bella. Gue langsung menarik kepala Bella dan bibir kecilnya gue cipok. Lidah Bella langsung masuk dan mengexplore mulur gue dengan penuh napsu. Lagi asik asik sodok memek Catherine dan french kiss dengan Bella, tiba tiba gue ngerasain ada yang ngejilatin pentil gue. tampaknya Manda ga mau ketinggalan. Gue pun mulai meremas remas toket Manda yang ada di samping gue.


“Cath, gue pengen ngedoggy lu lagi. Lonte kaya lu emang cocoknya dianjing anjingin. Huahaha.”kata gue. gue pun ngegeser Bella dari muka Catherine dan ngedoggy Catherine lagi. Sodokan demi sodokan pun langsung gue lakuin. “hahaha. Jadi Catherine lonte lu ni?” ledek Manda. “lu lonte gue kan Cath?haha.” tanya gue. Catherine ga menjawab dan hanya mendesah keenakan. Gue langsung menghentikan sodokan gue dan kembali bertanya. “Cath, lu lonte gue kan?” tanya gue. “Iya, gue lonte lu, please lanjut sodok gue.” jawab Catherine yang uda dimabuk birahi. “hahaha. Ternyata lu lonte juga.” Ledek Manda. “Loh, kan yang profesinya lonte lu Man.hihi.” ledek Bella. “Sial lu Bell.” Kata Manda. Gue pun kembali menghajar memek Catherine kuat kuat. “Ahhhh… enh..ak.” desah Catherine. “Bell, ngangkak di sofa gih, biar memek lu dijilatin lagi sama ni lonte.” Kata gue. Bella pun ngikutin arahan gue. Gue mulai menyodok memek Catherine sambil ngebuat dia ngerangkak kearah sofa tempat Bella duduk. Kepala Catherine mulai terbenam diantara kaki Bella. “AHHHH” leguh Bella. Bella yang udah mulai napsu mulai meremas remas toketnya sendiri. Ngeliat pantat Catherine yang bergoyang setiap kali gue sodok, punggungnya yang mulus, ditambah Bella yang lagi remes remes toketnya sendiri ngebuat gue makin menggila. Gue semakin kasar menghujamkan kontol gue ke memek Catherine. “ahh…ahhhh…ahhhhhhhhhhhhhh.” desah Catherine panjang. Setelah itu dia pun tergulai lemas dilantai. Uda orgasme ya Cath, memek lu kaya mijit mijit kontol gue soalnya.haha.” kata gue puas ngeliat Catherine lemes keenakan.


“Giliran gue?” tanya Bella. “Iya dong Bella.” Jawab gue. gue pun narik Bella sampai berdiri. Gue mendorong dia ke tembok dan gue mencium bibir mungilnya dengan penuh gairah. Ga lupa toketnya yang kenyel gue remes remes sambil menggesek gesekan kontol gue ke memeknya. Lagi asik asiknya ciuman, lagi lagi Manda mulai ikutan. Tanganya meremas remas biji peler gue sambil leher gue dia jilat jilat. Karena uda ga tahan, gue pun mengangkat 1 kaki Bella dan mulai memasukan kepala kontol gue. “Ahhhhhh.” Desah Bella begitu kontol gue masuk. “Gila Bell, becek banget.” Kata gue ngerasain lendir lendir di dalem memeknya. “iyalah, tadi kan dijilatin sama lonte lu.hihi.” kata Bella. Gue pun mulai menggenjot Bella sambil berdiri. Semakin cepat sodokan kontol gue, desahan Bella pun mulai ga beraturan. Melihat wajah sange Bella, gue pun mulai mengangkat kaki Bella yang 1 nya lagi. “AH!” pekik Bella kaget. Paham kalau gue pengen ngentotin dia sambil ngegendong dia, Bella mulai melingkarkan tanganya ke leher gue supaya ga jatoh. Gue pun mulai menghajar memeknya dengan cepat. Plok plok plok plok plok. Suara benturan pun terdengar jelas. “ahhh ahhh…fuck…” racau Bella. Sensasi ngentot sambil ngegenddong bener bener enak karena bisa sekuat tenaga untuk menghajar memeknya. Tangan gue pun mulai lelah menggendong Bella, gue akhirnya menurunkan Bella lagi dan menyuruh dia untuk goyang diatas gue. Gue pun tiduran di sofa dan Bella dengan penuh napsu naikin kontol gue dan mulai bergoyang liar. Tanganya mulai meremas remas toketnya sendiri. “Clif.”


Manda memanggil gue manja. Begitu gue noleh, Manda pun melepas kaosnya. Toketnya yang besar pun langsung loncat keluar. “Man, siniin toket lu.” Kata gue. Manda pun dengan senang hati membenamkan muka gue diantara toketnya yang gede. Gue pun meremas remas toket Manda sambil sesekali pentilnya gue pilin keras keras sampai Manda teriak sakit sakit enak. “Ahhh Bell. Enak banget.” Racau gue begitu ngerasain goyangan Bella yang semakin lama semakin liar. Gue pun mulai menaik turunkan pinggul gue sampai Bella pun ikut loncat loncat kecil di atas kontol gue. “Ahh ahh ahhh.” Desah Bella setiap kali pingul gue hentakan ke atas. Gue pun menggeser toket Manda dari muka gue. gue memegang pinggul Bella dan gue hentakin pinggul gue dengan kenceng. Plok plok plok plok. Bunyi benturan pun terdengar kencang. “ahhh…clif… gue..ma.uuu…keluar.” racau Bella. Toket Bella yang bergoyang naik turun un menambah napsu gue untuk semakin menghujamkan sodokan sodokan kasar ke memeknya. “ahhh ahhh ahhhhhhhhhh.” Desah Bella panjang. Badanya bergetar sambil badanya melengkung kebelakang sangking nikmatnya orgasme yang dia rasakan. “enak ya Bell” kata gue sambil meremas remas toketnya. “enak banget.” Kata Bella yang tergulai lemas.


“Lu juga kepengen kan Man?” tanya gue yang masih belum muncrat juga. “Mau ga ya?” tanya Manda memancing. “Uda sini lu!” kata gue langsung narik manda ke pangkuan gue. Manda dengan cekatan langsung memasukan kontol gue ke memeknya. Begitu masuk, Manda pun mulai melompat lompat kecil diatas pangkuan gue. kontol gue pun langsung keluar masuk memeknya yang uda becek. “uda becek aja lu. Padahal ga gue apa apain.” Ledek gue. “Gimana ga becek kalau liatin live sex daritadi.” Jawab Manda. Dengan penuh gairah, Manda terus menaik turunkan pantatnya sambil sesekali pantatnya digoyangkan maju mundur untuk menambah variasi. “ahhh…enak banget.” Kata gue sambil memainkan toketnya yang jumbo dari belakang. “Man, hadap kesini dong, gue pengen benamin muka gue ke toket lu. Manda pun berbalik perlahan dengan kontol gue yang masih tertancap didalam memeknya. Begitu berbalik, Manda langsung menarik kepala gue dan membenamkan wajah gue ke gumpalan dadanya yang lembut dan kenyal. Gue mulai menggoyangkan pinggul gue karena ga tahan sama toketnya yang gede. Puas dibekep ditoketnya Manda, gue mulai mengkenyot toketnya yang kanan dan Tangan gue mulai meremas remas toketnya yang kiri. “Ahhh.” Desah Manda begitu toketnya gue mainin. Desahan Manda tepat di samping kuping gue ngebuat gue semaki bernapsu. Gue langsung mendorong Manda hingga jatuh ke lantai.


Dengan cekatan, gue langsung menusukan kontol gue ke mulutnya yang mungil. “uhuk uhuk.” Manda pun terbatuk batuk karena gue langsung memasukan kontol gue seluruhnya. Liur mulai membasahi kontol gue dan tangan Manda menepuk nepuk paha gue. Tentunya gue ga nyabut kontol gue, sensasi hangat karena liur ngebuat gue semakin bernapsu untuk memperkosa mulut Manda. Gue mulai menekan kontol gue semakin dalam. “uhuuuukk hoek…” Manda semakin terbatuk batuk, liurnya menetes disela sela antara mulut dan kontl gue. Matanya mulai berair menahan kontol gue di mulutnya. Gue langsung menggenjot mulut Manda, gue mulai menaik turunkan pinggul gue ke atas kebawah sehingga kontol gue pun keluar masuk mulutnya. “uhuuhukk.” Manda semakin terbatuk batuk. Puas melihat liur yang luber dari mulut Manda, gue pun menarik kontol gue keluar. “uhukk uhuk.” Manda terbatuk batuk dan langsung mengambil napas panjang. Gue bisa lihat banyak banget ludah yang tumpah dari mulutnya dan ada yang masih lengket dengan kontol gue. “You like it hard right!” kata gue sambil menampar pelan pipi Manda. “uhukk.” Manda masih belum bisa menjawab dan kembali terbatuk. Gue langsung menjambak Manda dan kepalanya gue arahin lagi ke kontol gue. Manda mulai menghisap hisap biji peler gue sambil mengocok kontol gue. Sesekali biji peler gue dimasukin ke dalem mulutnya dan diemut emut. Hisapan Manda mulai pindah ke kepala kontol gue. Sambil kepala kontol gue dimasukin ke dalem mulutnya, lidahnya melibas lobang kencing gue.Sangking enaknya, gue langsung menekan kepala Manda sampai semua kontol gue masuk ke mulutnya. Kali ini Manda tetap menghisap kuat kuat kontol gue meski kepalanya gue tahan. “uhuk..” Manda mulai terbatuk batuk dan ludahnya mulai mengalir keluar. Gue langsung memegang kepalanya dengan dua tangan dan gue naik turunin kepalanya.


Puas dengan mulut Manda, gue membalikan badanya sampai menungging. Gue mengambil ludah yang menetes dari mulut manda dan gue olesin ke lobang pantatnya. Setelah cukup basah, gue pun menempelkan kontol gue ke lobang pantatnya. “ah…jangan di pantat Clif.” Pekik Manda begitu sadar gue mau nge anal dia. “kenapa? Ga pernah?” tanya gue. “Iya, gue ga pernah anal. Jawab Manda. Gue nyuekin Manda dan langsung menusuk lobang pantatnya kuat kuat. “auuuu!!!!!” pekik Manda kesakitan. “Tenang aja, lama lama juga enak.” Kata gue. Gue memegang pantat Manda dan mulai menghujamkan sodokan demi sodokan ke anusnya. “auuu…sakit clif..” pekik Manda begitu gue mulai mempercepat tempo sodokan gue. “Tar juga keenakan lu.” Jawab gue. Sodokan gue pun semakin lama semakin kasar karena uda lama ngentot tapi belom ngecrot juga. “gila Man, lobang pantat lu sempit banget. Rasanya kontol uge kaya lagi dipijet.” Kata gue sambil terus menyodok. “ya jelaslah. Ini pertama kali ada yang masukin ke anus gue.” jawab Manda. Gue mulai memainkan toket gede Manda sambil terus menyodokan kontol gue. “ahhh…ahhhh.” rintihan sakit Manda mulai berubah menjadi rintihan kenikmatan. “Uda keenakan ni kayaknya.” kata gue sambil menampar pantat Manda. “Ahh…iya…enak…” jawab Manda terbata bata. Tangan Manda mulai turun memainkan memeknya sendiri dan mulai ikut menggoyangkan pantatnya. Melihat Manda yang semakin binal, gue semakin semangat untuk menyodok dia. Gue membalikan badanya, dengan posisi Man on Top gue berniat untuk menyelesaikan permainan. Kedua kaki Manda gue letakin di pundah gue. Gue masukin kontol gue ke anusnya dan gue genjot sekuat kuatnya. “ahhhh ahhhhh….harder…..” triak Manda keenakan. Mendengar itu, gue pun mempercepat sodokan gue. sangking sempitnya lobang pantat Manda, gue ga bisa nahan peju gue lebih lama lagi. “Ahhhh….saya…ng… gue..kelu..ar…” pekik Manda sambil badanya bergetar hebat. “gue juga mau ni.” Kata gue. Gue nyabut kontol gue dari pantatnya dan gue kocok pelan. “ahhhhhhh.” Desah gue penuh kenikmatan. Peju gue pun muncrat tepat di antara toket Manda yang gede. Manda mengambil peju gue dan diolesin ke toketnya sambil melirik gue dengan tatapan mesumnya. Lelah ngentot dengan ketiga amoy ini, gue pun ambruk di paha Manda. Catherine jalan ke arah gue dan tiduran di dada gue sedangkan Bella juga jalan ke arah gue dan tidur di paha gue. “ahhhh…enak banget ngentot sama lu orang bertiga.” Kata gue.