Rahasia Devina Part 1 : Awal Perkenalan

Terlihat hiruk pikuk di sebuah mall, yang nampak tengah mengadakan sebuah event mobil. Banyak pengunjung yang datang untuk melihat dan sesekali memikirkan terkait kapan mereka mampu membeli mobil tersebut. Sebagian kecil dari konsumen yang tertarik membeli karena keinginan dan kemampuan untuk membeli mobil impian mereka. Ada juga yang hanya untuk mengetahui inovasi apa yang tengah di keluarkan oleh merek mobil ternama.

SPG tengah mencoba menawarkan produk-produk mereka. Tentu mereka juga tergiur karena bonus yang diterima apabila berhasil mencapai target yang diinginkan atasan. Tak henti-hentinya mereka berteriak dan menawarkan brosur-brosur yang tengah mereka pegang itu.

Sementara itu di toilet seorang SPG tengah bersiap, menata dandanannya dengan pakaian yang seksi berwarna putih. Dimana hanya satu bahunya saja yang tertutup, sedangkan bahu yang lain dibiarkan terbuka. Pakaiannya tersebut tidak mampu menutupi perut mulus dan ratanya. Dipadu dengan rok mini berwarna senada menambah kesan seksi pahanya yang mulus untuk menarik pengunjung. Heels tinggi menambah postur tubuhnya yang sudah tinggi menjadi lebih baik. Tak lupa makeup tipis menghiasi wajahnya yang sudah cantik sebelumnya.

GagoNp8boAA2EX8

Ia bernama Devina Nur Farida, spg senior berumur 24 tahun yang sudah kenyang menerima asam manisnya bisnis ini. Walau dirinya merupakan lulusan S1 Ekonomi swasta, di zaman yang susah untuk mencari pekerjaan seperti ini ia harus rela menjadi SPG mobil di event-event. Gajinya mungkin relatif kecil hanya UMR saja, tetapi karena mencapai target ia selalu mendapatkan insentif sampai puluhan juta rupiah banyaknya.

Tentu untuk mendapatkan konsumen di bidang ini sangatlah susah, jika hanya body saja tapi tidak pandai bicara tentu konsumen juga akan kabur mencari barang lain. Salah satu daya pikatnya ialah cara bicara yang menggoda sambil sesekali memberikan service berupa pemandangan tubuhnya. Leadernya yaitu pak anto tak jarang selalu merekomendasikan baju seksi untuk spg-spg di dealernya.

“Gimana dev lu udah kelar dandan?” Sapa pak anto di depan wc perempuan sambil menempatkan tangannya pada perempuan cantik tersebut
“Udah pak, ini mau ke booth kita” balasnya tak menepis kelakuan bos mesumnya tersebut

Pak anto ialah pemimpin sales di salah satu dealer mobil di event tersebut. Badannya yang gemuk dan hitam, kepalanya yang botak tampang menyeramkan sudah lama berada dalam tim dealer tersebut. Usianya yang tak muda lagi dipekerjakan oleh dealer sebagai spg senior, namun timnya selalu mendapat permintaan mobil yang banyak tapi untung untuk perusahaannya sedikit. Ia di sinyalir menyelundupkan uang perusahaan namun tidak ada bukti yang menyatakan itu benar.

Booth dealer mereka lumayan ramai kala itu, wajar saja di hari libur seperti ini bisa jadi bahan rekreasi para pria untuk melihat mobil baru dan melihat-lihat spg seksi tentunya. Tak terkecuali devina yang kini tengah melayani pria tua yang tengah mencari mobil keluarga. Ia membantu pria tua itu untuk mendapat informasi dan tertarik membeli.

“Silahkan pak mobilnya bisa untuk dinaiki” tawar devina
“Mbanya bisa dinaikin engga?” Tanyanya mesum
“Kalau malam bisa dinaikin hahaha” candanya

Sudah jadi makanan sehari-hari celetukan mesum para pria pada dirinya. Membuat dirinya sudah tahan akan sikap mereka, ditambah pula dirinya merasa senang apabila bercanda ke arah sana itung-itung service pelanggan pikirnya. Kini pria tua tersebut mencoba kursi bagian depan, devina sendiri duduk disebelahnya dan menjelaskan inovasi kendaraan tersebut dari tahun sebelumnya.

Sambil devina menjelaskan karena posisi bersebelahan tangan bapak tersebut mulai merangkul pundak devina. Tanpa penolakan ia melanjutkan untuk mengelus-ngelus lengan devina yang terbuka. Devina sendiri sebenarnya merasakan saat kulit halusnya disentuh oleh tangan nakal yang kasar tersebut, namun niatnya ia urungkan karena tau bapak tersebut merupakan target yang hampir 100% terkena jebakannya. Masih berlanjut kini tangan bapak tersebut berada di pantat devina, bukan hanya mengelus tapi juga meremas pantat wanita seksi tersebut.

“Jadi gimana pak jadi pesen kan?” Tanya devina sambil tersenyum manis
“Ohh iya dong pasti saya pesen mobil ini” balasnya sambil terus meremas-remas pantat devina
“Oke kalau gitu saya minta ktp dan kartu kreditnya ya pak biar saya proses” pintanya
“Nanti dong mba lagi nanggung nih enak soalnya bempernya” sambil tangannya mengelus pantat devina
“Sekarang aja pak, nanti devina kasih nomer hp deh biar lebih bebas” bisiknya pada telinga bapak tersebut

Mendengar hal tersebut tanpa diperintah 2x langsung saja bapak itu menyerahkan ktp dan kartu kreditnya. Devina yang menerima langsung mendatangi pak anto menyerahkan berkas untuk diproses lebih lanjut. Melihat kinerja anak buahnya tersebut anto memberikan jempol karena baru setengah hari target devina sudah tercapai.

“Wihh gini dong kalau bisa semuanya ngikut devina, baru setengah hari udah nyampe targetnya” ucapnya sambil mencubit lengan devina
“Ihh apaan sih pak sakit tau” balasnya dengan sorotan tajam
“Hehehe maaf maaf gua terlalu bersemangat saking senengnya” balas anto
“Yaudah pak devina izin pulang lebih awal ya kan udah target” pinta devina
“Iya iya bilang aja lu mau pacaran sama si adi kan makannya pulang duluan” ledek pak anto
“Kepo banget huuu udah ahh bye” balasnya sambil membawa tas untuk pergi menjauh dari booth

Di tengah cafe devina sedang menunggu sang kekasih yang masih bekerja sebagai sales. Sembari menunggu ia tak lupa mengabadikan statusnya hari ini, seperti wanita lainnya mumpung sudah cantik mampus ia akan mengambil foto untuk dibagikan ke sosial media.

“Hai sayang nunggu lama ya?” Tanya adi sambil mencium kening devina
“Ahh mas lama amat sih, aku sampe bosen tau nunggunya” balasnya manja
“Maaf ya sayang, tadi banyak banget yang beli jadi aku bantuin temenku dulu buat input datanya” ucap adi
“Yaudah yuk berangkat gerah banget soalnya disini” pinta wanita tersebut
“Okee berangkat”

Merekapun berjalan ke arah parkiran untuk pulang, devina yang masih mengenakan “baju dinasnya” tentu menjadi pusat perhatian. Adi sendiri yang sudah terbiasa dengan pakaian devina merasa cuek saja, sudah resiko memacari wanita spg. Bukan hanya pakaian yang terbuka, devina juga sangat terbuka dengan adi tentang kisahnya dulu. Di mulai dari pecah perawan semenjak SMA, kemudian mantan-mantan sebelum berpacaran dengan adi sudah menikmati tubuhnya, sampai ketika menjadi spg banyak orang yang “nakal” kepadanya. Adi hanya bisa tersenyum saja ketika devina bercerita, karena ia telah menerima devina apa adanya.

*****

Berpindah dari mall besar kini pergi ke salah satu kamar kost yang lumayan rapih. Kasur dengan ukuran yang jumbo muat sampai 3 orang, furniture berupa tv sampai lemari es tersedia di dalam kamar tersebut. Bagi kalangan berduit kostan fancy tersebut menjadi langganan para pekerja maupun mahasiswa yang tengah mencari makan di kota.

Di kamar tersebut terdapat pasangan yang sedang memadu kasih, si perempuan dengan tubuh telanjangnya begitu cantik dan seksi. Sementara si pria tengah menggenjot dari atas, wanita tersebut terus mendesah kenikmatan sambil meremasi kedua payudaranya sendiri yang sangat bulat dan besar.

Tak lain mereka ialah devina dan adi, sepulang bekerja sudah menjadi kebiasaan yang rutin harus di jalani. Devina tak malu-malu apabila ia ingin dipuaskan oleh pacarnya tersebut, di kamar kost pacarnya ia bisa bermadu kasih sepuas-puasnya tanpa takut di liat orang. Nafsu seks yang tinggi menjadikannya wanita yang gampang naik birahinya, sementara adi turut dapat kepuasan batin. Walau devina bukan wanita pertamanya untuk melepas keperjakaan tapi ia akui dari sekian wanita yang pernah tidur dengannya hanya ia yang mampu membuat kontolnya muncrat secara cepat.

Sedangkan untuk devina kebiasaan ini masih terus berlanjut, dimana mantan-mantan sebelumnya juga turut menyumbangkan kenangan nikmat pada dirinya. Walaupun begitu ia selalu rajin merawat badannya seperti berolahraga dan makan-makannya yang sehat plus suplemen vitamin untuk menunjang badannya agar tetap bagus. Terbukti entah berapa tangan yang sudah meremasi payudara dan pantatnya, namun tidak ada yang berhasil untuk mengubah bentuk mereka. Kedua pepaya membulat di dadanya tanpa ada yang kendor begitu pula pantatnya yang masih kencang dan tidak turun.

Terkhusus untuk memeknya yang bersih dihiasi bulu-bulu tipis yang rajin ia rawat dengan sabun, sehingga enak untuk dipandang. Rambutnya yang halus dan rindang, bola matanya yang sayu dan bibir merah merekahnya tidak lupa menjadi kelebihan wanita tersebut. Pentil kedua payudaranya yang berwarna coklat muda dan memeknya yang berwarna pink menjadi alat pemuas mantan-mantannya terdahulu.

“Ohhh…..ahhhh….yesss…masss…nikkmaattt…terusss…massss” desah devina
“Iyaa sayang, memek kamu juara rapet banget kaya perawan ahh” balasnya
“Ahhhh….ahhh…iyaaa..masss..memekkku..buuaaatt…kamuuu…ohhhh”
“Ahhh mas ga tahan lagi sayang, mas mau keluar”
“Iiyyaaa…masss…pejuuhii..akuuu…ohhh…yeshhh…enakkkk…banggettt..anjinnggg…ahhhh…ahhhh”

Desahan keduanya saling bertautan, pantat pria tak henti-hentinya menghentakkan supaya lebih dalam dari sebelumnya. Kontolnya yang berukuran sedang begitu licin dan mengkilat karena cairan perempuan tersebut. Cairan tersebut turut membasahi sprei kasur yang mulai tak berbentuk lagi karena permainan mereka berdua.

“Ahhh…saayangg…enakkk” desah adi
“Iiyyaa…iyyaaa…kontollll…aku…mauu..kontoll..massss..ahhh”
“Akkuu keluarin ya sayang siap-siap kamu terima”
“Ohhh…iyaa..keluariinn…keluarinn semuaanyyaa mass…ahhhkkkk”

Croottt….crrooottt…crroottt

Semprotan sperma berhasil keluar dengan lancarnya ke dalam memek devina yang begitu rapat. Keduanya sama-sama tersengal-sengal, berusaha menghirup oksigen sebanyak-banyaknya. Tak lama lelaki tersebut ambruk di samping pacarnya.

“Ahh..makasih sayang memek kamu juara emang”
“Hehehe iya dong siapa dulu” balas pacarnya yang seksi tersebut ditutup dengan berpelukan bersama. Menikmati momen berdua sambil telanjang, sentuhan kulit ketemu kulit tidak bisa diganti oleh sensasi apapun itu. Apalagi yang mereka rasakan bukan hanya nafsu namun juga karena saling cinta. Adi yang tampan dan devina yang cantik merupakan pasangan kekasih serasi walau belum diikat oleh pernikahan di kota ini mereka bebas melepaskan hawa nafsu satu sama lain.

1 jam, 2 jam sampai 3 jam mereka tak teras terlelap setelah bertarung sengit. Adi sudah keluar lebih dari 3x hingga ia rasa kantung pelernya benar-benar kosong karena ulah pacarnya yang buas. Devinapun seperti itu, lelah bekerja ditutup dengan bersenggama dengan kekasihnya membuat badannya butuh beristirahat. Waktu ashar telah tiba, suara dering telfon berbunyi dari iphone mahal milik devina.

“Haloo mahh” balas devina dengan suara lemasnya
“Dev kamu dimana, kata pak anto udah pulang? Kok mamah ke rumah kamu gada sih?” Tanya orang tua devina
“Iya mah biasa pacaran dulu sama mas adi hehehe” balasnya
“Ya ampun, pulang dulu dong sayang mama khawatir tauu”
“Iyaa iyaa mah ini devina pulang ya” balasnya sembari bangun dari tidurnya
“Okee sayang ditunggu yaa, byeee” salam mamahnya

Di mata orangtuanya devina masih saja seperti anak kecil yang perlu untuk diurus. Padahal tanpa sepengetahuan mamahnya, devina sudah tumbuh dewasa. Liat saja kini ia tengah bertelanjang bersama pasangannya yang belum saja jadi suami, tapi seperti itulah orang tua mereka selalu khawatir akan keadaan anak-anaknya. Apalagi mamah devina merupakan janda, semenjak devina sekolah dasar ia ditinggal bapaknya ke luar negeri dan mengalami kecelakaan pesawat tragis diperjalanan menuju belanda. Karena itulah ia merasa kekurangan sosok ayah dalam hidupnya, namun berkat mamahnya yang kuat dan selalu perhatian dengannya ia kini tak merasa sepi lagi.

Ya betul devina merupakan anak orang kaya, namun ia tak mau bersantai-santai menikmati harta orang tuanya. Ia berhasil kuliah dan bekerja tanpa bantuan orangtuanya, semuanya berkas kerja keras dirinya sendiri. Tak heran banyak pria yang kagum dengan dirinya, namun ia adalah wanita yang setia tak mau jika dirinya didekati oleh pria lain selagi masih ada pasangan.

*****

Selepas mandi devina tak lupa mengganti pakaian dinasnya dengan baju ganti. Sebelum berangkat ia mengecek kembali barang bawaan supaya tidak perlu bolak-balik lagi ke kostan cowonya tersebut.

“Aduh mas, aku lupa charger iphone ku ketinggalan di kantor” ucap devina sambil memegang kepalanya
“Ya ampun sayang kamu teledor banget sih”
“Maaf mas tadi aku buru-buru jadi engga liat lagi deh di tas barang bawaan apa yang ketinggalan”
“Yaudah kalau gitu sebelum kita ke rumah mamah, kita mampir dulu ya ke kantor kamu”
“Okee siap pak boss” balas wanita tersebut

GYYNe1UaMAEHWDE

Setelah berdandan tipis devina yang mengenakan kaos berwarna abu muda dipadu dengan rok span selutut berwarna hitam siap untuk turun ke lantai bawah. Dimana pacarnya adi tengah bersiap untuk mengantarnya pulang. Tentu terlebih dahulu mereka akan menuju ke kantor sales devina untuk mengambil chargernya yang tertinggal.

“Mas tunggu ya aku mau ambil dulu diatas chargernya” ujar devina
“Ya sayang santai aja, mas mau beli kopi di sebrang dulu ya mobilnya mas parkir disini” balas adi

Mobil tersebut ia parkir di area kantor devina dan kemudian ia berjalan ke depan cafe di sebrang kantor pacarnya. Devina sendiri kini tengah menunggu lift untuk naik ke lantai 5 tempat ia bersama teman-teman spg lain berkumpul sebelum memulai event. Kantor di sore ini cukup sepi ia jarang sekali melihat keberadaan manusia, termasuk saat menaiki lift ia hanya sendiri. Mungkin karena hari sudah sore dan baru saja kantor ini menyelesaikan event besar di mal tadi pagi, pasti orang-orang sudah pulang tentunya. Hanya satpam dan resepsionis saja yang berjaga di lantai 1.

“Nah ini chargernya bener kan ketinggal di meja” ujarnya mengambil charger yang masih mencantol distop kontak

Setelah selesai mengambil tak lama ia mendengar suara, suara seperti tepukan antar benda padat. Suara yang tak asing bagi telinganya selama ini.

“aaahhh….mmhhhh….plokk..pplok..pllokkk”
“Uhhhh….ahhhh…..ppllolkk…ppllokkkk…ppllookkk..”

Merasa penasaran devina perlahan mulai mengikuti suara tersebut, yang mana berasal dari ruangan milik pak anto yang dimana pintunya sedikit dibuka. Setelah ia mengintip sedikit, bibir merahnya menganga tak percaya atas apa yang telah ia liat sekarang.

“Astaga feby!” Bisiknya

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *