Setelah malam itu Nurdin Mamat dan Faisal, menjadi bebas menikmatiku di rumahku kapanpun dan disudut manapun di rumahku saat mereka ingin memuaskan napsu mereka yang sangat besar. Berbeda denganku yang memang sudah mulai terbiasa memuaskan laki laki seperti mereka, Ci Jesslyn masih belum dapat menerima perlakuan mereka terhadapnya. Ci Jesslyn masih saja judes dan hanya bisa berdiam pasrah jika mereka ingin memuaskan kontol mereka dengan tubuhnya. Hal itu malah membuat Nurdin semakin penasaran untuk melecehkan dan memainkan Ci Jesslyn.
Ci Jesslyn selalu menghindar dari mereka, dan selalu berangkat sepagi mungkin dan pulang semalam mungkin membuat Nurdin dkk sangat sulit untuk menikmati Ci Jesslyn. Hingga suatu hari Nurdin dkk meminta untuk tinggal di toko papaku yang bersebelahan dengan rumahku agar dapat mudah untuk menikmati Jesslyn. Papaku tidak punya pilihan untuk menuruti permintaan Nurdin, dan mendengar hal itu membuat Ci Jesslyn menjadi lemas membayangkan apa yang akan terjadi dengannya. Sejak Nurdin dkk tinggal di toko papaku, walaupun Ci Jesslyn pulang semalam apapun, mereka selalu menunggu Ci Jesslyn di depan pintu, lalu menggiringnya masuk ke kamar mereka sampai dini hari, membuat Ci Jesslyn sangat kelelahan. Sehingga Ci Jesslyn memutuskan untuk tidak pulang malam lagi, karena dia pikir itu akan membuat dia semakin lelah.
Ci Jesslyn juga sampai pernah stress tidak bekerja dan lari untuk menginap di rumah temannya, karena saking tidak tahannya harus melayani mereka setiap malam, namun Nurdin meminta Jesslyn pulang saat itu juga sambil mengancam akan menyebarkan video nya yang sedang main dengan papa, sehingga setelah 3 hari Ci Jesslyn menginap di rumah temannya, dia terpaksa harus pulang.
Aku melihat rekaman CCTV di toko papa saat hari Ci Jesslyn pulang, karena adikku memperlihatkannya kepadaku. Kurang lebih seperti ini kejadiannya,
Saat melihat mobil Ci Jesslyn sampai di depan rumahku, Nurdin dkk yang tidak mendapatkan kepuasan dari Ci Jesslyn selama 3 hari sangat bersemangat. Saat itu masih menunjukkan jam 2 siang dan mereka masih bekerja di toko mempacking barang orderan, namun saat melihat Ci Jesslyn, Nurdin langsung ingin menghampiri Ci Jesslyn
Ilustrasi Ci Jesslyn
“Wah Non Jesslyn pulang nih,aduh bening banget lagi siang siang begini” Kata Mamat
“Mantab, udah kangen gw sama Non Jesslyn, pengen bolak balik badannya” Kata Faisal
“Iya gw juga kangen banget disepong Non Jesslyn, mukanya jutek banget kalo lagi nyepong bikin panas dingin” Kata Mamat
“Klo gw kangen sama jepitan toketnya Mat” Kata Faisal
“Hahaha, kalo Bapak kangen apanya Pak?” Kata Nurdin yang sangat kurang ajar ke papaku yang saat itu sedang sibuk dengan laptoponya dan mendegar semua pembicaraan mesum karyawannya terhadap anaknya.
“Udah kerja dulu” Kata papaku sambil menahan emosinya
“Aduh Pak, saya ga bisa konsen nih Pak, kangen banget sama Non Jesslyn, misi bentar ya Pak, saya panggil Non Jesslyn dulu biar semangat kita kerjanya” Kata Nurdin ke papaku sambil cepat cepat keluar menghampiri mobil Ci Jesslyn
Lalu Nurdin menghampiri Ci Jesslyn yang baru turun dari mobil
“Non, kemana aja, kita kita udah kangen banget nih” Kata Nurdin sambil memandangi tubuh Ci Jesslyn
“Jangan sekarang Pak,saya capek” Kata Ci Jesslyn ketus
“Masih galak aja Non, udah jangan banyak ngebantah daripada saya jadi kasar sama Non, sini ikut ke toko, udah pada kangen tuh, papa Non juga kangen kayanya, hehehe” Kata Nurdin sambil menarik tangan Ci Jesslyn dan menuntunnya ke dalam toko. Setelah Ci Jesslyn masuk, mamat dan faisal memandangi Ci Jesslyn dengan penuh napsu
“Halo Non, udah lama nih ga ketemu, seger amat Non” Kata Faisal
“Jangan kabur kaburan lagi Non, ini peju udah ngumpul diujung nungguin mulut Non” Kata Mamat
Ci Jesslyn diam saja dengan ucapan mesum mereka, dia langsung duduk di dekat meja kerja papanya, Nurdin masih saja mengikutinya dan berdiri di sampingnya
“Hai Jess, kamu baik baik saja?” Kata Papaku
“Baik” Kata Jesslyn
“Udah makan Jess?” Kata Papaku
“Udah Pa, Awwwwww Pakkk” Teriak Jesslyn saat sedang berbicara dengan papaku karena tangan Nurdin meremas gemas paha Jesslyn yang memang saat itu hanya menggunakan celana super pendek dengan warna hitam hitam senada dengan kaosnya membuat pahanya sangat menantang, dengan rambut yang diiket ekor kuda.
“Din pelan pelan, kesakitan itu Jesslyn, udah sana kerja dulu, jangan keterlaluan, perjanjian kita kerja yang bener kan” Kata Papaku
“Hahaha, sorry deh Pak, abis ini napsuin banget pahanya Non Jesslyn, oke deh Pak kita kerja dulu, tapi saya minta Non Jesslyn disini aja dulu, biar kita semangat kerjanya” Kata Nurdin sambil meninggalkan Jesslyn dan melanjutkan kerjaannya yang tertunda
Jesslyn tidak punya pilihan selain harus tetap disitu, selama dia disitu, mata Mamat Faisal dan Nurdin terus terusan melirik ke Jesslyn dengan mukanya yang mesum. Jesslyn yang mulai risih, mulai memainkan HP nya.
Hanya bertahan 20 menit, Nurdin yang sudah tidak dapat menahan napsunya mulai mendekati Jesslyn yang masih duduk di samping papa dan sibuk memainkan HPnya. Setelah Nurdin berdiri di samping Jesslyn yang sedang duduk, dia langsung menundukkan kepalanya dan mulai mencipok Jesslyn dengan sangat bernapsu. Ci Jesslyn hanya berdiam saja sambil kewalahan karena Nurdin sangat mengebu gebu mencipoknya sambil tangannya masuk ke dalam baju yang Jesslyn pakai untuk meremas toketnya. Papa terlihat kaget
“Aduh Din, udah nanti saja” Kata papaku
Nurdin tidak mendengarkan perkataan papaku sampai kurang lebih 5 menit dia memainkan bibir dan toket Ciciku
“Ahhh enak banget Non bibirnya, sorry Pak saya ga kuat nahannya kangen banget sama bibir Non Jesslyn, iya saya kerja lagi” Kata Nurdin sambil kembali ke tempatnya mempacking barang
Setelah Nurdin kembali ke tempatnya, Mamat dan Faisal juga terlihat berdiri dan menghampiri Jesslyn
“Misi ya Pak, saya juga ga tahan mau cipok Non Jesslyn” Kata Mamat ke papaku. Lalu dia langsung melumat bibir Jesslyn
“Iya Pak, sorry ya sebentar aja, biar konsen kerjanya” Kata Faisal yang mulai menggerayangi badan Ci Jesslyn sampai bajunya berantakan.
Setelah 5 menit Mamat memainkan bibir Ci Jesslyn, Faisal gantian melumat bibirnya. Tangan Mamat masih saja memainkan toket Jesslyn dari luar bajunya dan tangan satunya di meremas remas pahanya. Papaku hanya bisa memalingkan mukanya.
“Non buka aja ya bajunya, udah kangen banget liat toket indah Non” Kata Mamat sambil menarik baju Jesslyn
“Udah Mat nanti aja yah, ini waktunya kerja” kata papaku saat melihat Mamat menarik baju Ci Jesslyn ke atas
“Iya Pak, cuma buka baju aja kok, kasian Non Jesslyn juga kepanasan kan, BH nya ga kok Pak, kecuali Bapak mau saya buka juga BH nya, hahaha” Kata Mamat
Ci Jesslyn hanya terlihat pasrah Mamat membuka bajunya, memperlihatkan BH hitam yang dia pakai yang sangat kontras dengan kulitnya yang putih. Setelah itu Faisal menjadi semakin bernapsu melumat bibir Ci Jesslyn.
“Gila ya Non badan Non bagus banget, kenceng banget dan mulus” Kata Mamat sambil tangannya menjamah setiap jengkal kulit tubuh Ci Jesslyn mulai dari leher, bahu, toket, pinggang, punggung dan perutnya.
Mendengar perkataan Mamat dan desahan Faisal papa mulai melirik ke arah Jesslyn, dan muka Papa mulai horny dari tatapannya yang cukup lama memandangi tubuh Jesslyn yang hanya memakai BH dan sedang di jamah Mamat dan mencipok Faisal.
Lalu Mamat dan Faisal kembali ke pekerjaan mereka, dan Ci Jesslyn ingin memakai bajunya lagi, namun Nurdin melarangnya, sehingga sekarang Ci Jesslyn hanya mengenakan BH dan celana pendek hitamnya sambil kembali memainkan HP nya. Waktu berjalan sangat lambat bagi Ci Jesslyn
Mamat, Nurdin dan Faisal semakin sering menatap keindahan tubuh Jesslyn dari tempat mereka. Sesekali mereka meraba selangkangan mereka sendiri yang pasti sudah tegang. Saat mereka berjalan untuk mengambil barang melewati Ci Jesslyn, mereka berhenti untuk meraba raba tubuh Ci Jesslyn, dan yang terlihat di CCTV yang paling sering mendatangi Ci Jesslyn adalah si Mamat.
Sampai akhirnya Mamat yang terlihat sangat gelisah, mendatangi Ci Jesslyn dan mengeluarkan kontolnya dari celananya yang lusuh, lalu memeluk Ci Jesslyn yang masih duduk dan mulai menggesekkan kontolnya ke badan Ci Jesslyn. Papaku melotot kepada Mamat, namun tidak diperdulikannya, Mamat seperti orang kalap, dan terus menggesekkan kontolnya kesemua badan Ci Jesslyn. Lalu dia mengarahkan kontolnya ke paha putih Ci Jesslyn dan memasukkan kontolnya ke sela celana pendek Jesslyn dan mulai memaju mundurkan kontolnya diantara paha dan celana pendek Jesslyn
“Argghh Non, kontol saya gatel banget ini, Arghhhh” Kata Mamat sambil memaju mundurkan kontolnya
“Udah Pak, aduhh jangan begini donk” Kata Ci Jesslyn yang merasa jijik kepada Mamat
“Non kalau makin nolak, bikin saya makin penasaran deh” Kata Mamat
“Mat kerja dulu yang bener” Kata Papaku
“Ga bisa Pak, mending saya tuntasin dulu deh ya, daripada kerjaan ga ada yang kelar” Kata Mamat
“Jangan Mat” Kata Papaku
“Saya dah ga tahan, sebentar aja, nanti saya kerja lagi, sini Non sepongin saya sebentar daripada saya kalap, saya sebarin video Non ke temen temen saya tukang bangunan, mending nurut deh ya” Kata Mamat
Papaku hanya bisa menunduk pasrah mendengar Mamat, dan aku lihat Ci Jesslyn mulai berlutut di depan kontol Mamat, lalu mulai menyepong Mamat. Mamat sangat bernapsu menyodokan kontolnya ke mulut Ci Jesslyn.
“Arghhhhhhh Arghhhhh Nonnn, enak enakkk Noon, mulut amoy paling paling yahud” Kata Mamat
“Enak Mat? Enak mana sama Non Vira?” Kata Nurdin
“Servicenya enakan Non Vira sih, tapi Non Jesslyn bikin penasaran, abis jutek banget mukanya, jadi pengen gw kontolin ni muka Din” Kata Mamat sambil mengoleskan kontolnya di muka Ci Jesslyn
“Aduh Mat, mukanya jadi bau kontol lo deh” Kata Faisal
“Hahaha, nanti cuci muka aja” Kata Mamat sambil terus memompa kontolnya di mulut Jesslyn
Cukup 10 menit Mamat menyodok mulut Jesslyn, sampai dia ingin keluar
“Nonnn saya keluarrrr, Arghhhhhhhh Arghhhhhh” Crot Crot Crot Crot sperma Mamat keluar membasahi muka Jesslyn
“AHhh Enak Pak, udah legaan sekarang, baru bisa konsen kerja” Kata Mamat yang sedang memasukkan kontolnya ke mulut Jesslyn untuk dibersihkan, setelah itu dia kembali ke pekerjaanya.
Jesslyn yang mukanya banyak sperma dari Mamat, berdiri dan mau membersihkan mukanya di wastafel, tidak pakai lama Nurdin dan Faisal langsung menghampiri Ci Jesslyn
“Non nanti aja bersihin mukanya, sekalian tuntasin kita dulu” Kata Faisal
Lalu Nurdin dan Mamat berdiri di samping kiri dan kanan Jesslyn yang sedang berlutut, lalu dia mulai bergantian menyepong dan mengocok kontol Mamat dan Faisal
“Arghhhh Enak Non, nih Non saya sodok mulut judesnya ya” Kata Faisal
“Pak, mau ikutan ga? Tangannya satu nganggur nih, hahaha” Kata Nurdin ke papaku, Papaku menunduk menahan emosi
” Sini Non Toketnya, saya udah kangen dikocok sama toket kenceng Non” Kata Faisal yang mengarahkan kontolnya ke toket Ci Jesslyn. Lalu dia angkat BH Jesslyn dan mulai menaruh kontolnya di antara toketnya dan mulai menggesekkannya
“Arghhh Non, sempurna banget ni toket, Arghhhh Enak banget Non” Kata Faisal
Kontol Nurdin masih terus menyodok mulut Jesslyn sambil Jesslyn memberikan tifuck kepada Faisal. Cukup lama keduanya bertahan dan bergantian memakai toket dan mulut Jesslyn. Desahan mereka semakin kencang, membuat papaku mulai memperhatikan anak gadisnya yang sedang menservice karyawannya. Mukanya terlihat memerah dan tangan papa sudah tidak terlihat di atas meja, kemungkinan Papa sedang mengocok kontolnya karena pemandangan yang begitu erotis dari Jesslyn.
Melihat papaku yang memperhatikan mereka dengan tatapan horny membuat Nurdin semakin berkuasa atas Ci Jesslyn. Nurdin semakin bersemangat dan semakin semaunya memainkan kontolnya di tubuh dan mulut Jesslyn.
Sampai Faisal tidak dapat menahan lagi spermanya saat kocokan kontolnya semakin cepat di toket Ci Jesslyn yang sudah semakin licin karena cairan precum mereka
“Argghhhh Arggghhh Non saya keluarrrrrrr” Kata Faisal yang menyemprotkan spermanya di toket Jeslyn banyak sekali sampai membasahi BH nya yang masih tergantung. Lalu Faisal mengoleskan kepala kontolnya di toket dan perut Ci Jesslyn sampai bersih
Tinggal Nurdin yang masih saja memaju mundurkan kontolnya di mulut Jesslyn, Jesslyn semakin semangat menyepong Nurdin agar dia cepat keluar dan menyudahi penderitaanya saat itu, membuat Nurdin semakin keenakan, saat Nurdin mendesah semakin kencang menandakan dia sudah akan keluar, dia mencabut kontolnya
“Ohhhhh Non, hampir aja keluar, saya nanti aja keluarinnya, biar makin dahsyat” Kata Nurdin sambil menamparkan kontolnya di pipi Ci Jesslyn, lalu memakai celananya kembali.
Lalu Jesslyn membersihkan muka dan badannya yang terkena peju Mamat dan Faisal di wastafel, setelah selesai, dia melihat BH nya sangat banyak terkena peju Faisal sehingga dia melepaskan BH nya dan dia kembali ke tempat duduk tanpa menggunakan BH nya, lalu memakai bajunya.
“Eh Non kenapa pake baju?” Kata Nurdin
“Nanti gw masuk angin,BHnya basah” Kata Jesslyn ketus
“Ya udah tapi jangan pake baju Non yang itu, ga sexy ah, ambil di kamar saya di belakang gih Non, ada baju bajunya Non Vira yang sexy sexy” Kata Nurdin
“Baju apaan?” Kata Jesslyn bingung
“Hahahaa, ada banyak koleksinya disini, ada kostum suster, polisi, baju gym, seragam SMA, bikini, biar ga bosen maenin Non Vira kita” Kata Nurdin
Mendengar itu papaku melihat Nurdin kaget
“Hahaha kenapa Pak? Penasaran ya liat Non Vira pake kostum kostum itu? Enak banget lho Pak sensasi make Non Vira jadi beda” Kata Nurdin
“Suruh Papanya pilih aja Non kostumnya, biar bisa cobain, hahaha” Kata Mamat
“Iya pilih aja Pak, biar seru, udah horny kan Pak tadi?” Kata Nurdin
“Engga” Kata Papa sambil menunduk malu
“Ayok Pak pilih, kalu ga pilih berarti Bapak lebih suka anaknya telanjang” Kata Nurdin
“Ehh ta ta tapi” Kata papa
“Udah Pa, gapapa pilih aja, ga mungkin juga dia orang dengerin Papa” Kata Ci Jesslyn
“Hahaha, tuh kan, cepet Pak pilih, kasian anaknya kedinginan” Kata Mamat
“Ehh se.. se.. ragam sekolah” Kata papaku lalu menunduk malu
“Hahaha Bapak udah sange ya dari Jesslyn masih SMA?” Kata Nurdin
“Hehehe pas sama kaya saya Pak, saya juga suka Pak make Non Vira pas pake seragam, imut banget jadinya” Kata Mamat
“Ya udah Non, sana ambil dan pake di kamar belakang” Kata Nurdin
“Kayanya yang seragam di lantai deh Non, kemarin malem baru kita pake buat maen sama Non Vira” Kata Mamat
Lalu Jesslyn menuju ke kamar mereka dan menuruti kemauan mereka sambil menutupi badannya yang telanjang dengan kaos hitamnya
“Kalo saya paling ga kuat kalo liat Non Vira mau berangkat Gym dijemput temen temen kampusnya Pak, dia selalu pake baju gymnya yang cuman setengah itu dari rumah, perut ratanya bikin saya ngaceng. Makanya saya minta ditaroh disini tu baju Gym” Kata Faisal
“Bapak juga ngaceng ya liat Vira pake baju Gymnya? Non Vira tuh kalo abis ngegym pasti dipake sama temen kampusnya, selalu Pak” Kata Nurdin
“Sembarangan kamu” Kata Papaku
“Hahaha, ga percaya ya udah, yang nganter jemput aja bisa 5 orang cowok di dalem mobil Pak.” Kata Nurdin
“Temen nya Vira kan emang banyak” Kata Papa
“Tapi tiap kali jemput tu cowok di dalem mobil udah pada lepas celana, saya kan perhatiin Pak, tiap kali dia dijemput” Kata Nurdin
“Makanya kalo Non Vira abis pulang Gym, saya pasti sange banget Pak, bayangin Non Vira baru digangbang sama temen temennya” Kata Faisal
Muka papaku berubah menjadi merah, entah marah atau mungkin horny membayangkan aku saat itu
Lalu tidak lama Ci Jesslyn kembali dengan memakai seragam sekolah yang kemarin malam aku pakai untuk melayani Nurdin dkk
Ilustrasi
“Wah Non, hot banget, lebih hot dari kemarin kalau dipake Non Vira nih” Kata Mamat
“Ini baju udah bau begini Pak” Kata Jesslyn sambil duduk di tempatnya yang tadi
“Aduh iya Jess, ganti aja deh ini kok bau begini ya” Kata Papaku sambil memperharikan baju Jesslyn
“Udah gapapa Non,itu bau peju Wiguna adikknya Non kali, kemarin dia pejuin Non Vira pas masih pake baju seragamnya, kita pesta sama kemarin, saya aja 3 kali pejuin Non Vira, hahaha” Kata Mamat
“Iya udah gapapa, nanti Non juga bau peju juga kok” Kata Faisal
“Bener bener Wiguna keterlaluan” Kata Jesslyn sambil jijik dengan baju yang dia pakai
“Hahaha, dia kangen banget mau nyicipin Non Jesslyn lagi, dia ngentotin Non Vira sambil bayangin Non Jesslyn katanya” Kata Nurdin
“Ga mungkin, kamu jangan sembarangan ya Din” Kata Papaku
“Kalo ga percaya liat aja nih videonya Pak, saya selalu rekam kok kalo maen sama Nona Nona amoy saya” Kata Nurdin sambil mengeluarkan HP nya dan memperlihatkan kepada papaku videoku kemarin malam yang ada Wiguna
Kemarin malam Wiguna sedang sangat kalap dan sangat seenaknya sama aku, karena pagi harinya dia meminta jatah tapi aku kabur karena sudah dijemput Ferry pacarku, sehingga dia menahan napsunya sampai malam hari, bahkan saat aku masih di dalam mobil Ferry sedang ciuman, dia seenaknya buka pintu mobil Ferry
“Sorry Ko, Gw udah ga tahan gatel banget, pinjem Ci Viranya dulu ya ” Kata adikku ke Ferry dan menarik tanganku untuk masuk ke toko papaku
Papaku yang melihat videoku malam itu, mukanya sangat merah, dan mulutnya sampai terbuka.
“Hot banget kan Pak” Kata Nurdin
Dan seperti terhipnotis, papaku terlihat seperti mengangguk kecil sambil terus memperhatikan video di HP Nurdin
“Hahaha, Non Jesslyn, Coliin Papa Non gih kasian tuh udah ngaceng” Kata Nurdin ke Ci Jesslyn
“Eng Eng Engaa Mau” Kata Jesslyn
“Udah cepet Non, apa mau coliin kuli bangunan depan aja Non? “Kata Nurdin
“Huhhh” Kata Jesslyn sambil menatap sinis ke Nurdin
“Udah cepet, Bapak buka celananya, udah sesek juga kan?” Kata Nurdin ke papaku
“Sorry ya Jess..” Kata Papaku sambil pelan pelan membuka celananya memperlihatkan kontolnya yang sudah tegak
“Hahaha, cepet Non kocokin papa Non” Kata Nurdin lagi
Lalu Ci Jesslyn mulai mengarahkan tangannya ke kontol papa sambil membuang mukanya ke arah lain, lalu mulai mengocok kontol Papa dengan pelan.
Papa sambil masih melihat rekaman video ku di HP Nurdin, sambil dikocok oleh Ci Jesslyn, mukanya sudah sangat merah dan kali ini aku bisa bilang Papa sudah sangat horny
Lalu Nirdin terlihat meninggalkan mereka dan kembali ke tempatnya bekerja, tapi bukan untuk bekerja melainkan mengeluarkan kontolnya yang sudah tegak, dan mulai mengocoknya dengan tangannya sendiri sambil melihat Ci Jesslyn yang sedang mengocok kontol Papa
Mamat dan Faisal juga terlihat berhenti dari kegiatannya dan memperhatikan Jesslyn sambil sesekali mengelus selangkangan mereka yang sudah agak lemas
“Wah kalo pemandangan cewek cantik lagi ngocokin papanya bener bener bikin napsu ya” Kata Mamat
“Yoi, jarang jarang banget liat yang beginian di aslinya cui” Kata Faisal
“Non Jesslyn bener bener cantik ya” Kata Mamat lagi
Ci Jesslyn yang mendengar pujian dari Mamat malah terlihat jijik dengan perkataannya
“Pak, liatin HP aja, itu sebelahnya ada yang asli, liatin yang asli aja, lebih enak” Kata Nurdin
“Ehh Ehh” Kata Papa yang mulai salah tingkah sambil melirik ke Ci Jesslyn
“Udah cepet taroh HP nya, kasih kita pertunjukan yang Hot, kaya si Wiguna mainin Non Vira tuh, kalo ga saya panggil kuli bangunan depan” Kata Nurdin
Lalu Papa menaruh HP Nurdin dan mulai memperhatikan Jesslyn yang sedang mengocok kontolnya. Tatapannya memperhatikan Jesslyn dari muka sampai ke kaki dengan seragam sekolah mini yang dia pakai
“Sorry ya Jess, harus begini” Kata Papa
“Iya Pa, mau gimana lagi, aku ikhlas Pa mending sama Papa daripada harus sama kuli bangunan” Kata Jesslyn
“Sorry ya Jess” Kata Papa lalu mulai mencium bibir Ci Jesslyn dengan lembut sambil terus kontolnya dikocok
Lalu Nurdin berdiri dan mendatangi mereka
“Apaan itu? Ciuman tuh kaya gini” Kata Nurdin sambil menarik dagu Ci Jesslyn ke arah mulutnya lalu mencipok Ci Jesslyn dengan sangat bernapsu. Lidahnya memainkan lidah, bibir dan menjilat muka Jesslyn sambil tangannya menjamah tubuh Jesslyn yang masih tertutup seragam. Kontol Nurdin yang tergantung digesekkan ke rok dan baju Jesslyn
Papaku terlihat sudah sangat bernapsu melihat Nurdin menikmati Jesslyn, tangannya terlihat sudah meraba paha Jesslyn yang tertutup rok seragam mini
“Sorry ya Jess, SORRY” Kata Papaku yang sudah tidak terkontol tangannya meremas semakin kencang paha Jesslyn dan tangannya mulai naik ke perut dan meremas toket Jesslyn dari luar bajunya
Saat Nurdin melepaskan ciumannya, Papaku langsung mengarahkan mulutnya ke bibir Jesslyn lalu mulai mencipoknya dengan sangat bernapsu
“Nah gitu donk Pak, enak kan bibir Non Jesslyn, saya belum selesai Pak” Kata Nurdin sambil menarik muka Jesslyn dan seenaknya mencipok Jesslyn kembali
Papaku memperhatikan Nurdin dengan bernapsu sambil menunggu gilirannya kembali, setelah Nurdin melepas cipokannya, kembali bibir Jesslyn dimainkan oleh Papaku.
“Sepongin Papa Non sekarang, biar cepet keluar” Kata Nurdin sambil menarik rambutnya yang terkuncir, sehingga cipokan papa terlepas dan engarahkan muka Jesslyn ke kontol Papa. Lalu Ci Jesslyn memasukkan kontol Papa ke dalam mulutnya.
“Arghhh Arghhh” Baru saja lidah Jesslyn mengenai kontol Papa, Papa sudah mendesah
Jesslyn lalu menaikturunkan mulutnya memberikan sepongannya ke kontol Papa. Nurdin yang melihat adegan itu semakin bersemangat mengocok kontolnya sendiri, begitupun dengan Mamat dan Faisal
Sekitar 10 menit papa disepong Ci Jesslyn sampai Papa mendesah semakin kencang dan sampai mendongak ke atas menikmati sepongan Ci Jesslyn
“Enak banget Pak kayanya? Sampe merem melek gitu Hak Hak Hak” Kata Mamat
Papaku hanya diam saja dan tidak memperdulikan pelecehan Mamat, dia hanya ingin menikmati mulut Jesslyn saat itu sepertinya
“Jangannnn diem aja donk Pak, sodok sodok mulutnya Non Jesslyn, masa kalah sama kita yang bisa ngaduk ngaduk mulutnya” Kata Nurdin
“Kalo kontol saya sih udah ampe hafal semua sisi mulut Non Jesslyn, hak hak hak” Kata Mamat yang memanasi Papa
“Udah ga usah malu malu Pak, pake aja mulutnya, anggep aja ini bukan anak Bapak, anggep aja ini lonte kita semua buat sekarang doank, nikmatin aja Pak” Kata Nurdin
Papaku yang sudah sangat bernapsunya langsung terbakar dengan provokasi Nurdin dan Mamat, dia langsung berdiri dan meminta Jesslyn berlutut di depannya dan mulai menyodok mulut Jesslyn dengan kasar, memainkan kontolnya di dalam mulut Jesslyn
“Iya Pak gitu, terus, entotin mulut Non Jesslyn” Kata Mamat
“Huf Huf Plop Plop” Suara yang terdengar saat itu, Ci Jesslyn terlihat sangat kewalahan dengan sodokan papa
Sedang enak enaknya, terdengar ada yang mengetuk toko, papaku yang saat itu seperti kesetanan sampai tidak memperdulikan ketokan itu dan terus memompa kontolnya di mulut Jesslyn
“Ada yang mau beli Pak” Kata Faisal
“Bilang TUTUP, ArGHHHHH ArghhHHH ArgHHHHH Jess kamu cantik banget” Kata Papa
Papa sudah sangat horny sampai menolah customernya, lalu Faisal dengan hati hati keluar toko dan bilang bahwa toko sudah tutup
“Saya jadi ikutin napsu banget nih Pak jadinya” Kata Nurdin sambil menarik tubuh Jesslyn sehingga Jesslyn menungging sambil terus dipompa mulutnya dengan kontol Papa
Lalu Nurdin mengangkat rok Jesslyn, lalu mulai menggesekkan kontolnya di pantat Jesslyn yang masih tertutup celana dalam hitamnya, dia memainkan pantat Jesslyn dengan kontolnya, lalu mulai menurunkan celana dalam Jesslyn memperlihatkan pantat dan memeknya lalu digesekkan kontolnya di belahan pantat Jesslyn sambil meremas toketnya dari belakang, kurang lebih 5 menitan
Melihat itu Papa semakin bernapsu, sodokannya semakin cepat, lagi enak enaknya tiba tiba Nurdin menarik Jesslyn berdiri
“Sini Pak biar makin Hot” Kata Nurdin menarik Jesslyn ke arah pintu toko dekat dengan Mamat dan Faisal diikuti oleh Papaku. Pintu toko papaku dari pintu geser yang memang selalu tertutup
Lalu Jesslyn disuruh berlutut dekat dengan pintu
“Lanjutin Pak” Kata Nurdin ke papaku, lalu papaku kembali memasukkan kontolnya ke mulut Jesslyn dengan sangat bersemangat
Lalu Nurdin menggeser pintu toko sedikit sehingga aktifitas Papa yang sedang menggenjot mulut Jesslyn terlihat sedikit dari luar
“Pak apa apaan sih?” Kata Jesslyn yang kaget dengan apa yang dilakukan Nurdin sampai melepaskan kontol Papa dari mulutnya
“Udah biar makin seru, sepi kok ga ada orang, biar Papa Non makin asik” Kata Nurdin
“Hahaha, inget dulu ga Pak, pas sembunyi sembunyi disepong mamanya Non Jesslyn?” Kata Mamat
Papaku benar benar sudah tidak berpikir dengan akal sehatnya lagi sepertinya, dia langsung memasukkan kontolnya kembali ke mulut Jesslyn dan mulai menyodok nyodokannya lebih dalam lagi
“Argghhh Arghhhhh Arghhhhhhh Enakkk Jess” Kata Papa
Mamat, Nurdin dan Faisal menyibukkan diri dengan memainkan tangan mereka di badan Jesslyn
“Non Jesslyn bener bener cantik banget, badannya bisa begini sempurna, beruntung banget kita ya” Kata Faisal sambil menjelajahi tubuh Jesslyn
“Non kocokin dong, saya udah gatel banget nih” Kata Nurdin
“Please Pak tutup dulu pintunya, nanti ada yang liat” Kata Jesslyn
“Udah gapapa, nanti kalo ada yang liat kita suruh ikutan aja” Kata Nurdin
“Please Pak, please jangan” Kata Jesslyn yang terlihat ingin menangis
“Oke saya tutup, asal Non ga boleh lari lari lagi dari kita, dan harus layanin kita sepenuh hati ga boleh pake nolak ato judes lagi” Kata Nurdin
“Iya iya Pak, cepetan tutup Pak” Kata Jesslyn yang cuma bisa pasrah
“Hahaha, bagus Non, ok saya tutup ya” Kata Nurdin lalu menutup pintu toko lalu berjalan kembali dan menarik tangan Jesslyn dan diarahkan ke kontolnya.
Jesslyn lalu mulai mengocok Nurdin sambil menyepong Papa beberapa saat. Melihat itu Mamat dan Faisal semakin terbakar birahinya dan semakin bernapsu memainkan tubuh jesslyn yang masih lengkap dengan kostum seragamnya
Sampai Faisal sudah tidak tahan, dia mengambil kasur lipat dari kamarnya, lalu meletakkan di dekat Jesslyn
“Non sini baringan biar ga sakit di lantai” Kata Faisal
Lalu Jesslyn berbaring di kasur lipat apek itu
“Pak bareng bareng ya nikmatin Non Jesslynya, dilanjut Pak nyodok mulutnya” Kata Faisal sambil naik ke badan Jesslyn dan mulai mengangkat bajunya sehingga toket indahnya terlihat.
Papa kembali memasukkan kontolnya disamping muka Jesslyn, Nurdin berada di kanan Jesslyn dan sedang menikmati kocokan dari tangannya. Sedangkan Mamat juga sudah melepas celananya dan berada di samping kiri Jesslyn dan meminta kocokan tangannya juga.
Setelah Faisal puas melahap toket Jesslyn, dia duduk di atas perut Jesslyn dan mengarahkan kontolnya ke toket Jesslyn
“Nih Pak, favorite saya kalo lagi make Non Jess kocokan toketnya, Arghhhhhhhh Nonnn gila manteb banget toketnya” Kata Faisal yang mulai menjepit kontolnya dengan toket Jesslyn lalu mulai memaju mundurkannya
Melihat itu Papaku semakin tidak karuan menyodok mulut Jesslyn sambil melihat karyawannya memainkan tubuhnya
“Si Wiguna juga paling seneng ngentotin toket Non Vira kaya gini nih, Arrrgghhh Arghhhhh, Cuhh Cuhhh Cuhh” Kata Faisal keenakan sambil meludahi toket Jesslyn supaya semakin licin
Desahan 4 laki laki itu semakin kencang, mereka menikmati service Jesslyn sambil sesekali mengobrol melecehkan Ci Jesslyn, obrolan mereka hampir tidak terdengar karena desahan desahan mereka
“Non Jess, badan kok bisa bagus begini sih, perut bisa rata begini, jangan cepet cepet nikah sama pacar Non ya, nanti kita susah nikmatin Non” Kata Mamat sambil mengusap usap perut kencang Jesslyn
“Non bantuin Papa Non di toko aja Non, biar kita bisa tiap hari begini, kerja jadi enak banget, Arghhhhhh” Kata Faisal
“Wah ide bagus tuh, ga usah kerja kantoran lagi, bantuin Papa Non aja disini, gimana Pak?” Kata Nurdin
Papaku tidak menjawab, tapi dari mukanya tidak ada penolakan dari Papa yang sedang mengentoti mulut Jesslyn sambil tangannya sudah mulai menjamah ke muka dan badan Jesslyn
“Enn Enn ENGGA clok clok Plop MAU!” Kata Jesslyn
“Non, kan tadi udah saya bilang, jangan banyak ngebantah, eh ia pacar Non Jesslyn siapa namanya? Jeremy ya? Mau saya kasih liat video Non ke pacar Non? Hahaha” Kata Nurdin
“JANGAN PAK!” Kata Jesslyn sampai matanya terbelalak, Ci Jesslyn sudah berpacaran dengan Ko Jeremy selama 7 tahun, dan dia sangat mencintai Jeremy, sehingga dia sangat takut
“Please jangan Pak, jangan please” Kata Jesslyn lagi sambil memelas kali ini
“Ya udah kalau ga mau saya kasih liat video non ke pacar Non, Non harus bantuin papa Non disini, lagian juga pacar Non kan tajir melintir, nanti Non juga ga usah kerja” Kata Nurdin
“Terserah Bapak aja, asal jangan kasih tau pacar saya, please” Kata Jesslyn
“Hahahah, oke sippp asikk nih makin enak kita tiap hari” Kata Mamat
“Iya Jangan kaasih tau ke Jeremy ya, kasian nanti masa depan anak saya gimana nanti” Kata Papa
“Hahaha, kenapa Pak? Pacar Non Vira aja udah tau kok, beberapa kali bareng make Non Vira sama Den Ferry” Kata Mamat
“Hah? Yang bener kamu?” Kata Papa
“Iya, Den Ferry baik banget, bisa terima Non Vira apa adanya, Arghhhh Arghhhhh Non Jesss” Kata Faisal
“Saya juga sering mejuin muka Non Vira di mobil Den Ferry kalo mereka mau pegi pacaran ke mall, gila ga Pak mejuin cewek high class kaya Non Vira didepan pacarnya, hahaha” Kata Mamat
“Non Vira itu bener bener tempat peju banyak orang Pak, satpam kampus Non Vira kan temen saya, dia aja tiap di kampus kebagian jatah make Non Vira, belom temen temen si Wiguna sama sopirnya yang tiap hari jemput tu Pak” Kata Faisal
“Untung kita ada Non Jesslyn kalo Non Vira lagi ga ada ya sekarang” Kata Nurdin
Mendengar itu Papaku semakin naik napsunya,
“Arghhhh Arghhhhh Arghhhhhh Papa mau keluar Jess” Kata Papa sambil memegang kepala Jesslyn sambil memompa kontolnya semakin kencang
“Glop Glop Glop, Slurp Slurp” Cuma suara terdengar dari Jesslyn
“Hahaha makin napsu ya Pak denger Non Vira seliar itu? Nanti saya kasih semua koleksi video Non Vira deh, biar Bapak happy ya” Kata Nurdin
“Kasih Din, napsuin semua itu videonya” Kata Mamat
“arghhhhh Arghhhhh Jessss Papa ga kuat, Papa Keluarrrrrr, Crot Crot Crott” Peju Papa terlihat berkedut di dalam mulut Jesslyn, saking banyaknya pejunya sampai menetes ke bibir Jesslyn
“Enak Pak? Sekarang gantian saya mau pejuin Non Jess ya” Kata Nurdin
Lalu Nurdin mengarah ke memek Jesslyn, lalu mulai memasukkan kontolnya ke dalam memek Jesslyn
“Arghhhhh Memeknya Non Jess masih rapet” Kata Nurdin yang mulai mennggenjot memek Jesslyn
“Arghhh Arghhhh Arghhhhh Ahhhhhh” Desahan Jesslyn mulai keluar saat Nurdin memompa memeknya dengan cepat
Tidak lama mulut Jesslyn sudah dijejali kontol Mamat
Papaku yang sudah puas mulai kembali akal sehatnya lalu duduk di meja kerjanya kembali sambil dengan tatapan kosong
Nurdin menggenjot Jesslyn dengan sangat keenakan, disana Faisal masih saja menggenjot toket Jesslyn dan Mamat yang memakai mulut Jesslyn untuk memuaskan kontolnya
Desahan demi desahan terdengar, begitupun desahan Jesslyn. Papaku terlihat diam saja
“Pak jangan sedih gitu donk kalo udah puas, Mat kasih liat video Non Vira aja ke Bapak, biar napsu lagi, Arggggg Arghhhhh Non Jesss gilakkkk memeknya” Kata Nurdin yang keenakan mengentoti Jesslyn
Lalu Mamat memberikan HP Nurdin ke papa
“Nih Pak sambil nonton bokep, artisnya manteb banget, Non Vira Pak Hahaha” Kata Mamat ke papaku sambil memberikan HP Nurdin
Papaku terlihat memperhatikan video ku, sepertinya orang sangat penasaran
20 menitan Nurdin Faisal dan Mamat bergantian mengentoti Jesslyn, sampai Jesslyn mendesah kencang
“Arghhhhhhhh Arghhhhhhhhhhhhh Nooooooooo aku keluarr” Teriak Jesslyn diikuti badannya yang mengejang, menandakan dia mendapatkan orgasmenya
“Asik kan Non, makanya Non ga nyesel deh tiap hari disini, kita bikin enak kaya gini” Kata Nurdin
“Ohhhhh Ahhhhhhh Ohhhhh” Desahan Jesslyn yang terlihat menikmati orgasmenya namun masih tetap digenjot oleh Mamat
“Gantian ya saya yang keluar Non, saya mau keluar di dalem ya” Kata Mamat
“Jangan Pak, jangan please” Kata Jesslyn
“Aduh tapi kalo sama Non Vira enak banget keluar di dalem” Kata Mamat
“Jangan Mat, jangan di dalem, saya ga mau anak saya sampai hamil, please pakai kondom aja, kemarin kan kalian udah saya minta pakai kondom kalo lagi sama Vira” Kata Papa yang mukanya mulai memerah lagi setelah melihat videoku di HP Nurdin
“Aduh ya udah beliin kondom Pak, saya mau didalem pokoknya, pake kondom gapapa” Kata Mamat
“Kemaren kan udah saya beliin” Kata Papa
“Yang kemaren udah abis lah Pak, tuh kalo ga percaya liat aja bekasnya dikamar kita, masih di tng sampah kayanya, itu mah cuman buat 2 hari, Argghh Arghhhhh gila rapet banget memek Non” Kata Mamat
“Hah kemaren kan 3 Pak saya beli” Kata Papa
“Hahaha, napsu kita gede Pak, lagian memek anak Bapak enak banget, beda sama lonte lonte yang biasa kita pake, ini lonte AMOYYYY Arghhhhhh” Kata Mamat
“Ya udah saya beli jangan keluarin di dalem Mat” Kata Papa
“Ya udah cepetan Pak, gantian dulu nih Sal” Kata Mamat melepas kontolnya dari memek Jesslyn
Lalu Papa terlihat bergegas untuk keluar membeli kondom untuk karyawannya yang sedang mengentoti Ci Jesslyn
“Cepetan Pak, kami ga nanggung ya kalo sampe kita ga tahan udah keluar, Arghhh Arghhhh Ahhhhhhh” Kata Faisal yang sedang mengentoti Jesslyn
“Iya tunggu, minimarket kan jauh dari sini” Kata Papa
Lalu selama papa pergi, Nurdin Mamat dan Faisal masih saja bergantian mengentoti Jesslyn dengan berbagai gaya, samapai setelah 10 menit interval mereka bergantian semakin cepat, sepertinya mereka sudah sangat tidak tahan untuk keluar saat mengentoti Jesslyn
“Aduh Non Jess, saya udah ga tahan nih, saya keluarin yaaa, saya bener bener udah ga tahan, Papa Non lama banget sih” Kata Mamat, dia sedang menggenjot Jesslyn yang sedang didudukkan di atas meja papa berhadapan dengan Mamat
“Please Pak jangan di dalemmmmmmm” Kata Jesslyn
“Aduh Non saya pengennya di dalem memek Non yang seret ini, kalo ga dimana lagi yang enak?’Kata Mamat sambil mencipok bibirnya
“DI toket saya Pak” Kata Jesslyn
“Rayu saya Non, biar saya mau mejuin toket Non” Kata Mamat
Jesslyn seperti berpikir, kayanya dia takut kalau Mamat benar benar mengeluarkan pejunya di memeknya, sehingga dia mau tidak mau harus merayunya, tatapannya menjadi lebih binal,
“Sini Pak pejuin toket saya, Bapak ga mau pejuin toket kenceng saya, atau perut saya, katanya perut saya napsuin, pejuin saya Pak yang banyak” Kata Jesslyn sambil mengelus toket dan perutnya sendiri
“Ohhh Nonnn, bisa binal juga yaaa, ahhhh gilaaa, oke Non nih saya pejuin toket Non ya” Kata Mamat, dia mempercepat sodokannya di memek Jesslyn sambil meremas gemas toketnya
“Iya Pak keluarin Pak, keluarin, Arghhhhhh” Kata Jesslyn
“Arghhhhhhhh ARGHHHHHHHHH ARGHHHHHHH Nonnnnn Jesssss” Teriak mamat dan mencabut kontolnya dan Jesslyn langsung berlutut dan Crot Crot Crot Crotzzz peju Mamat keluar kedua kalinya hari itu di toket Jesslyn, dan dia mengarahkan ke perut Jesslyn juga
“Mantab banget Nonnnnn, Makasih ya, luar biasa Non…bersihin Non, Arghhhhh” Kata Mamat sambil mengarahkan kontolnya ke mulut Jesslyn dan menikmati sisa sia orgasmenya dengan kontol di mulut Jesslyn
Lalu Faisal dengan buru buru juga langsung gantian mengentoti Jesslyn, hal yang sama dilakukan Jesslyn, merayu Faisal agar dia tidak mengeluarkan pejunya di dalam memeknya
“Pak, pejuin mulut saya Pak, kaya Papa saya tadi” Kata Jesslyn merayu Faisal
Lalu Faisal dengan bersemangat memompa memek Jesslyn
“Arghhhh Arghhhhh Nonn, biar pacar Non cium mulut Non Jess bekas peju saya ya, Arghhhhh” Kata Faisal
“Iya Pak, biar dia rasain peju Bapak, muncratin ke semua bagian mulut saya Pak, saya telen nanti pejunya” Kata Jesslyn sambil membuka mulutnya dan memainkan lidahnya
“Arghhhh Nonnnn, gilaaa saya bener bener enak bangett, Slurp Slurpp Slurp saya pejuin mulut Non yang manis ini” Kata Faisal sambil mencipok Jesslyn
Hanya bertahan 3 menit Faisal sudah berteriak dan mencabut kontolnya lalu mengarahkan ke mulut Jesslyn
“Arghhhhh Ni Nonnnnnn telen peju saya” Kata Faisal Crottt Crot Crotzzzzz
Setelah mengeluarkan pejunya, Faisal masih memainkan dengan memutar mutar kontolnya di dalam mulut, lalu mengoleskan ujung kontolnya di bibir Jesslyn.
Tinggal Nurdin yang belum keluar, lalu Nurdin langsung mengentoti Jesslyn,
“Ayo Non, rayu saya juga yang binal biar saya ga kelaur di memek Non” Kata Nurdin
Jesslyn merayunya untuk mengeluarkan pejunya di toket atau mulutnya seperti mamat dan faisal, namun Nurdin tidak mau. Nurdin memang paling suka mengeluarkan pejunya di muka ku saat memainkan aku, sampai akhirnya Jesslyn menawarkan untuk keluar di mukanya
“Pak, muka saya cantik ga Pak?” Kata Jesslyn
“Cantik banget Non, putih mulus banget lagi” Kata Nurdin sambil menjilati muka Jesslyn dan trus mengentotinya
“Kalau saya jalan di Mall, banyak banget lho yang liatin saya, apa iya saya secantik itu? Arghhhh Arghhh Ohhhhh” Kata Jesslyn
“Non bener bener cantik, khas amoy amoy yang sering saya liat di Instagram, dulu saya cuman bisa pejuin hp saya kalo liatin amoy amoy itu” Kata Nurdin
“Iya Pak, sekarang ada aslinya di depan Bapak, pejuin muka saya Pak, basahin pake peju Bapak” Kata Jesslyn
“Arghhhhh Arghhhhhh Nonnnnnnnnnnnn” Kata Nurdin
“Ga ada yang pernah pejuin muka saya sebelumnya, orang orang yang liatin saya pasti mau banget pejuin muka saya” Kata Jesslyn lagi
“Ohhhhhhh Nonnnnnn, Non cantik bangettttttttt, saya mau keluarr, Arghhhhhhhhhh” Kata Nurdin lalu mencabut kontolnya lalu Jesslyn berlutut, kontol Nurdin diarahkan ke mukanya, lalu Crot Crot Crot Crotzzzz peju Nurdin yang sangat banyak membasahi muka Jesslyn, hidung pipi, dagu.
Pas saat Nurdin mengeluarkan pejunya, papaku masuk, dan dia melihat Nurdin yang sedang berteriak keenakan sedang menyemprotkan pejunya ke anaknya
“Arghhhhh Pak, lama banget sih, untung kita ga keluar di dalem memek Non Jes” Kata Nurdin sambil mengoleskan kontolnya ke muka Jesslyn
Lalu Papa menaruh kondom yang dia beli di atas meja, sepertinya banyak sekali yang dia beli.
“Wah udah beli banyak sayang ni kalo ga dipake, nanti Non Jess malem kesini lagi ya” Kata Mamat
Jesslyn tidak menjawab dan hanya terus membersihkan kontol Nurdin di mulutnya
Setelah semua puas, Jesslyn mengganti pakaiannya dan membersihkan diri di toilet.
Papaku yang mengejutkan duduk di mejanya dan menonton video ku di HP Nurdin
“Hahaha Pak, napsu ya sama videonya? Saya kalo liat juga pasti napsu, langsung nyari Non Vira” Kata Mamat
Papaku hanya bisa melanjutkan tontonannya saja
Tidak lama Jesslyn kembali
“Udah puas kan? Sekarang udah boleh pergi?” Kata Jesslyn
“Hahaha Udah Non, makasih ya, tapi nanti malem kesini lagi ya bobo sama kita” Kata Faisal
“Ga janji deh Pak, saya capek banget” Kata Jesslyn
“Iya deh, Non istirahat aja, yang penting Non bener ya bantuin disini setiap hari, ga usah kerja kantoran lagi” Kata Nurdin
“Iye” Kata Jesslyn
“Sik asik sip Non, sana istirahat gih” Kata Nurdin sambil meremas pantatnya dan mencipoknya.
Lalu Jesslyn berjalan keluar, melewati Mamat dan Faisal, yang bergantian mencipoknya dulu sebelum dia bisa keluar
Papa memperhatikan Jesslyn dengan bernapsu saat dicipok karyawannya, lalu kembali konsen dengan videoku
Tidak lama aku ingat saat itu aku pulang,
Lalu di rekaman cctv, Nurdin bilang ke papaku
“Pak itu Non Vira pulang, sini liat dianter sama temen temen kampusnya tuh” Kata Nurdin
Lalu papaku berjalan keluar untuk melihatku
Papaku melihatku saat turun dari mobil Bryan, aku masih menggunakan baju gym biru ku yang memperlihatkan perutku. Bryan dan temannya masih sempat meraba perutku saat aku keluar dari mobil. Saat itu aku ingat harus melayani 5 orang di dalam mobil Bryan dari siang sampai sore, setelah aku pulang dari kampus dan mereka mengantarku untuk pergi gym.
“Tuh Pak kalo ga percaya, gila ya Non Vira sexy banget pake baju Gym” Kata Faisal
“Nih Pak sama yang kaya di video bajunya” Kata Mamat yang memberikan video dari HP nya ke papaku
Melihat video itu papaku semakin gelisah dan meraba selangkangannya
“Sana Pak, pake Non Vira, sebelum keduluan sama Wiguna, hahaha” Kata Nurdin sambil memberikan 1 pack kondom yang tadi papa beli.
Seperti orang terhipnotis, papaku langsung keluar mengejarku setelah menerima kondom dari Nurdin. Dan aku ingat hari itu papaku menggenjotku sangat bernapsu dan sangat kasar tidak seperti biasa. Aku baru tahu alasannya setelah melihat CCTV ini, papaku melihat video video aku dengan banyak lelaki, dan menerima semua perlakuan kasar mereka.
Aku ceritain pengalaman lain ya di part selanjutnya, yang mana ya? Hmmm yang waktu papaku memonton videoku di TV ruang tamu sambil memintaku menyepongnya aja ya.. atau mau yang lain?
Bersambung..
Leave A Comment