Setelah duduk cukup lama untuk memulihkan tenaga, gue menggendong Catherine yang masih tergulai lemas di lantai dan gue pindahin ke kamar gue. “Duh, sweet banget si lu Clif.” Kata Catherine. “Iya, kalau lu mau gue kasih jatah, pokoknya lu musti nurut sama perintah gue dan ga bole ngewe sama cowo lain kecuali gue ijinin ya.” Kata gue. “Duh,posesif banget si lu.hihihi.” goda Catherine. “Tar lu main ama banyak cowo malah kena penyakit lagi.” Jawab gue. Tangan Caherine mulai meraba raba kontol gue lagi sambil menggoda gue dengan ekspresi muka sangenya. “Duh Cath, baru juga kelar. Masi lemes ni gue.” jawab gue sambil melepas tangan Catherine yang mengocok kontol gue perlahan. “Ih, pelit. Ga mau bikin gue puas.” dumel Catherine. “Udah ah, gue mau tidur. Besok kan Bella sama Manda pindah kesini. Pasti bakalan lemes.ahhaha.” kata gue sambil ngebayangin badan mereka. “yeee… gue dilupain dah kalau gini caranya.” Jawab Catherine. Ga lama setelah itu Catherine memeluk gue dan gue pun tidur dengan kepala Catherine menyandar di dada gue.

“Sunday morning is falling, steal some covers share some skin”. gue pun terbangun karena ringtone hp gue. “Clif, jadi bantuin pindahan ga ni?” kata Bella begitu gue mengangkat telpon dari dia. “Jadi kok, selesai mandi gue langsung kesana deh.” Kata gue. “Jangan lama lama ya, udah jam 8 ni.” Kata Bella sebelum akhirnya dia menutup telepon. Buset, baru juga jam 8 udah nelpon aja. Udah ga sabar dikasih kontol kali ni amoy pikir gue. “Siapa Clif?” kata Catherine yang juga ikutan terbangun karena telepon barusan. “Ini si Bella udah minta buat dijemput.” Kata gue. Karena udah keburu janji, gue pun langsung masuk ke WC untuk mandi. “Eh Clif, sebelum mereka dateng, gue mau nyepongin lu dulu. Boleh ya?” pinta Catherine ke gue. “Duh Cath, lain kali aja ya. Gue uda janji ke mereka bakalan cepet soalnya.” Tolak gue. Catherine pun cembetut dan kembali tidur. Masa gue kasi jatah lagi ke Catherine, kan Bella sama Manda juga perlu kontol hehehe.

Selesai mandi, gue pun bergegas menuju kosan Bella dengan mobil gue. “Bell, gue udah di depan kosan lu ni.” Kata gue setelah telepon gue diangkat Bella. “Naik aja Clif, gue sama Manda udah siap kok.” Jawab Bella. Gue pun naik ke kamar mereka dan untuk kesekian kalinya gue terpesona sama toket mereka. Manda Cuma make tanktop berwarna kuning yang dipadukan dengan hotpants bewarna putih, sedangkan Bella mengenakan tank top hitam dengan hotpants yang sewarna dengan tanktopnya. “Pagi pagi udah banyak pabrik susu yang buka aja ni.hehehe.” kata gue menggoda mereka berdua. “dasar lu. Sini gue bekep.” Kata Bella menarik kepala gue dan ditempelin ke toketnya yang kenyel. “Udah ah Bell, nanti aja kalau mau seduce dia. Pindah dulu aja.” Kata Manda menarik kepala gue dari gundukan kenyal di dada Bella. Tanpa membuang waktu lebih lama, gue mulai ngebantuin mindahin barang mereka ke mobil gue. Setelah 3 kali naik turun akhirnya semua barang mereka udah berhasil kita pindahin. “Udah semua ni?” tanya gue ke Manda dan Bella. “Udah kok.” Jawab mereka berdua. Gue nyetir balik ke kosan gue dan sepanjang perjalanan perhatian gue fokus ke toket mulus Bella yang duduk disebelah gue. “Liatin apa hayo” ledek Bella yang sadar kalau gue ngeliatin toketnyanya. “Tau aja lu Bell.hehe.” kata gue sambil cengengesan. 

Ga lama kemudian, gue pun sampe di kosan gue karena emang jarak kosan Bella dan tempat gue ga jauh. Gue pun kembali ngangkatin barang barang mereka dan gue pindahin ke lantai 2. “Lu orang mau di kamar yang mana?” tanya gue ke mereka setelah semua barang mereka gue pindahin. “Gue mau yang deket tangga aja.” Kata Manda. “Kalau gitu gue sebelah lu aja.” Jawab Bella. Begitu mereka selesai milih kamar, Catherine pun turun ke lantai 2 dan menyapa kedua temanya. “Eh udah sampe aja.” Kata Catherine. Mereka pun cerita cerita sambil bergosip seperti kebiasaan cewek cewek kalau udah ngumpul. Gue tentunya ga bosen ngedengerin cerita mereka, mungkin lebih tepatnya gue ngeliatin belahan toket ketiga amoy yang bakalan bisa gue nikmatin setiap harinya.

“Eh, lu orang udah sarapan belum?” tanya Catherine. “Gue sama Manda udah, lu kelamaan si jemputnya Clif.” Jawab Bella. “Belum nih, gue pengen minum susu aja.” Kata gue sambil ngeliatin toket Bella dengan penuh napsu. “Nih susunya.” Kata Bella sambil melepas tanktop hitam dan nenaikan Bhnya yang juga warna hitam. Gue dengan semangatnya langsung mengkenyot toket Bella secara bergantian yang kiri dan yang kanan. “ah…geli.hihi.” kata Bella sambil membekap kepala gue di toketnya. “Dasar lu, pagi pagi udah napsuan aja.” Kata Manda. “Man, sini dong. Gue mau rasain susu lu juga.” Kata gue sambil menarik tangan Manda. Manda pun mengikuti kemauan gue dan melepas Tanktop dan Bhnya. Muka gue dibenamin di antara toket Manda dan Bella yang berukuran besar. “Enak ya Clif dijepit pake toket kita.hihi.” kata Manda. Gue ga bisa ngejawab karena mulut gue asik menyusu ke toket mereka. Tangan gue mulai melepas hotpants dan juga kolor Manda. Melihat itu, Bella langsung berinisiatif melepas punyanya sendiri. Tiba tiba celana dan kolor gue dipelorotin dari belakang, gue pun melepaskan kepala gue dari jepitan toket kedua amoy ini dan menoleh. Ternyata Catherine udah telanjang dan mengambil kesempatan ini untuk merasakan kontol gue. “Cath, lu kan kemarin udah dikasi jatah. Gantian dong sama Bella dan Manda.” Kata gue. “Yah Clif, gue kan belom sarapan juga. Kalau lu mau susu, gue kan mau sosis.” Kata Catherine dengan muka nakalnya. “Udah Clif, kita gapp kok.” Kata Bella membantu Catherine. Manda ga menyia nyiakan waktu dan membantu gue untuk ngelepasin baju gue.

Ga sampai 15 menit sejak Bella dan Manda sampai di kosan gue, gue dan ketiga amoy ini udah telanjang dan siap untuk memulai hari ini dengan penuh napsu birahi. Bella dengan semangatnya langsung mencipok mulut gue dan tanpa perlu disuruh, lidah kita berdua udah bergulat dengan cepat. Manda yang ga mau kalah langsung menarik kedua tangan gue dan diarahin tepat ke toketnya. Gila, toket Manda gede dan kenyel banget. Sangking gedenya toket Manda, genggaman tangan gue ga cukup untuk meremas seluruh bagian toketnya. Catherine pun dengan senang kembali menyepong kontol gue. Sepongan Catherine semakin hari semakin nikmat. Tampaknya dia tau banget spot spot yang ngebuat gue merasa geli geli enak. Lidah Catherine mulai menyapu lobang kencing gue dan sesekali ujung lidahnya dimasukan ke lobang kencing gue. “Emppph..” desahan gue pun tertahan oleh lidah Bella yang dari awal ga membiarkan gue untuk berbicara. “ah…mainin pentil gue Clif.” Kata Manda mengarahkan jari gue ke pentilnya dengan tangan kirinya sedangkan tangan kananya mulai memainkan memeknya sendiri. “Ah….nikmat banget Clif.” Kata Manda begitu pentilnya gue pilin. Bella tiba tiba melepas mulut gue dan mengarahkan toket kananya ke mulut gue. Tanpa perlu diarahkan, gue langsung menjilati ujung pentilnya seperti anak kecil menjilati eskrim. “Ah…ahhhh.ahhh.” “Slurppp…” hanya suara desahan Bella sama Manda dan suara sepongan Catherine yang terdengar yang tentunya menambah erotisnya foreplay kita ber empat.

“Cath, gantian dong. Gue juga pengen ngemut kontolnya Clif.” Kata Manda. “Gue masih belom puas juga ni.” Kata Catherine menolak gantian. “Udah, lu berdua barengan aja nyepongin kontol gue.” kata gue menengahi mereka. Manda langsung menggeser posisinya ke sebelah Catherine dan ikutan menjilati kontol gue. Catherine mulai menjilati biji peler gue sambil sesekali peler gue diemut emut di dalem mulutnya sedangkan sekarang giliran Manda yang memainkan kepala kontol gue dengan lidahnya. “Ah…enak banget.” Kata gue sambil menikmati pemandangan yang pasti dinanti nantikan sama semua cowo. Dua amoy seksi dengan toket yang gede berbagi kontol untuk dijilatin. “Gua juga mau dong.” Kata Bella sambil ikutan ke bagian kontol gue. Ketiga amoy ini menjilati semua bagian kontol gue sampai basah dengan liur mereka.

Tiba tiba Bella mengangkat kaki gue dan mulai menjilati lobang pantat gue. “Ahhhh.” Desah gue dan badan gue sedikit bergetar karena sensasi geli geli nikmat. Sementara Bella menjilati lobang pantat gue, Manda langsung memonopoli kontol gue dengan melakukan deep throat dan menaik turunkan kepalanya dengan cepat. Catherine yang ga kebagian jatah langsung naik dan mencium mulut gue dengan bernapsu. “emph…emph.” desah gue pun tertahan dengan cipokan Catherine. Badan gue mulai bergetar mendapat rangsangan ketiga amoy ini tanpa henti. Gue pun berusaha memberitahu Bella dan Manda untuk berhenti sejenak supaya gue ga muncrat. Tapi apa daya, Catherine menahan kepala gue dari belakang sehingga gue ga bisa melepaskan bibir gue dari cipokanya yang penuh gairah. “EMppphhhhHHH.” Desah gue. Badan gue sedikit berkedut dan gue pun nyemprotin peju gue tepat di dalam mulut Manda. “uhuk.” Manda tersedak dan melepeh peju gue di perut gue. “Kok keluar ga bilang bilang si.” Kata Manda. Catherine melepaskan cipokanya dan menyeruput peju gue dari perut gue. “Bis mulut gue lagi dicium sama Catherine si Man.hehe” kata gue cengengesan. Bella pun ga mau kehabisan peju gue langsung mencium mulut Catherine. Kontol gue yang baru aja mengeluarkan peju pun kembali ngaceng melihat kedua amoy telanjang ini berciuman sambil lidahnya msaling berebutan peju. Bella melirik kearah gue dan mengedipkan matanya untuk menggoda gue. 

Disaat gue lagi asik asiknya menikmati kedua amoy itu ciuman, Manda memanfaatkan kondisi dengan langsung memasukan kontol gue yang udah kembali keras kedalam memeknya. “Ah…” desah Manda begitu kontol gue masuk seluruhnya kedalem memeknya. “Wah, curang curi start duluan.” Kata Catherine setelah melepas ciumanya. Manda mengarahkan jari tengahnya ke Catherine dan menaik turunkan pinggulnya dengan cepat. Bella menahan kepala Catherine dan kembali mencium Catherine dengan penuh napsu. Gue menarik tangan Catherine sampai Catherine jatuh tepat disamping gue. Bella kembali menindih badan Catherine, mencium mulutnya dan memainkan peju gue yang masih ada di dalam mulut Catherine. Gue bisa melihat toket kedua amoy ini saling bergencetan dan juga peju gue yang kentel diperebutkan lidah kedua amoy binal ini. “Ahhh ahhh…” desah Manda sambil menarik tangan gue untuk meremas remas toketnya yang bergoyang goyang. Manda memutar posisi badanya dengan kondisi kontol gue tetap berada di dalem memeknya. Sekarang gue bisa melihat punggung dan pantatnya yang montok. Manda mulai menggoyangkan pinggulnya kedepan dan kebelakang sambil tangaya meremas remas kedua toketnya sendiri. Gue ga kuasa untuk tidak meremas kedua bongkahan pantat Manda yang bulet. 

Lagi asik menikmati pantat Manda, tiba tiba Bella mengangkang tepat diatas muka gue dan perlahan dia mulai mendekatkan memeknya ke mulut gue. Gue langsung memegang pinggulnya dan mejilati memknya. “Ah…ahh.” desah Bella begitu lidah gue menyapu bagian dalam memeknya. Jilatan gue semakin kedalam dan lidah gue pun bermain di klitorisnya. “AHHHH….” desah Bella begitu lidah gue menyentuh spot favoritnya. Bella menjambak rambut gue dan menahan kepala gue di memeknya seakan ga mengijinkan gue untuk berhenti menjilati klitorisnya. “ahhh ahhh.” Desahan Bella dan Manda semakin lama semakin keras, seakan mereka sedang berlomba untuk mendesah. Disaat lidah gue semakin cepat menjialti klitoris Bella, tangan gue menahan pinggul Manda dan gue mulai menhantam memeknya dengan cepat dan keras. Ga lama setelah gue menhujamkan kontol gu dengan keras, badan Manda bergetas dan dia pun ambruk disebelah gue. “ah…enak banget kontol lu Clif.” Kata Manda yang udah mendapatkan orgasmenya. Selesai membuat Manda orgasme, tangan gue langsung meremas bongkahan pantat Bella dan menjilati klitorisnya dengan lebih cepat. “Ahhh ahhh…enak…disi…tuu…” racau Bella ga karuan. Melihat kontol gue yang nganggur, Catherine langsung memasukan kontol gue ke memeknya. Tanpa perlu diarahkan, Catherine langsung menaik turunkan memeknya. Gue juga langsung ikutan menaik turunkan pinggul gue sesuai dengan irama Catherine. “Plok plok plok.” Suara benturan pun terdengan setiap kali kontol gue menyeruak masuk ke memeknya. “ahhh…..” tiba tiba Bella mendesah panjang dan badanya bergetar. Memek Bella pun memuncratkan banyak air tepat di muka gue. “Buset, uda squirting aja pagi pagi.” Kata gue sambil menyeka muka gue yang basah. “Sorry ya. Ihihi.” Kata Bella. 

Bella pun bergeser kebawah dan meremas remas biji peler gue disaat Catherine lagi asik asiknya menggenjot kontol gue. karena udah ga ada memek Bella diatas muka gue, gue mengganti posisi Catherine sehingga badanya menunging dengan bertumpu menggunakan lututnya. “Lu emang paling cocok dientot pake gaya doggy style.” Kata gue sambil mencoba menusukan kontol gue ke lobang pantat Catherine dari belakang. “Eh eh….gue ga pernah di pantat.” Kata Catherine Histeris. Gue mengabaikan perkataan Catherine dan mulai memasukan ujung kepala kontol gue ke anusnya. Catherine mencoba untuk menggeser badanya supaya kontol gue gagal masuk tapi dengan cekatan gue menahan pantatnya supaya dia ga bisa gerak dan gue hajar kontol gue kuat kuat sampai masuk semua ke lobang pantatnya. “AU!sakit!” pekik Catherine begitu konto gue masuk ke lobang pantatnya. Gue mengabaikan Catherine dan langsungmenghajar anusnya dengan cepat. “Ahh..enak banget Cath, lebih sempit dari memek lu.” Kata gue sambil menampar pantatnya berkali kali. Rintihan Catherine perlahan lahan berubah dari yang awalnya kesakitan sekarang udah menjadi rintihan kenikmatan. Bella yang masih belom puas langsung memposisikan kepalanya tepat diantara lutut gue dan menjilati biji peler gue. “Ahhhh.” Desah gue mendapatkan jilatan jilatan di biji peler gue. Sesekali jilatan Bella berpindah dari peler gue ke lobang pantat gue dan kemudian kembali mengulum biji peler gue. Rintihan Catherine juga semakin lama semakin keras. “Fuck… my… ahhh… ass hard….er…” racau Catherine ga karuan. Gue langsung menghajar lobang pantatnya sekuat kuatnya sambil meremas toketnya dari belakang. “Ahhh…ahhhh.” desah Catherine sebelum akhirnya tanganya lemas dan ga mampus menopang badanya. Badan Catherine pun tersungkur di lantai seusai orgasme. 

“Sekarang giliran gue.” kata Bella. Bella tiduran di lantai dan menginstruksikan gue untuk mengambil posisi man on top. Gue yang masih belom ngecrot dari tadi langsung memasukan kontol gue ke memeknya dan langsung gue hajar dengan keras. “Ahh…ahhh..Fuck me like a bitch.” Racau Bella yang menambah napsu gue. tangan gue juga langsung meremas remas toket Bella yang goyang goyang seirama dengan sodokan gue. “Ahhh…enak banget Clif, fuck.” Racau Bella rambil tanganya mengelus elus pentil gue. lagi asik asiknya mainin toket Bella, Manda dateng menghampiri gue dan menempelkan toketnya ke mulut gue. Gue langsung mengkenyot pentilnya sambil tangan kanan gue berhenti meremas toket Bella dan gantian mencolok memeknya. “Ahhh..” leguh Manda begitu memeknya gue colok. Bella mulai meremas toket kirinya sendiri begitu gue melepaskan remasan di toket kirinya. “Ah….ah…” Racau Bella semakinga karuan begitu sodokan gue bertambah kasar dan gue mulai menampar toket kananya dengan tangan kiri gue. “Bell, gue udah mau keluar ni.” Kata gue. “Gue juga Clif.” Kata Bella. “ahhhh…gue keluar Bell.” Kata gue sambil menyemprotkan peju gue kedalam memek Bella. “Gue…ju…ga…” kata dengan suara yang bergetar. Gue membiarkan kontol gue terbenam di dalam memeknya untuk sesaat sampai peju gue keluar semua. “ah…enak banget.” Kata gue sambil mencabut kontol gue. tanpa gue sangka, Manda langsung menjilati memek Bella untuk mengorek dan menyerupt peju gue dari dalem memeknya. “ahh…ahhh” desah Bella begitu memeknya dihisap hisap Manda yang berusaha mengambil peju gue. Ga lama kemudian Manda mengangkat kepalanya dari selangkangan Bella dan dia mencium Catherine untuk membagi peju gue dari dalem mulutnya.