Kini sudah pertengahan Semester 2 di kelas 11 ku, mungkin sudah puluhan kali mulut dan jari Dimas menikmati memek dan payudaraku. Dan tangan, mulutku juga payudara ku yg menikmati pejuh kontol Dimas. Hanya satu kali kontol Dimas pernah menggenjot memekku, mungkin sudah hampir genap satu tahun yg lalu kontolnya menyemburkan pejuhnya dalam memekku. Aku beruntung obatnya bekerja dgn baik, aku takut hamil di usiaku tapi, aku merindukan saat dia menggenjotku. Lebih tepatnya Memekku yg merindukan kontol Dimas untuk mengentotku lagi, tapi aku masih takut.

Malam ini diteras rumahku, aku mematikan semua lampu teras dan ruang tamu ku. Jam menunjukkan pukul 22.30, ortu ku pergi kerumah sepupuku untuk membantu hajatan dirumah sana, aku sebenarnya juga ikut kesana tapi aku berasalan banyak tugas jadi aku dirumah saja. Aku duduk di kursi teras rumahku menghadap ke arah jalan.

Aku: “Aaaaahhh sshhhh aaaahhhh…. aaahhhhh…”​

* Cleekkk clleekkk cleeekkk cleeeppp cleepppp​

Rumahku dikelilingi pagar besi yg berlapis fiber sehingga tertutup hanya menyisakan pintu gerbang yg tertutup dibagian tengahnya saja sekitar 1 meter, atas dan bawahnya tidak tertutup. Tapi cukup untuk menghalangi pandangan orang yg lewat, tapi jika ada orang yg jongkok dipintu pasti teras rumahku terlihat. Sedangkan jalan rumahku termasuk jalan kampung karena rumahku memang di pinggir kota dan tak jauh dari sini adalah persawahan, jadi tidak begitu ramai orang yg lewat.

Aku: “Aaahhh aauuhhh aauuhhh,… Shhhh… aaaauuuhhh ngghhh… aahhh…!”​

Desahanku mengisi kegelapan teras rumahku..

Aku: “Ngggaaahhh sshhh Fuuucckkk… akuuuhh pengggeennn konntoolll…. aahhhh aahhhkkk…”​

Aku: “Sssshhhh aaahhhh eennaakkkhh aahhh Windyyy pengenn khonnntthoollll…”​

*Cleekkk clleekkk cleeekkk cleeeppp cleepppp​

Memek becekku ku kocok dengan satu jari tengahku ditengah kegelapan malam, diluar rumahku. Payudaraku aku buka sepenuhnya, ku pamerkan seluruh asetku. Ada beberapa motor lewat lalulalang, dan kudengar beberapa pemuda tetangga yg seumuranku juga lewat. Tanpa menyadari bahwa cewek baik2 yg mereka kenal sedang setengah telanjang colmek diteras rumahnya.

Aku: “Aaaahhkkk.. aaahhh… seenak iniii colmeekkk… aahhh tapiiihh… aahhh”​

Aku: “Ouuuhhhggg sshhhhiiiaahhhh… Ngenntoooddd aahhhh Windyyy pengenn aaahhh ngennnnttoooohhhhh aaaahhhhkkkk….!!!”​

Racauan ku sudah menjadi2, jariku juga sudah berlumuran cairan memek ku..​

*Cleekkk clleekkk cleeekkk cleeeppp cleepppp​

Aku: “Aaaahhkkk aaahhkkk ahhkkk ngennnttooooodd….. ngggghhhhhh…. Aaaahhhhh!!!”​

*SYUUUURRRRRR SYUUUURRR SYUUURRRRR..!!​

Memekku menyemburkan cairannya ke terasku, menyirami rumput dan paving yg ada disana. Tubuhku yg putih bersih bergetar kejang2 tanpa ada yg melihat, payudaraku ikut berguncang sambil ku remasi sendiri.

Setelah usai gelombang orgasme ku, tubuhku tergeletak lemas dikursi teras. Sejenak aku tertidur tanpa kusadari, mungkin 5 menit aku tertidur sampai aku merasa kedinginan lalu terbangun dan masuk kedalam rumah. Hahaha kalo saja ada yg melihat, tapi kan gelap.
Esoknya disekolah, pelajaran siang ini terasa sangat membosankan ditambah cuaca siang ini panas sekali. Jam masih menunjuk 13.00, 1 jam lagi untuk pulang tapi terasa lama sekali. Dimas disampingku juga merasakan hal yg sama, teman2ku yg lain begitu hening mengerjakan soal karangan sedangkan guru kami sibuk dengan laptopnya. Bangku tempat ku duduk berada dipojokan berlawanan dari guru, memang ajakan Dimas untuk duduk disini supaya dia bisa leluasa tidur saat bosan.

Keheningan ini membuatku mengantuk dan kepala ku pun bersandar dimeja sejenak kulihat Dimas yg bersandar di tembok melirik ke arahku yg sedang santai, tiba2 mengulurkan tangan kirinya untuk membelai payudara kananku yg menggantung gara2 aku bersandar. Aku sedikit kaget melihat ulahnya karena kami sedang berada di tengah pelajaran, dari belaian menjadi mengusap2 lalu sedikit meremas. Aku yg merasakan geli dan enak disaat bersamaan, jilbabku aku tutupkan ke tangan Dimas supaya tidak terlihat tangannya yg sedang bermain2 di payudaraku.

Remasan Dimas dari luar sragamku semakin kencang, lalu dia menggaruk2kan jarinya tepat di putingku. Meskipun payudaraku masih dibalut sragam tanktop lalu bra, garukan jarinya terasa sekali di putingku yg membuatku merem melek keenakan hingga aku menggigit bibir ku agar tidak mendesah. Cukup lama aku menikmati permainan tangan Dimas, dari garukan diselingi dengan remasan. Kulihat Dimas cengar cengir dengan permainannya sambil melihat keadaan teman2 lainnya, lalu aku tiba2 bangkit dari sandaranku membuat Dimas kaget dan menarik tangannya.

Gara2 Dimas begitu gairahku jadi naik, aku sange ditengah2 pelajaran. Putingku seperti berkedut sehabis digrepe Dimas, kutoleh dia hanya melirik dengan senyum meledek.

Aku: “Bu, ijin ke toilet”​

Guru: “Iya Windy.”​

Dimas kebingungan aku tiba2 ijin ke toilet, aku lirik dia dan ganti kusenyum ledek. Lalu aku beranjak ke toilet dengan membawa tas kecil yg biasa aku isi pembalut dll.
Sekitar 10 menit aku kembali dari toilet lalu duduk lagi, aku kembali duduk bersandar seperti tadi dan…

Aku: “Pssttt..”​

Dimas menoleh dan aku menaik-turunkan alisku, kusingkapkan jilbab dibagian payudara kananku agar Dimas mengulurkan tangan kirinya lagi. Begitu Dimas menyentuh payudara kananku dari luar sragam, dia terkejut terlihat dari matanya yg melotot kearahku wkwkwkwk.
Sepertinya Dimas menyukainya, dia langsung lanjut meremas dan menggaruk seperti tadi namun kali ini disertai dengan memilin2 putingku, membuatku semakin memberontak ingin mendesah. Aku merem sambil membuka mulutku tanpa bersuara, membuat nafsu seksualku bergejolak karena tangan Dimas liar sekali memainkan payudara ku.

Kubuka mataku, Dimas cengar cengir puas. Lalu kuturun kan jilbabku menutupi dadaku lagi, tangan Dimas ditarik tapi tangan kananku masuk kebalik jilbabku. Kulepas kancingku dari nomer 2 kebawah 3 biji, kukeluarkan payudara kanan ku yg sudah tidak terlindung tapi masih tertutup jilbab. Aku memiringkan badan ku sedikit menghadap Dimas, lalu ku singkapkan lagi jilbabku.
Dimas terbelalak melihat aku berani mengeluarkan payudaraku dikelas begini. Wkkwkw, ya ditoilet tadi aku melepaskan bra dan tanktop ku.

Dengan semangat Dimas meraih payudaraku dan meremasnya, aahhhhh sensasi ini.
Deg2an bercampur nikmat, payudaraku terlihat sangat membusung dan membulat. Dimas membekap sebagian besar payudara ku, lalu memilin putingku diantara jempol dan telunjuknya.

Aku: “(Aaaahhh shhhh.. enakkk anjiiinggg aahhhh…)” teriak dalam batinku.​

Lalu Dimas mencubit putingku dan sedikit menariknya, rasanya ngilu dan nikmat sekali. Tentu saja CD ku sudah basah sejak awal sebelum ke toilet tadi, ku percayakan situasi sekitar pada Dimas, jadi aku tidak sering2 menoleh kedepan untuk melihat situasi.
Sensasi ini begitu membuatku kecanduan, Dimas makin gencar memilin, meremas, dan mencubit putingku, andai aku bisa melihat ekspresi wajahku sendiri pasti aku sendiri akan sange melihatnya.

Andai teman2 ku yg disini hanyalah patung, akan ku raih Dimas dan membuatnya mengenyot susuku dengan ganas, lalu ku balas mengocok kontolnya hingga muncrat kemana2. Memikirkan itu membuat sensasi di putingku semakin menggila sampai ke ubun2ku, padahal hanya payudara kananku saja yg dimainkan. Semakin lama rangsangan di putingku mencapai puncaknya, aku orgasme di kelas yg sedang pelajaran. Tubuhku yg mengejang kutahan sebisa mungkin untuk tidak terlalu mencolok, mataku terpejam dan kugigit bibirku lagi.

Aku: “Hmmmhhh…(AAAAAAhhhh anjiiiingggg eennnaakkkk bangeeettt bangsaaattt aaaahhhhh….!!)”​

Dimas terlihat menahan tertawa saat melihatku orgasme diantara teman2 kami, mata ku sayu tubuhku masih sedikit bergetar. Ku kancingkan lagi baju sragamku, kurasakan CD ku basah aku khawatir jika Rok abu2ku juga ikut basah. Benar2 nikmat luar biasa, tidak ada teman2ku yg menyadari yg baru saja aku alami. Tapi lain cerita jika aku tadi orgasme sampai squirt wkwkwk.
Anehnya, meskipun aku keenakan orgasme barusan aku masih belum lega, seperti aku ingin orgasme lagi. Ini gara2 Dimas..! coba tadi gak menggoda aku.

Hampir jam 2.15 tapi putingku masih saja tegang, bergesekan dengan baju sragamku menambah rasa geli dan sange ku. Kenapa lama sekaliiii….!? dan akhirnya kami dipulangkan juga, aku bilang ke Dimas pas kami sedang beres2 dikelas.​

Aku: “Heh, Tanggung Jawab.!”​

Dimas: “eh? Apaan dah? Wkwkwk”​

Aku langsung beranjak pergi membawa tas kecilku tadi, dan memegang hp ditanganku. Sengaja aku tinggalkan tas sekolahku di bangku, Dimas seolah paham dan tidak bergerak dari tempat dia duduk.
Sedangkan aku pergi ke toilet untuk menunggu dan mengecek CD & Rok ku juga membilas memek ku.

Kutunggu Wa dari Dimas tapi dia tak kunjung memberi ku kabar, cukup lama akhirnya aku WA dia.

Aku: Diiiimmm…​

Aku: Lama banget??​

Dimas: Bentar, Dino masih blm pulang ini ngjak ngobrol gw.​

Aku: Aduuuhhhh napa Dino disitu sih?​

Aku: Buruan​

Dimas: Sabar napa?​

Aku tak membalas Wa nya dan menunggu sambil iseng2 selfie menunjukkan payudaraku yg besar padat dan membulat didepan kamera. Lalu aku melihat hasil foto ku, Fuuucckkk…!! Nakal banget sihh aku? Beberapa pose aku peragakan membuatku semakin horny sendiri, lumayan banyak foto yg ku ambil dan Dimas akhirnya Wa.

Dimas: Aman.​

Aku: huh lama​

Aku rapikan lagi baju ku lalu keluar dari toilet dan menuju kelasku. Kali ini aku pastikan juga bahwa kelas kiri kanan ku juga sudah tidak ada orang, lalu aku masuk ke dalam kelasku sendiri. Dimas masih duduk di bangkunya seperti tadi.

Aku: “lama banget ngomongin apa sih?” *gerutu ku ke Dino smbil jalan mendekatinya​

Dimas: “heleh gak penting Win.”​

Aku: “huh Dim.. gara2 kamu ini..”​

Dimas: “Apaan daahh gw mulu? Wkwkwk”​

Kudekati dia sambil tanganku melepas kancing sragam ku dan mengeluarkan kedua payudaraku..

Aku: “Aku sangeee gara2 kamu tadi.. tanggung jawab..” *nada ku manja​

Dimas: “Aaasshhh anjiiiirrr,, Windyyy, tete luu aahhh”​

Dimas memundurkan kursinya dan aku duduk dipangkuan Dimas, lalu menyodorkan kedua payudaraku untuk Dimas kenyot.​

Aku: “Uuhhhhh… ssshhhh… akhirnyaaa gatel2 diputingkuu… aahhhh…”​

Dimas: “Sluuurrrpp slluuurrppp mmpphh ahh, cok seksi banget luu aaeemmppp sluurrpp..”​

Aku: “aaahhh aahhhh Diimm remesin jugaahhh oouhhh…sshhh iyaahh gituu ennaakkkhhh…”​

Aku menikmati setiap remasan, hisapan, dan sapuan lidah Dimas di payudaraku, status pertemanan kami tidak lagi menghalangiku untuk meraih kenikmatan seksual ini. Mulut Dimas menyedot payudaraku dengan lihai, membuatku bergoyang diatas pangkuannya.

Aku: “Aauhhh aauuhhh aauuhhhh, enak Dim nyusu dikelas? Aaahhssshh… hmmm andai tadi ada yg liat malah aku bukain susu aku yg sebelahnyaa aaahhhhhh aahhh lidahmuhh aahh..”​

Dimas: “Hmmppphh sluuurrppp sslluurrrppp, Windy, Binal banget lu hari ini? Abis ngapain..? sluuurrpp…”​

Aku: “Semalemm abiss,, uugghhh colmek diterashh oohh… ennaakkk bangeett..”​

Dimas: “Bangssaaaaatt… aaeemmp sslluuurrppp sluuurrppp..”​

Tangan Dimas tak henti2nya meremas payudaraku bergantian, lalu dia berusaha mengeluarkan kontolnya yg tertindih karena memangku tubuhku. Aku akhirnya mengalah dan melepas hisapannya dari payudaraku, karena aku sendiri ingin mengemut kontol Dimas.

Dimas memelorotkan celananya sampai bawah tapi tak sampai melepaskannya, sedangkan CD nya hanya disingkapkan untuk mengeluarkan batang kontolnya yg sudah ngaceng maksimal itu. Aku duduk bersimpuh didepan Dimas lalu menggenggam kontolnya, Dimas mengusap2 kepalaku membuatku langsung melahap kontolnya.

Aku: “Aaeemmppp sluurrppp hulppp hulp hulp… sluurrppp ahhh aaeemmppp”​

Dimas: “Aagghhh Ssshhh Win kita dikelas Win,, lu malah seliar ini anjiingg aahhh…”​

Aku: “Sluuurrpp sluuurrppp sluurrpp…”​

Dimas: “Cookkk emang temen lonte lu Win aahhhhkk anjiingg mantap sepongan luu..”​

Aku: “Eemmppp sluuurrppp aahh aaeemppp Slluurrppp” *Ku imbangi dengan kocokan dibatangnya​

Dimas: “Aaaaarrgghhhhh Winddyyyy kontol gw lu apainn..?”​

Aku: “eehmmm sluurrppp kontol Temen enaakkk bangeett… sluuurrppp”​

Aku sudah seperti kesetanan saat mulutku menyepong kontol Dimas, ku jilati dari pangkal hingga ujung. Aku kecup juga kepala kontolnya, lalu ku putari dengan lidahku.. Aahhh enak sekali menjilati kontol kamu Dim..

Aku: “Sluupppmmmmuaahhh… Diimm jilmekin memek aku… disini..” *rengekku manja sambil mengocok kontolnya​

Dimas: “huh huh huh.. sange ya? Temen kok sange sama temen…”​

Aku: “Biariinnn kamu yg ngajarin.”​

Dimas: “hahah duduk lu dimeja gw”​

Aku naik ke meja Dimas lalu mengangkat Rok ku sepinggang, lalu Dimas juga membantu membuka paha ku. Tanpa menunggu aba2ku Dimas langsung saja melahap memek ku yg sudah basah sedari tadi, aku menggelijang keenakan. Payudaraku yg ku pamerkan daritadi juga ikut bergoyang mengikuti tubuhku yg tersentak2, jari Dimas menerobos lubang memek ku menambah kenikmatan yg aku rasakan.

Aku: “ssshh oohhh sshhh ooohhhh Enaaakkkhhh Diimm oohhhh…”​

Dimas: “Sluuurrpp muuuaachh aaassluurrppp…”​

*Cleeekkk cleeeekk cleeekkk cleeekkk​

Aku: “Aaoohhh Dimaasss, jahat kamuuhh.. sshhh aahhh memek temen sendiriihh dijilatiinn aahhh.. dicolok2 jarii… aahhh” *Kata2 ini malah makin membuatku liar..​

Dimas makin semangat dengan ucapanku, tangan kirinya juga terus mengocok kontolnya yg masih basah karena air liur ku.

Dimas: “Sluurrppp aahh pake 1 jari aja udah kelojotan lu Win..”​

Aku: “Aaahhh sssshh mmpphh aahhhh.. enaaakkhhh aahhh..”​

Dimas: “Enakk Win? Enakkk? Ada yg lebih enakk Win..”​

Aku: “Sshh aahhh aapphhaahhh eeghh..”​

Dimas: “Kontol gw Win, kontol temen lu, kontol yg lu sepong tiap lu sange, kontol gw yg pejuhnya selalu lu telen.. shhh aahh ngaceng banget gw” *jari Dimas memutar2 dalam memek ku​

Aku: “Aaahhh sshhh kontoolll..”​

Dimas: “Windy mau..?”​

Aku: “Mmmhhhaauu…aahhh..”​

Dimas: “Windyy mau apa?”​

Aku: “Windyyy mmaaauuhhh kontolll,, Windyy mmaauuhhh ngentod Diiimm.. aaahhh memek aku gatel,, Entotin Windyy pake kontol kamuu.. aahhhh”​

Aku sudah kehilangan kendali atas otakku sendiri, nafsuku sudah tidak bisa ku kontrol. Sedangkan Dimas tidak menyianyiakan kesempatan emas ini, dia bangkit berdiri dan mengarahkan kontol tegaknya ke bibir memek ku lalu pelan2 dia mendorongnya masuk sedikit demi sedikit. Aku mendesah tertahan karena sesak di memek ku, kontol Dimas seperti kesulitan karena memek ku masih sempit tapi juga tetap lancar masuknya karena memek ku becek sekali.

Aku: “Aaaahhkkk Diim, kontol kamuuhh masukkkhh… aahhkk”​

Dimas: “Aaaghhh bangsat, kok bisa masih sempit gini memek lu Win?”​

Aku: “Aawwwhh gakh tauuuhhh ennaakkkkhh kontoolll kamuuhh…” *padahal Dimas belum goyang, masih nancap setengah saja​

Dimas: “Fuucckk mantap bangett emang memek luu… Windyyy gw entod luu sekarang” *Dimas mulai menggoyang kontolnya maju mundur​

Kontol Dimas yg besar memenuhi lubang surga ku dan digoyangnya dalam memek ku pelan2, tangannya memeluk pinggangku, sedangkan tanganku memilin2 kedua putingku bergantian. Baru dimulai saja rasanya sudah sampai ke ubun2ku.

Aku: “Aaahhh aaahhh iyaahhh entod Windyy, aahh aahhh ennaakkhh”​

Dimas: “Sshh oohh shiitt, 1 tahun gw gak ngentotin memek lu. Akhirnya sekarang aaahhh”​

Aku: “Aaawww awwwh awwwh… Windy kangeenn kontolll kamuuhh”​

Dimas: “Iyaaahh inihh gw sodokin memek lu Win, pake kontoll.. enak kann dientod temen?​

Aku: “Uhhh uuhhh aaahhh ennaakkkhh Dim sshh aahhh.. eennaakkh mannaahh memekk akuhh samahh imeell pacarr muhh..?​

Dimas: “Sshiiittt Windyyy aahhh bikin makin sangee aja luuu bangsaattt… enaaakann memek luu bangeett!!​

Aku menggoda Dimas membandingkan antara aku temannya dengan Imelda pacarnya, jawaban Dimas makin membuatku birahi.​

*Ploookk ploookk ploookk ploookk​

Aku: “Kan dia pacaarr kamuuhh aahh aahh aahh.. Mmmhh masaa enakan akuuhh..?? temen kamuuh aaaaaahhh Diimm menttookkhhh..”​

Dimas: “Aaahh Fuucckk enakannn ngenttooodd temenn Wiin,, aahh temen kyk luu.. bodynyaa lebih enakk luu… tete nyaa slluuurrrppp aahh gede kenyal punya luuu. Memek nyaaa aaahhh sshh, temen gw satu ni emang paling enak buat dientooodd kontoll gwwaahh.. karnaa lu temen lonteee gwaa Windyyy..”​

*Ploookk ploookk ploookk ploookk​

Kami dikelas tapi suara kelamin kami saling beradu tanpa peduli jika ada yg mendengar, bahkan suara desahanku yg kutahan sering kali aku kelepasan.

Aku: “Aaahhh aahhhh aahhhh aahhhh Windyy emmaangg temen lonteee kamuuuhhh aahhh aahhhkkkk… mentoookkhhh menntoookkhhh Diiimm aaaahhhhkkk baaaanggsaaaatthhhh ennnaakkkhhhh…!”​

*SYUUURRR SYUUURRR SYUUUUURRR….​

Tubuhku mengejang sejadi2nya, kaki ku bergetar diatas meja Dimas, mataku sampai naik membuatku hampir seperti pingsan.

Dimas menghentikan genjotannya dan membiarkan cairan squirtku mengalir sampai habis melalui celah2 Memek ku yg masih tertancap penuh kontol Dimas, tubuh ku kelojotan dipelukan Dimas, salah satu tanganku berpegangan pundak Dimas dan tanganku satunya sibuk meremas susuku.

Aku: “Ahkk ahhk aahkk Dii ddii aahkk mmhhh haaahhhh ngentooodd enaakk bang…eetthh sshhh aahhh….” *Bicara ku tersengal2 karena tubuhku masih merasakan orgasme​

Dimas: “Hehehe Windy emang lonte, liat kontol gw basah kena squirt memek lu,”​

Aku: “Aahhkk taappii gakh kamm..uu caakkbutt.. aahh..”​

Dimas: “Malah tadi mau gw genjot terus, tp gw kasian ntar lu teriak2 wkwkwk”​

Aku: “Huuuhhhh kenapa gak jadiii?!” *ledek ku​

Dimas: “Wohhh okeee,, turun Win, lu ngadep depan.”​

Aku menurut arahan Dimas turun dari meja dan menghadap ke depan kelas. Ternyata Dimas mau mendoggy aku, aku belum pernah mencobanya tapi aku pernah melihat Dimas mendoggy pacarnya di vidio yg Dimas kirimkan. Tanganku bertumpu pada meja dan aku memposisikan pantat ku tepat didepan kontol Dimas, dengan mudah Dimas menemukan lubang memek ku dan dia menusukkan kontolnya. Meski masuk dengan licinnya tapi tetap terasa penuh di memekku.

Dimas: “Aaahhh Win, Kyk disedot kontol gw..”​

Aku: “Aahhkk penuuhhh..”​

Dimas: “Sshh mmhhh.. heegghhh..!!” *Tiba2 Dimas menghentakkan kontolnya sampai mentok dalam memek ku​

Aku: “AAHHHKK…!! Diim pelan2 nyodoknyaa”​

Dimas: “Aahh enak banget ngdoggy lu..” *Dimas mulai memaju mundurkan kontolnya​

Tangan Dimas memegangi pinggang ku, terkadang tangannya meremasi pantat ku. Payudaraku ikut bergoyang mengikuti genjotan Dimas dri belakang. Karena aku baru pertama kali merasakan Doggy, aku tak mampu menahan gelombang orgasme ku meski baru beberapa kali Kontol Dimas menggenjot diposisi ini.

Aku: “Aaahhh aahhh aahhhh aahhhh ngenntooodd aahhhh”​

Dimas: “iyaa Win, lu gw entodd,, aahh”​

Aku: “Aaahhh nggghh aahhh Diimm aahhhh keelluuaarghhh..” *Kakiku jinjit dan mengejang2​

Dimas: “Anjiirr baru juga digenjot udah kluar aja lu lontee,, tp memek lu emang rapet gini pantes kalo gampang kluaar…” *Dimas terus menggenjotku disaat aku orgasme​

Aku: “Ngggaahhh aaahhhh sshhh aaaahhh Diiimmm… mhhhh aahhh”​

*Ploookk ploookk ploookk ploookk​

Aku: “Aaarrgghhh aaahhhh eennaaaaahhhhhkkkk anjiiinggg.!! Aahhhh” *Aku orgasme lagi​

Kali ini tubuhku ikut bergetar, tanganku tak mampu lagi menopang tubuhku, aku ambruk di atas meja Dimas. Payudara ku tergencet antara tubuhku dan meja, memek ku masih digenjot dari belakang sana. Badan ku bergoyang maju saat kontol Dimas menghujam memek ku, lalu mundur lagi karena tangan Dimas memegangi pinggang ku.

Aku: “Ngggaarrrhhhh aahh aahhh Diiim aahhh memek kuuu…”​

Dimas: “Kenapa memeknya Windyy? Ahh aahh”​

Aku: “Kamuu enttoooddd aahhh ennaakkkkhh,,,”​

*Ploookk ploookk ploookk ploookk​

Belum pernah aku sebinal ini dalam berhubungan dengan Dimas.

Dimas: “Enaakkkh? Kontol siapa yg ngentotin Windy?”​

Aku: “aahh ahhh konttohhlll Dimasss… temen akuuuhhh aahhh ahhh..”​

Dimas menarik tanganku kebelakang, aku pun bangkit dan Dimas memeluk ku. Dia meremas kedua payudaraku dari belakang, tanganku pun melebarkan sragam ku agar payudaraku terlihat jelas dan seolah aku memamerkannya. Lalu Dimas mempercepat genjotannya hingga aku setengah berteriak, lupa bahwa aku sedang dientod didalam kelas.

Aku: “Aaahhh Diim dalem bangeett kontol kamuuuhhh aahh aahhh ahhh..”​

Dimas: “Hah hahh ahhh Fuucckk, liat guys.. Windyyy.. pamerin tetenya.. gede bangeett bulet padeett. Aahh aahh”​

*Ploookk ploookk ploookk ploookk​

Aku: “Ngaahhh aahh aahhh enggaakk akuu gaakk pammeerr aahh aahhh” *Tapi justru sebaliknya sragamku terbuka dan payudaraku jelas terekspose.​

Dimas: “Sshh aahhh Anjiingg enakk bangett. Sambil remesin tete luu aahhh.. guyss liat Windy cewek tercantik & terseksi, ngentot dikelass aahhh bangsaatt…”​

*Ploookk ploookk ploookk ploookk​

Aku: “Aahhh aahhh Diim jaanggaannhh Aahhhkk aahhkkk”​

Dimas: “Nih tete nyaa guyss sapa mau nenen Windyy?? Dino? Yusuf? Gw pegangiinn selagii kontol gwaahh ngennttoodd memek Windyy aaahhhh Lonteee”​

Aku: “Aaahhhh Aahhhh Aaaaahhhhkk nghhhaaaahhh aaahhh gaammauuu aaahhhkkk” *Tapi jariku memilin2 kedua putingku dan…​

*SYUUUURRR SYUUURR SYUUUURRR​

Dimas: “Aaahh aarrgghhh Lonteee, Liat memek Windy gw kontolin guyyss aaarrgghhh. Ngentod Windy Lonteeeee..!! Aarrgghhh….!! terima pejuh gwaahh Lonteee!!” *Dimas menghujamkan kontolnya hingga membentur mulut rahimku​

*Ploookk ploookk ploookk ploookk​

*CROOOOTT CROOOOOTT CROOOOTTT…!!!​

Aku: “Aaaahhhkkk Aahhhkkkk Ahhhkkkk.. oohhhhh ogggghhhh!!! haaagghhh..!!​

Tubuhku berguncang mengikuti orgasme ku dan ngecrotnya Dimas, banyak sekali pejuh yg Dimas semburkan dalam memekku bercampur dengan cairan squirt ku. Dimas tak langsung mencabutnya, kami menikmati saat2 orgasme kami yg hampir bersamaan.

Setelah aku dan Dimas sudah melewati saat2 orgasme, dia mencabut kontolnya dan keluarlah Pejuh bercampur cairan squirt ku, semua tumpah ke lantai dibawah meja Dimas. Aku masih lemas berdiri dengan sisa tenaga ku menunggu semua cairan habis keluar dari memek ku. Kulirik Dimas membetulkan celananya dan CD nya basah karena ikut beradu dengan memek ku, lalu aku menyeka memek ku dengan CD ku yg ku lepas tadi dan membetulkan baju sragamku.

Aku: “Dim, itu bekasnya gimana dilantai kamu?”​

Dimas: “Udah biarin aja tutupin sama kursi gaada yg tau, ayok buruan kluar.”​

Aku: “Nggokeeyy” *jawabku lemas​

Dimas: “Btw lu binal banget Win gw suka hahaha sampe desahan lu kedengeran”​

Aku: “Aahh udah dong, bantu aku jalan. Salahmu ini ngcrot banyak banget”​

Dimas: “Wkwkwkwk tenang besok gw bawain obatnya, lu sih gak bilang pengen ngentot, coba bilang dari awal pengen ngentot gw bawain.”​

Aku: “Hah diem napaaa?”​

Dimas: “wkwkwk oke2, ayo”​

Aku pun pulang tanpa memakai dalaman sama sekali, bra CD dan tanktop ku berada di tas.
Sampai rumah aku merasa lega sekali, yg aku butuhkan selama ini memang ngentot. Malamnya aku tak perlu lagi untuk colmek karena tenaga ku sudah habis untuk ngentod dikelas tadi, ternyata ngentot dikelas enak banget, deg2an akan ketahuan membuat sensasi yg luarbiasa nikmat apalagi membayangkan teman2ku menonton ku. Aaahhhh aku malah horny lagi sekarang..​

Next?

Windy, My slut Part 1: Batik (1/3)
Windy, My slut Part 2: Batik (2/3)
Windy, My slut Part 3: Batik (3/3)
Windy, My Slut Part 4: Rumah Nana (1/2)
Windy, My Slut Part 5: Rumah Nana 2/2
Windy, My Slut Part 6: Michrot
Windy, My Slut Part 7: Planning yang Buruk (1/2)
Windy, My Slut Part 8: Planning yang Buruk (2/2)
Windy, My Slut Part 9: Kesabaran Berbuah Manis
Windy The Beginning of the Truth Part 1
Windy: The Beginning of the Truth Part 2: Naughty Handjob
Windy: The Beginning of the Truth Part 3: Suck My Boobies Like a Baby
Windy: The Beginning of the Truth Part 4: Hisap Terus
Windy: The Beginning of the Truth Part 5: Yaaahhh
Windy: The Beginning of the Truth Part 6: Dimas Day
Windy: The Beginning of the Truth Part 7: 2 Strangers
Windy: The Beginning of the Truth Part 8: Ruang Kelas 12 Saksi Bisu
Windy: The Beginning of the Truth Part 9: Naughty Monday
Windy: The Beginning of the Truth Part 10: Juara Kelas Kok Sangean
Windy: The Beginning of the Truth Part 11: Game Laknat
Windy: The Beginning of the Truth Part 12: Pacar baru si ranking 1
Windy: The Beginning of the Truth Part 13: Last Double D
Windy – Olahraga Pagi
Windy: Happy Birthday Windy!