Semenjak hari dimana Dimas mengentod ku untuk yg kedua kalinya, birahi dalam tubuhku seolah meluap2. Kami terus bercumbu hampir 5 kali dalam satu minggu selama sisa semester 2 ini (Dimas kemaren ngakunya baru 6x), selama itu pula Dimas Mejuhin aku diberbagai bagian di tubuhku, bahkan aku lupa berapa kali Memek ku di siram pejuh dari kontol Dimas. Dan obat darinya terus ku minum untuk menghindari kehamilan.

Kami mengentod di berbagai tempat yang Dimas ajak selain Dirumahku, rumah Dimas sendiri, dan kelas. Dan juga diberbagai kondisi yang menurutku cukup beresiko ketahuan tapi sensasinya nikmat sekali, seperti saat Aku sedang naik turun dipangkuan kontol Dimas, Dimasnya malah sedang telpon dengan pacarnya, dan masih banyak lagi.

Time Skip…

Kini sudah liburan kenaikan kelas 12. Tidak terasa sebentar lagi aku lulus sekolah. Selama liburan ini aku tidak berhubungan dengan Dimas, aku sibuk dengan pra tes2 di beberapa PTN, karena cita2 ku yang dulu ingin menjadi abdi negara sudah pupus karena aku sudah tidak perawan. Tapi aku berusaha untuk terima keadaan ku dan mencari alternatif lain sehingga masa depan ku nanti tidak memberatkan orang tua ku.

Kehidupanku tidak melulu soal seks, mulai kelas 12 ini aku jatuh dalam percintaan banyak cowok2 yg mulai intens mendekati ku. Diantaranya alumni, teman seangkatan, teman dari Tari ku, dan beberapa kenalan dari IG & Tiktok, namun hanya sedikit dari mereka yang aku respon. Yaitu Fian yang sekarang menjabat sebagai ketua OSIS, Dino temen sekelasku tapi entah dia kadang cuek banget, satu lagi teman IG ku yang beberapa kali aku kencan dengan dia.

Whatsapp​

Aku : Iya aku dirumah kok, ada apa?​

? : Kamu lagi apa? Aku kerumah boleh? Gabut siang2 gini dirumah.​

Aku : Kakak gk kerja? Boleh kok, aku lagi ngobrol aja m ibu.​

? : Oh ada ibu? Kerja tp udh kelar dari tadi. Aku bawain es ya..​

Aku : Gausah kak, malah repot bawain es segala.​

? : Halah santai aja, kyk m siapa aja Windy? Tunggu ya..​
Siang ini kenalan ku dari IG ingin main kerumahku, dia memang 2 tahun lebih tua dariku dan bekerja di Rumahnya sendiri. Beberapa kali aku kencan dengannya dia tidak menjelaskan apa pekerjaannya, yah bagiku tak masalah sih. Rumahnya dari sini jaraknya sekitar 45 menit perjalanan, cukup jauh jika aku yang kesana.

Saat aku keasikan main Hp menunggu dia datang, ku dengar ada suara mobil yang berhenti depan rumah.

? : Windy, aku udah nyampe rumahmu. Aku didepan.​
Aku terkejut tanpa membalas pesannya dan langsung menuju pintu gerbang rumahku, aku bukakan pintu agar mobilnya bisa masuk. Saat dia keluar dari mobil dia seperti melongo melihat ku lalu tersenyum, aku heran apa yang dia lihat dariku hingga dia seperti itu.

? : “Kamu seksi banget Win”​
Makin heran kenapa dia ngomong begitu, lalu ku lihat diriku sendiri.. SHIIIIITTT…!!

Aku : “Astagaaaaa kaaakkk..!”​
Langsung aku berlari kedalam rumahku, kenapa? Ternyata saat itu aku hanya memakai kaos U neck dengan bra tali dan celana pendek saja, belahan dada ku terlihat jelas dan dalam sekali untung bekas cupangan Dimas tidak terlihat karena ada didekat puting. Apalagi jilbab yg tak kupakai memperlihatkan leherku yang mulus dan rambutku panjang lurus sepunggung ku kuncit ponytail, yang biasanya dijambak Dimas saat mendoggy ku. Karena aku mulai terbiasa ketika teman2 kelasku datang seperti ini, apalagi jika Dimas yang datang.

Buru-buru aku kekamar ku yang diatas dan memakai baju yang lebih sopan seperti kaos lengan panjang dan celana training, dan kembali ke ruang tamu karena saat aku berlari tadi aku sambil teriak menyuruh dia untuk menunggu di ruang tamu.

? : “Kenapa ganti baju Win? Lebih seksi tadi tau, tapi gini juga cantik kok. Hehehe” *Nggombal mulu batinku​

Aku : “Hehe lupa aku kak kalo mau ada tamu, maaf ya.”​

? : “Ih gapapa Win, ganti yang tadi lagi boleh kok, Ibu kemana? Kok sepi? Katanya tadi ada?”​

Aku : “Tadi didatengin temennya trus diajak keluar, belum lama kok”​

? : “Owwh, kalo ayah kemana?”​

Aku : “Ayah kerja di luar kota, pulangnya seminggu sekali”​

? : “Hmm gitu, eh nih es nya keburu cair nanti”​

Aku : “Halaahhh repot2 bawain es, makasih ya kak”​
Kami pun mengobrol sambil makan dan minum cemilan yang dibawakan oleh dia, banyak yang kami obrolkan dan candaan yang membuat kami terbawa suasana. Mula duduk kami bersebrangan diantara kami ada meja, lalu kali ini kami duduk bersandingan.

? : “Badan kamu bagus ya ternyata, gak rugi jadi anak Tari”​

Aku : “Hiliiihh gombal terus daritadi, kan bukan Tarinya doang kak, Olahraga juga. kakak kan sering olahraga tuh badannya juga bagus, yang penting kan sehat”​

? : “Gak gombal loh, beneran bagus..”​

Aku : “ “​
Lalu tangan dia tiba2 merangkul pinggangku dan memegang dagu ku, aku diam tanpa bisa berkata apa2 saat dia juga mendekatkan wajahnya ke wajahku.

? : “Kamu cantik Win, muacchh” *Dikecupnya bibirku​
Melihatku diam tanpa bereaksi apa, dia lanjut merangkulkan tangannya keleherku dan sedikit menarikku.

? : “Muuaacchh Muaacchh sluurrpp”​

Aku : “eehmm muuaachh sluurpp cupp sluupp muaacchh”​
Bibir kami saling melumat satu sama lain, dan lidah kami juga saling beradu. Ciuman panas kami berlangsung cukup lama dan aku menikmati lumatan bibirnya, tangannya juga meremas2 rambutku dari balik jilbab.


? : “Mmmmhhh sshh jago kamu ciumannya Win.. Siapa yg ngajarin? Mantan kamu?”​
Aku hanya merespon geleng2 saja…

? : “ih gak mau ngaku yaa? Mmuuaacchhh sluurrpp… Hayooo ngakuuu”​

Aku : “Mhhh kaakk..”​

? : “Sluuurrpp muuaacchh ngaku dong, siapa yang ngajarin bisa pinter ciuman gini?”​

Aku : “Hhmmmm temen kak.. muuaach..”​

? : “Waahh temen cewek kamu ya?”​

Aku : “Sluurrpp.. temen cowok kakk..”​

Seketika dia terkejut dengan jawaban polosku yang sudah terbawa nafsu..​

? : “Temen cowok? Kamu ciuman sama temen cowok kamu?”​

Aku : “iyaa kak..”​

? : “Uhhhgg nakal ya kamu Windyyy.. Muuuaacchhh sluuurppp”​
Ciuman dia semakin ganas, bibir ku dilumat sampai lidah ku juga disedot2, semua yang bibirnya lakukan membuatku semakin horny.

? : “Ummm ssluurrpp ternyata nakal ya kamu Win, ngapain aja selain ciuman hmm?”​

Aku : “Aaah kaakkk muuaacchh…”​

? : “Ayoo jawab sayang..”​
Tubuh kami semakin menempel, tanganku kini ikut memeluk leher dia dan semakin aku tarik kearahku. Tangannya yang tadi memeluk leher ku kini berpindah di dada ku, dia meraba2 dadaku secara lembut dan perlahan, mungkin dia takut jika aku marah dan melawan. Padahal dalam hatiku “Remeesss anjiiiingg remeeesss brutal payudarakuu..!!”.

? : “Windyyy dada kamu gede banget, masih SMA tapi payudara dah sebagus ini, badan kecil tapi dadanya gede, ukuran susu kamu berapa sayang?”​

Aku : “Mmmmhh 36C kaakkk”​

Ciuman kami terus berlanjut sampai suara bibir kami bergema diruang tamu. Aku melenguh sambil menyodor2kan payudaraku untuk diremas2 olehnya, tangannya mulai meremas payudaraku dari luar kaos ku. Meskipun begitu tetap terasa sekali remasan yang dia lancarkan.


? : “Uhhh,, gede & kenyal banget susu kamu Win.. enak kakak remesin gini?”​

Aku : “Mmmhh enaaakk.. muuaacchhh..”​

Lalu tangannya di masukkan melalui bawah kaos ku, menyusup kedalam tanktopku dan langsung menyentuh payudara kiriku.​

? : “Aahhh mulus bangeett. Lembut dan kenyal Wiin..”​
Diremasnya langsung dari dalam tanktop & bra ku, aku mengelijang menerima rangsangan dipayudara ku. Putingku di plintir2 dengan jarinya membuatku terlena dan mendesah tanpa malu lagi.

Aku : “Aaahhh kaakkk enaaakkk aahhhh”​

? : “Enak ya Win? Pernah diremas2 gini susu kamu?”​

Aku : “Emmmhhh…. pe..”​
Belum sempat aku menjawab, terdengar suara motor datang masuk halaman rumahku. Ternyata itu ibu ku yang tiba2 pulang, seketika ditarik tangan dia dari dalam bajuku dan aku buru2 membetulkan pakaian & jilbabku lalu berpindah tempat duduk disebrangnya. Ibu ku kemudian masuk ke ruang tamu dan menyapa tamu ku.

Ibu : “Ehh ada tamu ternyata..”​

? : “Hehe siang tante.. maaf siang2 ngrepotin”​

Ibu : “Ahh gak kok, namanya siapa mas nya?”​

? : “Tama tante..”​

Ya, namanya adalah Tama, memang ibuku baru mengetahuinya karena saat malam dia mengajak aku kencan. Ibuku tau kalau aku keluar dengan Tama.​

Ibu : “Yaudah lanjut aja, tante mau kedalam. Panass. Loh gak dibikin minum sama Windy?”​

Tama : “Udah kok tante..”​

Aku : “Udah kok bu, ini ada es..” *Padahal dalam hati pasti dia minta nyusu denganku​
Ibuku pun masuk kedalam, kami terdiam beberapa saat karena bingung dengan yang barusan terjadi. Lalu tiba2 kami saling pandang dan tertawa karena tadi hampir saja kami ketahuan.
Setelah beberapa saat Tama pamit pulang karena tidak bisa melanjutkan apa yang tadi tertunda karena ada ibu ku, dia berpamitan dan langsung pergi. Kulihat dia mengirimku pesan minta maaf atas apa yang tadi terjadi, dan aku membalasnya.

Aku : Gapapa kak, maaf juga aku tadi terbawa suasana J

Lalu dia membalas dengan sedikit menggoda, aku tak ambil pusing dan membalasnya seperti biasa. Jujur aku sendiri merasa tanggung karena tidak selesai, horny dalam tubuh ku masih tinggi dan aku ingin ini diselesaikan. Aku ingin mengajak Dimas tapi aku yakin bahwa dia juga sedang sibuk main dengan Imelda, akhirnya aku malamnya nonton bokep sendiri dikamarku. Tapi Tama tiba2 mengirimku sesuatu.

Tama : Win, aku ada game bagus nih​

Aku : Game apa kak?​

Tama : Kamu mainin di laptop ya, aku kirim.​

: *File send​

Aku : Gabisa di hp ya kak?​

Tama : Bukan game hp itu sayang, coba main sekarang.​
Aku membuka laptopku dan mentransfer file yang dia kirim. Aku instal game itu dan coba memainkannya sesuai arahan dari Tama lewat chat.
Kulihat sekilas di awal ini adalah game berburu zombie dengan MC nya adalah cewek berbaju seksi, saat mulai kumainkan menembak2 zombie memang terasa mudah sekali. Tapi tiba2 aku disergap satu zombie anehnya dia tidak mencakar atau menggigit seperti zombie pada umumnya, melainkan mengewe MC cewekku. Aku kaget karena volume laptopku juga lumayan keras, aku bingung karena MC ku di entod oleh zombie harus aku apakan, sampai akhirnya zombie yang mengentod MC ku ngecrot dalam memeknya dan MC ku game over.

Aku : Kak game bokep ya ini?! Anjirrr..​

Tama : Bagus kan Win? Mainin sampe tamat ya, kakak mau liat seberapa hebat kamu main game.​

Aku : Tapi ini kan game 18+​

Tama : Udah mainin aja sampe selesai Win, pasti seru itu.​
Aku pun lanjut main game ini karena tadi game over dan memang aku penasaran apa lagi yang ada di game ini nantinya, plus aku sendiri memang sedang horny ditambah melihat MC yang di entod zombie tadi sepertinya enak sekali. Lebih jauh aku main banyak zombie yang menghadang, bahkan ada hewan yang menyerang juga. Saat MC ku diserang seokor lalat besar yang seukuran kucing, lalat itu mendoggy MC ku hingga ngecrot banyak sekali. Aku yang seharusnya membebaskan MC ku malah hanya diam menontonnya saja, aku horny melihatnya. Malah sekarang ada 2 lalat yang mengentod MC ku dan aku hanya menontonnya mengentod MC ku hingga game over.

 

Ku ulangi lagi di stage 1 ini hingga aku hampir melewatinya, tapi aku gagal terus karena setiap MC ku dientod 2 zombie bersamaan aku hanya menontonnya saja. Juga saat 1 zombie 1 lalat, dan 2 lalat bersamaan. Aku tidak kuat menahan birahiku, lalu aku merubah posisi duduk ku. Laptopku berada di antara kakiku, dan kulepas semua pakaian ku. Kumulai lagi stage 1 dari awal, kini aku melawan 2 zombie dan membiarkannya menyerang MC ku. Di pangkunya MC ku diantara 2 zombie tersebut dan aku menonton sambil 1 jariku masuk dalam memekku sendiri.

Aku : “Aaaahhh aachhh acchhh enaakk aahh aahh..”​
Lalu datang 1 lalat dan berebut dengan 1 zombie akhirnya lalat dan 1 zombie mengentod MC ku, lalat itu menyodok bagian memek MC ku dan zombie nya disepong oleh MC ku.

Aku : “Aaahhh maauuu aahhh aahhh aachhh. Pengen dientood kyk gituuu aahhh…”​

*Cleekkk cleeek cleeekk clleekkkk…​
Aku mulai menunjukkan sisi liar ku hanya karena main game pemberian Tama ini, kini ada 2 lalat yang datang dan mengambil posisi zombie yang tersisa. Akhirnya MC ku dientod oleh 2 lalat besar, 2 lalat ini mengentod memek dan anus dari MC ku, bahkan suara game ini saja begitu membuatku sange.
Kocokan ku pada memek ku semakin cepat, dan tangan kiriku meremasi payudaraku kanan kiri bergantian..

 

*Cleekkk cleeek cleeekk clleekkkk…​

Aku : “Aaacchh aaahkkkk enakk bangeettt dientod kyk gituuu aahhkkkk….!!!”​

*SYUUURRRR SYYUUUURRR…..​
Kusemburkan cairan squirt ku hingga mengenai layar laptopku, hanya karena game saja aku bisa sesange ini. Aku tergeletak lemas dan mencoba untuk bangkit, ku bersihkan cairan memek ku dan ku tutup game ini. Ku lihat Wa ku banyak pesan dari Tama yang ternyata ku abaikan karena main game yang dia berikan, karena aku lemas sehabis colmek aku tertidur dengan telanjang.

Paginya aku bangun masih dalam keadaan telanjang, tapi jelas masih ada rasa yang mengganjal dalam benakku. Ya, aku belum lega, aku masih sange huhu.
Kulihat hp ku banyak pesan yang masuk terutama dari Tama, hanya kubaca tanpa membalasnya. Lalu aku pergi mandi serta menyelesaikan urusan rumahku dulu.

Hari ini hari libur terakhir, besok aku sudah masuk sekolah dan memulai kelas 12 ku. Aku wa Dimas bertanya dia dimana, jika bisa aku ngotot hari ini harus ketemu. Dia menjawab kalau hari ini ada dirumah, aku bilang jika aku akan kerumah dia siang ini.
Dan pergilah aku menuju rumah Dimas dangan berpakaian kaos lengan panjang, tanktop dan bra tali, lalu celana training seperti kemarin. Sesampainya disana, Dimas sudah menunggu ku di ruang tamu rumahnya dengan hanya mengenakan celana pendek saja.

Aku : “Ihhh pake baju kek?!”​

Dimas : “Halaahhh ogah gerah banget, ada apa nyari gw? Kangen lu?”​

Aku : “Minimal kalo ada tamu disuruh masuk, ini malah ngobrol didepan pintu”​

Dimas : “Oiya lupa, maap. Sini masuk”​
Aku masuk dan Dimas mengambilkan aku minum, lalu kami mengobrol. Aku menceritakan siapa Tama dan bagaimana kami kenal serta berapa kali kami berkencan. Aku juga menceritakan apa yang aku dan Tama lakukan kemarin, Dimas antusias terus menyimak apa yang aku katakan hingga malam harinya aku colmek sambil main Game itu. Kuperhatikan Dimas sange karena mendengar ceritaku, terlihat kontolnya yang menonjol dari balik celana pendeknya.

Dimas : “Serius lu? Lu dicium sambil grepe2 gitu?”​

Aku : “Iya serius Dim.. bajunya ya ini yang aku pake sekarang ini”​

Dimas : “Trus lu malah sange dia mainin tete lu? Wahhh bahaya ini, lu gabisa dilepas ini wkwkwk..”​

Aku : “Kamu kira aku kucing apa dilepas2?!”​

Dimas : “WKwkwk ga gitu mksd gw.. trus kontol dia gede gak?”​

Aku : “Gak tau Dim, tapi kalo kulihat dari celananya kmrn ya mngkn lumayan”​

Dimas : “Sama punya gw gede mana Win?” *Dimas mengeluarkan kontolnya yang sudah ngaceng tegak dari celana pendeknya​

Aku : “Haaa.. mmhh punya kamu kyknya Dim..”​
Aku memandang dengan mata sayu kontol Dimas, nada bicara ku berubah. Aku langsung sange Dimas mengeluarkan kontolnya yang sudah tegak perkasa, karena aku sudah seminggu lebih tidak dijatah seks oleh kontol Dimas.

Aku mendekati Dimas duduk, aku langsung merebah di paha Dimas dan kuposisikan kepala ku tepat di atas kontol Dimas. Kubuka mulutku dan aku melahap kontol Dimas dari ujung palkon hingga mentok di tenggorokanku masih menyisakan ¼ batangnya, perlahan aku melumat batang yang kurindukan ini kunikmati setiap centi kulit kontol Dimas ini dengan mulutku.

Tangan kiri Dimas tak diam saja, diremasnya payudara kiri ku dari luar baju ku. Dia memelintir putingku yang tegang dari balik kaos, sungguh enak sekali permainan Dimas. Sambil dia terus menikmati kontolnya aku hisap dengan lahap, Dimas menekan2 juga kepalaku kearah kontolnya.

Dimas : “Aahhh sshhh aaahhhh enak banget sepongan lu Win,, makin buas aja mulut lu aahhhh..”​

Aku : “Ehhmmpp eemmhhpp sluuurrppp sluuurrppp…”​
Kali ini aku menarik kaos ku sendiri dengan tangan kiriku, untuk mengeluarkan payudaraku dari balik kaos tanktop dan bra ku. Dengan sekali tarik aku meraih ketiga komponen yang menutupi payudaraku, dan terbebaslah payudaraku. Dimas paham dan langsung memberikan servis tangan terbaiknya untuk memainkan payudara ku, dia meremas, memutar2 jarinya, lalu memilin2 putingku.

Aku : “Ehmmppp aahhh enaakkk bangeettt Dim, aahhh teruss remess payudara kuu.. aaeempp sluuurrpppp..!”​

Dimas : “Aarrgghhh fuuucckk kontol gw lu isep kuat bangeettt.. Lu lagi sange banget pasti ini aaahhkkk Windyy..”​

Aku : “Aaeemmpp Sluuurrppp sluuurrppp sluurppp… ahh.. lama gak jilatin kontol temenku ini aaeeemmppp..”​

Dimas : “aagghhh aagghh enakk Win teruss isep aahh.. tete lu masih kenyal bangeettt,, gak kendor sama sekalii…”​
Hisapan ku makin menjadi2 ketika Dimas meremas kuat payudaraku, karena ku kira Dimas akan keluar jadi ku hentikan hisapanku. Dimas sedikit protes kenapa aku berhenti, lalu aku bangkit melepaskan celana trainingku. Tanpa menyuruh Dimas untuk menjilmek memek ku kali ini, karena memek ku sudah becek luar biasa dari tadi aku memposisikan memek ku diatas kontol Dimas. Aku masukkan kontolnya ke Memek ku, aku duduk hingga kontolnya masuk membentur mulut rahimku dan aku berhenti.

Aku : “Aahhhh mentoookk..”​

Dimas : “Anjiirr lu, main entod2 kontol gw aja Win, gak nanya yang punya kontol dulu..”​

Aku : “Brisikk… aahh aaahhh hmm aaahhh.. Dim, kontol kamuuhh.. aahhh”​

Dimas : “Aaahhh sshhh anjiinnggg, masih rapet aja memek lu Win..”​

Aku : “Ngaahhh aahhh kontol kamu gedee… aahh”​
Aku bergoyang perlahan menaik turun kan tubuh ku diatas kontol Dimas yang menusuk2 memek ku dari bawah, cairan memekku meleleh membasahi kontol Dimas menambah kenikmatan saat aku menghujamkan tubuhku hingga kontolnya menabrak rahimku.
Ku peluk Dimas dan mendesah sejadi jadinya, tangan Dimas meremas pantat dan payudaraku yang tertutup lagi oleh kaosku.

Aku : “Nggaahhhh nggaahhh Diiimmm ennaaakkkk aahhh aaahhh”​

*Ploookk ploookk ploookk plooookkk​

Dimas : “Aaahhh aahhh Windyy liar banget luu, dateng2 malah ngentotin kontol gw..”​

Aku : “Aaaagghhh aahhh ssshhh aaahhhh Ddiiimmmm..!!!” *Tubuhku mengejang orgasme​

Dimas : “ngghhhh… nih Lonteee goyang sendiri keluar sendiri… fuucckkk angeett kontol gw didalem”​

Aku : “Aaahhh aahhh Ennaaahhkkk… aahhh hmmmpp..”​
Aku berhenti goyang untuk menikmati orgasmeku barusan, tapi Dimas sepertinya tidak terima jika aku berhenti. Dia membalikkan tubuhku, direbahkannya diatas sofa ruang tamunya, sementara kontolnya masih menancap kokoh di dalam memek ku. Dia mengangkangkan kaki ku lebar2 dan mulai menyodokkan kontolnya perlahan di memekku, bunyi air dari memekku membuktikan bahwa aku sedang birahi tingkat tinggi.

Aku : “Aahhh Dimm Diimm aahhh, kemana aja kamu seminggu ini gaada kabarr,, aaahhh”​

Dimas : “sshhh aahhh aahhh… sama imelda pacar gw, napa? Kangen lu?”​

Aku : “Aahhh sshh aahhh passtiii ngennttoodd kan? Aauuhh aahh mentokin Dim…”​

Dimas : “Hugghhh aahhh iya lah, kan dia pacar gww aahh..”​

Aku : “oohhh ooohhh uuuoohhh menttoookkk aarrgghhh…!!!” *Lagi2 aku orgasme, tubuhku berguncang..​

Dimas : “Fuuucckk lonteee ngcrot lagiii..? enak banget memek luuu Windyy… aahh rasain niihhhh kontol gw..!” *Dimas makin menggenjot kontolnya dalam memek ku hingga aku menjerit2 keenakan​

Aku : “Aaahhh Aaahhh Aahhhh Diimm Ennaakkk Kontoolll aahhhh..!! Kaanggenn ngenttoodd kontooll aahhh aahhh…”​

Dimas : “Aaaahh fucckk.. padahal gw lebih sering ngontolin memek lu.. daripada pacar gw.. hhgggaahhh,, tapi memek lu lebih rapet daripada pacar gww Win aaahhh aahh.. memek temen emang bedaaa..”​
Genjotan Dimas makin brutal di memek ku, suara kontolnya dan memekku yang beradu mendominasi ruangtamu Dimas. Desahan ku juga tak kalah hebohnya, aku meracau karna keenakan dientod temanku ini. Tangan Dimas juga tak henti2nya meremas payudaraku dari luar kaosku..

Aku : “Aaahhh aaahhh ffuuuckkk aaaaahhkkk aaahhh Dimaaasss, ennnttooottiiinn memekk kuuu aaahhh….!!”​

*PLOOOKK PLOOOKK PLOOOKK PLOOOOKKK​

Dimas : “Aaahh aahhh iyaaahh gw lagi genjottt memek luuu Windyyy,,, temen Lonte gwaah… aahhh”​

Aku : “Nggghhhaaaaahhhhh pejuhiiinnn Windyyy…!! AAAHHHHGGHH.. PEJUUHIIIN MEMEK WINDYYYY…. AAAHGGHHHH…!!​

*SYUUUURRR SYYUUUURRR SSYUUUUURRR….!!​

Dimas : “Aaaarrgghhh Windyyy…!! enak bangeettt tubuh luuu… gw mentokiiinn anjiiinggg aarrgghhhhh LONTEEE…!!!”​

*CRROOOTT CCRROOOOTTT CRROOOTTTT…!!!​

Aku : “Ngghh aahh aahhh aahhh eennn…ghhh ahh naakkkhh… nghh aahh aahh…” *Tubuhku mengejang2 menikmati orgasme ku yang disusul Dimas mengecrot dalam memekku.​

Dimas : “Ahhh aahhh fuucckkk pejuh gww lu kuras teruss Win.. ahh..”​
Aku tergeletak lemas masih mengangkang, Dimas juga masih menancapkan kontolnya dalam memekku. Aku merasakan pejuhnya dan cairan squirtku meleleh keluar dari memek ku, aku merasa lega sekali setelah bisa seks hari ini.
Dimas mencabut kontolnya yang sudah lemas dan melelehlah semua pejuhnya dari memekku, Dimas membantuku bangun dan aku mengelap memek ku yang becek.


Dimas : “Huftt.. ngentot lu tiap hari bisa tekor gw Win..”​

Aku : “Lah?! Mksudmu?! Aku kan gak minta bayar anjirr, kamu kira aku BO apa?!” *Nada ku sewot​

Dimas : “Gak gitu maksud gw, ngentot lu emang gk bayar. Tapi obat yg lu minum lumayan mahal cok.”​

Aku : “Oalahh.. bilang kek, ya simpel Dim, jangan ngecrot dalem lah..”​

Dimas : “HAH?! Jangan crot dalem? Tubuh seenak lu, gak crot dalem rugi. Trus emang lu juga apa lega kalo gak gw pejuhin memek lu? Wkwkwkw”​

Aku : “EH ehehehehe…” *Aku cengengesan sendiri​
Setelah aku membersihkan diri dan minum obat dari Dimas, aku pamit pulang karena tenaga ku juga sudah pulih. Tapi sebelum pulang, Dimas berpesan padaku soal Tama.

Dimas : “Win, mending lu stop deh sama tu cowok. Bukannya cemburu ato gimana2, gw gak mau temen gw diapa2in sama cowok gak baik. Meskipun gw jg bukan cowok baik, tapi gw tau jalan pikiran cowok kyk gimana. Jadi saran gw lu stop sama Tama, titik.”​
Itu pesan yang Dimas sampaikan padaku, aku pulang sambil merenunginya karena mungkin apa yang Dimas sampaikan ada benarnya.

Maap puh, diluar prediksi BMKG. gw lupa gw tinggal ke gunung. wkwkwkwk
BTW ada yg tau game apa yg dimainin Windy?

Next?

Windy, My slut Part 1: Batik (1/3)
Windy, My slut Part 2: Batik (2/3)
Windy, My slut Part 3: Batik (3/3)
Windy, My Slut Part 4: Rumah Nana (1/2)
Windy, My Slut Part 5: Rumah Nana 2/2
Windy, My Slut Part 6: Michrot
Windy, My Slut Part 7: Planning yang Buruk (1/2)
Windy, My Slut Part 8: Planning yang Buruk (2/2)
Windy, My Slut Part 9: Kesabaran Berbuah Manis
Windy The Beginning of the Truth Part 1
Windy: The Beginning of the Truth Part 2: Naughty Handjob
Windy: The Beginning of the Truth Part 3: Suck My Boobies Like a Baby
Windy: The Beginning of the Truth Part 4: Hisap Terus
Windy: The Beginning of the Truth Part 5: Yaaahhh
Windy: The Beginning of the Truth Part 6: Dimas Day
Windy: The Beginning of the Truth Part 7: 2 Strangers
Windy: The Beginning of the Truth Part 8: Ruang Kelas 12 Saksi Bisu
Windy: The Beginning of the Truth Part 9: Naughty Monday
Windy: The Beginning of the Truth Part 10: Juara Kelas Kok Sangean
Windy: The Beginning of the Truth Part 11: Game Laknat
Windy: The Beginning of the Truth Part 12: Pacar baru si ranking 1
Windy: The Beginning of the Truth Part 13: Last Double D
Windy – Olahraga Pagi
Windy: Happy Birthday Windy!