CINTA GALAK

Sudah tiga hari ini putri nggak masuk sekolah, terasa sepi biasa ada yang galakin sekarang enggak, kayaknya gua benar benar suka sama putri nih.

“ hei rud, bengong aja..!”

“ eh dinda, udah sembuh din..?”

“ lumayan sih, tapi masih sakit kalau buat makan nih mulut..!”

“ syukurlah, kayaknya putri lebih parah dari pada kamu tuh..!”

“ iya, kakinya keliatannya lumayan parah, tapi aku salut ke dia, mau maunya belain cowok jelek kayak kamu…!”

“ he…he…nggak tau tuh…!”

“ rud, seandai aku yang menang kemarin kamu tetap pilih putri kan..?”

“ kayaknya sih begitu din, maaf…!”

“ aku udah duga kok, kamu benar benar suka sama putri kan…?”

“ iya, din..!”

“ cewek galak gitu kamu suka rud…?”

“ karena galaknya kali, he..he…!”

“ dasar kamu rud, ya udah aku ke kelas dulu..!”

“ iya din..!” Dinda pun pergi, gua masih melamun di kantin.

Sore ini gua mau jenguk putri ke rumahnya, setelah dandan rapi gua meluncur ke rumah putri.

“ assalamu’alauikum..!”

“ wa’ alaikum salam..!” yang buka pintu ibunya putri.

“ eh rudi, masuk rud…!”

“ iya tante, anu…mau jenguk putri..!”

“ oh, putri ada tuh di kamarnya, put…ada rudi nih..!” teriak ibu putri.

“ suruh masuk aja bu..!” kata putri dari dalam kamar.

“ masuk aja rud..!”

“ iya, tante..” gua masuk ke dalam kamar putri.

“ gimana put, udah baikan…?”

“ sini…!” kata putri, gua mendekat ke putri.

“ duh…duh…sakit put…!” gua di jewer putri bro…!, nih anak galaknya nggak ilang ilang.

“ udah tiga hari baru ke sini ke mana aja…?” Muka putri cemberut.

“ anu..put…!” gua belum beres ngomong, putri langsung cium bibir gua, ini mah bukan ciuman namanya tapi melumat bibir, lama lama gua jadi ke bawa nafsu. Tangan putri udah main buka resleting celana gua, wah..bisa gawat nih.

“ put…put…jangan put, nanti ketauan gimana…?”

“ kamu tuh hadiah aku, habis berantem sampai babak belur begini, sekarang waktunya menikmati hadiahnya dong…!”

Putri tersenyum genit, tapi gua jadi makin panik kalau ketauan ibunya putri gimana, bisa di sidang gua…!

“ tapi put…!” tapi putri udah kebawa nafsu, dia nggak dengerin omongan gua.

“ seesst…jangan berisik nanti malah ketauan “ ini anak gila, nekadnya minta ampun.

Gua di tarik ke atas ranjang putri, dengan cepat putri buka celana gua, otomatis junior gua keluar dari persembunyiannya, kalau udah begini mending pasrah kalau ngelawan malah tambang ganas putri.

“ kangen ini…!” hap…putri melahap junior gua yang udah tegang, junior gua beberapa kali keluar masuk mulut cantik putri.

“ put..udah entar keluar nih…!” gua coba tahan biar nggak ngecrot di mulut putri, kemudian putri bangun dan dia melepas celana piama sekaligus cd nya.

“ kamu milikku…!”

“ iya..put…milik kamu…!” kali ini gua jawab, dia tersenyum manis.

Putri nggak melepas bajunya, dia naik ke atas badan gua kemudian putri mulai gesekin mekinya ke junior gua setelah agak licin dia mulai masukin junior gua, putri naik turun perlahan, gua kayaknya udah mulai nggak kuat nahan.

“ put…mau keluar nih…!”

“ hi…hi…di cepetin yah..!” putri pun mempercepat tempo goyangannya. Dan gua nggak tahan lagi akhirnya gua semprotin benih gua ke dalam rahim putri, dia masih terus naik turun.

“ uhh..uh…ahh….!” kayaknya putri juga udah sampai tuh, putri roboh ke atas dada gua. Kita berdua diam sejenak mengatur nafas.

“ put…putri..!”

“ hemm..!”

“ berarti udah sehat kamu dong…?”

“ tadi masih sakit sekarang udah sehat kok..!” yah..di tanya serius jawabnya gitu.

“ anu put, aku boleh tanya..?”

“ tanya apa..?”

“ anu…kamu cinta sama aku…?”

“ ih…dasar rudi begoo…ini burung kamu masih di dalam punya aku..!, masih aja tanya cinta…!, ihh…!” telinga gua di gigit putri.

“ duh..duh…sakit put…!”

“ abis kamu nyebilin banget sih…!”

“ anu..put aku selalu keluar di dalam apa nggak takut hamil kamu…?”

“ kan kamu bapaknya…!”

“ iya tapi kita masih sekolah…!”

“ nggak kok, aku minum pil kb, hi..hi..!”

“ oh.., udahan yuk, takut ibu kamu masuk put..!”

“ bentar lagi ih…!”

Kita berdua pun terdiam, gua nikmati momen ini, putri masih di atas badan gua dan junior gua kayaknya betah banget di dalam sana, anget masalahnya bro…he..he..

“ udah yuk..!”

“ he eh..!”

“ besok bisa masuk sekolah..?”

“ iya, kayaknya sih udah kuat, tinggal luka di pelipis masih agak biru” putri pun bangun, kita berdua beresin pakaian kita yang acak acakan. Nggak lama kemudia gua pamit pulang ke ibunya putri.

Pagi ini gua berangkat sekolah dengan penuh semangat, masalahnya kemarin habis ganti oli bro..he..he…!, 15 menit kemudian gua udah sampai di parkiran sekolah.

“ rud, sini lo sebentar…!” gua noleh ke belakang ternyata dony yang manggil gua.

“ eh…, lo don, ada apa..?”

“ jadi lo yang ngerebut putri dari gua…!”

“ maksud lo apa don…?”

“ udah nggak usah berlagak bego lo, dasar culun lo…!”

Bukk…perut gua di pukul dony, gua nunduk pegangin perut, sakit bro…., gua coba berdiri niat gua mau bales, tapi dibelakang dony udah berdiri dua temannya nyali gua langsung ciut.

“ rudii…!” gua dengar suara teriakan, ternyata putri yang datang.

“ kamu nggak apa apa kan..?” tanya putri.

“ lumayan sakit…he..he…!” gua nyengir kuda.

Tanpa basa basi putri langsung memukul pipi dony, dan berlanjut satu tendangan sukses membuat dony jatuh terjungkal.

“ kalau belum puas, maju kalian semua bertiga…!” teriak putri sambil pasang kuda kuda.

“ nggak put, maaf…!” dony dan temannya kabur entah ke mana.

“ kamu tuh, cowok kok nggak bisa jaga diri sih..?”

“ kan ada kamu, put…!” kata gua sambil nyengir.

“ tadi kalau nggak ada aku gimana…?”

“ paling juga bonyok he..he…!”

“ dasar, ya udah, ayo udah mau masuk kelas..!”

Gua dan putri masuk kelas masing masing, haduh…kayaknya dunia gua terbalik nih, yang ada harusnya gua yang ngelindungin cewek gua, di mana mana cewek yang di perkosa cowok, kenapa gua jadi terbalik begini, jangan jangan entar yang hamil gua, bukan si putri, haduh…payah…!

Bell tanda istirahat pun berbunyi, seperti biasa putri sudah ada di depan kelas gua ngajak ke kantin.

“ kamu pesan apa rud..?” tanya putri.

“ es teh aja…!” kemudian pesanan kami pun datang.

“ oh iya rud, kemarin waktu kita dikamar ketauan ibu loh…!”

Uhuk..uhuk..gua tersedak minuman gua.

“ hah…! terus gimana put..?” gua panik.

“ ya, nanti sore kamu di suruh datang ke rumah, di tunggu ayah..!”

Busett….mati gua, bakal ditembak beneran nih…!