Dibulan-bulan berikutnya kami terus mengulangi kenikmatan ini diberbagai kesempatan, bahkan di tempat umum saat sepi kami sempatkan untuk sekedar berciuman. Sedangkan untuk menuntaskan Birahi kami lakukan dirumah saja, karena semakin kami melakukan ini semakin aku ketagihan akan Jilmekan Dimas. Malah terkadang aku sendiri yg meminta VCS saat aku benar2 sudah tidak tahan sange.
Dimas juga mengajariku cara untuk Colmek yg benar tidak seperti yg aku lakukan sebelumnya saat aku dirumah sendirian, dengan mengusap2 memekku sendiri tentunya aku tidak boleh terlalu kasar mengusapnya. Terkadang aku juga memasukkan satu jari ku ke bibir memekku dan ku padukan dengan menggosok itilnya, sungguh nikmat sekali. Membuatku mendesah ketika aku bermain sendiri dikamarku, sempat beberapa kali jariku masuk terlalu dalam dan aku merasa tersentak mencabut jariku. Sebenarnya enak meskipun aku saat itu merasa sange banget, tapi aku takut jika selaput keperawanan ku terluka.
Aku merekam beberapa adegan kami untuk bahanku sendiri yg tentu saja aku hapus setelah aku puas menonton, aku memfokuskan dimana Kontol Dimas terlihat jelas sedang ku mainkan dengan mulut dan tanganku, adegan Dimas sedang menyusu pada payudara ku, kami berciuman, saat aku menjepti kontol Dimas dengan payudaraku terlihat aku tersenyum nakal kearah kamera.. lalu Dimas dengan lihainya menjilati memekku hingga aku orgasme. Semua adegan itu membuat memekku berkedut dan membanjiri CD ku..
Mendekati akhir semester 2 ini, aku merasakan perubahan pada tubuhku. Saat aku bercermin tubuhku semakin langsing dan seksi, kulihat Payudaraku menjadi semakin menonjol, begitu juga dengan bokongku. Belahan dadaku semakin terlihat tanpa perlu aku mengapitkan lenganku, ukuran Cup bra ku berganti dari 36B sekarang 36C, karena memang belakangan ini aku rutin memberikan payudara ku untuk menyusui Dimas.
Efeknya, baju seragamku sekarang tidak muat menampung payudaraku. Sragam putih abu2 ku bahkan sudah kehilangan 1 kancing baju tepat di payudaraku, dan kugantikan dengan jarum peniti. Lalu sragam Olahraga ku juga sangat ketat dibagian Payudaraku, sehingga aku selalu menjadi pusat perhatian saat mapel olahraga. Bahkan ini belum ada 1 tahun aku sudah harus ganti sragam, tapi aku kuatkan saja sampai naik kelas sekalian baru nanti ganti sragam.
Dimas sering menggodaku lewat wa saat aku menjadi pusat perhatian teman2 bahkan kakak2 kelasku. Oiya mulai sekarang jika dikelas aku duduk sebangku dengan Dimas, tidak ada yg curiga dengan kami. Karena mereka juga tau kalo kami teman SMP.
Whatsapp
Dimas: Win, lu sadar kan kalo banyak yg merhatiin lu?
Aku: Iya
Dimas: Tai jutek banget
Aku: Ya trus mau gmn?! Sragamku adanya ini, pake jaket mulu juga gerah.
Dimas: Gara2 tete lu kegedean Win, jadi baju lu nyerah. Wkwkwkw
Aku: Gara2 kamu ini!
Dimas: Wkwkwkwkwk.. lu liat gak pandangan mata mereka kyk mau benamin mukanya ke tete lu
Aku: Haisss gausah mulai, kita lagi disekolah woee
Dimas: Windy, Windyy.. Lu pamer2 TOGE sih.. coba pas mereka liat tiba2 kancing baju lu putus 1, trus belahan tete gede lu yg putih mulus tu keliatan. Auto coli ke WC mereka wkwkwkwk!!
Aku tak membalas chat yg terakhir itu, lalu aku belakangan ini mendengar jika sekolahku ada sebuah skandal tapi teman2 kelasku terkesan tidak mau memberi tau. Aku bertanya pada Dimas tentang skandal apa itu, Dimas terkesan setengah2 untuk merespon pertanyaan ku. Dengan sedikit marah aku pun mengulangi pertanyaanku dan mengancam untuk tidak mau berhubungan lagi, Dimas pun menurut padaku dan menjelaskan semuanya.
Dimas: “Iya2 gw jelasin semua, tapi gak disini. Waktu pulang aja ato dirumah lu ntar.”
Sesampai dirumahku, Dimas menceritakan semua yg dimaksud tentang skandal disekolahku. Ternyata itu TEXAS, ya seperti yg sudah Dino jelaskan di cerita sebelumnya apa itu TEXAS. Aku heran kenapa ada tempat seperti itu disekolah ini, disitu kukira hanya tempat berkumpulnya siswa siswi berandalan karna waktu aku lewat kesana hanya melihat beberapa siswa yg merokok di luar bangunan gubuk itu.
Aku: “Kamu kok tau banget? Kamu pernah kesana ya?”
Dimas: “hehe iya,, 6x”
Aku: “hah?! 6x? Ngapain aja?”
Dimas: “Gaboleh dispill Win.. udah aturan dari sana”
Aku: “Gak masuk akal dah kamu.. apa kurang nyusu m aku? Kurang aku nyepongin kamu?” *Dengan nadaku agak tinggi.
Dimas: “Gak gitu Wiinn,, Sorry maafin gw.”
Hanya itu yg terlontar dari mulut Dimas, aku agak kecewa dengan Dimas karena mengunjungi tempat seperti itu, apa aku kurang memuaskan baginya?
Aku: “yaudah kamu pulang ati2..”
Dimas pulang.
3 hari aku tidak mengajaknya bicara meski kami duduk 1 bangku, terkadang dia mencoba mengajakku bicara tapi ku jawab ketus. Setelah hari ke 4 aku merenung apa yg aku perbuat pada Dimas.
Aku ngapain sih marah m Dimas? Toh dia cuma temenku, kan gak berhak aku ngelarang dia mau kemana mau ngapain, mungkin dia mencari apa yg gak bisa didapetin dari aku. (Ngentot)
Lalu malamnya aku Wa Dimas, tapi dia tak membalas. Mungkin dia marah juga, atau ntah lah..
Aku bosan, gabut, buka ig tiktok pun tak mengobati kebosanan ku. Lalu aku membuka galeri foto2ku, aku lihat2 fotoku berbeda dari yg dulu. Aku sekarang lebih berani bergaya seksi, dirumah aku tidak lagi memakai jilbab jika teman2 ku datang kecuali untuk orang yg tak kukenal.
Kemudian aku kepikiran kata2 Dimas yg aku Pamer2 TOGE, terbayang aku beneran memamerkan Payudara ku ke teman2 cowokku, sontak membuatku terangsang dibagian putingku.. Eh dulu kan aku udah pamer Payudara ku ke Dimas waktu pertama kali VC?! Hahaha.. Apakah memang aku mempunyai jiwa EKSIB selama ini?
Aku sange memikirkan itu, lalu kuputuskan untuk melepas CD ku dan mengusap2 memek dengan perlahan.
Aku: “Shhhh hmmm….. hhaahhh…” *Desahku perlahan
Kunikmati setiap pijatan di memek ku, hingga perlahan mulai membasahi jari2 ku sendiri. Sambil kubayangkan semua adegan2 yg sudah kulakukan dengan Dimas dan semua godaan2 yg Dimas lontarkan padaku. Aahhh enak…
Aku: “Sshhhh ooohhh sshhh ooohhhh uuhhhh… Diiim, kangen kamu jilmekiiinnn aahhhh….”
“Ssshhhh… aahhhh, Diiimmass…. basahin memek aku pake lidahmuuu… aaahhh sshhhh…”
Lalu ku angkat tanktop ku kebatas leher, sampe semua payudara ku terbebas tanpa kain yg menutupi. Terlihat sangat membulat dan padat berukuran 36C, sungguh aset yg berhaga.
Tangan kiri ku mulai meremas payudara ku kanan kiri bergantian dan memelintir putingnya adalah favoritku, karena rasanya seperti sedang dikenyot dan dimainkan oleh lidah..
Aku: “Aaaahhhh Dimm sshhh jilatin susu ku, berapa hari kamu gak nyusu? Gatel banget rasanya puting akuu.. sshhhh aaauuuuhhh, siniii udah akuu bukain susu aku buat kamuuhhh sshhh ohhhh…”
Tak hanya meremas payudara, aku juga menjilati bongkahan susuku.
Aku: “Sluurrpp aahhhh pengeeenn sluurrpp…”
Lalu, aku hisap sendiri puting payudaraku. Rasanya? Tebak sendiri..
Aku: “Sluuurrppp eeummmhh.. ssluurrppp.. anjiiirrr Dimaasss puting aku gateell..!”
Aku: “Dimaass buruan sini kamu tega biarin aku sange sendiri.. aahh kamu mau yg kiri? Apa mau yg kanan? Apa mau dua duanya? Aauuhhh…”
Aku: “ini kan kesukaan kamuuhhh Dim, susunya Windy, temen kamuuuhh.. Ukthi2 Lonte berjilbab Toge.. aaahhh aahhhh aahhhh.. ennaakkkhhh aahhh Diimm Diiimmm isepppin Aaahhh,, Jilatin terus memeeekkhh akuu aaahhhhh….!! Keelluuuaaarrrgghhhh..!!”
*Syyuuuuurrrr syuuurrrrr..
Haahh haahhh… tubuhku bergetar hebat, nafasku terengah2. Tak kusangka aku bisa orgasme dibawah 5 menit seenak ini ketika bersolo karir. Aku terdiam sejenak memejamkan mata meresapi orgasmeku, tangan kiriku masih memegang payudaraku dan tangan kananku masih di memek ku.
Tangan kanan ku kurasakan basah sekali, perlahan aku membuka mataku dan melihat kearah memek ku. Seluruh telapak tanganku terlihat basah mengkilap seperti terkena air, dan sprei kasurku juga terlihat ada noda basah yg lumayan banyak.
Dalam batinku, “hah?! Aku squirt? Kok bisa?”
Lalu aku baru menyadari sesuatu..
Aku: “LOH.. KOK?! JARIKU?! JARIKU MASUK!!”
Yap, jari tengahku masuk ke dalam memek ku, dan itu mungkin terjadi saat aku keenakan dan meracau tadi. Kucabut jariku perlahan, dan melihat ada darah diseluruh jari tengah ku. Aku panik dan menangis.
Aku: “Huaaaaa…….!!”
Membuat gaduh kamarku. Ibu ku pun mengetuk dan bertanya ada apa. Aku makin panik dan berlari mencari tisu untuk membersihkan jariku dan memekku, lalu noda basah dikasur aku tutupi dengan bantal.
Ibu: “Wiiiindy, ada apa? Kenapa kamu tiba2 nangis?
Aku: “engg anu bu, gakpapa.. ini lagi nonton, pemeran utamanya mati bikin sediihh.. huhuhuhu… T_T”
Ibu: “Oalahh bikin ibu kaget aja, yaudah tapi gausah nangis2 gitu lain kali.”
Aku: “Iya bu..”
Aku sebisanya mencari alasan agar ibu ku tidak memaksa masuk ke kamarku, sementara aku masih dalam kondisi panik dan belum memakai celana. Lalu aku memfoto tisu berdarahku dan jariku yg masih ada sedikit noda darahnya, setelah itu kupakai celana trainingku dan berganti kaos untuk pergi ke kamar mandi. Kubasuh memekku dengan air, kubilas ke dalam memekku. Terasa sedikit perih sekarang, padahal tadi tidak terasa sakit. Tidak seperti video2 bokep yg pecah perawan yg katanya sakit banget. Tapi ini diluar keinginan ku, aku telah merusak selaput perawanku. Tangisan ku di kamar mandi aku tahan biar gak terdengar ortuku.
Kembalinya di kamarku, aku langsung membersihkan sprei ku. Tak terlihat ada noda darah disana, aku sedikit tenang. Setelah ku bersihkan aku langsung ingin tidur, harapanku ingin orgasme biar lega malah selaput ku kurusak sendiri. Hiks..
Lama aku rebahan tapi tak kunjung tertidur, lalu terpikir bahwa tadi itu memang enak bangett lebih enak dari cuma diusap2. Apa ku cek lagi aja ya? Kuraba memek ku dari luar celana ku. Ahhh gak mauu!! Nanti tambah rusak lagiiii.
*Klunting…!
Kulihat ternyata Wa ku baru dibalas oleh Dimas.
Dimas: Ya Win? Tumben lu baru wa gw, udah gak marah kan?
Aku: Diiiim
Dimas: Apaaa?
Aku: *Foto
Dimas: Loh apaan itu Win? Jari lu? Lu mimisan? Lu sakit?
Aku: Bukaaaannn mimisan, selaput perawan ku Dim.. T_T
Dimas: Lah anjiiiirrrr lu abis ngapain?! Lu colmek?
Aku: Ga sengajaaaa T_T
Dimas: Anjroottt lahhh Wiin ngapain sih luuu begoooo banget..!!
Aku: Kok kamu malah marah2in akuuu T_T
Dimas: Lu sih ceroboh banget, gw aja lu larang buat ngentotin lu. Lu malah pecahin sendiri pake jari.!
Aku: Hikss hiksss…
Dimas: udahh udahh jngn nangis
Aku: Bisa balik gak ini? Hiks
Dimas: Mana ada pe’a
Aku: Huaaaaaaa….!!!
Dimas: -_- nanges lagi
Aku: Capeekk nangis drtdi..
Dimas: Yaudah lu tidur aja sana, besok kita bahas..
Aku: iyaa.. Jangan dikelas tapi
Dimas: Iya gw tau.
Setelah chat dengan Dimas aku pun tertidur, bukan karena lega telah Wa tapi lelah karena tangisan ku sendiri.
Komen yg brutal puh, Windy Noob malah pecah prawan sendiri. wkwkwk next nya udah siap. GAS ramein
Next?
Windy, My slut Part 1: Batik (1/3)
Windy, My slut Part 2: Batik (2/3)
Windy, My slut Part 3: Batik (3/3)
Windy, My Slut Part 4: Rumah Nana (1/2)
Windy, My Slut Part 5: Rumah Nana 2/2
Windy, My Slut Part 6: Michrot
Windy, My Slut Part 7: Planning yang Buruk (1/2)
Windy, My Slut Part 8: Planning yang Buruk (2/2)
Windy, My Slut Part 9: Kesabaran Berbuah Manis
Windy The Beginning of the Truth Part 1
Windy: The Beginning of the Truth Part 2: Naughty Handjob
Windy: The Beginning of the Truth Part 3: Suck My Boobies Like a Baby
Windy: The Beginning of the Truth Part 4: Hisap Terus
Windy: The Beginning of the Truth Part 5: Yaaahhh
Windy: The Beginning of the Truth Part 6: Dimas Day
Windy: The Beginning of the Truth Part 7: 2 Strangers
Windy: The Beginning of the Truth Part 8: Ruang Kelas 12 Saksi Bisu
Windy: The Beginning of the Truth Part 9: Naughty Monday
Windy: The Beginning of the Truth Part 10: Juara Kelas Kok Sangean
Windy: The Beginning of the Truth Part 11: Game Laknat
Windy: The Beginning of the Truth Part 12: Pacar baru si ranking 1
Windy: The Beginning of the Truth Part 13: Last Double D
Windy – Olahraga Pagi
Windy: Happy Birthday Windy!
Leave A Comment