Esoknya aku membahas ini dirumah Dimas, karena dirumah ku ada ortu ku. Tapi aku sebelumnya pulang dulu untuk berganti pakaian dan pamit kerumah Dimas dengan teman2 lainnya, ortuku percaya karena teman2ku memang tidak jarang kerja kelompok dirumahku, termasuk Dimas dan Dino.

Dimas pun meminta ku untuk menjelaskan apa yg terjadi, lalu aku ceritakan semuanya. Bukannya simpatik dia malah senyum2 sendiri karena mendengar apa yg aku ceritakan.

Dimas: “Pffftt.. hahaha serius lu bilang gitu pas colmek? Wkwkwk, sumpah pasti lu seksi banget pas itu Win..”​

Aku: “Iiihhhh malah ketawaaa..!! Ini gimana?!”​

Dimas: “Gimana apanya pe’a? Dibilang gak bisa diapa2in udah.” *sambil tangannya menoyor dahi ku​

Aku: “Huuuffttt….!” *aku mengelus2 dahi dan pasang muka cemberut​

Dimas: “Idiiihh sok imut lu cemberu2 gitu. Yaudah sini gw liat dulu..”​

Aku: “He?! Liat apaan?”​

Dimas: “Memek lu lahh, mau gw cek parah kgk robeknya.”​

Aku: “Eh emang bisa?” *aku benar2 terlihat tolol, padahal aku juara kelas di semester 1.​

Dimas memintaku melepas celana dan CD ku, lalu dia menyuruhku duduk mengangkang di sofa. Memekku didekatinya dan diraba2 Dimas.

Dimas: “hemmm,,, masih perih gak?”​

Aku: “Hmm enggak”​

Dimas: “Kalo diginiin?” *Dimas membuka bibir memek ku dengan jarinya​

Aku: “Aahhhh…! enggak. Jngn bikin kaget gitu dong, bilang dulu kek mau ngapain…”​

Dimas: “Hehehe gitu aja maraahh.. kalo gini?? Cuuppp muuuaachhh sluupp…” *Tiba2 Dimas mencium itil memekku sekaligus menjilatinya​

Aku: “Aaaaahhhh sshhhh Diiimas. Geliii aawww…”​

Dimas: “Hemmm gitu… Muuuaacchh cup cup cup shhh sluurrpppp sluurrpp.. sleeppp..”​

*Dimas melanjutkan kecupan dan jilatannya, lalu tiba2 dia memasukkan jari tengahnya kedalam memekku yg terasa sudah banjir sejak jilatan pertama.

Aku: “Aaaacchkkkk… aaahhhkkk… Aaahkhkk aaaahhhkkkk Diiiimm kammuuhh apaahhiiinn memmeekkh akkuuhhh… aaahhkkk aaahhh sshhh aaaahhkkkk….!!”​

Dimas: “Ssluuurrppp sluurrpp sluuurrpppp… cup cup cupp sluuurrppp…!!”​

*Cllleekkk clleekkk clleekkk cllleekkk..​

suara memekku yg dicolok2 jari tengah Dimas sampai kandas sementara lidahnya terus menjilati itilkuu..​

Aku: “Aaahhkkk aaahhkkkk aahhhkkkk aaaahhhhhhh….. Diim eennnhhaaakkkk,,, aaahhhhkkkk..”​

*Clllepp ccclleeekkk clleeeppp cllleeekkk…​

Suara memek dan desahanku saling beradu mana yg lebih keras. Dimas terus menggempur memekku yg sudah banjir dari tadi tanpa berhenti menjilat itilku. Jarinya juga diputar2 dalam memekku untuk membuat sensasi dikobok2 dan itu rasanya nikmat sekali, lalu dia lanjut mengocok dengan kecepatan sedang. Birahiku berada di puncaknya, memek ku terasa enak sekali.

Aku: “Aaahhhkkkk… ssshhhh aaahhhhh aaaahhhh…” *Tangan kiriku meremas rambut Dimas..​

“Aaahhhh,,, ssshhhh aaaahhhkkk fffuuuucckkk Diiimm aaahhh eennhhaaakkk anjiiingg..!!” *Tangan kanan ku meremas payudara ku dari luar bajuku dengan brutalnya​

“Aaaaaakkkkkkkkhhh….!!! Diiimm…!! Aaahhhh.. aaargghhhh!!! ssshhhhh……. ouuuhhhhh……….!!!!”​

*Syyyyuuuuuurrrr ssyyyuuuuuurrrrrrrrrr syyuuuuuurrrrr…..​

Tubuhku pun melengkung dan bergetar hebat, semburan squirt ku juga sempat mengenai Dimas. Padahal dia mencabut sesaat setelah cairan squirt ku keluar menyembur..

Aku: “AAAaaahhkkkkk ssshhhhhh haaaahhhhhh oooohhhh ouuhhhh sshhh… heemmmmm.. hah haahhh hahhh… ennnhhaakk.. baangggheett uhhhgg,,, haahhh…” (Bicara ku pun tersengal2 karena tubuhku masih sedikit kejang2)​

Dimas: “Shiitt…!! Sumpah seksi bangettt lu Win barusaaannn, anjiiingg…!! SEKSIIIII pokoknyaaaa…!! apalagi pas memek lu squirt gini sshhhh bikin Ngaceng sumpahh.. emang terbaik lu Win.”​

Aku: “Haahhh haahhh…. lemesss haahh…” (aku terkapar bersandar di sofa tanpa tenaga)​

Dimas: “Enak Win? Hehehe Liat nih kontol gw ngaceng keras banget gara2 lu seksi banget barusan..”​

Aku: “Haahh pake nanya.. haahhh… mau sepong? Siniiihh…”​

Dimas: “Emutin kontol gw bentar Win… sshhh aahhh… enak lu sepongin..” (Disodorkan kontolnya dan langsung ku emut tanpa basabasi)​

*Tangan kanan Dimas pun kembali mengocok memekku yg masih basah banget dengan jari tengahnya​

Aku: “Aaahh aeeemmm sluuuppp sslluurrpp… eehmmmmppp…!!” (Ahhhh seenak ini ngemutin kontol sambil dicolmekiiinn)​

Hanya sebentar aku menghisap kontolnya, Dimas menarik kontolnya..

Aku: “Mmpppphhh sluuurrpp puaahhhh… Aaaaaa kok dicabutt??”​

Dimas tak menjawab malah pindah posisi didepanku seperti tadi tapi tidak jongkok, kakiku masih mengangkang jari Dimas pun masih mengocok memekku..

Aku: “aaaahhhh sshhhhh… aaahhkkk… Diim kammuuhh mauuu ngaaappain? Sshhh…” (aku merem melek karena kocokannya)​

Dimas: “Gw mau pukul2in kontol gw ke bibir memek lu, tenang aja Win..”​

Jarinya pun ikut dicabut setelah itu kontolnya yg gede itu diposisikan didepan memekku..

Aku: “Sshhh aawww,, hah? Dipukul2in? Emang enak gitu? Mana bisss aaaahhhwww…!!!”​

Dimas: “Gimana? Enak gak? Ehehehe,,” (Dimas terus memukul2an kontolnya ke bibir memekku)​

Aku: “Aaawww aawwwhh iyaaahh ennakk aawww.. SSshhhhh oohhhh… kok sambil digesekin? Ssshhhh uuuhhhh…”​

Dimas memukulkan kontolnya kembali, dan menggesek2an ke bibir memekku. Dia melakukan itu ber ulang2 untuk mempermainkan birahi ku, dan membuat nafsu ku semakin naik..

Dimas: “Kalo gini? Enak?”​

Dimas menempelkan Palkonnya di bibir memekku lalu diputar2, digesekkan maju mundur keatas mengenai itilku.. sambil dia mengocok batang kontolnya sendiri, sungguh membuat ku semakin sange. Dan dia terus mengulangi gerakan itu, benar2 sial Dimas ini pinter banget mainin libido ku.
Bukannya memekku berhenti berkedut, tapi malah semakin intens dan semakin banjir membasahi bibir luarnya.

Aku: “Aahhh enaakkk gesekin lagii… Aaaahhh,, sshhh gesek lagiii Diim…” (mataku terus merem melek meresapi godaan dari Dimas ini)​

Lalu Dimas sedikit menekan palkonnya dimemekku dan ditarik keatas seperti gerakan mencongkel. Itu membuat aku semakin terangsang..​

Aku: “Aaaahhh,,, aaaahhhwww… Diimm,, aawww,,, aaduuhhh.. ngiluu,,,”​

Dimas: “Hehehe licin banget bibir memek lu Win, suka gw gituin?”​

Aku: “Huuhhh sukaahhh.. Kocokin lagii kyk tadiii”​

Dimas: “Kocokin? Kocokin gimana? (dengan nada mengejek)​

*dia terus mengulang gerakannya itu bahkan bukan hanya memekku yg ingin dipuaskan, kepalaku sampai pusing dibuatnya​

Aku: “Dikocokiiinn, aawwhhh…!! Diiimm,, sshhh…!! *Palkon Dimas masuk sebagian lalu ditarik lagi​

Aku: “Aaaahhhhh… jangan dimasukin Diim,, sshhh kocokin ajaaa…”​

Dimas: “Ohhh gini?” (Dimas menempelkan palkonnya ke bibir memek dan sedikit mendorong masuk)​

*Sleeeepppp….!!​

Setengah kontol Dimas menerobos masuk ke memek ku, membuatku kaget akan ukuran kontolnya..

Aku: “Aaaaahhhhhkkkkkk Diiimm kok masuukkk? Aaaahhhkkk sshhh ooohhhh Diiimm kok dimasukiiinn kontol kamu…??”​

Dimas: “Oouuugghhhh ssshhhiitt..! Sempit bangeettt memek luuuu sshhh..”​

Aku: “Sssshhhh ohhhh,… Dimaassss cabuutt.. uurrgghhh aaahhh, sesek bangeeett.. aahhh..”​

Dimas: “Aaarrgghhh,, sshhh kata lu tadi suruh kocokin? Ni mau gw kocokin malah suruh cabut.. sshhh coookk padahal gw blm gerakin tapi udah seenak ini Memek luu Win.”​

Aku: “uugghhh pake jarii Dimasss bukan kontol kamu,,, aahhh cabuutt…”​

Dimas: “Cabut niihhh?” (Dimas malah makin mendorong kontolnya untuk masuk lebih dalam)​

Aku: “Oougghhhh… aaahhhhh Diimm itu masukkk.. aaahhhh…” *Tanganku hanya mampu mendorong dada Dimas agar tidak menindihku​

Dimas: “Sshhh eehmmm.. memek lu kyk nyedot kontol gw Win, enak bangeettt..”​

Aku: “Aaahhh jangan Diim, jangan Ngentotin akuhhh,, aaahhh,,,,”​

Dimas: “herrgghh trus ini cabut aja?” *Perlahan Dimas menarik kontolnya dari memekku​

Aku: “Hmmmmsshhhh oohhhhhh…..” *Tubuhku mengikuti tarikan kontolnya​

Dimas: “Kenapa diem? Cabut ya??” *Palkonnya sudah hampir terlepas dari memekku​

Aku: “Ehhmmmm Diim… Dikit ajaahh”​

Dimas: “Apa yg dikit?”​

Aku: “Hhmmasukin lagi dikit ajahh..”​

Dimas mendorong kontol besar dan panjang milikknya masuk lagi kedalam memek ku, hingga setengahnya dan berhenti..

Dimas: “Segini?” (Dimas terlihat seperti menahan untuk tidak ngecrot duluan)​

Aku: “Oooouuhhhhh,,,, penuhhh bangeeettthhh haaaahhh aahhh… sshhhhh….”​

Dimas: “Gimana? Tarik ya? Shhh… rasanya kyk dipijit2 Win,, memek lu manteeppp enakkk bangeett..”​

Aku: “Mmmmassukk laagghhiii…”​

Tanpa perintah 2 kali Dimas langsung menuruti dan mendorong kontolnya masuk lebih dalam.
Hingga hampir tertelan seluruh batang kontol Dimas hanya sisa sedikit saja, palkon Dimas seperti menyentuh sesuatu, aku pun tersentak saat kontolnya membentur mulut rahimku.

Aku: “Aaaaahhkkk Stopp… aaahhhh aahhhh enaaakkkhhhh Diimm,, aahhhh kontol kamuuu enaaaakkkkhh…” *desahku sambil berbisik dengan sisa2 tenaga ku…​

Dimas: “Sshhhh uurrgghhh Windyyy,,”​

Aku: “uuhhhhh Iyyhhaa Diiim?”​

Dimas: “Lu seksiii banggeettt… Temen gw yg paling sekkssiiihh… aahhh”​

Pelan2 Dimas menggoyang pinggangnya maju mundur, memompa kontolnya yg bersarang di memekku. Langsung membuatku mendesahh tak karuan dan tak mampu melawan lagi,,,

Aku: “Aaaahhhhh aaahhhhh aahhhhhkkk eennhhhaaaaakkkk aaaaahhh Diimm, kitaa laggghiii nggennnttoodd? Iyaaa?? Aaahhhh kitaa ngenntttooodd?? Aaaarrrggghhhh,,,”​

Dimas: “Aaarghhh Iyaaa, Kita ngennttoood Win,, Kontol gw lagi ngentoodd memek luhh sshhh.. yg mulusss gundul tanpa buluuu… Sempitttt bannggeett padahal beceekkk bangeett didaleeemm…”​

Aku: “Aahh ahhh eennaakkk kontol kamuuuhhh maasshukkk enaaaakkk…”​

Dimas: “Memekkhh luuu lebih ennakk Win, mijit2 kontol gwaahh sshh ahhh aahhh.. Gimana rasanya dientod temen sendiriii? Enaakkk?”​

Aku: “aah aahh aahh eennaakkhhh… eennaakkk banggeehhtt.. aahh aahh Seenak ini Kontolll temen sendirii..?​

Dimas: “Sshhh aahh sshh aahhh bangsaatt,, bikin tambah sange aja kata2 luu Win.. Emang seenak ini Ngentotiinn Memek temen sendiri..”​

*Plooookkk ploookkk slleepp plookkk plookkkk​

Dia terus memompa pelan kontolnya dengan teratur ditarik dari leher palkonnya hingga menancap mentok dalam memekku.. Aaaahhhhh nikmat banget ngentod ternyataa… T_T

Aku: “Ennaaaakkkhhhh…!! Aaaahhhkkkk Enaakkkhhh baangggeettthh… Aaaaaahhhhh…!! *Tubuhku bergetar Aku orgasmee pertama kali saat dientod Dimas​

Dimas: “Aaaahhh angeeettt Wiinn… Lu ngompolin kontol gw didalem… ssshhhh…”​

Lalu Dimas melepas jaket sweaterku tanpa melepas jilbabku (gila daritadi blm aku lepas jaket), merubah posisiku menjadi berbaring, lalu mengangkat bajuku untuk membebaskan kedua payudara ku. Dan Dimas kembali memompa kontolnya dengan kecepatan sedang..

Aku: “Aaahhh aahhhh aahhhhh aahhhhh Diiimm Diiimmm… aaahhh aahhhh..”​

Dimas: “Ssshhhh aahhh ssshhh aahhh.. Windyy.. tete Lu emang the bestt..!! aahhh aahhh memek luu lebih the bessttt aahhh…!! pasti banyak cowok yg pengen ngentod sama luu Win,, karna luuu binal banget kayak Lonteee… aahhhh”​

Aku: “Aaahhhh aaahhhh Iyaaahhh… aahhhhh aakkhhuuu Lonnntt aahhh keellluaaarrrrgghhh..!!”​

*aku orgasme kedua kalinya hanya dengan 4x genjotan, tanpa Dimas memberiku istirahat dia tetap menggenjot memek ku..​

*Plookkk ploookk ploookkk ploookkk ploookkk ploookkkk​

Suara benturan memekku yg banjir dan batang kontol Dimas memenuhi ruang tamunya, bersahutan dengan desahanku yg sudah tak bisa ku atur.

Dimas: “Sshhhaaahh aargghhh sshhh memek lu makin enak Win,,, aahhh enak bangett..!! Apalagi kontol gw yg pertama kali jebolin memek lu.. Kontol gw Win, yg ngentotin memek luu pertamaa aanjiiiingg aahhh”​

Aku: “Aahhh Diiimm Aaaaahhhh Aarrgghhh… kontol kamuuu nyodok dalleeemmmhh banggeettthhh aahhh..”​

Dimas mulai mempercepat genjotannya dengan tangan kirinya memegangi pinggulku, dan tangan kanannya meremasi Payudara ku secara brutal. Itu malah membuatku semakin liar…

Dimas: “Memek manteeeppp,, tete gedee manteeeppp… sshhh aaahhhkk, Lu emang temen gw paling seksiii,, Koonntholll gwaahh mennthoookkk Wiinn… aahh”​

Aku: “Aahhhh aaahh iyyyaaahhh Meennntthhokkiinnn teerruuussshhh aahhh aahhh ahhh Ennaakkhhh Kontoolll Kooonnttoollll Aahhhh.. Di memmmeekkh Winnddyyy!!! Aaaacchhhkkk… akkuuhh laagiiii aauuuhhhh keluaaarrgghh..!! *Omonganku sudah tidak karuan saking enaknya…​

*Syuuuuurrrr…… syuuuuurrrrrr​

Dimas: “aaarrgghhh manteepp Lu Wiiinn,, Temen sendiriii dikasih memeekkkhh, mana ada temen cewek yg seBINAL luu!! Wiiinnddyyy terima Pejuh temen lu ini dii Memek luuu… Lonteeee Aaaarrgghhhhh….!!! (Dimas menggenjot memekku sekencang yg dia bisa disaat aku sedang orgasme)​

Aku: “Aahhh aahhh iyyaaahhh Dimmm Windyy Lonteee kamuuuhhhh…. aaaaaarggghhhh!!”​

*Ploookkk plooookk plooookk plooookkk plooookkk plllooooookk​

CRROOOOOTTT CCROOOOOTTT CRROOOOOOTTTT….!!!​

Dibenamkan sedalam2nya kontol Dimas saat memuntahkan pejuhnya…

Aku makin kejang2 saat Dimas ngcrot dalam memekku..

Aku: “Aahkk aahhkkk aaahhhkkk ahhhkkk sshhh Diimm kok anggeettth aahhkk memmeekku? Kamuuhh ngcrroott didaleemm?”​

Dimas: “SShhhh aaahhhh….”​

Tanpa menjawab dia malah roboh ke dadaku dan menghisap susuku sebelah kiri…
Aku ingin panik tapi aku sudah tidak punya tenaga untuk bergerak.

Dimas : “Sluuurrpppp aaeemmmppp sluuuurrrppp” ​

Aku: “Aaahhhh Aahhhkkk Dii…iimmass jawaabb donggg,, malah nyusuuu,,,”​

Dimas: “Sluuurppp iya bentar Win, gw lagi minum susu biar tenaga gw pulih.. ssluuurrpppp…”​

Aku: “Annjrriiittt, mana ada susunyaaa hahaha”​

Lalu Dimas bangkit dan mencabut kontolnya yg mulai mengecil dari memekku. Terlihat pejuh keluar dari lubang memekku, meleleh keluar sedikit demi sedikit. Aku kaget dengan kelakuan Dimas ini, gimana kalo aku nanti hamil? Aku ikut bangkit dan sebelum aku ngomel Dimas menyuruhku untuk ke kamar mandi membasuh memekku dengan air yg banyak.

Setelah aku kembali, Dimas menyodorkan sebuah obat yg harus ku minum sekarang. Aku bertanya obat apa ini? Dia menjawab “minum aja kalo lu gak pengen hamil”. Aku pun meminumnya dengan air yg sudah disediakan Dimas.

Aku: “Dim, Dimas.. Prasaan tadi rencananya gak gini deh? Gak sampe ngentod jugaaaa Dim..”​

Dimas: “Hehe maap Win gw gak tahan liat body lu yg super seksi, apalagi prawan lu udh ilang sama jari lu sendiri. Jadi yaaa…”​

Aku: “Ohhh jadi emng udah kamu rencanain begitu tau prawanku jebol? Temen gaada akhlak kamu yaaa” *aku mencubit lengan Dimas​

Dimas: “Aduuhh aduuhh,, jangan kasar doongg, lu harusnya liat ekspresi muka lu sendiri tadi, sama tubuh lu.. sebelum menganiaya gw. Tadi tu SEKSEEEHHH tauu.”​

Aku: “Hmm……….”​

Dimas: “Gimana? Enak gak?”​

Aku: “Hmm………”​

Dimas: “Enakkk gaakkk?”​

Aku: “Iyaaaa enakk”​

Dimas: “Enak aja apa enak bangeeett?”​

Aku: “Hiiiiiiiii Dimaaasss..! gausah gituu.. enak aja! Wleeee!!”​

Dimas: “Diiiihhh sok jual mahal, padahal tadi sambil teriakk eennnaaakkhhh bangggeettthh..”​

Aku: “Hiiiii ogaaahhh ahh malesss!!”​

Dimas: “wkwkwkwkwwk muka lu merah tuuuhh”​

Aku: “Heh, aku nanyaaa.. kenapa tadi manggil aku lonte lagiii?”​

Dimas: “Ehmmm kenapa yaa? Soalnya tiap gw manggil lu lonte, lu jadi makin liar, jadi makin Nikmat tubuh lu, gw suka kalo lu sebinal itu…”​

Aku: “Hmmmm yaudah cuma boleh pas kita ngentot aja, selain itu gak bolehhh.”​

memang benar tiap kali Aku disebut Lonte oleh Dimas memicu ku buat berfikir “aku cewek baik2 tapi ini enak, dia temen gw tapi gw menikmatinya” merubah ku 180* menjadi binal.

Dimas: “Wahh jadi nanti ngentod lagii kita?”​

Aku: “hah? Enggaaaakkkkk!!!”​

Selesai bercanda ria dengan Dimas aku pamit pulang, dalam hatiku birahi ku telah terpuaskan meski dengan cara yg tidak aku duga. Namun aku yakin jika birahi ku tidak cukup hanya dengan Dimas mengentod ku sekali ini saja, aku yakin jika aku tetap dirumah Dimas hari ini kami pasti Ngentod lagi sampai sore, tapi aku harus menahannya karna kita cuma teman. Masa teman sampe Ngentod?​

Next?

Windy, My slut Part 1: Batik (1/3)
Windy, My slut Part 2: Batik (2/3)
Windy, My slut Part 3: Batik (3/3)
Windy, My Slut Part 4: Rumah Nana (1/2)
Windy, My Slut Part 5: Rumah Nana 2/2
Windy, My Slut Part 6: Michrot
Windy, My Slut Part 7: Planning yang Buruk (1/2)
Windy, My Slut Part 8: Planning yang Buruk (2/2)
Windy, My Slut Part 9: Kesabaran Berbuah Manis
Windy The Beginning of the Truth Part 1
Windy: The Beginning of the Truth Part 2: Naughty Handjob
Windy: The Beginning of the Truth Part 3: Suck My Boobies Like a Baby
Windy: The Beginning of the Truth Part 4: Hisap Terus
Windy: The Beginning of the Truth Part 5: Yaaahhh
Windy: The Beginning of the Truth Part 6: Dimas Day
Windy: The Beginning of the Truth Part 7: 2 Strangers
Windy: The Beginning of the Truth Part 8: Ruang Kelas 12 Saksi Bisu
Windy: The Beginning of the Truth Part 9: Naughty Monday
Windy: The Beginning of the Truth Part 10: Juara Kelas Kok Sangean
Windy: The Beginning of the Truth Part 11: Game Laknat
Windy: The Beginning of the Truth Part 12: Pacar baru si ranking 1
Windy: The Beginning of the Truth Part 13: Last Double D
Windy – Olahraga Pagi
Windy: Happy Birthday Windy!