2 bulan berlalu, kami tidak melakukan aktivitas seksual selama itu karena kesibukan tugas sekolah kami makin menumpuk, hampir tiap pulang sekolah waktu kami tersita untuk menyelesaikan tugas kami yg begitu banyak. Bahkan untuk keluar rumah jalan2 saja hanya bisa di hari minggu, tapi bagi ku sekolah memang yg paling utama. Dimas pun demikian, karena memang tuntutan nilai kami yg harus diatas rata2 membuat kami harus ekstra keras mengejar nilai.
Kepala ku sakit, nafsuku sudah menumpuk2. Bahkan VCS ku dengan Dimas tak bisa meredakan birahi ku, ya hampir 3x dalam seminggu aku dan Dimas selalu VCS an selama 2 bulan ini. Berkali2 pula Dimas mengajakku ngentot tapi aku masih menolaknya, namun kali ini apakah aku akan menerima ajakannya?
Whatsapp
Dimas: Besok dirumah lu sepi gk?
Aku: napa? Kyk nya ada orang.
Dimas: kalo gitu…
Aku: ?
Dimas: besok dikelas lagi gmn?
Aku: Takut, tapi kalo bisa dikelas kita aj gmn?
Dimas: Lu bikin sulit aja anjing…
Aku:
Aku: Eh aku keluar dulu ya, mau kencan hahaha
Dimas: Lah anyiiingg dh punya Doi lu?
Aku: kgk, kenal di Ig. Malam ni ngjak makan. Bye Dim.
Dimas: Pap dulu cok
Aku sempatkan berfoto untuk Dimas, dan mengirimkan ke wa nya. Ya belakangan aku kenal dengan seseorang di Ig, menurutku dia cowok yg menarik dia mengajakku berkenalan dan malam ini kami putuskan untuk makan malam bersama. Lebih tepatnya dia mengajakku berkencan.
*Bagian ini Windy gak ceritain ke gw gimana2nya, hanya cerita sebatas diajak jalan doang. Lebihnya dia gak ceritain lagi, gw gatau alasannya apa, gw jg blom tau cowoknya yg mana.
Esok senin sore disekolah.
Aku menunggu Dimas di toilet lumayan lama, mungkin karena teman2 kelasku juga belum pulang semua. Dan juga kelas kiri kananku juga blm sepi sepenuhnya.
Ada 30menit lebih aku mendekam di toilet, aku mulai merasa bosan dan mulai berfikir “Apa aku colmek disini saja ya?”.
*Klunting
Dimas: Kelas kita cepet.
Untung aku gajadi colmek hahaha… aku tak langsung datang kekelas, aku melepas dulu Bra dan CD ku lalu kutaruh dalam tas ku. Lalu aku pergi menyusul Dimas dikelas, seperti sebelumnya aku menutup pintu setelah aku masuk.
Dimas duduk di bangku kami yg memang kebetulan berada di tembok bawah jendela.
Aku: “kok lumayan lama?”
Dimas: “Biasa yg lain ngegibah dulu…”
Tanpa aba2, tangan Dimas langsung meraih baju sragamku.
Dimas: “Lah kok? Wkwkkw lu lepasin kapan? Sshhh kenyal2 gini,,”
Aku: “Aaahh sshh pelan2 nanti kusut, di toilet tadi.”
Dimas pun semangat menyingkap jilbabku lalu membuka kancing baju ku, dan menemukan payudaraku menggembung bebas tanpa halangan.
Dimas: “Fuucckkk langsung keluar Tete lu… SShhh aaauupp slluurrrpppp sluuurrppp sluurrppp…”
Aku: “Aaahhh aaahhhh Dim,,, enaaakkk kamu sedot2 gitu..”
Dimas: “ssluuurrrppp ssluurrpp aeemmmppp,,,!! Tete lu bisa tetep padet gini Win? Sluuurrppp”
Aku: “SShhh oohhhh….”
Aku melayang2 saat Dimas menyusu payudara 36Cku kanan kiri bergantian.. saat dia menyusu dikanan, tangannya memelintir puting kiriku. Begitu sebaliknya.
Tanganku pun tak diam saja, dengan posisi duduk bersebelahan tangan kiriku meraih selangkangan Dimas dan mengelus2 kontolnya dari luar celana abu2nya.
Aku: “Ugghh… Diim… aku keluarin ya kontolmu?”
Dimas: “Ummmppp ummmppssluuurrppp… aeemmppp..”
Dimas sibuk dengan urusannya mengisapi payudaraku, aku membuka resleting clananya lalu menyingkapkan CD Dimas dan keluarlah Kontol kesukaan ku. Dimas memang memintaku untuk tidak melepas celananya, aku tak tau kenapa hanya menurut saja.
Ku posisi kan tubuhku sedikit lebih tinggi dari kepala Dimas, agar Dimas bisa mudah menyusu payudaraku, lalu ku kocok kontolnya dengan lembut.
Aku: “Uuussshhh,, Dim, kenyang blm nyusunya? Aaahhh….”
Dimas: “Sluuuurrppp… mau brapa jam pun gw kuat ngemut tete lu. Ahhh enak kontol gw lu urut2..”
Aku: “ishhh nakal.. gak malu apa diliat temen2, udh gede masih nyusu?”
Dimas: “Aaaaahh bangsaattt.. aaaeemmppp sslluuurrrppp sluuuurrrpppp…”
Aku: “Aaaauuhh,, iyaahhh isepin susu akuuhh.. sshhh uuuhhh…”
Dimas: “Sslluuurrppp sluuurrppp aaeempppp sshhh..!”
Aku: “Aauuhhh iiseppp yg kuuaahhtt.. liaatt temen2, Dimas udh gede masih nyusu.. nyusu ke temennya lagi.. aahhhh Diiimm,, susu kuuhhh….”
Dimas: “Eerrgghhh,,, hhmmppp sshhhh… aahhh… Windy bangsat, bikin makin ngaceng aja lu. Sluuurrpppp…”
Kali ini aku membalas godaan Dimas sebelum2nya, dan ingin ku buat dia ngcrot dengan cepat. Aku mengurut kontol Dimas dengan lembut dan teratur, itu membuat kontolnya ngaceng maksimal dan mudah untuk dimuntahkan. Tentu saja aku berbisik2 dalam menggoda dan mendesah, jika tidak pasti orang yg lewat kelasku mendengar desahanku.
Aku: “Uhhh,, lucunyaa kalo ngambeg, mau nyusu lagi? Aaaa buka mulutnya..”
Dimas: “Windy lonteee… aaeemmmppp…!! Sluuurrpp sluurrppp..!”
Aku: “aaahhh aahhhh pelan2 nyusunyaaa, uurrgghhh….!! sshhhhh ohhh…” *Tubuhku bergetar
Sial, aku yg menggoda malah aku yg orgasme duluan. Tapi aku memang sedang membayangkan sedang ditonton teman2ku dikelas, membuat otak sange ku terlena akan kenikmatan ini.
Aku: “SShhh aaahhh aaahhh aaahhhh… Dimas. Ennaakkkkhhh….”
Dimas: “ssshhh… aahhh Windyyy, liar banget lu hari ini.. Aaahhh aaemmpp sluuurrppp…”
Belum selesai tubuh ku bergetar Dimas sudah menyusu lagi padaku, tangannya tak berhenti memilin2 putingku, kedua payudara ku makin membulat ketika Dimas menekan mulutnya untuk melahap payudaraku, tangan kananku menjambak rambut Dimas dan membantu menekan mukanya ke dadaku..
Aku: “SSShhhh oohhhh….!! Lidahmu mainin putingku Dimm… aahh, enaakkk…”
Dimas: “Emmmpp eempppp…”
Aku: “Eeeehhggg… remaaasss… aahhhh.. Pak guru (nama guru olahragaku) Dimas nakal paakk… sshhh ohhh,,, Payudara Windy di remesin, emut2, di isep2 aaahhhh ennakkkk..”
Dimas: “Eeemmppphh sshh sluuurrppp eeerrggghh…!!”
Kurasakan kontol Dimas mengeras dan berkedut, juga sedotannya di payudaraku makin menjadi2
Aku: “Aahhh… liat pakk susu Windy di pamer2in begini, kan Windy jadi maluu.. aahhh sshh aaahh. Terus kontolhhh sshh uhhh,, Windy kocokin aahh biarr dilepass tapiihhh… aaahh pakk mau ngcrott Dimas..”
Dimas: “Eeeeerrgghhhh…!!! Sluuurrpppp..!! Uuurrggmmmmpppp….!!!”
*CROOOTT CROOOOTT CROOOOTTT…
*Dimas pun menggelijang juga dan masih menyedot payudaraku
Aku: “Aauuhhh sshh aaahhh banyaakk pejuhnyaahh, Dim,, kena meja kamuu haha… uuhhhh Dimas ngerang2 yaaa? Kesumpel susu ya?” *Tanganku masih menggenggam kontolnya karena banyak sekali pejuh ditanganku
Dimas: “hemmppp hemppp hemppp” *nafas Dimas terengah2 setelah ngcrot, tanpa melepaskan kenyotannya.
Aku: “Duuuhh masih nyusu aja udh keluar jg.. ehh ehh aaahhh sshhh ahhhh Diimmm… bersihin dulu pejuh kamuu.. aahhh… sshhh ohhhh,,,,”
Dengan mulutnya yg masih di payudaraku, tangan kanan Dimas menerobos rok abu2 ku dan langsung merogoh memekku.
Dimas: “Aaaarrmmppp Sluuurrppp…” *Gw balas lu lontee..!
Aku: “Aaaahhh aaahhh aahhh Dim,, ohhh ohh…”
*Cleekkk clleekkk cleeekkk cleeeppp cleepppp
Suara becek memek ku menggema dikelasku, Dimas mengocoknya dengan brutal..
Aku: “Aaauuhhh aauhhh,, ooohhhh sshhh… hmmmpp…”
Dimas: “Sluuuppp sluuurrppp aahhhh aaemmpp Sluuurrppp…!”
Dimas tak henti2nya mengenyot dan menjilat putingku, lalu tanpa bisa ditahan tangan kiri ku yg masih blepotan Pejuh Dimas kupakai untuk meremasi dan memilin2 payudara kiriku sendiri. Tentu saja payudara kiriku ikut blepotan pejuh Dimas, tapi mengetahui ini nafsuku malah makin menggila.
Aku: “Ssshhh oouuhhh Ssshhh oouuhhhh,,, Diimm… mantaaappp sshhh.. Windy keeennaakkkhhann… aahhh.”
Aku melayang2 dibuat Dimas, bahkan beberapa kali aku tak bisa menahan desahanku. Payudara dan memekku digarap bersamaan, membuat dua rangsangan yg saling beradu.
Hingga untuk menyiasati agar aku tidak mendesah terlalu keras, aku menghisapi sendiri jariku yg blepotan pejuh Dimas.
Aku: “Ssshhh aaemmpppp sluurppp eehhmmmpp…! sluuurrppp eemmm… hummmp sluuurrpppp..” *Fuuucckkk ini nikmat bangeettt
* Cleekkk clleekkk cleeekkk cleeeppp cleepppp
Dan disaat aku sedang fokus dengan kenikmatan yg Dimas berikan, tiba2..
*Ceklekk..
Ada yg membuka pintu kelas ku, untung saja dia membuka pintu pelan dan tidak langsung masuk. Dimas melepaskan hisapannya dari payudara kananku, lalu langsung bersembunyi dibawah meja. Sedangkan aku? Aku tidak sempat bersembunyi, aku menutup bajuku tanpa mengancingkannya, payudaraku yg berukuran 36C tak mampu tertutup dengan sempurna oleh baju sragamku. Jilbabku aku turunkan untuk menutupi kekurangan sragamku tapi tetap saja akan terlihat kalo sragamku terbuka, jadi aku menyilangkan tanganku supaya bajuku tidak terbuka.
Siswa: “Eh loh bukan kelas gw ternyata?! Wkwkwkwk”
Aku: “Ehh… ehh.. ehmmm” *reaksiku terkaget
Siswa: “Loh ada orang, maaf ya salah masuk kelas”
Aku: “eehh iiyaa gapapa”
Siswa: “Kok blm pulang?” *Anjing lahh malah basabasi ni orang
Aku: “ehhmm gapapa kok, nunggu jemputan aja. Aahhh sshhh..”
Siswa: “Ouhh.. lu kenapa? Sakit?”
Aku: “Eegghh gak kookkhh.. sshh hmmm. Kamu perggii ajaa.. akkuuhh gapappp aahh..” *Dibawah tiba2 Dimas melebarkan pahaku dan mengocok memek ku dengan jarinya.
Baru kali ini aku mengusir orang dengan sengaja, aku berusaha sekeras mungkin tidak membuat ekspresi. Aku yakin dia melihat tingkah anehku dan bekas pejuh ditangan kiriku juga meja sebelahku.
Siswa: “ehh oke, maaf ya kalo gitu”
Dia pergi begitu saja tanpa menutup pintu kembali, begitu kulihat dia lumayan jauh dari pintu.
Aku: “Ssshhh oohhhh sialan kamu Diimmm aahhhh aahhh sshhh uuhhh….”
Dimas: “Sluuurrpp sluuurrpp sluuurrppp… aeemmpp..”
*Cleekkk clleekkk cleeekkk cleeeppp cleepppp
Suara becek memekku kembali terdengar dikelasku..
Aku: “Aauuhhh Auuhh… sshhh aaaahhh Dimas naakkkaalll.. tadi ada orang looo.. kamu maen colmek2 ajaa…aahhh”
Dimas: “Tapi enak banget kan diginiin? Coba lu tadi sambil bukain baju lu. Trus dia ngliatin tete lu dibalik jilbab. pasti makin enak rasanyaa..”
Kebinalan ku merasa tertantang dengan kata2 Dimas
Aku: “Aahhh aahhh aahhhh tapii pintunyaa masih kebukaa Dim…”
Dimas: “Gapapa Win, sapa tau dia balik lagi?”
Aku: “Sshh aahhh aahhhh aahhhh nnggghhhh aahhh… giiiniiiihh.??”
Tak tanggung2, aku langsung memamerkan kedua payudara bulat ku ke arah pintu kelas yg terbuka, sambil kakiku masih mengangkang Dimas terus mengocok memekku dari bawah meja.
Dimas: “Coookkk bagus bangettt pose luu,, coba ada yg liat Win aaeeemm sslluuurrrpppp….”
Aku: “Aaahhh aahhhh eennaakkkkhh aahhh Diimm aaahhh eennaakkk banggeetthh memekkuuhh…”
Dimas: “Sluuurrppp sluuurrpppp….” *jari Dimas dibenamkan mentok kedalam memek ku
*Cleekkk clleekkk cleeekkk cleeeppp cleepppp
Aku: “Aahhkkk aakkhhh… aahhh…sshhh aaaahhh… uummhhh aahh…” *Kedua tanganku meremasi kedua payudaraku dan memilin2 putingnya.
Aku: “Aaakkkhhh Diiimm aaahhh aahhh aahhh… aaaakkhhhuuuhhh sshhh.. hmmm….nggghhh ennaakkkhh..”
Dimas: “sluuurrppp uahh… mantep banget sumpaahh andai gw entot lu kyk gini Win…”
Dimas melepas jilatannya dari memek ku dan mempercepat colokan jarinya. Namun dari kejauhan kulihat orang tadi berjalan kembali dari kelasnya, aku spontan meremas kuat payudaraku.
Aku: “Diiiimmm sshhh aahhhhh ada yg dataaangg,, aaaahhh aahhh aahhh nggghhh ooohhhhhggg… Ddiiimmmm.. aahhhhkkkkkkkkk….!!!”
*Cleekkk clleekkk cleeekkk cleeeppp cleepppp
Aku: “Aaaaaaccchhhh…. Fuuucckkkk adaaaahh yaangg liaaaaaatthhh aaahhhhkkkkk nggghhhooooaahhhhh….ssshhhh…”
*SYUUUUURRRR SYYUUUURRR SYYUUUUURRRR……
Memekku menyembur kearah meja ku dan membasahi bangku depanku juga… tubuhku bergetar luar biasa tanpa bisa ku kontrol.
Aku: “Ooohhhh shhhh…. aahhh…. tarikk akuu Dim…. aahhhh sshhh”
Dimas menarikku agar membungkuk di mejaku, kini terlihat hanya kepalaku yg bersandar di mejaku yg setengah basah terkena cairan squirt ku.
Sementara dibawah Dimas malah mencuri kesempatan dengan menjilat & menyusu payudaraku yg tergantung diatasnya, tubuhku yg masih dilanda orgasme pun mengejang ketika lidah Dimas menyapu puting kananku.
Aku: “heengghh hengghh udaahh sshh hegghh..”
Dimas: “Sluuurrppp sluuurrppp… aahh sluurrpp..”
Aku: “Heegghh heegghh,, sshhh udah lewat,, aahhh… sshh hmm… bisa2nya malah nyusu?!”
Dimas: “Hehehe… sayang banget kalo ada tete gede bagus didepan muka trus dianggurin.”
Aku: “Isshhh..!! bersihin tuh pejuh kamu.. nihh punyaku dimeja sekalian”
Aku menyerahkan tisu ke Dimas untuk membersihkan bangku kami, sementara aku membereskan tubuhku sendiri yg sudah lemas dilanda orgasme hebat. Tak kusangka dikelasku sendiri aku melakukan ini, tapi sensasinya memang luar biasa nikmat.
Selesai kami langsung beranjak pulang, jalanku sedikit sempoyongan karena tenaga ku habis kupakai untuk orgasme tadi. Hari ini terbayar sudah rasa penatku, colmek sendiri memang enak tapi dicolmekin lebih enak.
Beberapa bulan kedepan kami mengulangi beberapa kali saat ada kesempatan, dirumahku, rumah Dimas, dikelas. Hingga libur semester 2 dikelas 11 ini, kami terus mengadu desahan tanpa sekalipun ada yg tau. Bahkan pacar Dimas kini yaitu Imelda anak kelas 10 yg sudah beberapa kali Dimas tujukan Video ngentot mereka padaku, dia tidak tau kalau sudah berbagi kontol denganku.
Bagi yg bertanya2 “Puh kenapa gak pake mulustrasi?”
Jawabannya, scene pakai “seragam sekolah” memang gak gw kasih mulustrasi. disamping gak etis, kalian juga mudah gambarin seragam sekolah kalian masing2.
Next?
Windy, My slut Part 1: Batik (1/3)
Windy, My slut Part 2: Batik (2/3)
Windy, My slut Part 3: Batik (3/3)
Windy, My Slut Part 4: Rumah Nana (1/2)
Windy, My Slut Part 5: Rumah Nana 2/2
Windy, My Slut Part 6: Michrot
Windy, My Slut Part 7: Planning yang Buruk (1/2)
Windy, My Slut Part 8: Planning yang Buruk (2/2)
Windy, My Slut Part 9: Kesabaran Berbuah Manis
Windy The Beginning of the Truth Part 1
Windy: The Beginning of the Truth Part 2: Naughty Handjob
Windy: The Beginning of the Truth Part 3: Suck My Boobies Like a Baby
Windy: The Beginning of the Truth Part 4: Hisap Terus
Windy: The Beginning of the Truth Part 5: Yaaahhh
Windy: The Beginning of the Truth Part 6: Dimas Day
Windy: The Beginning of the Truth Part 7: 2 Strangers
Windy: The Beginning of the Truth Part 8: Ruang Kelas 12 Saksi Bisu
Windy: The Beginning of the Truth Part 9: Naughty Monday
Windy: The Beginning of the Truth Part 10: Juara Kelas Kok Sangean
Windy: The Beginning of the Truth Part 11: Game Laknat
Windy: The Beginning of the Truth Part 12: Pacar baru si ranking 1
Windy: The Beginning of the Truth Part 13: Last Double D
Windy – Olahraga Pagi
Windy: Happy Birthday Windy!
Leave A Comment