Rahasia Devina Part 9 : Salah Pijat

Siang menjelang sore cuaca yang cukup panas karena sisa cahaya matahari masih terperangkap di bawah atmosfer. Para petani tapi lelah seusai menyuruh sawahnya, singkong goreng dan kopi hitam menemani istirahat mereka kini. Cuaca yang panas memang nikmat apabila dipakai waktu untuk istirahat, seperti Adi kini yang sedang tidur siang karena hari ini masuk sore jam 5 maka ia harus mempersiapkan tubuhnya supaya lebih fit dalam bekerja. Berbeda dengan adi, devina kini sedang membereskan rumahnya. Sudah jadwal mingguan untuknya membersihkan rumahnya dari debu dan kotoran.

GfLBCumboAA8tEJ

Tubuhnya sedikit basah karena baru saja melakukan kegiatan menyapu dan mengepel lantai. Daster berwarna abu muda tersebut begitu ketat mencetak tubuh sintal devina. Walau tidak terbuka namun tetap saja pakaian tersebut memunculkan keseksian tubuhnya. Keringat mulai bercucuran dari dahinya, lehernya mulai muncul bulir-bulir keringat karena panasnya siang ini.

Setelah selesai membereskan kamar tamu, dapur dan juga ruang tamu yang termasuk ruang keluarga juga. Devina kini beralih ke area kamar mandi, dimana tumpukan pakaian keluarganya sangatlah banyak. Membuat niatnya untuk mencuci sedikit turun apalagi kondisi air yang masih sedikit.

“Hmmm apa aku nyuci di kali aja ya, sekalian mandi nih kayanya seger” batin devina

Tak lama ia mempersiapkan baju ganti dan handuk beserta peralatan mandinya. Ia taruh di plastik hitam supaya bisa digabung dengan pakaian kotornya, ia menenteng ember yang berisikan baju kotor tersebut. Saking banyaknya ember tersebut tidak cukup untuk menampungnya sehingga ia kini mengambil ember yang sedikit lebih besar.

Kini ia mulai berjalan keluar menelusuri jalanan sawah yang mulai sepi. Cuaca yang panas membuat orang malas untuk pergi keluar. Tak lama terdengarlah suara gemercik air, sampailah devina pada sungai begitu indah dengan aliran sungai yang sedikit deras. Ia berjalan menuruni anak tangga hingga sampai pada dua batu besar tempat ibu-ibu biasa mencuci disana.

Suasana sungai begitu tenang, tidak ada siapa-siapa seolah area tersebut milik devina seorang. Ia kini menurunkan ember-ember berisikan baju kotor dan juga peralatan mencuci. Masih mengenakan daster birunya ia mulai mencuci bajunya satu persatu, mulai dari pakaian kerja suaminya adi hingga lingerie dan dalam seksi milik devina yang ia pakai untuk memuaskan suami.

Sudah seminggu ia tidak berkomunikasi dengan pak anto, semenjak kejadian kondangan kemarin dirinya semakin mudah terangsang. Kemarin pagi misalnya seusai menonton film drama kemudian ada adegan sex birahinya langsung naik, sehingga suaminya yang baru pulang ia sambut dengan lingerie berwarna hitam dan mengajak suaminya untuk bercinta. Walaupun itu hanya sebentar diakhiri dengan sperma suami yang keluar di dalamnya membuat wanita cantik tersebut nanggung, dengan terpaksa melakukan colmek di kamar mandi tanpa sepengetahuan suaminya yang sudah lelap di kamar tidur.

Devina kini mulai mempersiapkan dirinya untuk mencuci. Ia keluarkan kresek berisi peralatan mandi dan baju ganti dari ember tersebut. Kemudian memilah-milah baju yang hendak ia cuci, karena setiap bahan pakaian memiliki karakteristik sendiri-sendiri supaya tidak mudah rusak atau luntur.

“Ya Allah, lupa lagi bawa baju buat nyuci. Masa iya pake baju kotor lagi sih” ucapnya sedikit bingung

Kini ia harus memilih saat mencuci nanti apa ia harus memakai daster abuny itu, yang memang sudah kotor karena akibat bersih-bersih atau handuknya tapi resikonya handuknya bakal basah. Sempat terpikir apa ia harus telanjang, namun pikiran itu devina buang jauh-jauh karena pamali kalau sendirian seperti ini. Pada akhirnya ia memilih untuk memakai dalamannya saja, sehingga daster kotor dan sedikit basah itu di lepas dari tubuhnya.

Sungguh pemandangan yang eksotis sekali, di lingkungan sungai yang terdengar gemercik air dan ditutupi banyak pepohonan. Bidadari sexy ini tengah mencuci baju, bak kisah-kisah zaman dahulu yang menceritakan adanya bidadari turun dari kayangan dan mencuci selendangnya kini terpampang nyata. Bukan hanya cantik, devina juga sangat terlihat panas bagi siapapun yang melihatnya. Dengan menggunakan bh berwarna hitam yang nampak susah payah menampung besarnya payudara devina, hingga seakan ingin tumpah dari tempatnya. Bukan itu saja namun celana dalam devina yang berbentuk g-string itu tidak dapat menutup bongkahan pantat bulatnya, yang hanya menutupi belahan pantat dan memeknya dengan kain segitiga. Bahan dalaman yang tipis membuat samar-samar bagian areola dan jembut tipisnya sedikit menerawang jelas

FijCwgNXkAAdIDO

Seusai mencuci kini devina mulai merendamkan dirinya pada area sungai yang cukup dalam hingga ia terduduk di batuan sungai sambil menikmati sejuknya air tersebut. Tak lama suara derap langkah dari belakang semakin dekat. Dan byurrr suara seperti benda besar jatuh di dalam air, ternyata dua pemuda kurus yang ingin ikut berendam di area tersebut. Devina yang masih terkaget segera berteriak dengan lantang tak lupa ia menutupi area vitalnya dengan kedua tangannya yang jelas tidak akan cukup menghalangi kedua gunung kembarnya.

“Eh mba..mba.. maaf kita ngagetin ya, kita cuman mau ikut berendam aja kok mba” ujar pria 1
“Iya mba maaf ya, soalnya disana airnya udah mulai kering jadi gaenak buat berenang” jelas pria 2sambil menenangkan devina yang masih terkejut

“Aduhhhh dekk kalau mau ikut gausah gitu dongg, mba kagett bener loh ini, mba kira hantu atau apaa heumm” jawab devina kesal
“Hehehe maaf mba cantik, kita cuman mau seneng-seneng aja kok di sungai” ujar pria 2
“Yaudah-yaudah iya, yaudah sana agak jauh mba ga pake baju malu tau husss huss” usir devina

“Jangan gtu dong mba kita juga kan mau main air disini, ia mba lagian mbakan suaminya mas adi nah dia itu sepupu jauh kita loh” jelas pria 1
“Loh kok kalian kenal suami mba sih, emang kalian siapa?” Tanya devina
“Aku naryo mba sepupu jauhnya mas adi di kampung sebelah, nah ini supri kalau engga salah ibunya saudaraan jauh juga sama mas adi mba” jelas naryo
“Iya yo bener, dulu kita sering diajak main ke sawah sama mas adi loh mba” ucap supri

Devina kini berusaha mencerna pernyataan mereka. Memang keluarga besar mas adi sangatlah banyak, apalagi tinggal di desa jangankan yang satu darah yang cuman tetangga saja bisa dianggap saudara. Maka dari itu bentuk wajah dan tubuh mereka sangat jauh dari Adi suaminya yang putih dan berbadan tegap, sedangkan supri dan naryo ini sudah seperti dua anak yang tidak terurus oleh kedua orang tuanya. Badannya yang kurus kering dan hitam terbakar matahari, mencerminkan kedua anak ini suka bermain di luar. Bibirnya yang hitam nampak sudah sering sekali berdua ini merokok tanpa izin orang tuanya, rambut yang mohawk mengikuti tren anak muda jaman sekarang namun mukanya yang kurang mendukung menjadikan potongan rambutnya tidak pantas untuk mereka. Sambil terus mengobrol supri dan naryo mulai curi-curi kesempatan untuk melihat tubuh devina dari dekat, apalagi mereka pernah melihat devina telanjang di sungai bersama tetangganya ketika mencuci pakaian.

“Ohh gitu jadi kalian ini sepupu jauh dari mas adi” ujar devina
“Iya mbaa, makannya dengerin dulu penjelasan kita hehe” balas naryo
“Abisnya kalian keliatan tua sih, emang umur kalian berapa?”
“Kalau aku 18 mba, ini naryo baru 17 ya mau ultah ke 18 engga sih yo”

“Hah seriuuss?? Muka kalian bukannya udah lebih dari itu ya”
“Serius mba, mau liat kartu pelajar kita ada tuh dirumah. Si supri aja baru naik kelas 3 SMP udah 3 tahun dia tinggal kelas ****** sih hahaha” ejek naryo
“Asuuu koe podo, engga naik kelas 2 kali juga bilang aku ******” timpal supri

Suasana yang awalnya tegang kini mulai cair, apalagi melihat tingkah dua bocah konyol ini membuat devina yang tadi melamun sekarang mulai merasa senang karena keberadaan mereka. Dirinya yang awal merasa malu karena hanya memakai dalaman saja, kini mulai tidak menghiraukannya. Sehingga dua pemuda ini dapat melihat dengan jelas belahan payudara devina dari depan.

“Udah-udah mba mau mandi ini keburu sore, sana dong agak jauhan masa mba mandi di depan kalian sih”
“Yehh emang mba doang yang mau mandi, kita juga dong mba” ujar naryo
“Loh terus kita bareng gitu mandinya, huuu maunya kalian itu sih”

“Hehehe kapan lagi mandi sama bidadari cantik kaya mba” goda supri
“Ogahhh gamau gamauu” balas devina menolak
“Gini aja deh mba, kita lomba tahan nafas kalau mba menang kita bakal pergi tapi kalau mba kalah, mba gapunya wewenang buat ngusir kita”
“Oke siapa takut” balas devina

Dalam aba-aba 1 2 3 mereka bertiga menyelam dalam air. Awalnya devina amatlah pede karena dia sering menang dalam lomba menyelam bersama teman-temannya dulu. Sudah 10 detik tidak ada yang kunjung menyerah dalam perlombaan tersebut. Sampai pada detik ke 14 naryo keluar dari air tersebut, menyatakan dia kalah dalam perlombaan kini. Devina dan supri masih bertahan di dalam air, namun gelembung-gelembung udara dari area devina mulai berbuih menandakan perempuan cantik tersebut mulai tidak tahan. Benar saja mencapai detik ke 17 Devina pun menyerah karena sudah tidak tahan untuk menghirup udara, sedangkan supri baru keluar di detik 21 sempat tak percaya ia kalah dari kedua bocah tengil ini.

“Yeayy kita menang yoo” seru supri
“Gilaa lu jago banget pri hahaha” balas naryo memuji sahabatnya
“Yaudah mba ngaku, kalau mba kalah. Kalian boleh disini tapi awas jangan macam-macam yah” sahut devina sedikit kesal
“Hehehe engga kok mba 1 macam aja kalau kita sih” canda supri
“Huuu dasar kamu pri pengen aja liat cewe mandi” balas devina

Kini ia mulai naik dari perairan menuju pancuran yang dibuat dari bambu dekat dengan tempat mencuci. Tubuhnya yang basah ditambah pakaian dalamnya yang sangat seksi membuat kontol kedua bocah ini mulai semakin menegang. Sambil memunggungi kedua bocah tersebut devina mulai mengambil peralatan mandinya, diambilnya sabun cuci muka kemudian ia ratakan pada muka cantiknya tersebut dan ia bilas dengan air yang keluar dari pancuran pancuran bambu. Sedangkan kedua bocah ini mulai membuka celana dan mengocok kontol masing-masing dari dalam air tersebut, sambil melihat devina yang sedang mandi.

Gemercik air di sungai menetes ke batuan-batuan besar, saking lamanya sehingga batu tersebut berlubang. Capung-capung menari-nari disekitar sungai menandakan kalau sungai tersebut masih asri jauh dari limbah atau cairan beracun lainnya. Cuaca yang panas tak menghalangi para ibu untuk mencuci pakaian beserta suaminya yang memandikan lembu demi menghilangkan kotoran karena baru saja berkubang di lumpur. Tak kalah panas kini devina sedang mandi di sungai, bukan hanya mandi saja tetapi dirinya kini mandi di hadapan remaja yang baru saja menginjak dewasa.

Naryo dan supri itulah mereka, layaknya pemuda kampung yang tentu kurang merawat diri sendiri. Tubuhnya kurus kering serta kulitnya berwarna hitam, terlihat luka koreng pada beberapa bagian tubuhnya karena sering bermain di lapangan yang penuh dengan kerikil. Si naryo dengan rambut cepaknya dan supri dengan rambut kribonya tengah asyik mengocok kontol masing-masing sambil menatap indahnya tubuh devina yang tengah basah.

Walaupun baru saja melewati 17 tahun, kontol mereka bisa dibilang termasuk besar untuk ukuran seusia mereka. Nampak kontol mereka tegang dengan ukuran kurang lebih 15 cm, tidak jauh beda ukurannya antar keduanya. Berwarna hitam serta jembut yang tak terawat sudah seperti semak belukar di pekarangan. Matanya melotot menonton bidadari surga yang tengah mandi di depannya, walau masih menggunakan dalamannya justru keseksian devina makin terpancar.

Devina yang kini telah membersihkan mukanya dengan perlahan mulai membuka tali bh nya. Tangannya mengarah ke punggung untuk membuka kaitannya, sedikit kesusahan memang, karena bh nya sekarang mulai terasa sempit akibat payudaranya semakin besar belakangan ini. Dengan memunggungi kedua pemuda ini, lepas lah bh devina ke bawah yang dia lanjutkan untuk menurunkan g-string hitam senada dengan bh nya.

Semula devina hanya melakukan kegiatan mandinya saja yang sebelumnya ia kalah bertaruh kuat-kuatan tahan nafas. Namun kini perlahan pikirannya berubah, justru ia ingin sekali menggoda kedua pemuda desa tersebut. Entah kenapa dalam benaknya berpikir seperti itu, mungkin jiwa eksibisionis nya dan binalnya yang telah hilang sewaktu jadi spg telah kembali lagi.

“Anjing toketnya gede banget mba ohhh” ucap naryo
“Iya cuk kapan lagi kita liat cewe telanjang live gini ” balas supri

Kocokan kedua pemuda itu semakin ganas, bahkan kini mereka keluar dari air untuk melihat tubuh devina lebih dekat. Suara kocokan kedua pemuda tersebut tidak terdengar jelas oleh devina karena suara derasnya air sungai dan serangga hutan. Dirinya malah menungging untuk berusaha menurunkan celana dalamnya yang kelewat seksi tersebut. Sungguh erotis sekali saat celana dalam itu meluncur dengan cepat ke mata kaki devina, alhasil pantatnya yang bulat dan kencang tanpa cacat itupun berhasil terlihat sempurna. Bahkan memeknya yang tembem tersebut juga sedikit mengintip dari belakang.

GnuIqQXW8AARQyI

“Aduhhh mba pantatnya seksi banget sihh, ga kuat aku” ujar naryo yang persis dibelakang devina
“Ihhh kalian ngapain!, jangan deket-deket mba bilang dari jauh aja” kaget devina ketika ia menoleh ke belakang kedua pemuda itu sudah berada di dekat sisinya
“Ayoo dong mba kita liat sedikit aja, kan katanya boleh liatin mba mandi” balas supri sambil terus mengocok kontolnya
“Tapi jangan sambil coli juga dong supriii” balas devina sambil menutup pantatnya dengan kedua tangan, namun sayang jari jemarinya tak cukup untuk menghalangi pantat indahnya tersebut

Berdebar jantung devina dihadapannya kini ada dua pemuda yang mengocok kontolnya masing-masing. Darahnya berdesir melihat kontol-kontol yang sedikit lebih besar ketimbang suaminya sendiri. Dirinya tertegun tidak bisa berbuat apa-apa selain melihat kontol kedua pemuda ini dikocok oleh tangan-tangan hitam mereka.

Tanpa persetujuan devina, kini supri dan naryo mulai menggesek-gesekan kontolnya pada pantat bulat devina, sembari tangannya memegang tangan bidadari cantik tersebut supaya tidak berubah posisi. Devina sendiri sekarang berada di posisi terjepit antara kedua pemuda tersebut, namun tidak ada keinginan ia untuk beranjak atau melarang kegiatan mereka pada pantat seksinya. Justru kini ia mulai pasrah terhadap perilaku kedua pemuda tersebut, dan fokus melihat kontol mereka bergesekan dengan pantatnya.

Devina kini mulai menikmati gesekan kontol keras mereka, dengan sadar ia sedikit menunggingkan pantatnya memudahkan mereka menggosokan pada pantat devina. Melihat devina menikmati gosokan kontolnya, naryo dan supri tidak memegang tangan devina lagi justru tangannya kini mulai menyentuh punggung bidadari tersebut merasakan kelembutan kulitnya

“Ahhh shhh enak banget pantat mba” ujar supri
“Sssttt jangan keras keras, nanti ada yang denger pri” balas devina
“Pegang dikit ya mba” kata naryo tanpa persetujuan devina tangannya kini meremas payudara kanannya
“Mmmhhh pelan yoo..sshhh” desah devina sambil menutup mulutnya sendiri
“Aku juga ya mbaa” ujar supri yang kini memainkan puting devina sebelah kiri

Siapa sangka wanita secantik devina mampu dipermainkan oleh dua remaja tanggung, dirinya merem melek ketika kedua payudaranya diremas-remas dan pantatnya digesek-gesek oleh kedua bocah tersebut. 10 menit sudah mereka melakukan kegiatan tersebut, namun belum juga ada tanda-tanda keluar malah kini memek devina telah basah akibat ulah mereka.

“Mba cape nih kita engga keluar-keluar, boleh minta kocokin engga” pinta naryo
“Iya mba ayo dong” balas supri
“Hmmm.. tapi jangan bilang siapa-siapa ya”
“Iya mba kami janji” ucap naryo

Devina kini membalikkan badannya ke arah mereka, sehingga payudara besar miliknya terpampang di depan muka naryo dan supri. Tanpa berlama-lama ia segerah bersimpuh kemudian tangan devina segera mengarah pada kontol mereka berdua, tangan kiri pada naryo dan tangan kanan pada kontol supri. Kini kedua pemuda tersebut dapat merasakan kehangatan dan kelembutan tangan devina pada kontol mereka.

“Ahhh shhh mba enak banget ohh” ujar supri
“Lembut banget tangan mba, kayanya aku cepet keluar ini”
“Ayoo keluar dong yang banyak yahhh” goda devina supaya bisa cepat mengakhiri ini

Sungguh pemandangan yang luar biasa seorang wanita cantik tengah memuaskan dua pemuda yang jauh dari kata tampan. Sambil terus dikocok kontolnya oleh devina, tangan mereka terus bergerilya pada tubuh devina baik kedua payudaranya yang menggoda sampai punggung mulus dan lembutnya. Sesekali memainkan puting devina yang menegang akibat terangsang menambah kenikmatan tersendiri untuknya.

“Mbaa…shhh aku keluarr” ucap naryo
“Ahh iyaa aku jugaa mbaaa ahh teruss mbaa” ujar supri
“Iyahh ahhh…teruss… Keluarin di muka mbaa… Semprotin semuanya ahhh” ujar devina sambil mengocok kontol mereka lebih semangat

Ccrrooottt….ccrooottt…ccrooottt

Sperma perjaka mereka menerjang muka devina, beberapa menetes kedua payudaranya. Sesuai keluar mereka langsung pergi meninggalkan devina, yang tengah menikmati sperma panas mereka pada tubuhnya. Tidak terpikir olehnya tubuh seksinya di basuh oleh sperma perjaka, memeknya meneteskan cairannya sendiri berarti devina menikmati kegiatannya tersebut di alam terbuka. Sambil tersenyum ia kini beranjak untuk melanjutkan mandinya dan kembali pulang.

*****

Sore ini begitu sendu, langit penuh dengan awan-awan yang berbaris untuk memenuhinya. Devina kini tengah bersantai menonton televisi di kamar, suaminya baru saja berangkat bekerja di shift 2 sehingga berangkat sore dan pulang tengah malam. Ya seperti itulah apabila memiliki pasangan sebagai kuli pabrik, setiap minggunya bergonta-ganti shift sehingga devinapun harus rela ditinggal-tinggali apalagi tempat kerjanya lumayan jauh. Ini semua mereka lakukan demi memenuhi kebutuhan dan cita-cita mereka ke depannya.

Sambil mengenakan kaos ketat berwarna khaki ia sambil scroll sosmed di gadgetnya. Melihat-lihat lingerie yang baru saja ia ingin beli karena permintaan pak anto, ia tertarik pada iklan vibrator dan dildo berwarna coklat dengan ukuran menyerupai kontol anto. Tanpa lama-lama lagi sambil tersenyum senang, ia langsung men checkout semua keinginannya, apalagi masih ada sisa uang dari anto yang ia ingin gunakan untuk jalan-jalan.

GiGaLyab0AAQs7I

“Aduhh pegel banget hari ini, pijat enak kali ya malam-malam… Tapi siapa ya yang bisa dihubungi” ucap batin devina

Hari ini begitu melelahkan bagi devina, bukan hanya membersihkan rumah dan mencuci di sungai saja. Akan tetapi dirinya juga harus melayani dua bocah nakal di sungai, membuat dirinya seperti berolahraga seharian. Sayang kedua bocah tersebut tidak bisa menikmati dirinya lebih jauh, karena memang takut ketahuan warga atau bahkan mereka menceritakan pada suaminya. Ia teringat pada sosok ceking, siapa tau pemuda tersebut bisa mencarikan pemijat untuk dirinya.

“Halloo, mas ceking?”
“Ohh mba devina ya, kenapa mba ada yang bisa saya bantu ndak?”
“Iya mas, punya kenalan tukang pijet engga ya?”
“Banyak sih mba, emang buat siapa?”
“Buat saya dong mas, minta tolong anterin tukang pijat nanti malam ke rumah bisa?”
“Bisa mba tenang aja, serahin ke mas ceking pokoknya hehe”
“Okee mas ditunggu”

*****

Malam pun tiba, suasana kampung tersebut sedikit sunyi langit mendung membuat udara menjadi lebih dingin seperti biasanya. Cuaca yang dingin namun tidak membuat langkah ceking gentar, dirinya kini dengan semangat 45 berjalan menuju rumah devina menggunakan motor bututnya.

“Permisi mba devina” panggil ceking dari luar dengan kaos partai dan celana gombrong
“Yaahh, loh mas ceking sendiri? Tukang pijatnya kemana?” Tanya devina masih menggunakan jersey basket namun tetap kesan cantik dan seksinya tidak luntur
“Iya mba pada engga bisa hari ini, paling minggu depan soalnya ada acara hajatan”
“Yahhh gimana dong, saya pegelnya hari ini lagi” keluh devina
“Gimana kalau dipijat sama saya aja mba, saya juga bisa mijet di kampung ini”
“Hmm gimana ya mas, masa dipijit sama cowo”
“Ya sama aja mba kan yang penting mijit, udah coba dulu aja mba tenang dijamin enak” katanya sambil masuk mendorong devina ke dalam rumah

Devina tidak mengetahui bahwa itu adalah akal-akalan ceking saja. Ia berbohong terkait tukang pijat wanita yang tidak bisa datang, agar ia bisa memijat bidadari cantik tersebut. Walau dibilang memang ceking jago dalam memijat, sudah berpuluh orang dipijat olehnya namun rata-rata pria. Kini devina terduduk di sofa ruang tamunya, ceking menutup pintu dan mempersiapkan minyak dan lotion untuk memijat.

“Monggo mba rebahan biar aku mulai pijatnya” ucap ceking
“Eh entar dulu mas, kurang enak kalau di sofa mijetnya. Di kasur aja ya mas dalam kamar belakang. Bentar ya saya ganti baju dulu” balas devina
“Oke mba siap, aku ke kamar belakang kalau gitu”

Ceking amat senang, karena tidak ada penolakan dirinya untuk memijat sang bidadari hati. Akhirnya ia bisa memegang-megang tubuh seksi milik devina tanpa dipaksa. Ia kini terduduk diatas kasur sambil menunggu devina masuk ke dalam kamar. Tak lama datanglah devin yang hanya dililit oleh kain batik, tali BH berwarna biru dongker terlihat pada pundaknya membuat ceking terdiam dan melongo.

“Mas ceking jadi engga ini pijatnya?” Tanya devina
“Ehh.. i..iyya..mba silahkan rebahan di kasur” perintah ceking

Ia langsung berbaring dengan posisi tengkurap, walau masih tertutup kain namun kulit putih kaki jenjang devina dan pundak terbukanya sudah membuat ceking tegang. Tanpa menunggu lama kini ceking berada disisi kiri kaki devina, mencolek lotion untuk diratakan pada betis wanita cantik tersebut. Setelah itu ia memulai pijat dengan sedikit kekuatan khawatir devina kesakitan karena ia terbiasa memijat bapak-bapak yang butuh tenaga yang kuat

“Gimana mba, segini sakit ndak?” Tanya ceking
“Ahh mantap mas, pas udah segini aja ya” jawab devina
“Siap mba laksanakan” balasnya lagi

Dengan penuh semangat ceking mulai memijat betis devina, kini ia merasakan kelembutan dan kehalusan betis devina pada tangannya. Pijatannya kemudian turun untuk memijat telapak dan jari kaki, setelah membuat nyaman devina ia berhenti untuk mengambil kembali lotion pijat tersebut. Kemudian meratakannya kembali ke kaki devina sebelah kanan, ia melanjutkan pijatannya kurang lebih 10 menit pada kedua kaki.

Melihat situasi tenang ini dengan perlahan ceking mulai naik kebagian paha devina, sambil ia pijat naik turun hingga kain devina mulai tersingkap. Sampai celana dalam berenda berwarna biru dongker senada dengan bh nya sedikit mengintip dari kain batik tersebut.

“Mhhh…shhhh..pelan pelan mas” desis devina
“Iya mba tahan yaa, ini pahanya kenceng banget soalnya” balas ceking

Desahan devina sedikit menggema dalam kamar tersebut, membuat kontol ceking semakin menegang namun ia tetap tenang dalam menyikapi kontol panjangnya tersebut. Kini ia kembali memijat paha devina, dan mulai berani untuk memijat paha bagian dalamnya.

“Mba ini kainnya sedikit ganggu, maaf ya aku naikan sedikit” pinta ceking
“Iii..yyaa..mas gapapa” jawabnya sedikit terbata-bata karena mulai menikmati pijatannya

Seusai meminta izin ceking segera mengangkat kain jarik tersebut sampai ke pinggul devina, hingga celana dalam rendanya kita terlihat jelas oleh ceking. Ia kembali mulai memijat bagian paha devina, ia narik turunkan tangannya mulai dari paha sampai ke pantat. Rezeki yang tidak pernah terbayangkan oleh ceking, ia berhasil memegang pantat devina yang sekal dan putih tersebut. Ia remas-remas dengan lembut membuat devina kenikmatan, remasannya sudah bukan lagi seperti memijat namun remasan nafsu.

“Sshhhmmm..mass” panggil devina yang mulai naik birahinya
“Iya mba , gimana enak pijatannya?” Tanya ceking
“Mmhhh…enakk…ohh.. boleh yang atas dulu engga mas” pinta devina sambil berusaha menahan desahannya
“Ohh boleh boleh mba sebentar” balas ceking

Ia segara naik posisinya ke samping punggung devina tanpa menutup kembali kain lurik yang sudah sampai ke pinggul bidadari cantik tersebut. Kini ceking mulai memijat bahu devina, ia sedikit terganjal oleh tali bhnya sehingga tidak bisa maksimal dalam memijat. Merasa pijatan ceking kurang teratur, tanpa menunggu devina langsung mencari pengait bhnya pada punggung mulusnya dan melepaskannya. Ia tarik dari bawah bra berwarna biru dongker tersebut sehingga ia tidak memakai penyangga pada payudaranya.

Hati ceking merasa senang, tanpa perlu berbicara devina mengerti apa yang harus ia lakukan. Ia mulai kembali memijat pundak devina, pindah ke leher selanjutnya ke punggung. Tanpa persetujuan bidadari cantik tersebut kini ia menurunkan kain yang menutup punggung devina, sehingga kini tubuh atasnya tanpa penghalang dapat terlihat serta payudaranya yang besar tersebut sedikit keluar karena terhimpit tubuhnya. Kemudian ia kembali meratakan lotion, kali ini pada punggung mulus devina.

“Aduh ini punggung mulus amat, udah kaya pemain bokep jepang bikin aku tambah ngaceng aja mbaaa” ucap hati ceking

GiwOW7PaEAAXwwG

Sambil menuangkan lotion pada punggung devina ceking sesekali memainkan tangannya pada lipatan-lipatan bawah sehingga mengenai samping payudara devina. Devina sendiri yang kini mulai pijatan-pijatan ringan oleh ceking merasa itu hal yang wajar untuk melemaskan otot-otot tubuhnya. Melihat devina yang pasrah akan pijatannya ceking mulai lebih agresif kembali, jari jemarinya sudah mulai dengan gaya meremas pada samping payudara devina membuat yang punya sedikit melenguh.

“Mmmshhh…mass…” Lenguh devina
“Iya mba kenapa?” Tanya cekinng
“Jangan..mmhh..mepett..kesituu, gggeellii..masshh..mmhh” balas devina
“Kemana mba dev?” Tanyanya kembali

Devina yang mulai tidak bisa menahan hanya bisa menyembunyikan mukanya pada bantal, berusaha menahan gejolak birahinya yang kian menit terus bertambah. Hingga ia merasakan cairan mulai merembes pada celana dalamnya, sementara itu ceking yang sedah asik memijat punggung telanjang devina sambil sesekali meremas payudaranya dari samping tubuh devina mulai turun pijatannya hingga ke pinggang.

Pinggang devina yang masih tertutup kain batik tersebut ia urut pelan-pelan sampai pada kedua sisinya. Tanpa permisi juga ceking kini menaikan karin lurik tersebut pada punggung devina, nampak pemuda itu sedang memainkan birahi bidadari cantik yang mulai lelah menahan erangannya sendiri. Ia usap-usap pinggang belakang devina naik turun, sampe sedikit demi sedikit karet luar celana dalamnya turun hingga memperlihatkan lubang pantat wanita itu.

Devina yang masih berusaha menurunkan birahinya kini tidak mempedulikan aktivitas ceking, otaknya mulai tidak bisa diajak kerja sama lagi terlihat cairan yang mulai membasahi celana dalamnya. Ceking yang menyadari hal tersebut tanpa ampun memijat kedua bongkahan pantat devina seakan-akan membuat adonan kue, ia pijat dan remas ke kanan dan ke kiri hingga celana dalam devina tidak beraturan posisinya. Hingga devina sedikit menggelinjang, tak lama cd nya basah menandakan orgasme kembali.

“Fhhhh..fhhhh..fhhh” deru nafas devina
“Mba tolong dibalik posisinya, sekarang aku mau pijat dari depan” pinta ceking
“I..iya..hhmmhh bentar bentar” balasnya sambil berusaha membalikan badannya dengan menarik kainnya ke depan untuk menutupi kedua payudaranya, nampak puntingnya berdiri tetutupi oleh kain batik tersebut.

Ceking kembali memulai pijatan pada betis devina, ia urut perlahan dari mata kaki sampai ke arah dengkul. Sementara devina hanya memejamkan mata sambil menahan desahan sekuat tenaga, mukanya merah merona saking tidak kuatnya menahan serangan tangan-tangan nakal di area tubuhnya. Pijatan ceking kembali naik pada area paha devina, ia elus-elus paha dalamnya hingga membuat devina menggelinjang sampai meremas sprei kasur yang mulai basah akan lotion dan keringat devina.

“Ohhh…ahhh…mmmmhhh” desah devina ketika ceking memijat paha dalam devina, perlahan tapi pasti kain batiknya sudah tidak lagi bisa menutup tubuh devina malah kini putingnya sudah tidak tertutup lagi oleh kain tersebut, entah sadar atau tidak devina sudah tidak peduli lagi kini ia mulai menikmati permainan jari ceking

Jari jari ceking kian naik dari paha kini menulusuri memek devina yang masih tertutup celana dalam berwarna biru, nampak lembab karena cairan dan lotion sudah terkumpul di area tersebut hingga jembutnya terlihat samar-samar. Melihat kondisi devina yang sudah terjebak dalam lembah birahi kini ceking perlahan memasukkan jarinya lewat tepian celana dalam devina. Telunjuknya kini leluasa memainkan memek devina yang tengah basah membuat empunya menggelinjang hebat.

“Ahhh..ahhh…massshhh….ohhhh” desah devina yang sudah tak malu lagi menikmati permainan jari ceking pada memeknya
“Shhhh…mmmmhhh…ohhh,…aakkuuu..kellauarrhhh..ahhhhhhhhhh” jerit devina kemudian squirt sederas-derasnya membuat kasur tamu tersebut menjadi basah
“Kesempatan aku nih nikmatin tubun mba devina” batin ceking berkata, kemudian ia menurunkan celana kumalnya bersama celana dalamnya serta naik di kasur tersebut

Devina sudah lemas selemas-lemasnya, ia hanya terpejam menikmati orgasmenya serasa tulang-tulang di lolosi tanpa sadar tubuhnya sudah ditelanjangi oleh ceking. Kemudian kakinya ditekuk sampai mengangkang tanpa aba-aba masuklah kontol ceking yang panjang tersebut ke dalam memek devina yang telah basah karena orgasmenya.

Bllleeshhh

“Oohhhh….maass….linuuu..mmhhhh” desah devina menahan panjangnya kontol ceking
“Nikmatin aja kontol bengkok kok mba ahhhhh” ujar ceking
“Ahh..ahh .shhh…ahhh” desah devina kembali
“Asuu…enak banget memekmu mba, ngempot ahhsshh beda sama istriku udah dower” puji ceking

Tubuhnya yang mengkilat akibat lotion dan keringat kini bercampur, akal sehatnya sudah tidak bisa ditahan lagi yang ada dipikirannya mencapai orgasme selanjutnya. Tangannya yang semula meremas kain sprei kini berpindah ke payudaranya sendiri, ia remas dan mainkan putingnya dengan jari-jarinya sendiri menambah kenikmatan yang telah ia nanti-nanti

“Ohhh.mmhhsssmasss…akuu…kkluarrrr….ohhhh”
“Ayoo mba keluarin mba keluarin, biar memekmu makin anget”
“Iyahh…shhh..aahh..ahhh..ahhh”
“Asuuu lonte banget mba ternyata kamu,shhh nanti kita main terus ya mulai sekarangh hahhaa”
“Hhmmm…laggii..laggiii..teruuss ohhhh”
“Ayoo mba desah yang kerass, nikmatin kontollku ohhh’
“Hhhhyaahhh..ahh…kluarrr…akuu kelluuuarrrrr ..aahhhhhh”

Devina mengejang hebat menerima orgasmenya, entah sudah berapa kali ia keluar akibat permainan ceking. Tubuhnya semakin lemas seiring berjalannya permainan panas mereka. Sementara devina tengah menikmati orgasmenya kini ceking melepas kontolnya, kemudian ia mendekati bibir devina untuk menciumnya.

“Sllllruuuppp…slluurrpppp”

Decakan lidah mereka berdua menikmati hangatnya sore hari ini, devina yang melihat bibir tonggos ceking tidak mempedulikannya lagi. Begitupula muka ceking yang penuh jerawat justru membuat dirinya semakin terangsang, nampaknya devina mempunyai kelainan sangat bernafsu dengan orang-orang jelek. Ingin menambah orgasmenya lagi devina kini menggeser posisinya, dan membiarkan ceking memposisikan dirinya telentang. Tanpa aba-aba bibirnya yang merah dan seksi tersebut langsung mencaplok kontol ceking yang sangat tegang tersebut, bau kemaluannya tidak ia pedulikan karena ia ingin segera menuntaskan birahinya kembali.

Bleeeshhhh ouhhhhhh

Suara kontol ceking yang kembali masuk ke dalam memek devina. Dengan posisi woman on top kini devina memegang kendali untuk memuaskan pejantan mudanya. Ia mulai bergoyang kekiri dan kekanan, maju serta mundur membuat kontol ceking yang panjang tersebut seperti dipijat

“Ohhh..mbaaa memekku enak bangettt pokokoke”
“Ahhh…ahhhsshhh emang iyaa hhh nikmatin mass ohh”
“Asuuu susue gede pol mba dari bawah sini”
“Ahhh..ahhh. Remesss…donnggg…bikin devina puas mass”

Tanpa pikir panjang ceking langsung memainkan kedua payudara devina, ia remas dan pelintir puting pink kehitaman tersebut. Menambah gairah wanita yang hampir berusia 30 tersebut, kini devina menggila segera ia berposisi jongkok dan menaik turunkan tubuhnya diatas kontol ceking.

“Ahhh..ahhh…ahhhh”
“Mbaaa…pelann.ohh asuuu pengen keluar”
“Iyahhh..keluarinnn..keluarinnn king”
“Hhmmm iya mba kita keluar bareng ya ahh”
“Iyahhh…ayoohh king … siram rahimkuu…pake pejumu”
“Siapp mbba ohh enakk bangett memekk mbaa”

“Ohhh…kontol..mmuuu..shhh jugaa enakk king ahhh”
“Ohhh ga kuat mbaa akuu mau keluarr”
“Akkuu jugaa kingg…mbaa keluarr..mba klluarrr…ahhhhh”
“Ahhhhh…oshhhhh”

Crrooot….crrooottt…crrooottt

5x semburan sperma ceking kini memenuhi rahim devina, si empunya juga kini ambruk menikmati orgasmenya sedari tadi ia cari. Deru nafas keduanya sudah tidak dapat tertahankan lagi, keduanya sangat menikmati permainan satu sama lain.

“Nakal kamu ya keluarin di dalam king” ujar devina sambil tersenyum diatas tubuh ceking
“Hehehe abisnya enak mba, besok-besok lagi ya hehehe”
“Huuuu dasar maunya kamu” balas devina sambil memeletkan lidahnya

Leave a Comment

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *