Hari hariku belakangan sangat sedih sekali, bukan karena keseharianku yang rutin dinikmati laki laki disekelilingku, buatku hal itu sudah menjadi kebiasaanku dan akupun sudah menikmati kalau mereka sedang memakai aku untuk membantu mereka mengeluarkan peju mereka, dan jujur saja aku semakin menikmati jika mereka sedang menikmatiku dengan kasar.
Aku sedih karena mamaku tiba tiba terkena serangan jantung dan meninggal belum lama ini. Aku sangat terpukul saat aku kehilangan mama karena sangat mendadak. Selama hampir 1 minggu aku mengurung diri di rumah dan menangis. Selain aku, papaku yang paling terpukul, dia menjadi pendiam dan tidak semangat. Semakin lama papaku menjadi temparament dan jarang sekali tersenyum. Dia juga tidak semangat untuk bekerja, biasa papaku sangat rajin pergi mencari customer tapi setelah mamaku tidak ada, papaku hanya di toko saja menunggu orderan. Dan di toko dia semakin sering memarahi Nurdin, Faisal dan Mamat.
Sampai 3 bulan setelah kepergian mamaku, papaku semakin menjadi jadi temparamentnya. Dia sampai memaki maki Nurdin setiap hari kalau sedang marah.
Nurdin menjadi sangat marah kepada papaku, ditambah 3 bulan ini Nurdin tidak pernah menikmatiku karena tidak ada kesempatan karrna papaku yang selalu di rumah dan Nurdin hanya bisa melihatku dari kejauhan saat aku berangkat ke kampus.
Aku takut Nurdin berbuat nekat ke papaku kalau dia dimarahi terus. Kekhawatiranku pun ditambah dengan info dari adikku kalau Nurdin sangat dendam dengan papaku. Info itu aku dapat saat adikku lagi menikmati lagi memekku di kamarku setelah 3 bulan aku berkabung atas kepergian mamaku.
“Ci.. ini memek masih enak banget yaa.. 3 bulan ga ketemu memek, enak banget iniii…. ehhh cii si Nurdin kangen banget sama memek lo Ci katanya…Arrgghh enakk cii, enak bangett,, arrggghhh ngentottt” kata adikku sambil sangat keenakan menggenjot memekku setelah 3 bulan tidak memakai aku.
“Dia dimarahin terus sama bokap ya Wi? Gw takut dia kalap ngapa2in bokap sebenernya.. Argghhhh Wiii enakkk, yang kenceng” kataku
“Iyaaa diomelin makin parah terus sekarang.. bokap makin sadis.. arrgghhhh… lo kasih jatah donk sama Nurdin biar dia anteng” kata adikku yang masih saja menggenjot aku yang duduk dipangkuannya di bangku meja riasku.
“Gimana caranya? Gw ga ada kesempatan, mulai besok aja udah mulai lagi tiap hari harus ke rumah Ezra ampe malem katanya” kataku
“Hahaha, iya juga sihh, banyak yang kangen ama toket lo sih Ci, arrgghhh mantebbb” kata adikku sambil meremas gemas toketku sambil aku bisa lihat mukanya yang sangat horny dari pantulan kaca riasku.
“Ya lo bantu tenangin Nurdin lahh” kataku
“Iya, mulai besok paling nanti gw kirimin video baru lo lagi, udah 3 bulan ga ada video baru lo lagi.. arrggghhhh ci, sini nungging mau doggy style donk ci” kata adikku
Lalu aku berdiri dan menungging sambil tanganku bertumpu di meja riasku, dan aku lihat dari kaca adikku sedang mengarahkan kontolnya ke memek aku.
“Arrggghhhh pelan Wii, sakitt” kataku saat kontol adikku dikeluar masukkan ke memekku dengan cepat.
“Arggghh begini jadi makin seret memeknya Ci… arrrggghhh enakkk… Ci tapi lo harus kasih jatah ke Nurdin sebelum dia kalap lho” kata adikku
“Iya deh nanti gw rayu2 dia deh kalau ada kesempatan” kataku
“Arrggghhh udah jangan ngobrol lagi ya, gw mau nikmatin ini dulu ya, gw enak banget ini Ci” kata adikku yang semakin semangat menggenjot aku.
“Arrgghhhh enakkk wi, terusss, yang kencengg, tampar pantat gw Wiiii” kataku yang semakin bernapsu, wajar lah aku juga sudah 3 bulan tidak merasakan kontol di memek aku
Lalu adikku semakin memacu kontolnya dan sambil menampar nampar pantat aku, membuat aku mendapatkan orgasmeku
“Aaarrrrgggghhgggg gw keluarrrrrr” teriakku saat mendapatkan orgasmeku pertama setelah 3 bulan.
“Cii gw juga mau keluar nihhh” kata adikku
“Iyaa keluarin Wi, tumpahin semua jangan ditahan, nanti keburu ci Jesslyn pulang” kataku
“Ahhhhh enakkk, iya gw keluarin di memek lo ya Ci” kata adikku
“keluarin di toket aja Wi.. lo ga kangen keluarin di toket gw? Sini sambil sodok mulut gw dulu Wi” kataku sambil menggoda dia dengan melihat dengan binal dan memainkan lidah di bibirku yang mungil. Karena aku ga mau dia keluarin di dalem, aku belum makan obat anti hamil soalnya.
“Arrhhhhhhhhgghh Ciciku memang paling binal.. enakkk bangett memeknya Ci, gw ga tahan, nihh gw mau keluarrr” kata adikku yang mencabut kontolnya dan memasukkan ke mulutku, lalu dia kembali menggenjot kontolnya di mulutku dengan brutal, ga sampai 1 menit dia mencabut kontolnya dan menaruh kontolnya di antara toket aku dan sebentar saja menggesekkannya disana sampai dia teriak
“Arrggggggghhhhhhhhhhhhh mantebbbbbb,,,, Crot Crot Crot Crot Crot Crot Crotzzzz” banyak banget adikku mengeluatkan pejunya sampai membasahi toket dan pundakku. Setelah puas dia mengoleskan kepala kontolnya di toket dan putingku, lalu memasukkan kontolnya ke mulutku untuk dibersihkan. Setelah itu kami berdua bersih bersih, lalu aku duduk di ruang tamu untuk nonton tv diikuti adikku.
5 menit kemudian Ci Jesslyn pulang dari kantor.
Ilustrasi Ci Jesslyn
Saat Wiguna melihat ciciku, aku bisa lihat muka dia agak mupeng saat lihat kemeja ci Jesllyn terbuka 2 buah memperlihatkan sedikit belahan toketnya. Lalu ciciku langsung masuk ke kamar setelah menyapa aku dan adikku. Aku kembali melanjutkan tontonanku. Tapi tiba tiba adikku meremas toketku dari luar bajuku.
“Ci sorry ya, gemes banget liat toket Ci Jesslyn” kata adikku
“Gemesnya kemana remesnya ke gw lo Wi” kataku sewot
“Ci, enak kali ya klo bisa nikmatin ci Jesslyn bareng lo” kata adikku
“Jangan macem macem lo mikirnya, ga cukup apa ama gw aja?” Kataku
“Cukup sih, tapi ci Jesslyn tu mirip banget sama artis bokep favorite gw Ci.” Kata adikku
“Trus? Emang dia lebih cakep ya dari gw?” Kataku yang sedikit sewot
“Klo boleh jujur sih iya Ci, hahaha” kata adikku
“Awas lo ya, klo gitu lo maenin aja Ci Jesslyn sono, jangan gw” kataku yang tambah bete.
“Ah jangan marah donk, yang bisa enak enak kan sekarang sama lo Ciciku sayang, jadi cakepan lo dehhh” kata adikku sambil tangannya menggerepe badanku lalu mencipok aku.
Lalu selama seminggu aku ingin menenangkan Nurdin namun temen adikku termasuk supirnya Wawan, teman teman kampus dan pak Jono selama seminggu selalu menahan aku dan aku setiap pagi dijemput pagi pagi sekali dan pulang selalu malam sehingga aku tidak dapat menemui Nurdin.
Sampai pada hari Sabtu malam..
Aku, adikku, papaku dan ciciku makan malam bersama di meja makan. Malam itu ciciku hanya menggunakan baju kaos putih yang agak panjang tanpa menggunakan celana lagi sehingga paha putihnya terekspos jelas dan saat dia duduk kadang celana dalamnya terlihat.
Adikku mukanya sangat mupeng, dan aku sering melihat adikku sedang menatap ke arah paha ciciku. Setelah dia memandangi paha Ci Jesslyn dia langsung meraba pahaku yang duduk di sebelahnya sambil terus melihat ke paha ci Jesslyn.
Saat ci Jesslyn sedang ke dapur membuka kulkas untuk mengambil buah, ci Jesslyn agak menungging, sehingga bajunya terangkat sampai celana dalamnya terlihat dan mempertontonkan pantatnya di depan adikku dan papaku. Aku lihat adikku dan papaku sampai terpana dan cukup lama mereka memandangi pantat Ci Jesslyn
“Ehemm” kataku
Lalu papaku memalingkan mukanya dan melanjutkan makannya.
Saat jam 10 malam saat aku sedang mau tidur, aku denger ada ribut ribut di depan. Saat aku keluar kamar ternyata ada Nurdin, Faisal dan Mamat yang sedang memegangi papaku dan mengikat dia di kursi meja makan. Disamping papaku sudah ada adikku uang sudah terikat di kursi juga.
“Vira masuk ke kamar, kunci pintu!” Teriak papaku
Belum sempat aku masuk ke kamar, Faisal yang berdiri dekat kamar aku langsung menangkap aku dan menggiring dan mengikat aku di kursi meja makan juga.
“Mana nih bidadari satu lagi, masih di kamar ya?”kata Nurdin dan yang dia maksud adalah ci Jesslyn
Lalu mereka mendobrak kamar ci Jesslyn lalu menyeretnya ke meja makan dan diikat juga disamping aku. Aku lihat muka ci Jesslyn sangat ketakutan.
“Nah udah lengkap ni sekarang, kita mulai ya Pak Gunawan” kata Nurdin ke papaku
“Apa mau kamu Din?” Kata papaku
“Saya benci banget sama Bapak, malam ini pilihannya cuma ada 2, kami buat Bapak nyusul Nyonya, atau yang kedua kami dibolehin nyicipin bidadari bidadari Bapak kapan saja mulai sekarang, dan Bapak ga boleh seenaknya lagi sama kita, kita yang boleh seenaknya sama Bapak dan anak Bapak.” Kata Nurdin
“Jangan Din, saya minta maaf kalau saya nyakitin perasaan kamu. Saya mohon maaf” kata papaku
“Udah telat Pak minta maaf, sekarang pilih” kata Nurdin
“Saya ga sudi anak saya kamu apa apain, langkahin dulu mayat saya” kata papaku
“Baik kalau begitu” kata Nurdin yang mulai mendekati papaku
Aku yang panik langsung bilang,
“Stopp, jangan lukai papa” kataku
Nurdin lalu menghentikan langkahnya
“Ya Non Vira? Jadi bagaimana ni?” Kata Nurdin
“Saya turutin semua mau Pak Nurdin, tapi jangan sakitin papa” kataku
“Jangan Vira, Papa ga sudi lihat dia ngapa ngapain kamu” kata papa
“Hemmm, Non Vira udah setuju, gimana sama Non Jesslyn?” Kata Nurdin yang menatap nafsu ke arah Ciciku
Ci Jesslyn hanya menunduk ketakutan, dia tidak berani melihat ke arah Nurdin
“Biar saya aja Pak, ga usah libatin Ci Jesslyn” kataku
“Kami maunya Non Vira sama Non Jesslyn, kalau ga kami ga mau, iya ga bro?Hahaha” kata Nurdin ke Faisal dan Mamat
“Hahaha, yoi gw penasaran banget sama Non Jesslyn, doi jutek banget kalo sama kita, beda kaya Non Vira. Bikin kita makin pengen ngerjain Non Jesslyn” kata Faisal
“Iya bener, kita kan udah sering nikmatin Non Vira, sekarang kita maunya sama Non Jesslyn” kata Mamat yang membuat papaku dan Ci Jesslyn melihat ke arahku dan shock mukanya
“Hahhh, a… a.. apaa maksud kamu Mat?” Kata papa
“Hahahaha, Bapak pikir anak Bapak masih suci dan polos Pak? Udah ga keitung berapa liter peju kita yang ditelen Non Vira. Iya ga Non?” Kata Nurdin
“Iya anak Bapak udah kaya pelacur kita Pak” kata Mamat
“Hahaha, Pecun kelas 1, beda sama pecun pecun yang di kosan kita ya bro” kata Faisal
“Iya lah gratis lagi anak Bapak” kata Mamat menambahkan
Papaku sangat shock mendengar itu semua
“Apa benar itu Vira?” Kata papaku
Aku hanya bisa menunduk malu tanpa bisa menjawab papaku.
Lalu Nurdin menghampiriku yang masih terikat di kursi
“Non Vira ini yang bikin saya masih bertahan kerja sama Bapak, anak Bapak ini enak banget buat dinikmatin” kata Nurdin sambil dia memegang daguku dan mulai mencipok bibirku.
Lalu Faisal dan Mamat juga bergantian mencipok ku setelah Nurdin.
“Slurrpppp emang mulut amoy paling yahudd bro” kata Mamat setelah dia puas melumat bibirku
“Yoiii, sini gantian gw juga mau donk udah lama ga cipok Non Vira, slurrppp” kata Faisal yang menarik mukaku ke arahnya setelah Mamat melepas cipokannya. Sambil tangan Mamat meremas toketku dari luar bajuku.
Setelah Faisal puas memainkan lidahnya di dalam mulutku, Mamat masih saja menarik mukaku dan bergantian dengan Faisal mencipok bibirku kembali, kali ini lebih bernapsu. Cukup lama Mamat dan Faisal bergantian menikmati mulutku.
“Liat sendiri kan Pak, betapa nikmatnya anak Bapak” Kata Nurdin saat Faisal masih mencipok aku.
“Bagaimana bisa Viraa?” Kata papa
“Sss Soo Sorry Pa, aku diancam” kataku lalu Faisal kembali mencipok aku
“Brengsek kalian, saya laporkan kalian ke polisi” kata Papa
“Hahahaha, bodo amat Pak, kalau Bapak lapor aib anak Bapak kesebar, masa depan anak Bapak juga bakal rusak” kata Nurdin
Lalu Papa kembali terdiam
“Jadi bagaimana ini?” Kata Nurdin
“Sudah aku bakal nurutin mau kalian, tapi jangan sakiti papa dan ciciku” kataku
“Oke Non kami ga akan nyakitin papa Non, tapi Non Jesslyn kami harus cicipin juga, saya udah penasaran banget sama Non Jesslyn” kata Nurdin sambil mulai mendekati Ci Jesslyn
“Aduhh wangi banget Non Jesslyn, gimana Non, mau ya layanin kita kita kaya adik Non” kata Nurdin ke Ci Jesslyn
“Ga, Engga Pak, saya ga mau.. hiks hiks” kata Jesslyn sambil mulai menangis
“Terserah Non, kalau Non ga mau kita bakal sakitin papa Non terus perkosa Non, atau Non layanin kita kaya Non Vira, dan semua bakal baik baik aja” kata Nurdin
Lalu Nurdin melangkah ke arah papaku sambil menodongkan pisau di lehernya. Ci Jesslyn melihat itu menjadi semakin takut.
“Gimana Non Jesslyn, apa pilihanmu?” Kata Nurdin
Ci Jesslyn terdiam cukup lama, sampai dia bilang
“Baik, saya turuti mau kalian” kata Jesslyn sambil menunduk
“Nahhh pilihan bijak Non, Pak Gunawan nyawa Bapak selamat hari ini” kata Nurdin yang melepaskan pisau dari leher papa dan mulai berjalan ke arah Ci jesslyn lalu melepaskan ikatannya.
“Non Jesslyn cantik banget, sini Non berdiri, saya penasaran banget sama body Non Jesslyn” kata Nurdin
Ci Jesslyn masih hanya memakai kaos putih tanpa celana lagi, Nurdin yang berada di belakangnya mengangkat kaosnya dari bawah sehingga memperlihatkan pantat dan celana dalamnya. Lalu dia meremas pantat ci Jesslyn
“Anjrittt sexy banget Non pantatnya” kata Nurdin
Lalu aku dibuka juga ikatanku dan disuruh berdiri bersampingan dengan Ci Jesslyn. Nurdin Faisal dan Mamat berdiri di depan kami
“Nah Non sekarang buka baju semuanya, saya mau bandingin bodynya Non Vira sama Non Jesslyn” Kata Nurdin
Lalua aku mulai membuka bajuku dan celanaku menyisakan BH dan celana dalamku yang serba warna hitam. Lalu Ci Jesslyn masih ragu untuk membuka bajunya.
“Mau saya bukain pake pisau saya atau Non buka sendiri?”Kata Nurdin
Akhirnya Ci Jesslyn mengangkat kaos putihnya perlahan, dan memperlihatkan BH pink dan celana dalam pinknya.
“Woww Non Jesslyn sexy banget, toketnya kayanya lebih gede dari Non Vira” Kata Mamat
“Iya mantab banget Non Jesslyn, ini mah pasti lebih enak dari Non Vira nih” Kata Faisal
“Emang Non Jesslyn, ga salah saya bayangin keindahan tubuh Non selama ini. Perut Non juga rata kaya Non Vira” Kata Nurdin yang mulai meraba badan dan perut Ci Jesslyn
Aku agak merasa bete karena dibandingkan dengan Ci Jesslyn, dan menurut mereka Ci Jesslyn lebih sexy dari aku.
Mereka tidak ada yang melihat aku, dan pandangan mereka tertuju kepada Ciciku, Mamat dan Faisal juga langsung meraba raba Ci Jesslyn yang sedang menunduk malu sambil berusaha menutup BH nya dengan kedua tangannya. Walaupun akhirnya Nurdin menurunkan tangannya lalu meremas toketnya dari luar BH nya.
Aku lihat adikku juga memandangi ci Jesslyn, mungkin dia juga penasaran dengan body Ci Jesslyn.
Papaku aku lihat sangat geram menyaksikan Ci Jesslyn diraba raba oleh karyawannya.
“Gw penasaran banget liat non Jesslyn telanjang nih” Kata Mamat yang dengan kasar membuka BH dan celana dalam Ci Jesslyn dan membuangnya nya ke arah papaku
“Wowww mantab banget ni toket” Kata Faisal saat dia melihat kedua toket ci Jesslyn menggantung bebas.
“Anjritt sexy banget lo Non” Kata Mamat
Aku lihat adikku sangat mupeng lihat ci Jesslyn tanpa busana, papaku juga aku lihat mukanya agak berubah, walaupun mukanya masih geram tapi pandangan dia fokus ke arah ci Jesslyn.
“Gimana Pak, sexy ga anak Bapak? Hahahaha Bapak ga pernah liat kan dia telanjang lagi?”Kata Nurdin sambil meremas remas toket ci Jesslyn
Papaku masih terus memandangi Ci Jesslyn
Lalu Nurdin, Mamat dan Faisal membuka celana dan baju mereka, lalu mulai mencipok ci Jesslyn. Cukup lama mereka memainkan lidah mereka di mulut Ci Jesslyn sambil meremas remas semua badannya dan menggesekkan kontol mereka di badan ci Jesslyn.
“Sini Non isepin kontol saya” Kata Nurdin yang menyruh Jesslyn berlutut
“Jangan Pak, saya ga pernah Pak” Kata Ci Jesslyn
“Udah sini, buka aja mulutnya”Kata Nurdin yang memaksa kontolnya masuk ke mulut ci Jesslyn lalu memaju mundurkan kontolnya. Mamat dan Faisal sibuk memainkan toket dan memek ci Jesslyn
“Ahhhhh, jangan kena gigi Non. Payah nih. Enakan Non Vira nyepongnya” Kata Nurdin yang menarik kontolnya dan menghampiri aku yang masih menggunakan BH dan celana dalamku
“Non Vira, kasih contoh ni ke Cici Non cara nyepong” Kata Nurdin
Lalu aku mulai berlutut dan memasukkan kontol Nurdin ke mulutku. Aku mainkan kontolnya di mulutku dan membuat dia keenakan
“Arghhhhh, ini baru enak nihhh, terus Non” Kata Nurdin yang semakin keenakan
Mamat dan Faisal masih saja sibuk memainkan Ci Jesslyn, mereka masih saja mencipok ci Jesslyn. Mamat menggesekkan kontolnya di pantat ci Jesslyn dan Faisal menyuruh Ci Jesslyn mengocok kontolnya.
Nurdin semakin semangat menyodokkan kontolnya di mulutku, semakin lama semakin kasar dan semakin cepat
“Arrgghhhh Nonnn enak bangettt.. Arrghhhh Arrrghhhh ARGHHHHHHHH” Kata Nurdin
Mendengar desahan yang begitu kencang dari Nurdin, Mamat dan Faisal melihatku yang sedang memberikan service mulutku ke Nurdin
“Aduhh enak banget ya kayanya, udah lama ga rasain mulut Non Vira” Kata Mamat
“Iya gw juga mau donk” Kata Faisal
Lalu Mamat dan Faisal mendekatiku sehingga ada 3 kontol sekarang di depannku. Aku yang sudah terbiasa, langsung mengocok kontol Mamat dan Faisal sambil kontol Nurdin menyodok mulutku. Lalu aku bergantian menyepong ke tiga kontol itu
“Liat nih Pak, Non Vira udah jago banget bikin kita enak” Kata Nurdin
“Sini non Jesslyn deketan, saya masih pengen remes remes toket non” Kata Faisal yang sedang aku sepong
Lalu Ci Jesslyn berdiri diantara Mamat dan Nurdin, sambil aku kocok kontol mereka dengan tangan dan mulutku, mereka bergantian mencipok dan meraba raba badan ci Jesslyn.
“Anjritttt enak bangett ini, diservice amoy amoy sexy banget” Kata Faisal sambil menyodokkan kontolnya di mulutku dan mencipok ci Jesslyn
Mereka sama sekali tidak memperhatikan aku, aku hanya sibuk mengocok kontol mereka, dan pandangan mereka semua selalu melihat ke arah ci Jesslyn. Aku benar benar merasa kalah cantik dibandingkan ci Jesslyn. BH dan celana dalamku pun masih terpasang, seakan mereka sudah tidak penasaran dengan toketku.
Lalu Mamat menyuruh Ci Jesslyn berlutut
“Non berlutut, saya mau ngentotin toket Non, gila napsu banget saya sama toket Non” Kata Mamat
Lalu ci Jesslyn berlutut dan Mamat menempelkan kontolnya di antara toket ci Jesslyn dan menjepitnya lalu mulai memaju mundurkan kontolnya
“Arrghhhhh manteb banget ni toket, Pak Gunawan saya ngentotin toket anaknya yaa… liat nih Pak putingnya masih pink bangett” Kata Mamat yang keenakan
Faisal dan Nurdin yang masih sibuk aku kocokin masih saja memandangi ci Jesslyn, dan tidak menyentuhku sama sekali, mereka masih saja meraba raba ci Jesslyn bukan aku.
Setelah Nurdin puas memainkan kontolnya di mulutku, dia menghampiri ci Jesslyn dan bergantian dengan Mamat untuk menggenjot toket ci Jesslyn, diikuti oleh Faisal.
“Sekarang kita pake memeknya ya Non, saya udah ga tahan” Kata Nurdin
Lalu Nurdin membaringkan ci Jesslyn di meja makan, dan Nurdin naik ke atas meja makan. Meja makanku terbuat dari kayu besar.
Papaku dan adikku semakin dapat melihat jelas badan ci Jesslyn, dan pandangan mereka berdua masih saja melihat ke ci Jesslyn saat ci Jesslyn dibaringkan di dekat mereka.
“Gimana Pak, sexy ya anaknya? liatnya ampe ngeces gitu. Hahaha” Kata Nurdin. lalu papaku menundukkan mukanya
“Non saya entot ya” Kata Nurdin ke ci Jesslyn
“Pelan Pak” Kata ci Jesslyn
Lalu Nurdin memasukkan kontolnya ke memek ci Jesslyn tanpa ada kesulitan
“Wahhhh dah ga perawan Pak anaknya, Arrghhhhhh tapi masih seret memeknya.. ARGGHHHH”Kata Nurdin yang mulai menggenjot ci Jesslyn
10 menitan Nurdin menggenjot memek ci Jesslyn dengan kasar sampai dia ingin menumpahkan pejunya
“Arrghhhhh Non gila memeknya lebih enak dari Non Vira, saya ga bisa tahan nih, Arrghhhh’ Kata Nurdin sambil memainkan toket ci Jesslyn
Ci Jesslyn aku dengar mulai mendesah kecil saat Nurdin menyodok kasar memeknya
“ARGGGHHHHHNonnn saya keluarrr” Kata Nurdin sambil mencabut kontolnya dan mengarahkan ke toket ci Jesslyn. Lalu dia jepit di toket Jesslyn dan menumpahkan pejunya.
“Arrghhhhhh enakkk bangettt” Kata Nurdin
Setelah Nurdin puas dia mengahmpiri aku dan memasukkan kontolnya ke dalam mulut aku untuk dibersihkan. Dan Mamat aku lihat naik ke meja makan untuk menggenjot memek Jesslyn.
“Misi ya Pak, saya entot dulu anaknya, dasar amoy udah ga ada yang perawan ya sekarang, diperawanin siapa Non?” Kata Mamat ke papa dan ci Jesslyn
Ciciku diam saja
“Diperawanin siapaa Non?”Kata Mamat lagi
“Sama pacar saya Pak” Kata Ci Jesslyn
“Wahh nakal ya, kapan Non?” Kata Mamat lagi sambil mempercepat kocokan kontolnya di memek ci Jesslyn membuat ci Jesslyn pasti makin keenakan
“Es sem aaaaaaaaaaaaaaaaa Pakkkk” Kata ci Jesslyn yang mendesah
“Hahaha, Pak Gunawan tuh anaknya nakal.. hahaha” Kata Mamat
Lalu Mamat dan Faisal bergantian menggenjot ci Jesslyn, cukup lama mereka bergantian memakai memek ci Jesslyn, saat mereka sudah ingin keluar mereka berhenti dan meminta aku untuk menyepong mereka. Aku yang tidak disentuh mereka merasakan memek ku mulai lembab. Aku merasa horny melihat ciciku digenjot mereka. Ditambah Ci Jesslyn yang menutup mata, mulai mendesah karena sodokan kontol di memeknya.
Tangan kiriku tanpa sadar mulai menggesekkan jari di memekku. Nurdin yang sedang beristirahat melihatku
“Wahh Non Vira horny ya? Kata Nurdin
“Tuh ada 2 kontol lagi yang belum diservice dari tadi” Kata Nurdin sambil menunjuk ke arah adikku dan papaku
“Hahahaha” diiringi ketawa Faisal
“Wiguna udah gatel blom?” Kata Nurdin ke adiiku
Adikku diam saja sambil menunduk, walupun aku tahu pasti kontolnya sudah sangat tegang
“Non Vira, coba liat kontol adikknya sama papa Non, udah berdiri belum?” Kata Nurdin
Aku tidak berani jalan, aku takut sekali dan malu kepada papaku. Aku masih saja menyepong kontol Faisal
“CEPET NON” Kata Nurdin sedikit berteriak
Lalu aku mulai berdiri dengan BH dan celana dalam hitamku yang kontras dengan kulit putih bersihku. Lalu aku berjalan menuju ke adikku. Aku lihat celanany dan kontolnya sudah menonjol dari luar celananya
“Buka celana adikknya Non” Kata Nurdin
Lalu aku membuka celana adikku dan kontolnya mencuat tegang
“Hahaha adikknya sange banget tuhh, sekarang buka celana papa Non” Kata Nurdin
Lalu aku mengarah ke papaku dan membuka celananya. Kontolnya masih setengah tegang
“Wahh Pak Gunawan malu malu ni ngacengnya. Hahaha” kata Mamat yang masih menggenjot ci jesslyn
“Non Vira, bikin papa Non ngaceng sekarang” Kata Nurdin
Lalu aku melihat papaku, dan papaku menunduk tidak mau melihatku.
“Buka BH nya Non, papa Non penasaran juga kali sama toket Non” Kata Faisal
Lalu aku mulai membuka BH dan celana dalamku di depan papa dengan perlahan. Papa yang masih menunduk, melirik ke arah toketku yang sudah tergantung bebas. Aku bisa lihat kontol Papa mulai mengeras saat melihat toketku dari dekat.
“Sekarang isepin kontol adik sama papa Non” Kata Nurdin
Lalu aku mulai berlutut diantara kursi papaku dan adikku dan mulai memegang kontol mereka. Aku sepong kontol adikku duluan lalu bergantian ke kontol papaku dengan ragu ragu. Papaku menutup mata dan tidak ingin terlihat keenakan.
“Udah Pak ga usah ditahan tahan, kalo enak enak aja. Non kasih service yang manteb kaya biasa, jangan kaku gitu” Kata Nurdin
Lalu Nurdin menghampiriku dan memainkan jarinya ke dalam memekku, membuat aku semakin horny. Sehingga aku semakin bernapsu memainkan kontol adikku dan papaku. Kontol papaku semakin lama semakin besar dan memerah dan dia sudah mulai tidak bisa menahan desahannya.
“Nah gitu, jangan kaya orang bisu. Mendesah donk Pak”Kata Faisal
Cukup lama aku mengoral Wiguna dan papaku, mungkin hampir 30 menit. Faisal dan Mamat yang masih menggenjot ci Jesslyn melihat ke arahku yang sedang menservice papaku dan adikku
“Anjrittt sexy banget nonVira nyepong papanya, bikin saya makin horny. Non Jesslyn saya keluarin ya peju saya. Ahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh” Kata Mamat yang menusukkan kontolnya lalu mencabut dan mengeluarkan pejunya di perut ci Jesslyn.
Lalu Faisal bergantian dengan Mamat untuk menggenjot ci Jesslyn
“Non, saya juga mau keluar nih, saya keluarin di dalem ya” Kata Faisal
“Jangan Pak, Please, jangan” Kata Ci Jesslyn
“Ya udah di muka Non ya” Kata Faisal
“Iy Iy Iya Pak” Kata ci Jesslyn
Lalu Faisal hanya bertahan 5 menit menggenjot memek Ci Jesslyn dan mencabut kontolnya dan menuju ke muka ci Jesslyn
“Arrrghhhhhhhhh Nonnnnn ni gw pejuin muka sexy loooooooo” Kata Faisal sambil menyemburkan pejunya ke muka Jesslyn Crot Crot Crot Crot Crot Crotzzzzz. Membasahi hidung dan pipi Jesslyn.
“Makin sexy Nonn mukanya” Kata Faisal sambil mengoleskan kepala kontolnya di muka dan bibir Jesslyn
Lalu Mamat Faisal duduk di kursi meja makan sambil merokok dan melihat aku yang masih mengoral adikku, dan mengocok kontol papaku.
Nurdin juga duduk dan membakar rokoknya, dan dia menyuruh Ci Jesslyn untuk turun dari meja makan dan duduk di pangkuannya.
“Enak ga Pak di service Non Vira?” Kata Nurdin sambil menghisap rokoknya dan meremas remas badan ci Jesslyn
Papaku diam saja dengan muka yang menahan napsunya.
“Hahaha gengsi ya Pak?”Kata Mamat
“Udah nikmatin aja Pak, enak banget rasanya kalu dinikmatin. Kaya gini ni” Kata Nurdin sambil mencipok gemas bibir Ci Jesslyn. Membuat ci Jesslyn menahan jijik karena bau rokok dari mulut Nurdin.
“Bahhhhhhhh asin begini, jilat peju lo gw Sal, anjrit” Kata Nurdin yang lupa Faisal mengeluarkan pejunya di muka Jesslyn
“Hahahaha” Kata Faisal
“Non Viras sekarang masukin kontol papa Non ke memek Non Vira” Kata Nurdin
Lalu aku yang memang sudah gatal memeknya, langsung duduk di pangkuan papa dan memasukkan kontolnya ke memekku.
Aku naik turunkan pantatku di pangkuan papa, dan aku mulai mendesah keenakan
“Arrgghhhhhh Arrgghhhhhh Arghhhhhh Enakkkkk” Kataku yang sudah tidak bisa menahan hornyku
Papaku juga mulai mendesah walapun dengan suara kecil
Adikku, aku lihat masih saja memandangi ci Jesslyn. Mamat yang melihat ke adikku bilang
“Wi, lo napsu ama Non Jesslyn ya? Kok liatin terus? Hahaha” Kata Mamat
Adikku hanya diam saja, dan kembali menunduk
“Non Jesslyn, sekarang dudukin kontol adikknya gih, dia mau sama Non kayanya tuh” Kata Nurdin ke ci Jesslyn
Ci Jesslyn hanya terdiam dan ragu untuk berdiri
“SANA CEPET NON” Kata Nurdin lagi sambil membantu Jesslyn berdiri dan meremas pantatnya.
Lalu Ci Jesslyn berjalan ke arah adikku, dan mulai duduk di pangkuan adikku dan mengarahkan kontol Wiguna ke dalam memeknya sampai masuk sepenuhnya.
Adikku reflex mendesah
“Arrrhhhhhhhh” Desah adikku
“Hahaha enak ya Wi? Lebih seret dari memek Non Vira emang. Goyang Non kaya Non Vira tuh ” Kata Nurdin
Lalu Ci Jesslyn mulai menaik turunkan pantatnya membuat adikku semakin medesah. Lama kelamaan, goyangan ci Jesslyn semakin melambat, namun aku lihat adikku yang malah menggerakan kontolnya untuk menyodok memek ci Jesslyn.
‘ArrghhhhhArrrghhhhhh ARghhhhhHHHHHH” Desah adikku keenakan yang semakin kencang
Melihat adikku yang keenakan dan menyodokkan kontolnya, papaku yang dari tadi hanya diam saja, mulai menggerakan kontolnya seperti adikku dan mulai menyodok memekku.
Melihat itu, Nurdin kegirangan
“Nahhh gitu donkk, ga usah jaim jaim lagi, nikmatin aja Pak” Kata Nurdin ke Papaku
“Tukeran tukeran, Pak Gunawan mau nyobain Non Jesslyn juga tuh” Kata Faisal
Lalu aku dan Ci Jesslyn saling tukaran, aku disodok kontol adikku dan papaku menyodok kontol ci Jesslyn. Adikku saat menyodok memek aku, sangat berbeda dengan waktu dengan ci Jesslyn. Mungkin dia masih agak takut takut dengan ci Jesslyn, tapi dengan aku dia sungguh memompa aku cepat sekali tanpa ada rasa malu. Membuat aku semakin keenakan
“Arrggghhhh Wiii, enakkkk, enakkk” Kataku
Melihat aku dan Wiguna yang sudah keenakan Papaku juga langsung memompa kontolnya di memek ci Jesslyn. Sekarang desahannya semakin kencang.
“ARGGHHHHH ARGGGHHH” Desah papaku
10 menitan adikku memompa aku, sampai aku mendapatkan orgasmeku
“Argghhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh” Teriakku saat aku mendapatkan orgasme ku
“Nah udah enak kan nih, sekarang saya buka ikatan Bapak, tapi jangan macam macam Pak saya peringatkan” Kata Nurdin yang mulai membuka ikatan papa dan adikku.
Lalu aku dan ci Jesslyn ditarik Nurdin dan dibaringkan bersebelahan di meja makan.
“Nah Pak Gunawan, sekarang Bapak boleh lanjutin lagi, silahkan ngentotin anak Bapak?” kata Nurdin
Adikku yang pertama berdiri dan dia langsung menuju ke ci Jesslyn dan mengarahkan kontolnya ke memek ci Jesslyn.
“Ehh Wi, sabar, napsu amat lo, suruh papamu pilih dulu, maen nyosor ke non Jesslyn aja lo. mau pilih yang mana Pak?”Kata Nurdin
Lalu papaku berdiri dan berjalan menuju ke ci Jesslyn, adikku menyingkir dari memek ci Jesslyn dan papaku mulai memasukkan kontolnya di memeknya.
“Hahaha, favoritenya ternyata non Jesslyn” Kata Nurdin
Lalu adikku memasukkan kontolnya ke memekku dan mereka mulai menggenjot kami. Adikku selama menggenjotku, pandangannya tidak lepas dari muka ci Jesslyn dan badannya. Membuat aku merasa kalah cantik dari ciciku.
Nurdin mengambil HP nya dan mulai merekam papa dan adikku yang sedang mennggenjot kami
Lalu 10 menit papaku menggenjot memek ci Jesslyn sampai akhirnya dia mengerang
“ARGGGHHHHHHHHHHHHHHHHHH” teriak papa sambil mencabut kontolnya dan menumpahkan pejunya di meja makan
“Hahaha enak kan Pak? Udah lama pasti Bapak ga nyodok memek legit” Kata Mamat
Melihat papaku yang sudah selesai dan duduk di kursi makan, adikku langsung mencabut kontolnya dari memekku dan mengarah ke memek ci Jesslyn. Dia langsung memompa kontolnya. Meninggalkanku yang terbaring di meja makan.
Adikku langsung memompa ci Jesslyn dengan tempo cepat, sambil mendesah keenakan. Mamat Faisal dan Nurdin pun yang sudah bangkit napsunya mengelilingi ci Jesslyn untuk meraba badannya dan mencipok mulutnya.
Aku yang merasa diangguri, sangat cemburu. Lalu aku duduk di samping papaku. AKu bertatapan dengan papaku, namun papaku membuang muka, mungkin malu terhadap aku, lalu kembali memandangi ci Jesslyn yang sedang dikerjai karyawannya itu.
Lalu 5 menitan adikku menggenjot ci Jesslyn sampai akhirnya dia mengerang
“Arggghhhhh Ci Jesslynnnnnn” Teriak adikku dan mencabut kontolnya dan menumpahkan pejunya, berbeda dengan papaku, adikku mengarahkan pejunya di badan ci Jesslyn.
Setelah adikku puas dia duduk di kursi meja makan meninggalkan ci Jesslyn yang masih digerayangi Nurdin Faisal dan Mamat. Nurdin memasukkan jarinya dan mengocok memek ci Jesslyn membuat ci Jesslyn keenakan. Cukup lama Nurdin mengocok ci Jesslyn dengan jari dan lidahnya, sambil Mamat dan Faisal mencipoknya dan memainkan badannya. Mendapat rangsangan itu semua akhirnya ci Jesslyn teriak
“Arrrggghhhhhhhhhhhh Arrrggggghhhhh Arrrgghhhhhhhhhhhhhhhhh” Teriak Ci Jesslyn mendapatkan orgasmenya
“Nahhh udah pada puas kan, sekarang udah jangan pada jaim lagi ya. Kami bakalan bantuin Bapak di toko, tapi kami boleh make memek Non Jesslyn dan Non Vira kapanpun kami mau Pak. Kalau ga video Bapak yang lagi ngentotin anak Bapak kami sebar, biar Bapak malu dan ga punya customer lagi nanti. Hahaha.”Kata Nurdin
“Pak Gun juga boleh kok make memek Non Vira sama Non Jesslyn lagi kalau mau, biar sama sama enak Pak” Kata Mamat
“asal jangan dibikin bunting ya Pak, nanti bingung anaknya manggil apa. Hahaha” Kata Faisal
“Iya kalian menang, asal kalian jangan sakitin anak saya” Kata Papaku
“Hahaha, engga lah Pak, kita bikin enak malah” Kata Nurdin
“Ayoo kita lanjutin lagi, sange lagi gw” Kata Mamat
“Ayooo gw juga sange lagi nih, liat Non Jesslyn sexy banget” Kata Faisal
“Pak kita lanjut dulu ya, kita nginep disini aja malem ini. Oke bos?” Kata Nurdin
Lalu mereka bertiga memainkan ci Jesslyn kembali, saat mereka kembali menggenjot ci Jesslyn, papaku masuk ke kamarnya meninggalkan kami. Adikku masih disitu, mungkin dia juga belum puas melihat ci Jesslyn. Saat papa masuk ke kamar adikku makin menunjukkan aslinya, dia langsung minta aku sepong sambil dia menonton ci Jesslyn.
Mereka tidak ada puasnya malam itu, aku dan ciciku digilir mereka, di meja makan, di dapur, di ruang tamu.
Adikku ku pun masih mendapat jatah memek ci Jesslyn lagi, lagi enak ebaknya adikku mengentoti ci Jesslyn,
“Wi enakan mana, non Vira apa non Jesslyn?” Kata Faisal
“Sama sama Pak” kata adikku
“Pilih satu lah” kata Nurdin
“Ci Jesslyn bener bener mirip artis bokep favorite aku, aku selalu bayangin bisa rasain dia. Arrggghhhg enakkk” kata wiguna sambil mendesah saat menyodokkan kontolnya di memek ci Jesslyn
“Mana coba liat, yang mana sih?” Kata Nurdin
“Nih, liat aja” kata adikku sambil memberikan hpnya yang sudah dibukakan video porno ke Nurdin
“Anjrittt, iya mirip banget. Tapi yang ini lebih binal yg di video” kata Faisal
“Hahaha, nanti kita bikin non Jesslyn lebih binal dari ini broo” kata Nurdin
“Ini gw rekamin Wi, biar lo dapet video baru ni, artis cowoknya lo sendiri. Hahaha” kata Faisal yang mulai merekam adikku dan ci Jesslyn.
Mereka semua makin berebutan ingin menikmati memek Ci Jesslyn karena melihat adikku yang sangat bernapsu dengan ci Jesslyn.
Bahkan Nurdin mengajak ciciku untuk masuk ke dalam kamar papaku dan menggenjotnya di samping papaku yang sedang tiduran. Sampai papaku yang berusaha untuk tidur tidak dapat tidur saat Nurdin yang mendesah keenakan saat menggenjot ci Jesslyn.
Akhirnya papaku kembali keluar kamar. Aku sedang berlutut dan memakai bikini yang Mamat suruh untuk aku pakai dan papaku melihat Mamat yang sedang menyemprotkan pejunya di muka aku.
Ilustrasi
“Misi ya Pak, udah lama pengen nyuruh non Vira pakai bikini, tapi belom pernah kesampean.. jadi makin manteb nih hahaha” Kata Mamat yang sedang memaju mundurkan kontolnya di mulut aku
Setelah puas Mamat mengeluarkan kontolnya dan membakar rokoknya lagi. Aku yang blepotan peju Mamat, berjalan menuju ke watafel untuk membersihkan muka ku. Papaku sedang mengambil minum di dispenser yang dekat dengan wastafel. Saat aku sedang mencuci mukaku, aku sempat melihat papaku memperhatikan pantatku. Papaku cukup lama berada di situ sambil memperhatikan aku.
Setelah aku selesai mencuci muka, aku memberanikan diri berbicara ke papaku
“Sorry ya Pa, aku dipaksa sama mereka” Kataku
“Iya Vira, papa yang harusnya minta maaf ga bisa jaga kamu” Kata Papa
“Iya aku gapapa kok Pa, asal Papa ga kenapa kenapa” Kataku
“Makasih ya Vira”Kata Papa
“Sorry ya Pa, kalau keluarga kita jadi begini” Kata ku
“Iya, mau bagaimana lagi, nasi sudah jadi bubur, temen Papa juga pernah cerita keluarga dia juga gila banget, dia bisa main sama anak bahkan keponakannya juga” Kata papa
“Masa sih Pa?” Kata ku
“Iya, papa sempet bilang gila, tapi sorry ya Vira, papa ga bisa tahan, sejak mamamu ga ada, kebutuhan biologis papa ga tersalurkan, jadi papa tadi juga sedikit menikmati” Kata Papa
“Iya gapapa Pa, asal Papa happy dan semangat lagi” Kataku
“Makasih ya Vira” Kata Papaku sambil mata papaku mengarah ke badan dan toket aku yang ada peju menempel di rambutku.
Aku lihat celana Papa ada tonjolan
“Papa masih mau? Itunya nonjol” Kataku sambil menunjuk ke arah kontolnya
Papaku mengangguk, lalu aku mulai menurunkan celananya dan mulai menyepong papaku. Aku berikan service terbaik ku untuk Papa. Lalu Papa mulai belingsatan dan membantu aku berdiri
“Vir papa mau ngentot boleh?” Kata papaku
“Iya Pa entotin aku, kaya mereka semua” Kataku
“Kamu sexy banget Vira pakai bikini”Kata Papaku
Aku merasa bahagia saat papaku bilang aku cantik, aku daritadi merasa cemburu dengan ci Jesslyn. Lalu aku menjadi lebih binal dan memberikan service ku untuk papa
“Iya Pa, banyak yang pengen mainin aku kalau aku lagi pakai bikini begini” Kata ku
Lalu Papa semakin bernapsu dan menurunkan celanaku, dan mulai memompa kontolnya. Berbeda dengan yang tadi, kali ini papa sangat bernapsu dan menyodokkan kontolnya dengan tempo yang sangat cepat sambil berhadapan denganku. Papa juga meremas toketku dan mengeluarkannya dari bikiniku untuk dia hisap.
“Ahhhhh Viraaa enak banget, bantu puasin Papa yaaa” Kata Papaku semakin bernapsu sambil dia mencipok aku
“Iya Pa, puas puasin Pa, yang penting Papa Happy” Kataku
10 menitan aku digenjot,
“Arrhhhh Vir papa mau keluar” Kata Papa
“Keluarin Pa semuanya, tumpahin semuanya” Kataku
“Papa mau donk kaya si Mamat, di mulut kamu. Mamamu ga pernah mau kalau papa minta dikeluarin di mulut” Kata Papaku
“Iya Pa sini, keluarin di mulut Vira” Kataku
Lalu Papa menyodok aku cepat sekali lalu mencabut kontolnya dan mengarahkan ke mulut aku. Lalu aku sepong kontol Papa. Saat aku sedang menyepong kontol Papa, Nurdin yang sudah selesai dengan ci Jesslyn keluar dari kamar papaku. Aku lihat ci Jesslyn sudah blepotan peju di mukanya sambil digandeng Nurdin
“Wahh Wahh Pak Gunawan, asik ya Pak” Kata Nurdin
Papaku yang sedang horny tidak memperdulikan Nurdin dan terus menyodok kontolnya. Nurdin dan ci Jesslyn lalu duduk di sofa ruang tamu sambil menonton kami. Tapi tidak sampai 5 menit ci Jesslyn duduk, dia sudah digandeng Faisal ke arah kamar mandi. Aku lihat adikku juga mengikuti ci Jesslyn dan Faisal masuk ke dalam kamar mandi.
Lalu Papaku yang semakin bernapsu menyodokkan kontolnya, mengambil air minum yang dia isi di gelas tadi.
“Vira, minum dulu ini” Lalu papaku memberikan aku air minum, setelah aku menegak air itu,
“Vir, ini minum lagi, tapi jangan ditelan yang ini” Kata papaku, lalu aku meminum air itu dan menyimpannya di mulutku, lalu kontol papa masuk kembali ke dalam mulutku yang masih ada air dinginnya
“Ahhhhhhh VIraaaa kamu wujudin impian Papa” Kata Papaku sambil menyodokkan kontolnya di mulutku
“Hahahaha manteb juga tu Pak dingin dingin ya kontolnya?” Kata Mamat yang melihat papaku
Lalu papaku tidak lama mengerang keras
“ArggggggggghhhhHHHHHH VIRAAAAAA” Sambil papaku menyemprotkan pejunya ke dalam mulutku banyak sekali, sampai aku pikir sudah selesai, dan aku mengeluarkan kontol papa dari mulutku tapi ternyata masih mengeluarkan pejunya sehingga mengenai mukaku. Setelah berhenti aku kembali memasukkan kontolnya ke dalam mulutku membuat papa semakin keenakan
“Arrrghhhhh Viraaa kamu benar benar wujudin impian Papa, mamamu ga pernah mau seperti ini. Maafin aku ya MAAAAAA, Enak bangettttttt” Kata Papa
Setelah papaku puas, aku berdiri dan membersihkan muka dan sedikit berkumur di wastafel, sambil papa masih meresapi sisa sisa kenikmatannya. Setelah aku sudah selesai, Nurdin memanggilku
“Non Vira, saya juga mau donk kaya papa Non tadi di sepong pakai air di mulut, sini Non sekalian ambilin saya minum” Kata Nurdin
Lalu aku mengisi air dingin dari dispenser di dalam gelas, selama mengisi air, papaku masih saja merem keenakan. Lalu aku menggoda papaku yang terlihat sangat puas
“Pa, jangan marah marah lagi ya sekarang, kan papa udah bisa puas sekarang, semangat ya Pa, life must go on” Kataku
“Iya Vira, makasih banyak ya” Kata Papa
“Iya Pa, I Love u” Kataku sambil mencium bibir papaku, yang dibalas dengan pagutan dan cipokan lidahnya ke dalam mulutku. Aku membalasnya lagi dengan lebih hot ciumannya, sambil papaku memainkan toketku. Setelah puas dia melepaskan ciumannya, lalu aku menggoda dia lagi
“Aku ke Nurdin dulu ya Pa” Sambil aku mengedipkan mataku dan memainkan lidahku di bibirku
Lalu papaku kembali mencipok aku dengan lebih ganas.
“Who is your favorite daughter, aku tau ci Jesslyn?” Kataku di sela sela pagutannya
“Kamu Vira, KAMU” Kata papaku sambil mencipokku kembali.
Bersambung…
Leave A Comment