JAGOANKU

POV PUTRI

Putri liyana dewi, itu lah nama yang di berikan oleh kedua orang tua ku saat aku lahir ke dunia ini. Semua orang waktu masih kecil pasti mempunyai sebuah cita cita, begitu juga denganku, aku jadi ingat waktu aku masih kecil ibuku bertanya padaku.

“ putri kalau sudah besar mau jadi apa..?”

“ putri kalau sudah besar mau jadi istrinya rudi bu…!”

Tentu saja ibuku terkejut waktu itu, iya dia adalah Rudi pratama, aku kembali teringat waktu itu.

12 TAHUN YANG LALU….

“ dewi gendut…, dewi gendut….!”

“ hei….pergi kalian, jangan gangguin…!”

Hiks….hiks…!

“ *udah jangan nangis, kalau mereka gangguin kamu lagi bilang ke aku yah.., udah diam yah…!”

“ iya, rud..”

Gadis kecil gendut itu adalah aku, waktu kecil nama panggilan ku dewi, karena badan ku gendut teman teman masa kecil ku selalu meledekku dengan panggilan dewi gendut, tapi tidak dengan rudi dia selalu belain aku.

“ kaki kamu kenapa wi..?”

“ tadi abis jatuh..!”

“ ya udah ayo aku gendong..!”

“ aku kan berat…!”

“ aku kuat kok…!”

Dia selalu tolongin aku.

“ wi…sakit kamu udah sembuh belum..?”

“ belum…!”

“ yah…! besok nggak bisa masuk sekolah bareng dong…!”

Dia selalu perhatian.

“ rud, kenapa kepala kamu benjol tuh..?”

“ kemarin, di lempar batu sama si anton tuh…!”

“ kenapa nggak kamu balas..?”

“ dia kan udah gede wi, aku nggak berani..!”

“ nanti kalau aku udah gede mau lindungin kamu dari anak nakal…!”

“ ha..ha..nggak usah wi, mana bisa kamu kan perempuan..!”

Itulah rudi ku dia jagoan ku.

“ wi kamu mau kemana…?”

“ ayahku pindah tempat kerjanya rud, jadi aku pindah rumah..!”

“ jauh nggak..?”

“ jauh rud..!”

“ berarti kita nggak satu sekolah lagi dong..?”

“ iya rud..!”

“ kamu balik lagi kesini nggak wi..?”

“ nggak tau rud..!”

“ kok gitu sih..?”

“ kalau aku balik lagi kesini, aku boleh jadi istri kamu ya rud..?”

“ istri tuh apa wi…?

“ kayak ayah sama ibu rud…!”

“oh… iya, tapi kamu janji balik kesini yah…!”

“ iya..!”

SEKARANG…..

Aku jadi tertawa sendiri kalau ingat masa kecil ku dengan dia, sekarang aku kembali rud, ingat kah kamu janji kita…?. Sembilan tahun lamanya kita tak bertemu karena ayahku di pindah tugaskan ke Surabaya. Tapi sayang kamu nggak ingat janji kita, bahkan kamu lupa siapa aku.

Dua tahun lebih aku dan rudi di sma yang sama tapi ternyata lebih mudah cari nilai bagus dari pada cari perhatian kamu rud, kenapa kamu nggak ingat aku sih..! Dan akhirnya aku pun iseng iseng pacaran dengan boby, itung itung menikmati masa remaja, tapi tenang aja hati aku cuma ada kamu.

Tidak di sangka akhirnya kesempatan aku buat dapatin kamu datang juga, terimakasih udah fotoin aku, jadi aku ada alasan buat dapatin kamu, walaupun pakai sedikit cara yang aneh, abisnya kamu susah di deketin ya udah aku culik aja hi…hi…dasar rudi jelek.

Aku heran cowok jelek kayak kamu bayak juga yang mau, si nita, si dinda, aku sampai berdarah darah buat dapetin kamu. Tapi ini aku anggap nggak seberapa karena kamu layak aku perjuangin, karena kamu laki laki tipe ku, banyak remaja seumuran kamu cuma foya foya menghabiskan waktu dan harta orang tuanya tapi kamu setiap hari bantu orang tuamu, dan satu lagi kamu tuh penurut, seandainya semua wanita di dunia ini di ajukan sebuah pilihan, mau di atur suami atau mengatur suami..? Pasti pilihan terbanyak adalah mengatur suami, dan aku adalah yang memilih itu, sedikit egois sih..hi…hi…

Dua tahun yang lalu tepatnya aku baru masuk sma kelas satu ayahku memberiku sebuah tanggung jawab yang harus aku lakukan, aku masih teringat jelas perkataan ayahku.

“ put, kamu udah punya pacar belum..?”

“ apa sih ayah, kepo deh…!”

“ masa putri ayah yang cantik nggak laku sih…?”

“ yee..banyak yang ngantri tau…!”

“ ha…ha…masa sih..!”

“ weekkk…!”

“ tapi ayah mau ngomong serius put…!”

“ apa yah..?”

“ kamu sudah ayah jodohin dengan anak Sahabat ayah..!”

“ hah…apa yah..! Di jodohin nggak mau ah, ini bukan jaman siti nurbaya kali yah…!”

“ dengar dulu penjelasaan ayah..!” beliau terdiam cukup lama.

“ dulu ibu ayah itu cuma seorang janda miskin yang buat cari makan sehari hari aja susah apa lagi buat sekolahin ayah, beruntung ayah di sekolahkan oleh orang tua om agus sampai sma dan berkat jasa beliau lah ayahmu ini sekarang bisa menjadi seperti ini…!”

“ om agus bapaknya rudi yah..?”

“ iya.., dan kamu tau kan ibumu tidak bisa kerja berat, dulu waktu kamu masih kecil ibumu sakit parah kedua ginjalnya rusak harus di ganti dengan ginjal baru, sedangkan cari ginjal tuh bukan perkara yang mudah, dan kamu tau siapa yang donor ginjal ke ibumu..? Beliau adalah istri om agus..!, sayangnya nasib kurang berpihak ke keluarga om agus, sampai sekarang mereka hidup dalam keadaan sederhana..!” aku lihat mata ayahku berkaca kaca.

“ ayah selalu menawarkan bantuan dalam bentuk apa pun ke keluarga om agus, tapi sayang mereka selalu menolak bantuan dari ayah, cuma warung bubur di depan rumah kita itu bantuan dari ayah yang mereka terima, itu pun karena ayah memaksa agar om agus mau menerimanya, kamu tau kenapa warung itu di depan rumah kita…? Alasannya supaya ayah bisa melihat mereka dari dekat, cuma itu yang bisa ayah lakukan, Ayah bisa seperti sekarang karena mereka, kamu masih bisa melihat ibumu karena mereka, seandainya ini hutang, hutang keluarga kita sudah tak terhitung banyaknya ke keluarga om agus, jadi kamu mau kan ayah jodohin dengan rudi, anak om agus kan..?”

“ mau yah…!”

“ nah gitu dong itu baru putri ayah, dan jagain dia baik baik…!”

Dengan alasan semua itu, aku bertekad kamu harus jadi milikku, bagai mana pun caranya.