Rahasia Devina Part 10 : Olah Raga

Terdengar sayup-sayup suara adzan ashar, hari yang mulai sore perlahan menurunkan matahari dari atas kepala. Awan pun sedikit berubah menjadi oranye sehingga tampak teduh. Para petani mulai pulang ke rumah untuk beristirahat setelah seharian bekerja.

“Assalamualaikum, paket… Permisi” terdengar lantang dari depan rumah devina
“Eh iya bentar mas bentar” ucap devina dari tempat tidurnya
“Aduh lama banget sih ini, mana belum nganterin barang di desa sebelah hadehhh”

Ckleekk… Suara pintu depan dibuka, pengantar paket tersebut langsung terkejut melihat perempuan cantik yang membukakan pintu tersebut. Devina yang menggunakan daster bali berwarna putih dengan handuk di kepalanya nampak baru saja menyelesaikan mandinya.

FzcdOV3aYAAUHv1

“Maaf ya mas baru slsi mandi” ujar devina sambil membenarkan posisi handuk kepalanya membuat ketiaknya yang putih bersih tak berbulu tersebut nampak dengan jelas
“Iii..yaa..mba gapapa gapapa, ini …hmm .. saya mau nganter inii..” balas pria tersebut sedikit terbata-bata melihat body devina yang begitu seksi terlihat daster balinya tidak sanggup menutup payudaranya yang besar seolah ingin keluar
“Makasih ya mas paketnya saya terima” sambil tangannya menerima kotak paket tersebut yang ukurannya sebesar karton indomi
“Eh ya mba izin foto dlu ya buat bukti penerimaan” pinta kurir tersebut
“Boleh boleh silahkan mas” ucapnya sambil memegang kardus tersebut di dada membuat payudaranya terhimpit dan membuat belahan payudaranya semakin jelas

Cekreekk

“Okee mba makasih ya” ucap kurir tersebut
“Ya mas, terima kasih kembali” balas devina sambil menutup pintu
“Anjjirr seksi banget, toketnya gede banget sampe pengen tumpah, bisa jadi bacol nih foto hehehe” ucap batin kurir tersebut

Sementara itu devina kini tengah membawa barang pesanannya yang sudah ia tunggu-tunggu. Ia bawa ke dalam kamarnya sambil tersenyum-senyum karena lirikan kurir tadi, dia merasa senang apabila ada lelaki yang melihat dirinya seakan menjadi ratu dalam pusat perhatian dalam suatu acara, membayangkannya saja membuat memeknya sedikit basah.

Tanpa menunggu lama ia mengambil cutter untuk membuka paket tersebut. Setelah dibuka ia keluarkan satu persatu paket itu, paket yang sudah ia tunggu sedari minggu kemarin berupa baju, lingerie dan dalaman yang begitu seksi. Selain itu dalam tumpukan tersebut ada dildo yang ukurannya cukup besar berwarna coklat tua dan vibrator berbentuk seperti telur puyuh berwarna pink yang terhubung dengan kabel kecil pada saklar nya.

“Ahh gede banget ternyata hihihi” ucap devina sambil membelai-belai kontol mainan tersebut
“Kira-kira masuk engga ya di memekku nanti” ucapnya kembali sambil membayangkan betapa penuh memeknya dijejali dildo coklat tersebut

Zzzzzz…zzzzzzz…zzzzz suara vibrator tersebut ketika ia nyalakan, kemudian ia tempelkan pada pipinya

“Ihhh geli hihihii pasti nikmat banget kalau aku mainkan di itilku nanti hihihi” ucap devina sambil mengetes getaran tersebut
“Ahh udah ah nanti aku horny lagi, aku kan mau olahraga sore” ucapnya berhenti memainkan mainan barunya dan bersiap untuk berolahraga tak lupa ia sembunyikan mainan tersebut di lemari beserta pakaian seksinya sebelum suaminya pulang bekerja

*****

Matahari mulai tenggelam tanda hari menjelang petang, sinarnya tak bisa langsung terjun ke bumi karena terhalang awan sore yang begitu tebal hari ini. Para petani sudah pulang ke rumah masing-masing setelah seharian bekerja mencangkul sawah, ibu-ibu rumah tangga nampak sedang sibuk di dapur menyiapkan hidangan untuk suami dan anaknya.

Berbeda dengan devina yang kini hendak ber jogging keliling desa, walau langit sedikit mendung tidak menghilangkan semangat bidadari cantik tersebut. Dengan menggunakan tanktop ketat berwarna hitam yang memamerkan belahan payudara besarnya dan celana pendek berwarna putih yang hanya dapat menutupi bongkahan pantatnya saja beserta sepatu lari berwarna kuning stabilo ia mulai berjalan menjauhi rumahnya untuk berolahraga sore.

GnxSrwhawAAdSNC

Disebelah rumahnya nampak ada tetangga yang baru saja pindah, terlihat beberapa barang dan koper-koper diturunkan dari mobil bak yang sudah menjauh dari rumahnya. Sepasang suami istri kini sedang mencoba memindahkan barang kedalam rumah, sedangkan seorang kakek bertubuh tambun dengan rambut botak tengah berdiri di depan pagar melihat suasana desa yang sudah lama ia tinggal. Ialah pakde jarwo, pensiunan pns yang baru saja menyelesaikan masa baktinya di pemerintahan mengharap kehidupan tenang di desa yang melahirkannya.

Sedangkan anaknya silvi beserta suaminya dito hanya mengantarkan beliau karena harus balik lagi ke kota tempat mereka bekerja. Walau sedikit berat hati dengan keputusan bapaknya silvi harus merelakan orang tuanya untuk hidup sendiri di desa sesuai keinginannya, namun ia percaya akan kemandiriannya bapaknya sendiri apalagi semenjak ia kuliah di luar negeri dan ibunya meninggal bapaknya mampu untuk merawat diri sendiri.

Melihat tetangga barunya tersebut devina ya melewati rumah tetangganya dengan hangat menyapa pakde jarwo, sedangkan pakde merasa tidak percaya akan adanya wanita cantik dan seksi di kampung halamannya sekarang.

“Selamat sore pak, baru pindahan ya?” Sapa devina sambil tersenyum pada pakde jarwo
“Eh iya mba, saya jarwo. Ini rumah saya cuman emang kerja di kota hehhe” balas pakde sambil matanya seakan menelanjangi devina
“Ohh maaf pak saya baru tau, maklum baru setahunan saya pindah kesini hehe, saya istrinya mas adi nama saya devina” balasnya memperkenalkan diri

“Wahh beruntung banget ya mas adi, punya istri secantik mba devina. Padahal dulu waktu dia kecil sering saya marahin, suka main di kali sama silvi anak saya takut kebawa arus sama anak-anak yang lain hahhaa”
“Ya pak marahin aja emang nakal orangnya hahaha” balas devina
“Ayoo mba mampir ada kue-kue dari rumah ini”
“Lain kali ya pak mau olahraga dulu ini”
“Rajin olahraga ya, pantas badannya bagus hehe”
“Haha bisa aja bapak ini, mari pak” balas devina sambil menjauh

Sambil memandangi devina yang menjauh pakde hanya bisa geleng-geleng dengan tubuh sempurna bidadari cantik tersebut. Dari payudaranya dan pantatnya yang besar, dengan lekukan pinggang ditambah wajahnya yang cantik membuat senjata bawahnya berdiri. Walau berumur 60an pakde masih perkasa, dan gemar bermain wanita di masa tuanya.

*****

Devina kini terus berjalan melewati sudut-sudut kampung, nampak peluh di keningnya semakin basah. Keringatnya juga kini membasahi tanktop hitamnya dan hotpants putihnya hingga celana dalamnya yang berwarna hitam tercetak dengan jelas. Tak selang berapa lama gerimis rintik dari langit, melihat cuaca yang tidak mendukung devina segera mencari tempat untuk berteduh. Karena rute yang dipilih merupakan pinggiran kampung sehingga jarang ada rumah disekitar situ sehingga membuat dirinya terkena air hujan.

GnxSrwfbYAIJN2S

Setelah beberapa meter ia menemukan bekas ruko yang nampak sudah tidak berpenghuni lagi, langsung saja ia menuju ruko tersebut untuk berteduh dari hujan yang semakin deras. Ruko berdinding kusam tersebut nampak sudah lama ditinggali pemiliknya, dari atapnya yang hanya terbuat dari seng dan bocor dimana-mana. Pintunya juga sudah terlepas dari kusennya. Devina nekat memasuki ruko tersebut walau tidak ada penerangan cahaya masih masuk ke dalam ruangan ruko tersebut sehingga ia dapat melihat ruangan dalam ruko tersebut.

Samar-samar ia mendengar obrolan dari dalam, ternyata ada 2 kakek-kakek yang nampaknya juga terjebak oleh hujan. Dari pakaiannya kedua kakek tersebut merupakan petani dari desa sebelah, lengkap dengan kaos partai dan celana pendek beserta pacul dan alat petani lainnya. Di atas lantai tanah tersebut kedua kakek ini menyalakan kayu bakar sehingga ruangan yang tadinya gelap menjadi terang dan hangat.

“Permisi kek numpang neduh ya” ujar devina
“Ehh..iiyaa..neng.ssilahkann..sillahkan…” balas salah satu kakek tersebut

Keduanya nampak gugup ketika melihat kecantikan devina, seolah-olah ia baru saja turun dari surga. Bukan hanya cantik tapi juga seksi karena pakaiannya yang basah dan terbuka membuat kedua kontol tua ini berdiri dari balik celananya, namun apalah daya mereka berdua hanya bisa melihat dari jauh saja karena takut si cantik ini merasa tidak senang dipandang. Sedangkan devina merasa senang tubuhnya yang kini basah dipandang mesum oleh keduanya, bahkan ketika duduk dengan sengaja ia sedikit membungkukkan badannya hingga payudaranya hampir keluar sampai-sampai kedua petani tersebut bengong atas kelakuan devina.

“Habis olahraga ya neng? Hehe” tanya kakek tersebut
“Iya kek eh ternyata hujan, jadi neduh dulu deh disini?” Balasnya
“Keliatan sih keringetan seksi gitu hehe” ucap kakek satunya mesum
“Ahh kakek bisa aja deh” ujar devina tersipu
“Nama kakek abdul neng, yang ini temen kakek namanya joko” mulai membuka obrolan

“Nama saya devina kek, kakek bukan warga sini ya soalnya saya belum pernah liat”
“Hehehe iya neng kita dari kampung sebelah habis ngebajak sawahnya wak haji” ujar kakek abdul
“Ohh pantesan aja devina belum pernah liat”
“Iyaa kita juga belum pernah liat cewek secantik neng” goda kakek joko membuat devina tersenyum senang akan pujiannya

Sambil terus mengobrol kedua kakek tersebut tak henti-hentinya melihat tubuh basah devina, devina sendiri karena mulai merasa birahinya naik akibat diliat oleh kedua kakek tersebutpun berniat sedikit menggoda mereka.

“Duh dingin banget ya, mana baju devina basah lagi” ujar devina
“Ohh pake sarung kakek aja ini neng, biar anget bajunya dijemur dulu mayan sedikit kering hehe” balas abdul
“Ohh makasih kek, duh tapi ganti dimana ya disini gada kamar lagi”

“Udah disini aja neng, kan bisa ngadep sana biar kakek engga liat hehe”
“Hmmm yaudah awas ya jangan ngintip” kata devina sambil dirinya memutar tubuhnya membelakangi kedua kakek tersebut

Dengan membelakangi kedua kakek tersebut devina mulai melepaskan tanktop hitamnya, setelah lolos dari tubuhnya kini ia peras untuk mengeluarkan sedikit air yang terperangkap dalam bajunya tersebut. Selanjutnya dengan gaya sedikit menungging ia perlahan menurunkan celana putihnya, ia lakukan dengan perlahan membuat gaya sensual seolah-oleh mengundang kedua kakek tersebut untuk menerkam dirinya.

Tak butuh lama dirinya kini hanya terbalut bh sama cd dengan warna senada, membuat kedua kakek tersebut salah tingkah melihat tubuh seksi devina hanya terbalut dalaman saja. Suasana yang remang juga menambah birahi devina semakin menguat seolah-olah dirinya ingin sekali dipuaskan, terlihat celana dalamnya yang sedikit basah bukan karena hujan melainkan cairan memeknya yang perlahan merembes keluar.

“Waduh daleman pake basah lagi” ujar devina
“Udah neng sekalian buka aja” balas kakek abdul
“Iya neng biar engga masuk angin hehe” tambah kakek joko
“Iya sih yaudah deh devina lepas juga”

Tanpa sepengetahuan devina kedua kakek tersebut terus memandangi tubuh seksinya, perlahan ia mulai menurunkan cup bhnya dan memutar ke depan untuk lebih mudah dibuka pengaitnya. Sehingga tanpa topangan kedua payudara devina yang besar langsung keluar memperlihatkan puting coklat muda yang berdiri. Setelah membuka bhnya kini ia berusaha menurunkan celana dalamnya, dengan cepat benda tersebut meluncur ke bawah membuat pantat kencangnya dapat dilihat oleh kedua kakek tersebut.

“wooww bulet banget pantatnya neng hahaha” goda kakek joko
“Ihh kok diliatin jangan dongg, devina kan jadi malu ihh” balas devina sambil tangan kecilnya berusaha menutupi pantatnya yang besar itu
“Udah gapapa neng itung itung sedekah ke kakek-kakek biar masuk surga hahhaa” balas kakek abdul

Tanpa berlama lagi devina langsung menutupi tubuhnya dengan kain sarung yang dekil itu, ketimbang dirinya masuk angin dan sakit terpaksa ia harus memakainya. Namun nampaknya sarung tersebut kekecilan, terlihat payudaranya seakan mau tumpah karena sarung tersebut berada sedikit diatas putingnya bahkan areolanya sedikit mengintip disana. Sedangkan bawahnya juga sangat pendek hingga paha bagian dalamnya terlihat jelas, bahkan bagian memeknya samar samar mengintip disana.

“Udah neng ganti bajunya?” Tanya abdul
“Ihh pake nanya lagi, kan daritadi kalian liatin devina mulu ganti baju, padahal udah dibilang jangan liatin” balas devina kesal
“Hihihi ya gimana neng abisnya body neng cakep banget, kapan lagi coba kita bisa liat yang begini kan jok” ujar abdul
“Lohh emang udah lama engga liat cewek kek? Kaya baru liat aja hehe” ledek devina
“Yah istri kita udah pada mati neng, udah beberapa tahun kemarin wajar aja dong kita kaya gitu ya dul” ujar joko
“Aduh maaf kek devina gatau, engga bermaksud kek buat ngungkit itu” devina meminta maaf
“Udahh gapapa neng, yang penting kan sekarang ada neng devina, berasa anget kalau ujan-ujan gini juga hehe” balas abdul

Perlahan obrolan merekapun cair, mereka membahas pekerjaan dan masa lalu di kampung mereka yang berada di bawah gunung. Devina yang mendengarkan cerita mereka sangat terkesan, ia membayangkan sejuknya desa mereka. Tak terasa waktu semakin berlalu, jemuran pakaian devina yang ia simpan dekat api sudah cukup mengering begitu pula hujan yang perlahan menjadi gerimis kecil.

“Alhamdulillah akhirnya hujannya reda juga, makasih ya kakek udah nemenin devina disini plus minjemin sarungnya juga biar saya engga kedinginan” ucap devina
“Makasih doang nih engga yang lain, gada yang gratis kali neng hehe” balas kakek abdul
“Yahh saya engga bawa uang kek gimana dong bayarnya” kata bidadari cantik tersebut
“Hehe neng mau engga nemenin kita ngocok” ucap kakek joko dengan frontal
“Engga lama kok neng, janji deh bantuin kita keluar aja kok” timpal kakek abdul

Jantung devina berdegup kencang setelah mendengar permintaan mereka, bulu kuduknya tiba-tiba saja berdiri. Udara setelah hujan yang cukup deras membuat dirinya sedikit kaku, pikirannya tiba-tiba entah kemana. Disisi lain devina sangat tertantang dengan godaan kedua kakek tersebut hingga membuat kedua putingnya berdiri, tak cuma itu memeknya menjadi basah membayangkan dirinya harus melayani nafsu kedua kakek yang baru saja ia temui.

“Neng gimana jadi engga?” Kaget kakek abdul kepada devina yang melamun
“Ehh..hmm… ngocok aja kan kek?” Tanya devina
“Ya lebih dari ngocok aja gapapa neng haha” balas kakek joko
“Engga ahh ngocok aja ya kek, dan jangan lama-lama keburu malam” cegah devina
“Yaudah terserah eneng yang penting kita nah moncrott dah hehe” balas kakek joko

Kedua kakek tersebut segera beranjak dari duduknya, menghampiri kembang desa tersebut. Tanpa permisi kini kedua kakek tersebut segera melepaskan celana lusuhnya beserta celana dalamnya. Maka keluarlah kedua kontol berurat membuat devina sedikit terkejut karena bentuknya yang aneh, karena di ujungnya terdapat benda bulat seperti kelereng walaupun ukurannya sama seperti kontol yang pernah devina liat tapi karena bentuknya seperti itu ia semakin penasaran seperti apa rasanya.

“Kocok dong neng jangan didiemin aja, kaget yaa sama kontol-kontol kita” goda kakek abdul
“Ehh iiyyaa..iyaa.. kek devina kocokin” balas devina terbata-bata

Langsung saja ia kocok kedua kontol tersebut, kakek abdul di kanan dan kakek joko di kirinya. Perlahan ia kocok dengan lembut naik turun, membuat kontol mereka semakin menegang. Tanpa permisi kakek joko menurunkan ikatan sarung yang dipake devina, hingga sarung tersebut turun memperlihatkan kedua payudara devina yang besar dan bulan, dengan kedua pentilnya yang tegak berdiri karena nafsu devina yang semakin naik.

“Lohh kek kok dibuka sih sarungnya” kata devina
“Biar cepet keluar neng, katanya gamau lama-lama kan hehe” balas kakek joko
“Udah neng cepetan keburu malam ini, hmmm mantap juga tangannya neng lembut dan halus beda sama pecun di desa kita ya jok” balas kakek abdul
“Iyalah mana mahal lagi, mending gratis nih enak lagi hehe” puji kakek joko

Devina yang mendengar pujian tersebut membuat dirinya dilanda nafsu, ia sangat mudah becek saat dirinya dipuji akan keseksiannya karena adi suaminya jarang sekali memuji keseksiannya yang ia jaga itu. Sekarang hawa nafsunya telah mengendalikan dirinya, cairan dari memeknya mulai deras keluar melalui pahanya yang kini posisinya berjongkok sambil mengocok kedua kontol pria didepannya. Sarung yang ia pakai semakin turun hingga jatuh ke tanah tempat ia berdiri sehingga kini kedua pantat bulatnya beserta jembut tipis ya dapat diliat oleh kedua kakek tersebut.

“Mantep ya jok dikocokin gini jadi pengen ngewe dah hehe” ucap kakek abdul
“Iya nih kita ewe aja apa neng, nanggung nih udah sama-sama telanjang kita” pinta kakek joko
“Jangan dong kek, kan tadi katanya minta dikocokin aja” balas devina
“Izin sambil ngeremes ya neng hehe” pinta kakek joko yang tanpa ampun meremas susu montok devina sebelah kanan

Melihat tanpa penolakan kakek Abdul pun ikut-ikutan dengan meremas susu devina sebelah kiri. Bukan hanya meremas tapi kedua kakek tersebut juga turut memilin dan mencubit pentil devina yang berdiri tersebut, menambah birahi empunya hingga terdengar suara kentongan.

Tokkk.tookk..tookk

Ketiga manusia tersebut segera memakai bajunya dan berlarian khawatir ketahuan warga yang membunyikan kentongan tersebut. Kedua kakek tersebut langsung lari keluar gubuk meninggalkan devina yang nampak kesusahan memakai dalamannya yang kekecilan.

“Ihh nyebelin banget sih lagi enak-enak juga godain, malah ada orang desa yang lagi jaga keamanan huh” ucap batin devina

Perempuan cantik tersebut juga nampak mulai keluar dari gubuk tua tersebut dan berjalan pulang dengan memek yang basah karena ulah kedua kakek tersebut. Dengan wajar cemberut akhirnya devina sampai pada rumahnya tepat saat maghrib berkumandang. Ia langsung mencari kunci pada pot yang ia sembunyikan, tapi tidak menemukannya.

“Loh kok gada ya kuncinya, lah ini pintu engga dikunci juga apa mas adi udah pulang ya” batin devina yang segera masuk ke rumahnya
“Loh dek kamu habis olahraga ya? Pantesan rumah gada siapa-siapa” ucap adi melihat devina yang baru saja masuk kamar
“Iya mas, motor kamu kemana kok engga ada sih?” Tanya devina balik
“Tadi ban motor mas bocor itu di deket bengkel motor yang sebelah pintu desa itu loh dek, jadi mas titipin deh. Mas minta tolong bisa ambilkan dek? Tadi abang kehujanan badan mas jadi gaenak ini mau langsung tidur” pinta mas Adi
“Ohh gitu yaudah boleh mas, aku mau mandi dulu ya nanti kesana, kamu makan sama minum obat ya mas jangan sampe sakit” perintah devina
“Iya dek siappp laksanakan, perhatian banget istri mas ini” balas adi sambil mencubit pipi devina
“Ihh cubit-cubit bayar sini hehe” ucap devina yang disertai keduanya tertawa bersama

*****

Devina baru saja menyelesaikan mandinya, ia bersiap-siap untuk pergi ke bengkel bang gatot mengambil motor suaminya. Suaminya kini tengah tertidur nyenyak diatas kasur sehabis meminum obat flu. Ia memutuskan untuk mengenakan dalaman berenda berwarna putih sedangkan luarnya ia mengenakan sweater abu dan celana pendek berwarna hitam. Dengan sedikit berdandan ia lalu berjalan kaki ke arah bengkel, jalanan yang amat sepi sehabis hujan membuat dirinya sedikit kedinginan karena cuaca desanya. Ditambah dengan nafsu birahinya yang belum mereda usai menggoda dua kakek tersebut, tentu suaminya tidak bisa memuaskannya karena sedang sakit.

GajZBUja4AARcev

Tak lama ia pun sampai di bengkel kecil bang gatot, lampunya remang-remang dan sedikit berantakan. Baru saja ia ingin masuk ke dalam bengkel tersebut tiba-tiba hujan turun dengan derasnya, untung saja ia sudah mencapai bagian yang terkena gendeng tanah liat bengkel sehingga terkena air hujan dan basah kuyup.

Tokk..tokkk.tookk suara pintu kaya diketuk oleh devina

“Iya tunggu bentar” suara gatot dari dalam dan segera membukakan pintu
“Oalah neng devina ternyata, lu mau ngambil motor si adi ye?” Tanya bang gatot sambil menghisap rokok kretek dengan memakai kaos dalam dan celana pendek yang tampak kumal
“Iya bang mau ngambil tapi malah keburu hujan” balas devina
“Yaudah sini masuk neng, nonton bola sambil ngopi engga buru-buru kan lu” pinta gatot
“Engga sih bang, yaudah deh kalau gitu devina masuk ya bang” balas devina

Gatot merasa mendapat durian runtuh usai bidadari cantik masuk ke dalam bengkelnya, pikiran mesum pun menghantui dirinya untuk melakukan kejadian yang pernah berlalu dengan devina. Kini ia memikirkan bagaimana kejadian tersebut bisa terjadi kembali pada keduanya, dengan segera ia mengunci pintu bengkel tersebut dari dalam supaya tidak ada yang bisa mengganggu mereka berdua.

Hujan malam ini semakin lebat, ditambah angin yang kencang membuat suasana desa teramat sepi. Di dekat pintu kampung tersebut terdapat gubuk kecil yang dijadikan bengkel oleh bang gatot, kini bengkelnya menjadi sedikit hangat karena keberadaan wanita cantik dan seksi seperti devina. Keduanya kini tengah asik memakan pisang goreng dan secangkir kopi sachet ditemani permainan sepakbola indonesia, pertandingan tersebut seolah menjadi obat nyamuk bagi mereka berdua karena sebagai pengiring obrolan mereka sesekali menyerempet hal yang mesum.

“Neng devina ga buru-buru kan, temenin abang disini ya biar agak anget gitu hehe” senyum mesum gatot
“Anget kenapa gitu? Emang devina kompor apa bisa angetin wlee” balas devina
“Angetin kaya kemarin gtu neng, dikocokin pisangnya abang”
“Huuu pengennya, engga ah nanti abang minta yang lebih haha” balas devina
“Lebih juga gapapa kali neng, kan saling mau hahay” ngeles gatot

Obrolan mereka semakin panas, gatot mulai mendekatkan dirinya pada devina diatas kursi panjang tersebut hingga bau badannya tercium oleh devina. Namun wanita cantik tersebut kini tidak membahasnya justru baunya tersebut membuat birahinya sedikit naik, bau badan pria yang tengah bekerja keras dari pagi sampe sore hari.

“Ayo dong neng, bentar aja liat nih kontol abang udah ngaceng parah” ujar gatot mesum sambil membuka celananya hingga kontol jumbonya keluar karena tidak memakai celana dalam lagi lengkap dengan bulu jembutnya yang tak terawat
“Ishh abanggg, udah dong nanti devina cubit nih kontolnya” ancam devina sambil tersenyum
“Cubit bolehh tapi nanti diobatin yaa haha” disambut mereka berdua

Devina mulai merasa dirinya sedikit panas, apalagi di depannya ada benda yang diinginkan daritadi berupa kontol perkasa pria. Sementara itu bang gatot terus saja menggoda devina, celananya telah ia lepas sehingga hanya mengenakan kaos dalam yang belel. Tangannya kini berusaha meraih tangan wanita cantik tersebut, dengan sedikit memaksa akhirnya tangan putih dan lembut tersebut mendarat pada kontol gatot.

“Ihh bang gatot udah dongg” ucap devina, walaupun begitu tangannya kini mencengkram lembut kontol gatot
“Ayoo dong neng, abang bayar dehhh” bujuk gatot
“Emang bang gatot mau bayar pakek apa? Kaya banyak duit aja huuu” ledek devina
“Gini aja deh service motor adi gua gratisin” balas gatot
“Ihh gitu doang ogah ahh” ujar devina pura-pura jual mahal padahal birahinya semakin meninggi
“Yaudah…yaudah… Hmmm neng devina boleh gratis service motor disini selama 1 bulan” tawar gatot
“Ihh serius nih bang? Apa jaminannya?”
“Serius neng, abang janji ga bakal boong”
“Hmmm yaudah deh tapi kocokin aja loh ya sampe keluar terus udah” ucapnya masih berusaha menahan gengsinya

Tanpa balasan dari gatot kini devina memposisikan tangannya pada kontol besar milik pria cebol tersebut. Tangannya kini menyibak rimbunan bulu jembut yang kriting karena tidak terawat, mencari celah untuk mencapai pada pangkal batang kontol gatot. Setelah menemukannya kini tangan kanan tersebut menggenggamnya sambil menaik turunkan jari-jemarinya ke atas dan kebawah membuat batang tersebut menjadi sangat keras.

“Uhhh..mmm… Gila neng tangan lu alus bange, ohhh ..shhh enak banget terus kocokin neng” desah bang gatot menikmati kocokan bidadari
“Enakk kan bangg…. ayoo bang keluarin jangan ditahan-tahan” ucap devina dengan nada yang genit

Devina terus memelototi kontol besar milik bang gatot, memang panjangnya masih kalah dari ceking tapi untuk ukuran diameternya membuat wanita cantik tersebut bergidik membayangkan jika memek sempitnya dijejalkan kontol besar milik pemilik bengkel tersebut. Entah memeknya akan terkoyak apabila dimasukan kontol sebesar itu.

Melihat devina yang masih terpana akan kontolnya, tangan kiri gatot mulai merambat ke punggung devina. Namun wanita cantik tersebut membiarkan sentuhan-sentuhan pria cebol tersebut pada punggungnya. Kesempatan tersebut tak disia-siakan oleh gatot, tangan kanannya tersebut mulai mengarah kebagian depan tubuh devina tak lain dan tak bukan kedua pepaya milik bidadari tersebut yang ia incar. Ia remas dengan lembut membuat sweater yang devina pakai perlahan terbuka sedikit demi sedikit.

“Mmmmhh…shhhh” desis devina ketika payudaranya diremas
“Nikmatin aja neng” bisik gatot yang mulai berani menurunkan resletingnya hingga kedua payudaranya yang tertutup bra putih terlihat dan perutnya yang rata terpampang jelas di depan mata gatot

GaurBLZaAAEWcgO

Devina mulai memejamkan matanya menikmati permainan tangan gatot mengelusi kedua payudaranya dari luar bra. Sesekali meremas dengan gemas pepaya sekal itu, memberikan sentuhan intens sambil mulai turun dan perlahan masuk ke dalam cup bhnya. Ia mainkan puting devina disana, merasa kurang nyaman maka devina dengan sengaja menghentikan kocokannya pada batang gatot, tangannya ia pindahkan ke area punggungnya dan.. ctek

Terbukalah kaitan bh itu dengan kedua tangannya ia menaikan bh tersebut keatas sehingga payudaranya keluar dengan sempurna sambil kembali mengocok kontol gatot. Pria cebol tersebut terkekeh, nampaknya umpan yang dia lakukan berhasil. Sekarang dengan semangat ia mainkan puting devina yang mengacung.

“Neng boleh jepit pake toket engga, nanti abang kasih gratis service motor jadi 2 bulan hehe” ucap gatot
“Bener nih bang?” Tanya devina
“Iya neng service apa aja dah” tawar gatot

Mendengar tawaran tersebut devina langsung memposisikan dirinya bersimpuh di hadapan gatot, ia membuka sweater dan bhnya kemudian ia lempar ke arah bangku kosong disebelah kirinya. Dengan begitu devina kini toples dihadapan pria cebol tersebut, setelah itu ia sedikit meludah pada tangan kanannya dan devina lumuri kontol gatot dengan air liurnya tersebut.

Kontol gatot yang sangat basah tersebut kini diapit oleh kedua payudara besar devina, dengan kedua tangannya devina menaik turunkan kontol gatot di belahan payudaranya sendiri. Belum pernah satu laki-laki pun ia perlakukan seperti ini bahkan suami sahnya sendiri, ia lakukan ini memang murni karena terinspirasi dari film bokep di sosial medianya.

“gimana bang enak diapit toket devina?” Goda devina dengan muka seksinya menanyakan hal tersebut kepada pemuda buruk rupa itu
“Ohh…oohh….enakk..neng…terussss…ohhhmm… Empuknya toket lu buset ohhh…” Ujar gatot menikmati kedua payudara devina pada kontolnya
“Aayooo bangg keluariin jangan lama-lama yaahhh mmmhhhh” kata devina yang mulai menikmati perannya seperti lonte yang dibayar
“Iyyaahh trruss nenngg abang mmauu kelluarrr” balas gatot

Devina yang terlanjur nafsu kini sambil mengocok kontol gatot dengan payudaranya mulai menjilati ujung kepala kontol gatot dengan lidahnya. Menambah sensasi ingin terbang membuat gatot mabuk kepayang karena permainan devin. Sudah lebih dari 10 menit diposisi sepertini devina mulai lelah.

“ihh bang gatot kok engga keluar-keluar, pegel tau ngocoknyaa ihh” kesal devina yang menghentikan titsjob pada kontol gatot
“Ahh lagi enak itu neng, ayoo lagi dong” bujuk gatot
“Engga ah sebel capek tau”
“Yaudah-yaudah sepongin aja neng, abang gratisin 6 bulan service gimana. Maukan maukan” tawar gatot kembali
“Mmhh yaudah tapi jangan lama ya keburu malam kan devina takut pulangnya”
“Hehe kan ada abang neng tenang aja” balas gatot

Karena lelah dengan bersimpuh kini devina duduk disebelah gatot, masih dalam keadaan toples dirinya menurunkan kepalanya ke arah kontol gatot tersebut. Sebenarnya devina merasa takjub akan kontol gatot, karena ia rasa gatot lebih tahan lama dari semua kontol yang ia pernah coba. Sementara itu gatot yang melihat posisi devina seperti itu mulai menggerayangi devina kembali, ia usap-usap punggung devina yang mulus tanpa cela tersebut sambil sesekali turun ke bawah menyasar pantat bulat bidadari tersebut untuk ia remas-remas.

Perlahan devina mulai menjilati kepala kontol gatot, kemudian terus turun untuk mencapai pangkal batangnya. Bau busuk yang diciptakan kontol tersebut justru membuat devina semakin bernafsu, apalagi ditambah tangan gatot kini mulai beralih ke kedua payudaranya ia remas-remas dan mainkan puting devina hingga empunya sedikit mendesah.

“Sslluuurrpppp…mmmhhh…ssllluuuropp” suara jilatin bidadari cantik tersebut

Sungguh pemandangan yang di luar nalar, perempuan secantik ia bisa-bisanya menjilati kontol bau milik gatot. Tak lain dan tak bukan karena nafsu birahi yang sudah tidak bisa ditahan oleh devina, malahan justru kedua tangan devina yang menopang dirinya salah satunya kini mulai mengelus-ngelus memeknya sendiri dari luar celana pendek yang tipis tersebut.

Merasa kurang puas ia masukan jari lentiknya ke dalam celananya, mencari sebutir biji yang kemudian gosok-gosokan. Tak berselang lama dirinya menggelinjang, orgasme akibat tangannya sendiri dan sentuhan-sentuhan nikmat di pepaya besarnya oleh bang gatot.

“Aduh kenapa neng kelojotan gitu? Muncrat ya lu hahaha” ujar gatot
“Mmhh..ahhh..iyaaa..bangg kontol abang enak abisnyaaa ohhh” desah devina menikmati orgasmenya sendiri
“Ya lah gimana kalau ngentot aja kita hehe” pinta gatot
“Mmmm.. engga deh bang colmekin aja mau engga”
“Mau dong pake nanya lagi haha, buka dan celana lu biar gua gampang”

Devinapun menurut kemauan bang gatot, ia segera berdiri dan membuka celana beserta dalamannya. Kini ia telanjang dihadapan pemilik bengkel tersebut, kemudian duduk kembali. Gatot yang tak mau menyia-nyiakan kesempatan ini langsung berjongkok di hadapan devina, dengan semangat 45 ia memegang kedua paha devina membuat lubang memeknya terbuka lebar lengkap dengan lendir yang sedari tadi terus mengalir.

“Sssslluuurrppppp ahh enakk enakk memeknya wangi bangett sslluuurrrpppppp” ucap gatot sambil menghisap lendir devina
“Bangg ahhh..ahhh… Terusss enakk….shhhh..aahhh”
“Ssslluurrppppp slllruuppp sllluurrppp” hisapnya rakus membuat lendir itu terus mengalir
“Ooohhhsshhhh…mmhhhh banggg…aahhhhh…mmmhhhh” desah devina yang kini memegang kepala gatot supaya lebih dalam mengenai itilnya yang membengkak

Sambil terus menjilati memek devina, tangan gatot yang semula memegang kedua pahanya berpindah ke bagian payudara devina. Tak bosannya ia meremas benda empuk tersebut, devina yang mengerti hal tersebut langsung mengangkangkan kakinya lebih lebar ia alihkan pandangan ke atap-atap sambil memejamkan mata menikmati aktivitas gatot pada bagian-bagian tubuhnya itu.

“Ohhh bang devina ahhkk devinaa nyampeee.. ahhh bangg teruss ohhhhkkkk” teriak devina tanpa malu membuat gatot semangat menjilati itil devina sesekali ia naik turunkan lidahnya di lobang yang sempit itu
“Yeshhhh…ahhh…ahhh..bbangg..keluuarr…bangg..ahhhh” teriak devina sambil mengejang mengeluar cairan yang amat banyak dari memeknya membuat gatot berhenti menjilati memek putih devina namun elakannya tak berhasil selamat dari guyuran cairan devina

Perempuan itu kini memejamkan mata, meresapi orgasme kedua yang ia rasakan. Ia dibuat tak berdaya oleh bang gatot, pria cebol penjaga bengkel tersebut membuat devina terbuai. Walaupun wajahnya jauh dari kata tampan tapi dirinya mampu membuat seorang wanita terpuaskan. Gatot kembali duduk disamping devina sambil membuka kaos dalamnya untuk menyeka cairan devina di mukanya, sambil melihat wanita itu kepuasan karena lidah mautnya.

“Waduh neng kalau nyembur bilang-bilang dong basah semua nih hahha” ejek pria tersebut
“Ahhh..ahhmmmm.maaff bang keenakan soalnya ahhh ahhh shhh” ujar devina sambil kembali duduk yang sedikit susah karena lemas
“Gantian dong bikin abang lemes, abang juga pengen kali neng” ujar gatot
“Abang mau?” Tanya devina yang dibalas dengan anggukan pria berambut sedikit kribo tersebut

Baru saja devina terpuaskan oleh gatot, kini ia berusaha untuk berdiri rasanya ia ingin lebih dari ini. Tanpa basa-basi ia langsung jongkok diatas kontol yang perkasa dan tetap menegang ke atas tersebut. Kemudian ia pegang kontol itu kemudian mulai mengarahkan ke memek sempitnya.

“Bang gatot mau memek devina kan?” Dengan nada genit devina bertanya, namun tanpa menunggu jawaban dari gatot tubuhnya ia turunkan perlahan sampai kepala kontol tersebut masik ke dalam memek sempitnya

“Ohhhh…yeshhh…mmhhh devina sukaa kontol bang gatot ahhhh ..ahhh” ujarnya sambil menaik turunkan tubuhnya hingga batang kontol tersebut setengahnya tertanam dalam dirinya

Saking nafsunya devina tak sadar ketika kontol gatot tersebut lebih dalam dari sebelumnya. Melihat posisi diuntungkan gatot tak menyianyiakan, ketika devina menurunkan badannya ia segera menaikan posisi kontolnya ke atas. Dan akhirnya…

Plakkk suara pantat devina bersentuhan dengan paha gatot. Tubuhnya melengking merasa dirinya terbagi dua oleh kontol jumbo yang kini memenuhi memek sempitnya tanpa celah. Cairan deras langsung mengalir pada biji gatot, nampaknya devina kembali orgasme. Dirinya langsung memeluk gatot, gatot sendiri merasa kontolnya diremas-remas oleh memek devina.

“Gilaa neng memeklu enak banget sumpah, jepit gini goyang dong neng ayoo”
“Hhhh…mmhh bentar bang ngiluu hhh”
“Yaudah kalau gamau abang yang goyang nih”
“Ehh bang…bangg.tungguu duluu ahhhh”

Tanpa persetujuan devina kembali gatot memegang pantat mulu bidadari tersebut dengan kedua tangannya. Segera ia menaik turunkan pantat tersebut sehingga kontolnya dapat merasakan kembali kehangatan gesekan memek sang pujaan hatinya tersebut.

Plokkkk….plokk…plokkk suara dentuman antara mereka berdua berirama, devina memejamkan matanya menahan nikmat yang tidak tertahankan, baru saja dibuat orgasme kini kembali dirinya dibuat kembali akan orgasme

“ahhh..ahhh..ahhh….banggg…ahhhh terruusss….ahhhh” jerit devina
“Ohhhh…memekk neng devinaa juaraa…beda kayaa lonte yang abang rasain”
“Aahhh…ahhh…shhhh….iyaaa…devinnnaa…lonteee…abangggahhhh….ahhh..ahh”

Kedua tangan gatot sekarang kini hanya meremas dan menampar bokong bulan devina, karena si empunya sudah menaik turunkan sendiri memeknya menikmati kontol besar milik gatot. Devina juga memegangi pundak pria cebol tersebut sebagai pijakan karena tubuhnya benar-benar lemas sehingga kini kedua payudaranya bergoyang dengan brutal naik ke atas dan ke bawah.

“Ahhh…ahhh…neng bangg gatot mau keluarrr”
“Ohhh…shh…iyaa bang devinaaa jugaaa ahhh”
“Shhh…keluarinn..dimanaa..neng”
“Ahhh…ahhh…terserahh…bangg”
“Okehh abang keluarin di dalam yaa biar neng devinaa hamill hehe”
“Iyyyahh..ohhh..hammilinnn..devinaaa..banggg…ohh”
“Iyaahh buntingg lu lontee…ahhhh”
“Ahhh…devinnaa..keluarrh..sshhh..keluaarr bangg”

Crrrooottt….crroootttt….crroootttt
Crrrrrttt…creettt

Kedua insan tersebut ambruk menikmati resapan orgsame, rahim devina disembur 3x oleh cairan sperma yang begitu kental milik gatot. Dilain itu devina juga keluar bersamaan, terlihat memeknya tidak bisa menampung semua cairan tersebut hingga keluar dari sela-sela kontol gatot yang masih menancap dalam di memek devina.

“ihh banyak amat keluarnya bangg” ucap devina sambil mencubit pipi gatot
“Hehe nanti kalau hamil abang tanggung jawab kok neng”
“Huuu maunya abang itu mah wlee” balas devina sambil menjulurkan lidah

Leave a Comment

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *